Anda di halaman 1dari 3

SAKURA

NURSING EDUCATION

Sabtu, 04 Juni 2016

Peran Perawat dalam Penerapan Patient Safety di Rumah Sakit

Nadya Gita Puspita

I1B015002 (Kelompok 2)- Keperawatan UNSOED 2015

TUGAS 1B Blok Safety and Comfort

Menurut Depkes (2008), Patient Safety (Keselamatan Pasien) merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit atau pelayanan kesehatan membuat asuhan pasien menjadi lebih aman, mencegah terjadinya
cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan.

Tujuan dilakukannya kegiatan Patient Safety di rumah sakit adalah untuk menciptakan budaya
keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat, menurunkan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) di rumah sakit, terlaksananya program-
program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan (Kuntoro, 2010).

Dari definisi inilah, kita dapat mengetahui peran perawat dalam mewujudkan patient safety di rumah
sakit yaitu:

1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP yang
telah ditetapkan

2. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya

3. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan (KTD)

4. Serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien dan keluarga
5. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan

6. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan

7. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan

Selain itu, perawat juga berperan untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang
kemungkinan terjadinya resiko, melaporkan terjadinya KTD, meningkatkan komunikasi dengan pasien
dan tenaga kesehatan professional lainnya, berperan aktif dalam melakukan pengkajian terhadap
keamanan dan kualitas pelayanan dan membantu pengukuran terhadap peningkatan patient safety
(Choo, 2010).

Sebagai contoh yaitu peran perawat dalam penggunaan peralatan dan teknologi dalam meningkatkan
patient safety

- Fungsional: perawat harus mengidentifikasi penggunaan alat dan desain dari alat. Perkembangan
kecanggihan alat sangat cepat sehingga diperlukan pelatihan untuk mengoperasikan alat secara tepat
dan benar.

- Keamanan: alat- alat yang digunakan juga harus didesain penggunaannya sehingga dapat
meningkatkan keselamatan pasien

Idealnya peran perawat yaitu untuk menjaga keselamatan pasien. Keselamatan pasien merupakan hak
pasien. Namun, masih banyak perawat yang melakukan kinerja tidak sesuai dengan peraturan, seperti
halnya pemasangan infus pada pasien, jarum infus yang digunakan idealnya maksimal 2x dan memiliki
standar penyuntikan atau pemasangan jarum infus dengan benar, tetapi realitanya banyak kasus yang
terjadi jarum infus digunakan berulang kali dengan tata cara yang tidak baik atau sering melakukan
kesalahan, sehingga pasien merasa nyeri dan pada bekas suntik infus menjadi berwarna gelap. Kejadian
tersebut membuat pasien merasa takut dan trauma akan hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2008. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.

Choo, J. Hutchinson, A., & Bucknall, T. 2010. Nurses’ Role in Medication Safety. Journal of Nursing
Management. Vol.18/ No.5. Dikutip dari http://web.ebsohost.com/ehost/detail?vid=8&h

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Unknown di 23.06

Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Unknown

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai