Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ MOTIVASI
DAN PERAN MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN” ini dengan lancar tanpa suatu halangan
apa pun.
Adapun maksud dan tujuan kami dari penyusunan makalah ini untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar mata kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen, juga
untuk lebihnya memperluas pengetahuan mahasiswa khususnya bagi kami para penulis.
Kami telah berusaha dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, namun
kami menyadari akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia. Oleh karena itu, jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun, bahasa
penyusunan maupun dari isi, kami mohon maaf dan kritikannya.
Tak luput kami juga ucapkan rasa terima kasih kami kepada Bapak Zulkarnain selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis Dan Manajemen, atas saran dan masukannya
terhadap penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan bersama.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan ilmunya
bisa diterpakan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Amiiinnnn......
Hormat kami,
Penyusun
Dari serangkaian pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
alasan yang mendorong untuk melakukan, menyelesaikan, menghentikan, dsb suatu aktivitas guna
mencapai tujuan tertentu yang diinginkan dari motivasi tersebut.
Motivasi mengacu pada proses di mana usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan
berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Definisi ini memiliki tiga elemen kunci energi, arah
dan ketekunan.
Elemen energi adalah ukuran dari intensitas atau dorongan. Seseorang yang termotivasi
menunjukkan usaha dan bekerja keras. Namun, kualitas usaha itu juga harus dipertimbangkan.
Usaha tingkat tinggi tidak selalu mengarah pada kinerja pekerjaan yang menguntungkan kecuali
usaha tersebut di keluarkan ke arah yang menguntungkan organisasi. Usaha yang diarahkan, dan
konsisten dengan tujuan organisasi adalah jenis usaha yang kita inginkan dari para karyawan.
Akhirnya, motivasi mencakup dimensi ketekunan. Kami menginginkan karyawan untuk tekun dalam
usahanya untuk mencapai usaha tersebut
Kita mulai dengan melihat empat teori awal motivasi: teori hierarki kebutuhan
maslow, teori X dan Y Mc Gregor, teori dua faktor Herzberg, dan teori tiga kebutuhan Mc
Clelland. Meskipun telah dikembangkan penjelasan yang lebih valid tentang motivasi, teori-
teori awal ini penting karena merupakan dasar teori-teori motivasi kontemporer yang di
kembangkan dan karena masih banyak manajer yang menggunakannya.
Teori motivasi ini yang paling terkenal mungkin adalah teori hierarki kebutuhan
Abraham Maslow. Maslow adalah seorang psikolog yang menyatakan bahwa dalam
setiap orang terdapat sebuah hierarki dari lima kebutuhan :
1. Kebutuhan fisiologi – Kebutuhan seseorang akan makanan, minuman, tempat
berteduh, seks, dan kebutuhan fisik lainnya.
2. Keutuhan keamanan – Kebutuhan seseorang akan keamanan dan perlindungan
dari kejahatan fisik dan emosional, serta jaminan bahwa kebutuhan fisik akan
terus terpenuhi.
3. Kebutuhan sosial – Kebutuhan seseorang akan kasih sayang, rasa memiliki
penerimaan dan persahabatan.
Teori dua faktor frederick Herzberg (disebut juga teori motivasi higienis)
mengusulkan bahwa faktor-faktor intrinsik terkait dengan kepuasan kerja, sedangkan
faktor-faktor ekstrinsik berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Selain itu, herzberg
yakin data menunjukkan bahwa lawan dari kepuasan bukanlah ketidakpuasan, seperti
selama ini yang diyakini. Menghilangkan karakteristik yang tidak memuaskan dari
suatu pekerjaan belum tentu membuat pekerjaan itu lebih memuaskan (atau
memotivasi). Sekali lagi herzberg percaya bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
kepuasan kerja terpisah dan berbeda dari faktor-faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan kerja. Oleh karena itu, para manajer yang berusaha untuk
menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja bisa mencegah
orang-orang menjadi tidak puas tetapi tentunya tidak bisa memotivasi mereka. Ia
menyebut faktor ekstrinsik yang menyebabkan ketidakpuasan kerja sebagai faktor-
faktor higienis. Ketika faktor-faktor itu memadai, orang tidak akan puas, tetapi
mereka juga tidak akan puas (atau termotivasi).
MOTIVASI DAN MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN 5
MOTIVATOR FAKTOR HIGIENIS
Prestasi Pengawasan
Pengakuan Kebijakan
Pekerjaan itu perusahaan
sendiri Hubungan dengan
Tanggung penyelia
jawab Kondisi kerja
Kemajuan Gaji
Pertumbuhan Hubungan dengan
rekan kerja
Kehidupan pribadi
Hubungan dengan
bawahan
Status
Keamanan
B. TEORI PENGUATAN
D. TEORI KEADILAN
E. TEORI EKSPEKTASI
Dalam lingkungan bisnis global saat ini, manajer tidak mungkin berhasil
melakukan motivasi dengan teori yang sama untuk lokasi yang berbeda. Beberapa teori
(hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan akan prestasi, dan teori keadilan) tidak berhasil
dengan baik untuk lintas budaya di dunia ataupun kebudayaan lain. Namun ada beberapa
faktor
motivator (intrinsik) Herzberg bersifat universal, keinginan atas pekerja menarik dan
tampak penting bagi semua pekerja, dan bersifat terbuka apa pun budaya nasional
mereka.
Memotivasi para karyawan tidak mudah, mereka memiliki harapan yang berbeda-
beda, dengan adanya keinginan karyawan yang bervariasi. Mengingat perbedaan-
peredaan ini manajer harus memotivasi kelompok karyawan yang unik di tempat kerja
saat ini dengan efektif. Satu hal adalah untuk memahami kebutuhan motivasi dari
kelompok-kelompok ini, termasuk keragaman karyawan, profesional, karyawan tidak
tetap, dan karyawan dengan keterampilan rendah dan upah minimum.
Tantangan manajer terhadap kelompok pekerja yang unik. Beragam tenaga kerja
mencari fleksibilitas. Pekerja profesional menginginkan dukungan dan tantangan
pekerjaan, dan mereka akan termotivasi dengan pekerjaan itu sendiri. Karyawan tidak
tetap menginginkan kesempatan untuk menjadi permanen atau mendapat pelatihan
ketrampilan. Untuk memotivasi pekerja dengan keterampilan rendah dan berupah
minimum dapat dimotivasi dengan program pengakuan dan penghargaan yang tulus untuk
pekerjaan yang dilakukan.
Kita telah membahas banyak informasi tentang motivasi. Meskipun tidak ada
sekumpulan aturan sederhana yang mencakupnya, saran-saran di bawah ini
memungkinkan bisa menggambarkan apa yang kita ketahui tentang memotivasi
karyawan.
Pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain dan yang memiliki
otoritas manajerial. Kepemimpinan adalah proses memimpin dan mempengaruhi suatu
kelompok untuk mencapai tujuan. Manajer harus menjadi pemimpin karena memimpin
adalah salah satu dari fungsi manajemen. Perilaku memimpin memiliki dua sifat: fokus
terhadap pekerjaan dan fokus terhadap karyawan.
A. MENGELOLA KEKUATAN
Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah,
keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.
Keluarga Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah
untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal
sebagai tuan tanah di daerahnya. Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi
melanjutkan pendidikannya ke SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA, namun berhenti di kelas 2
karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.
Setelah menjadi menteri, Susi mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina
Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015. Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017,
Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018.
BISNIS
Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cassena Caravan seharga Rp20 miliar
menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan
kemudian, satu-satunya pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan
ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang.
Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air.
Susi Pudjiastuti ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet
Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014.
Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan
beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di
bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan
untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin
bisnis. Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja
maksimal menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
Saat pelantikan, Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok
dan memiliki tato, sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh menteri Indonesia. Atas
tindakannya ini, Susi mendapatkan baik pujian dan kritikan di media sosial.
Penghargaan
Purwa citra Priangan Award untuk Peningkatan Kehidupan Nelayan dari Pikiran
Rakyat. Tahun 2004
Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
Pelopor Ekspor Ikan Laut dari Gubernur Jawa Barat 2005
Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari
Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006
Metro TV Award for Economics-2006,
Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
Pada tahun 2008, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi
Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School. Pada Minggu, 26 Oktober 2014,
dalam pengumuman Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Ibu Susi Pudjiastuti ditetapkan
oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.