Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG

KONSEP PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.


Pada Fakultas Tarbiyah institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Dosen Pengampu:

Mokhammad ismail, MA

AA

Disusun Oleh:

Ahmad budianto afkar riski

Imam malik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN LUMAJANG
26 FEBRUARI 2023

4
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah Pengembangan kepribadian yang membahas tentang Konsep pengembangan
kepribadian.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan pengetahuan serta informasi dari
media massa yang berhubungan dengan Kurikulum PAI. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan kepada seluruh pembaca untuk saling berbagai
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Lumajang, 26 Februari 2023

5
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................6
BAB I.........................................................................................................................................7
PENDAHULUAN.....................................................................................................................7
LATAR BELAKANG..........................................................................................................7
RUMUSAN MASALAH......................................................................................................7
TUJUAN...............................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................8
PEMBAHASAN........................................................................................................................8
KEPRIBADIAN...................................................................................................................8
TIPOLOGI KEPRIBADIAN..............................................................................................8
1. Tipologi Konstitusi...........................................................................................................8
2. Tipologi Temperamen......................................................................................................9
3. Tipologi Berdasarkan Nilai Kebudayaan......................................................................9
FAKTOR PEMBENTUK PERILAKU KEPRIBADIAN................................................9
KEPRIBADIAN SEHAT...................................................................................................10
TEKNIK MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN YANG BAIK................................11
1) Hargai Diri Sendiri....................................................................................................11
2) Belajar Mempunyai Prinsip Yang Kuat..................................................................12
3) Kenali Dan Kendalikan Diri.....................................................................................12
4) Perbaiki Masa Lalu...................................................................................................12
5) Terus Belajar..............................................................................................................13
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
Kesimpulan.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir
berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus) para
ahli. Objek kajian kepribadian adalah “human behavior”, perilaku manusia, yang
pembahasannya terkait dengan apa, mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut. Kepribadian
juga merupakan organisasi yang dinamis dalam diri individu tentang sistem psikofisik yang
menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan. Pada diri individu, sistem
psikofisik mendasari kegiatan-kegiatan yang khas, dan mempengaruhi bentukbentuknya.
Sikap, keyakinan, kebiasaan, atau elemen-elemen sistem psikofisik lainnya muncul melalui
stimulus, baik dari lingkungan, maupun dari dalam diri individu sendiri. Berdasarkan kedua
pengertian kepribadian dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kepribadian
sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis kejiwaan dan juga yang
bersifat fisik
B. RUMUSAN MASALAH
a) APA Pengertian kepribadian ?
b) APA Itu Tipologi kepribadian ?
c) Apa saja Faktor perilaku kepribadian ?
d) Apa yang di maksud Kepribadian sehat ?
e) Bagaimana Teknik mengembangkan kepribadian yang baik ?

C. TUJUAN
a) Meapangetahui Pengertian kepribadian
b) Megetahui apa itu Tipologi kepribadian
c) Mengetahui apa saja Faktor perilaku kepribadian
d) Mengetahui Kepribadian sehat
e) Mengetahui Teknik mengembangkan kepribadian yang baik

BAB II
PEMBAHASAN
KEPRIBADIAN

7
Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata aspek internal diri
atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara Anda menampilkan diri atau
tampak sisi luar diri di persepsi orang lain. Untuk itu semua, Anda harus mampu bersikap
proaktif untuk meningkatkan kesadaran diri, pengetahuan diri, kecerdasan diri, identitas diri,
bakat dan potensi diri, kualitas diri, serta memenuhi mimpi dan tujuan hidup dengan visi yang
jelas. Termasuk, memiliki keperibadian yang unggul untuk mengambil tanggung jawab atas
kesehatan diri, karir, keuangan, hubungan, emosi, kebiasaan, dan keyakinan terhadap nilai-
nilai.
Pelatihan pengembangan kepribadian memungkinkan peserta untuk menciptakan keserasian
hubungan dalam lingkungan pergaulan karena peserta mempunyai konsep diri yang tepat.
Konsep diri yang tepat membantu seseorang untuk menyadari sisi positif dan negatif dirinya,
dalam lingkungan seperti apa dia berada, serta tindakan apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dalam posisi tersebut. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para peserta
dapat memiliki kemampuan mengendalikan dan mengelola diri sendiri, bekerja dengan lebih
baik, serta mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, yaitu sesama rekan
kerja, atasan, bawahan serta customer maupun relasi di luar perusahan.

TIPOLOGI KEPRIBADIAN

Tipologi kepribadian adalah pengetahuan yang menggolongkan manusia berdasarkan


faktor tertentu, misalnya karakterustik fisik, psikis, budaya dan lain- lain. Kepribadian
adalah berasal dari kata pribadi yang bermakna keadaan manusia sebagai perseorangan,
keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang.

adalah pengetahuan yang menggolongkan manusia berdasarkan faktor tertentu, misalnya


karakteristik fisik, psikis, budaya dan lain-lain.

Berikut adalah beberapa macam tipologi kepribadian manusia:

1. Tipologi Konstitusi

Tipologi konstitusi adalah tipologi yang dikembangkan berdasarkan aspek jasmani. Dasar
pemikirannya adalah bahwa keadaan tubuh seseorang baik dari segi fisik maupun sifat
menentukan ciri pribadi seseorang. Tokoh yang mengembangkan tipologi ini antara
lain Hippocrates dan Galenus, De Giovanni, Viola, Sigaud dan Sheldon.

2. Tipologi Temperamen

Tipologi temperamen adalah tipologi yang berdasarkan karakteristik kejiwaan seseorang.


Dasar pemikiran tipologi ini adalah bahwa aspek kejiwaan seseorang yang meliputi emosi,
daya pikir, maupun ego menentukan karakteristik pribadi seseorang. Beberapa tokoh yang
mengembangkan tipologi ini adalah Plato, Immanuel Kant, Bhsen dan Heymans.

8
3. Tipologi Berdasarkan Nilai Kebudayaan

Tipologi berdasarkan nilai kebudayaan ini dikembangkan oleh Eduard Spranger,


menurutnya kebudayaan adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun atau diatur
menurut struktur tertentu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipologi kepribadian manusia dapat dilihat dari
berbagai sisi dan aspek dalam kehidupan, yang pada akhirnya hal tersebutlah yang
menunjukkan kepribadian seseorang.

FAKTOR PEMBENTUK PERILAKU KEPRIBADIAN


Faktor pembentuk kepribadian. Dalam masyarakat, individu saling berhubungan dengan
individu lain di dalam kelompoknya. Dalam hubungan tersebut, individu mempelajari nilai
dan norma yang berlaku di kelompoknya melalui proses sosialisasi. Melalui proses tersebut,
terbentuklah identitas individu. Dengan kepribadian yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya.Individu dengan segala kepribadiannya adalah produk dari interaksinya dengan
masyarakat di sekitarnya. Kepribadian bisa diartikan sebagai sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Untuk mengidentifikasi
kepribadian seseorang, kita dapat melakukannya dengan memperhatikan perilaku-perilakunya
dalam keseharian. Lantas, apa sih sebenarnya yang menjadi faktor pembentuk kepribadian?
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, bahwa setiap individu memiliki kepribadian yang
berbeda antara satu dan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
keturunan, lingkungan fisik, pengalaman kelompok, pengalaman unik dan kebudayaan.

Keturunan

Faktor keturunan memberi pengaruh penting dalam membentuk kepribadian seseorang,


meskipun tidak menentukan semua kepribadian orang tersebut. Faktor keturunan tersebut
antara lain watak, temperamen, tingkat kecerdasab, postur tubuh, warna kulit, bentuk rambut
dan sebagainya.
Diantara beberapa faktor tersebut, ciri fisik, ciri psikologis dn tingkat kecerdasan adalah 3
faktor yang paling menonjol. Ciri fisik biasanya terkait postur tubuh yang kecil yang
cenderung kurang percaya diri. Meskipun ini tidak berlaku umum. Berkaitan dengan unsur
kejiwaan, temperamen, yaitu perangai, sifat dan watak adalah sifat dasar yang kerap diwarisk
Sementara itu, dalam hal tingkat kecerdasan, hasil penelitian membuktikan bahwa tingkat
kecerdasan anak hampir sama dengan tingkat kecerdasan orang tua kandungnya.

Lingkungan Fisik
Ketekunan, ambisi, kejujuran dan kecenderungan berperilaku menyimpang adalah beberapa
ciri kepribadian yang merupakan hasil dari pengaruh lingkungan tempat tinggal individu.

9
Contohnya, orang-orang yang tinggal di daerah pantai berbicara dengan nada keras dan agak
kasar. Hal tersebut dikarenakan pengaruh suasana laut yang riuh oleh deburan ombak.

Kebudayaan
Kebudayaan menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian lainnya. Dimana ini berperan
melalui proses pembiasan yang terjadi terus-menerus. Dengan proses pembiasan tersebut,
individu akan mengalami perkembangan ke arah kepribadian tertentu.
Pengaruh kebudayaan ini ajan jelas terlihat ketika salah satu individu dalam suatu masyarakat
tertentu berada di luar kelompok budayanya dan bertemu dengan individu lain dari kelompok
budaya yang berbeda. Contohnya, seseorang yang berasal dari Yogyakarya terbiasa berbicara
dengan gaya bicara yang halus. Ketika ia pindah ke Flores, dimana masyarakatnya berbicara
dengan nada yang keras, maka ia akan merasa berbeda dengan orang-orang di sekitarnya.

Pengalaman Kelompok
Sejak lahir, seorang individu hidup dalam kelompok sosial, mulai dari keluarga, teman
sepermainan, teman-teman sekolah hingga lingkungan pekerjaan. Setiap kelompok sosial
tersebut memiliki budaya dan ukuran moral yang berbeda-beda. Ukuran itulah yang
digunakan untuk menentukan kepribadian mana yang baik dan mana yang tidak untuk diikuti.
Adakalanya, ukuran moral antarkelompok sosial dapat berbeda. Contohnya, ukuran moral
yang berlaku di keluarga dengan yang berlaku di lingkungan teman sebayanya seringkali
bertentangan. Kelompok sosial yang lebih dominan memengaruhi kepribadian individu
adalah kelompok dimana seorang individu lebih mengakar kuat didalamnya.

Pengalaman Unik
Tidak seorang individu pun mengalami pengalaman yang sama persis satu sama lain,
meskipun dibesarkan di kelompok sosial yang sama. Contohnya, dua orang kakak beradik
dibesarkan dalam satu keluarga yang sama. Sang kakak mendaoat perhatian yang sangat baik
dari kedua orang tuanya karena ia adalah anak pertama yang telah lama dinanti. Ketika sang
adik lahir, perhatian yang diterimanya tidak seperti yang pernah diterima kakaknya. Apa yang
dialami sang kakak disini adalah apa yang dinamakan pengalaman unik.

KEPRIBADIAN SEHAT

Konsep Kepribadian Sehat Menurut Teori Belajar Kepribadian sehat diartikan sebagai
kemampuan individu untuk berperilaku adaptif, yaitu perilaku individu yang tepat menurut
lingkungan dalam proses belajarnya dan menghasilkan reinforcement. Teori Sosial-kognitif
mengungkapkan inidvidu dengan kepribadian sehat adalah mereka yang memiliki variabel-
variabel:
a. banyak melakukan proses belajar-pengamatan
b. mempelajari kompetensi (keterampilan tertentu)
c. akurat dalam melakukan pengkodean situasi tertentu
d. akurat dalam memiliki ekspetansi dan efikasi diri yang positif
e. dapat mengekspresikan emosi dengan baik

10
f. memiliki sistem regulasi diri yang efisien Teori Psikodinamik mejelaskan individu yang
memiliki kepribadian sehat sebagai individu yang memiliki :
1. Ego strength (Freud) ego dari individu yang berkepribadian sehat memiliki kekuatan
mengendalikan dan mengatur id dan superego-nya, sehingga ekspresi primitif id berkurang
dan ekspresi yang sesuai dengan situasi yang muncul tanpa adanya represi dari ego secara
berlebihan.
2. Creative self (Jung & Adler) Jung & Adler mengungkapkan bahwa individu yang
berkepribadian sehat merupakan self yang memiliki kekuatan untuk mengarahkan perilaku
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Adler berpendapat bahwa manusia mempunyai
kekuatan kreatif untuk mengontrol kehidupan dirinya, bretanggungjawab mengenai tujuan
finalnya, menentukan dan memperjuangkan tujuan itu.
3. Mampu melakukan kompensasi bagi perasaan inferiornya (Adler). Adler juga
menambahkan bahwa individu haruslah menyadari ketidaksempurnaan dirinya dan mampu
mengembangkan potensi yang ada untuk mengimbangi kekurangannya tersebut
. 4. Memiliki hasil yang positif dalam setiap tahap interaksinya dengan lingkungan sosial
(Erikson). Setiap keberhasilan dalam tiap tahap psikososial yang diungkap Erikson
memberikan kontribusi pada individu yang sehat kepribadiannya. Misal: bayi akan sangat
baik apabila memiliki kepercayaan dasar, sehingga akan dapat berkegiatan aktif ketika masa
sekolah, dan mampu memahami dirinya ketika remaja.

TEKNIK MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN YANG BAIK


1) Hargai Diri Sendiri
Banyak orang dewasa yang kemudian tumbuh menjadi personal yang kurang baik dari segi
kepribadian dan karakternya disebabkan karena dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
Kekecewaan tersebut bisa berasal dari keinginan dan cita-cita yang tidak terwujud, kurang
menerima kondisi diri sendiri dan masih banyak lagi. Sekarang saatnya kamu menghargai diri
sendiri sebagai sebuah cara membentuk karakter yang baik. Terima kekurangan diri sebagai
bentuk kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Sadari bahwa diri kamu memiliki
keterbatasan sehingga tidak selalu harus menjadi sempurna. Hargai kegagalan sebagai sebuah
jalan menuju kesuksesan di lain waktu.

2) Belajar Mempunyai Prinsip Yang Kuat


Orang yang disebut memiliki kepribadian yang baik adalah mereka yang berkarakter kuat. Itu
bisa diartikan sebagai seseorang yang tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain karena

11
memiliki prinsip yang kuat.Prinsip yang dimaksud tentu saja adalah sesuatu yang sifatnya
positif dan membangun diri pribadi kamu.Mulailah dari sekarang untuk selalu belajar dan
memahami apa saja yang boleh dilakukan dan apa yang terlarang untuk kamu. Misalnya
kamu tahu minuman keras itu tidak boleh dikonsumsi karena memabukkan dan memicu
perbuatan yang dekat dengan kejahatan. Nah, kamu harus memegang prinsip tersebut dengan
kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang dan lingkungan yang sering
mengkonsumsi minuman keras.Pelajari norma yang berlaku di dalam masyarakat dan
bagaimana kamu harus bersikap agar kamu tahu bagaimana bagaimana cara membentuk
kepribadian yang baik tersebut.

3) Kenali Dan Kendalikan Diri


Cara yang ketiga adalah kenali bagaimana diri kamu yang sebenarnya, apa yang kamu sukai,
apa yang membuatmu semangat belajar dan sebagainya.Hal tersebut berlaku juga sebaliknya
yaitu hal-hal apa saja yang membuat kamu merasa tidak nyaman, malu dan tidak percaya diri
terutama di depan orang lain. Setelah mengetahui dan mengenali diri kamu sendiri dengan
baik maka kamu akan lebih mudah mengendalikan perasaan-perasaan negatif seperti rasa
malu, tidak pede dan sebagainya.Kendalikan dan alihkan perasaan negatif tersebut pada
kegiatan yang kamu sukai dan bermanfaat misalnya latihan karate.

4) Perbaiki Masa Lalu


Salah satu cara membentuk karakter yang baik adalah menerima dan memaafkan semua yang
kurang baik pada diri kamu di masa lalu.Semua orang pernah membuat kesalahan dan berhak
mendapatkan kesempatan kedua. Lakukan yang terbaik untuk masa depan kamu dengan tidak
mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu.
5) Terus Belajar
Kepribadian seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu ketika dia berhenti belajar
tentang hal-hal baik dalam kehidupan.Oleh sebab itu agar kamu bisa selalu menjaga
kepribadian baik dalam diri teruslah belajar tentang kebaikan yang ada di dalam kehidupan
ini.

BAB III
PENUTUP

12
Kesimpulan

Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata aspek internal diri atau
sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara Anda menampilkan diri atau tampak
sisi luar diri di persepsi orang lain. Tipologi kepribadian adalah pengetahuan yang
menggolongkan manusia berdasarkan faktor tertentu, misalnya karakterustik fisik, psikis,
budaya dan lain- lain. Individu dengan segala kepribadiannya adalah produk dari interaksinya
dengan masyarakat di sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

13
Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi Cetakan Sebelas. Malang: Universitas
Muhammadiah Malang

Ahmadi, A. 2007. Psikologi Sosial. Edisi Revisi Cetakan III. Jakarta: PT Rineka Cipta

Azwar. 2004. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

--------. 2005. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Offset)

--------. 2011. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

--------. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi II. Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Agustiani, Dr. Hendrianti. 2006. Psikologi Perkembangan. Cetakan I. Bandung:PT Refika


Aditama.

Aprilia. 2013. Hubungan Pola Asuh Otoriter, http://pola asuh otoriter. Diakses: 30 April
2013

14

Anda mungkin juga menyukai