MAKALAH
Anggota :
Insan Nurjaman P
Mujib Pahrezi
Bilah
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 SUKABUMI
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-Nya akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Hubungan Aktualisasi Diri terhadap Kepercayaan
Diri” ini
Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Pelajaran Bimbingan Konseling Kelas XII SMK Plus
Nusaputra.
Kemampuan seseorang untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki atau aktualisasi
diri merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Aktualisasi diri juga merupakan
salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi oleh setiap orang.
Dan bagaimana hubungan aktualisaasi dan kepercayaan diri dalam kehidupan shari – hari beserta
contoh kasusnya.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada
penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik
guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................... 1
A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan seseorang untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki atau aktualisasi
diri merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Aktualisasi diri juga merupakan
salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi oleh setiap orang. Aktualisasi diri dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya adalah kepercayaan diri. kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat
penting bagi seseorang untuk dapat mengembangkan potensinya. Jika seseorang memiliki bekal
kepercayaan diri yang baik, maka individu tersebut akan dapat mengembangkan potensinya dengan
mantap.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian aktualisasi diri
C. Tujuan
3. Agar dapat mengetahui bagaimana hubungan aktualisasi diri dan kepercayaan diri
BAB II
PEMBAHASAN
Aktualisasi diri merupakan kemampuan individu untuk menggali dan mengembangkan segenap potensi
yang dimiliki untuk menjadi diri sendiri dan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kepercayaan diri
merupakan perasaan puas dan yakin akan kemampuan yang dimiliki dan berusaha mengembangkan
penilaian positif terhadap diri sendiri dan lingkungan. Kercayaan diri merupakan aspek kepribadian
manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individu, sifatnya bawaan
dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri yang mendorong manusia sampai kepada
pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-
lain.
Tokoh psikologi Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya
bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat
terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau Hirarki Kebutuhan.
Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan
psikologisnya. Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan bagaimana psikolog psikolog
sebelumnya tentang pikiran manusia. Walau tidak menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan
sendiri untuk mengerti jalan pikir manusia.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan
potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa
manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu
yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari
seseorang dengan masalah kesehatan mental. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat
mengalami “puncak pengalamannya” saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya.
Dalam pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak puncak
dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.
Interpretasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow yang direpresentasikan dalam bentuk piramida dengan
kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah. Maslow menggunakan piramida sebagai
peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki
tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi
(aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga diri
dengan sebutan homeostatis. Kemudian berhenti dengan sendirinya.
Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa
aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut. Maslow
menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan kasih
sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.
B. Pengertian Kepercayaan Diri
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang
realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat
menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi
mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya
pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/percaya diri
yaitu ada empat macam, yaitu :
1. Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda
melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara
keseluruhan.
2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda
punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini
adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa
menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut
dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam
menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan
Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu
adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)
Berdasarkan paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan
dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan
dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau
telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
1. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
5. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
9. Terlalu perfeksionis
Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap
dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan
yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu
(tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu
berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
Maslow (Sobur, 2009:278) mengungkapkan kembali bahwa kebutuhan aktualisasi diri sebagai hasrat
untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya bagi seseorang, menjadi apa saja menurut kemampuan yang
melekat pada dirinya. Setiap manusia memiliki hakikat intrinsik yang baik. Itu memungkinkan untuk
mewujudkan perkembangan secara utuh dan masksimal. Perkembangan yang sehat terjadi jika manusia
dapat mengatualisasikan diri dan mewujudkan segenap potensinya.
Keyakinan diri atau efikasi juga berhubungan dengan aktualisasi diri. efikasi diri secara umum adalah
keyakinan seseorang mengenai kemampuan-kemampuannya. Orang tidak akan dapat mengembangkan
potensinya untuk mencapai keinginannya jika tidak yakin dengan potensi atau kemampuan yang ada.
Efikasi diri akan memengaruhi beberapa aspek dari kognisi dan perilaku seseorang. Oleh karena itu,
perilaku satu individu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kepercayaan diri dengan aktualisasi diri
pada karyawan Samarinda Pos. Dari hasil analisis di dapat nilai F= 40.562 , R= 0.523 p < 0.05 yang
menunjukkan hubungan antar variabel. Berdasarkan hasil uji hipotesis juga menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan diri dengan aktualisasi diri pada
karyawan PT. Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos) ini dapat diartikan bahwa seamakin tinggi
tingkat kepercayaan diri karyawan maka akan meningkatkan aktualisasi dalam megembangkan seluruh
kemampuan dan potensi sebaliknya, apabila kepercayaan diri rendah maka aktualisasi diri juga tidak
akan tercapai. Pada tingkat aktualisasi diri diperoleh hasil mean 45.37 dengan standar deviasi 3.888
sedangkan pada tingkat kepercayaan diri diperoleh hasil mean 61.67 dengan standar deviasi 7.897.
Dari data deskriptif yang diperoleh karyawan yang memiliki tingkat aktualisasi diri sebesar memiliki
aktualisasi diri sangat tinggi sebesar 5 persen dan untuk kategori tinggi sebesar 39 persen. Sehingga
karyawan yang memiliki aktualisasi diri dengan kategori tinggi sebesar 44 persen dari jumlah sampel.
Sedangkan karyawan yang memilki kategori aktualisasi diri dengan persentase sedang sebesar 33 persen
dan yang memiliki kategori aktualisasi diri rendah dan sangat rendah sebesar 23 persen dari jumlah
sampel. Maka dapat dikatakan bahwa karyawan PT. Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos) memiliki
tingkat aktualisasi diri yang tergolong tinggi sebesar 39 persen. Sedangkan data deskriptif untuk
karyawan yang memiliki tingkat kepercayaan diri sangat tinggi hanya sebesar 1 persen dan untuk
kategori tinggi sebesar 43 persen. Sehingga karyawan yang memiliki kepercayaan diri dengan ketegori
tinggi sebesar 44 persen dari jumlah sampel. Sedangkan karyawan yang memilki kategori kepercayaan
diri dengan persentase sedang sebesar 23 persen dan yang memiliki kategori aktualisasi diri rendah dan
sangat rendah sebesar 32 persen dari jumlah sampel sehinga. Maka dapat dikatakan bahwa karyawan
PT. Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos) memiliki tingkat kepercayaan diri yang tergolong tinggi
sebesar 43 persen.
Adapun sumbangan efektif (R) variabel kepercayaan diri pada aktualisasi diri adalah sebesar 52,3 persen
yang dilihat dari koefisien determinan (r2) sebesar 0.523. hal ini berarti bahwa variabel kepercayaan diri
menyumbangkan 52.3 persen kepada aktualisasi diri ini berarti, 47.7 persen aktualisasi diri di pengaruhi
oleh variabel yang lain. Hal-hal yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri karyawan seperti
keyakinan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab dan rasional dan realitas akan
mempengaruhi individu untuk mampu beraktualisasi diri yang didalamnya diperlukan aspek-aspek
seperti orientasi yang realistik, penerimaan diri, orang lain, dan alam sekitar, mengenal harkat
kemanusiaan, memiliki minat sosial dan kreatifitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktualisasi diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi oleh setiap
orang. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah kepercayaan diri.Maslow
(Sobur, 2009:278) mengungkapkan kembali bahwa kebutuhan aktualisasi diri sebagai hasrat untuk
menjadi diri sendiri sepenuhnya bagi seseorang, menjadi apa saja menurut kemampuan yang melekat
pada dirinya. Setiap manusia memiliki hakikat intrinsik yang baik. Itu memungkinkan untuk
mewujudkan perkembangan secara utuh dan masksimal. Perkembangan yang sehat terjadi jika manusia
dapat mengatualisasikan diri dan mewujudkan segenap potensinya.
B. Saran
Kami sadar makalah ini tidak sempurna dan penuh kekurangan, maka dari itu kami sebagai penulis
sangat mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari para pembaca semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Share
3 comments:
Reply
SeniDominoQQ akan Melayani Customer Service yang siap selama 24jam Non-Stop loh bos
- FACEBOOK : SENI QQ
- TWITTER : Seni_QQ
- PIN BB : 561A1388
- WA : +85515635548
- Wechat : seniqqcs1
- Line : Seniqqcs1
Agen Poker
Poker Online
Agen Aduq
Agen Domino99
Agen DominoQQ
Agen BandarQ
Agen Sakong
Agen Capsasusun
Reply
DamQQ akan Melayani Customer Service yang siap selama 24jam Non-Stop dengan tingkat kemenangan
hingga 95%
Minimal Deposit kami Hanya sebesar Rp 10.000,- & Minimal Withdraw kami Rp 20.000,-
Tersedia ID PRO
- FACEBOOK : vipdamqq
- WA : +855885578926
- WA : +6282110167985
- Line : damqqpoker
Reply
Home
Powered by Blogger.
About Me
My photo
BLOGGER NEWBE