Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen dengan mata kuliah Toksikologi
dan Psikologi Industri.
Makalah ini telah disusun secara maksimal.Terlepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangn baik dari segi isi materi,susunan
kalimat, maupun tata bahasanya yang mana masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kedepannyan penulis dapat memperbaiki makalah ini.Semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk penulis dan para pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Kesimpulan............................................................................................12
B. Saran......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia kerja, karyawan atau pegawai harus memiliki semangat
dalam bekerjanya. Semangat inilah yang menjadi salah satu faktor yang
dapat meningkatkan sebuah kinerja perusahaan atau intansi. Dengan kata
lain semangat tersebut dapat diartikan sebagai motivasinya dalam bekerja
(motivasi kerja). Motivasi kerja sangat diperlukan hal ini akan membuat
suatu kinerja di organisasi dapat menjadi lebih baik. Motivasi kerja yang
tinggi akan banyak mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu
organisasi, begitupun sebaliknya organisasi yang motivasi kerja anggotanya
lemah sudah dipastikan organisasi tersebut akan mengalami stagnan bahkan
kemunduran.
Motivasi merupakan suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah
ketercapainya tujuan tertentu, jika brrhasil dicapai, akan memuaskan atau
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut (Munandar,2010) Motivasi
merupakan pembenan atau penimbulan motif, dan hal atau keadaan yang
menimbulkan motif, jadi motivasi kerja merupakan sesuatu yang menimbulkan
semangat atau dorongan kerja, dimana kuat atau lemahnya motivasi kerja
seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecil prestasi (Wexley dan Yukl
dalam As'ad,2002)
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi kerja dalam industri ?
2. Apa saja teori-teori motivasi kerja?
3. Apa saja jenis-jenis motivasi kerja?
4. Apa saja aspek-aspek motivasi kerja ?
5. Apa saja bentuk bentuk motivasi kerja ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi kerja
2. Untuk mengetahui teori-teori kerja
3. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi kerja
4. Untuk mengetahui aspek-aspek motivasi kerjaa
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk motivasi kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau
daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada
para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik
dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal
tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan
bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau
bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya
untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
3
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya tersebut untuk
memenuhi suatu kebutuhan individu.
4
2. Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan
Teori motivasi ini yang dikenal sebagai teori ERG sebagai singkatan
dari Existence, Relatedness, dan Growth need, dikembangkan oleh Alderfer,
dan merupakan salah satu modifikasi dan reformulasi dari teori tata tingkat
kebutuhan dari Maslow. Alderfer mengelompokkan kebutuhan ke dalam
tiga kelompok, yaitu:
5
menentukan rasa demikian dan dampaknya terhadap unjuk kerjanya dan
rasa secara menyeluruh dan kesehatan.
6
Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang jelas, sebaliknya orang
akan bermotivasi kerja rendah bila tujuan dari pekerjaannya tidak jelas.
Orang yang tugasnya jelas tujuannya dan lebih “menantang” akan
menunjukkan motivasi kerja yang lebih besar daripada orang yang tujuan
tugasnya kabur atau terlalu mudah untuk mencapainya. Pendapat tersebut di
atas dikemukakan oleh Locke.
7
misalanya dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau
tambahan penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar
mereka merasa aman dalam bekerja, dan sebagainya.
8
1. Keinginan, ketika seseorang memiliki keinginan maka motivasinya
terpacu untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang
diinginkannya.
2. Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi Membuat hasil kerja dan
kombinasi ide-ide atau gambaran disusun secara lebih teliti atau inisiatif
sendiri bukan ditiru dan bersifat konstruktif sehingga membentuk suatu
hasil atau produk yang mendukung pada kualitas kerja yang lebih baik.
9
sebab adanya ketidak-seimbangan antara tuntutan dan kemauan yang
dimiliki, dan tekanan tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas
bagi masing-masing individu.
10
berkembang dan dianut oleh berbagai perusahaan sejak berabad-abad
lamanya. Hingga kini hal tersebut masih digunakan para manajer untuk
memotivasi para tenaga kerja. Fungsi pengarahan mencakup berbagai
proses operasi standar, pedoman, dan buku panduan, bahkan Management
By Objective (MBO)/ manajemen berdasarkan sasaran. Fungsi
pengendalian mencakup penilaian kerja, pemeriksaan mutu, dan
pengukuran hasil kerja.
4. Kebajikan
Kebajikan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil
dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan
para tenaga kerja. Dengan kata lain, kebajikan adalah usaha untuk
membuat tenaga kerja bahagia. Tenaga kerja yang tidak bahagia bebas
membentuk serikat pekerja, untuk itu manajemen secara resmi perlu
melakukan tawar-menawar. Dengan cara ini, usaha untuk membahagiakan
para tenaga kerja jauh lebih ditonjolkan daripada sebelumnya. Manajemen
11
tenaga kerja menyadari dan berusaha sungguh-sungguh untuk merangsang
dan memelihara sikap positif itu pada setiap kegiatan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah karakteristik psikologis pada aktifitas manusia untuk
memberi kontribusi berupa tingkat komitmen seseorang termasuk faktor-
faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku
manusia dalam arah tekad tertentu untuk mencapai keinginan.
Motivasi kerja merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan
mengarahkan para karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan
tugasnya masing-masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran,
kegairahan dan bertanggung jawab.
B. Saran
Setiap pemimpin harus mempelajari perilaku karyawan agar bisa
memberi motivasi yang tepat, agar pekerja dapat bersemangat untuk
bekerja, semangat itu lah yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
12
DAFTAR PUSTAKA
Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Winardi. 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. • Munandar, A.S. 2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Ul.
13