Disusun Oleh:
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................4
1.1. Latar Belakang...............................................................4
1.2. Rumusan Masalah..........................................................4
1.3. Tujuan............................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap individu di dunia ini memiliki suatu cita cita yang sangat
tinggi. Mereka selalu berusaha untuk mewujudkan cita-citanya dengan
berbagai cara. Bersekolah dan menimba ilmu adalah salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan demi mencapai cita- cita dan penyempurnaan diri.
Usaha manusia yang kuat itu tidak terlepas dari kepribadian yang
dimilikinya. Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda, namun
semua kepribadian tersebut mendasari perilaku-perilaku manusia dalam
mengarungi hidup.
Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang
membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristis dari struktur
struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian, kemampuan, dan potensi yang
dimiliki seeorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana
diketahui oleh orang lain. Para tokoh tokoh psikologi memulai penelitian
mereka tentang kepribadian, karena menurut mereka kepribadian itu sangat
khas seperti pengertian kepribadian diatas. Pandangan tokoh-tokoh yang
berbeda-beda menyebabkan banyaknya teori kepribadian yang berbeda
pula. Salah satu tokoh tersebut adalah Abraham Maslow. Maslow selalu
mengedepankan rasa peri kemanusiaan dan beranggapan bahwa setiap
orang bebas untuk mengaktualisasikan dirinya. Teori dan pandangan dari
Maslow ini bisa menjelaskan mengenai perilaku manusia di atas. Oleh
karena itu kita disini akan membahas lebih dalam mengenai cara pandang
teori maslow dalam memandang kepribadian seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur kepribadian seseorang menurut Maslow?
2. Bagaimana dinamika kepribadian seseorang menurut Maslow?
3. Bagaimana perkembangan kepribadian seseorang menurut Maslow?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dinamika kepribadian seseorang menurut Maslow
2. Mengetahui struktur kepribadian seseorang menurut Maslow
3. Mengetahui perkembangan kepribadian seseorang menurut Maslow.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Kepribadian Maslow
Menurut Maslow, manusia memiliki struktur psikologis yang
analog dengan struktur fisik: mereka memiliki “kebutuhan, kemampuan,
dan kecenderungan yang sifat dasarnya genetik.” Kebutuhan,
kemampuan, dan kecenderungan itu secara esensial sesuatu yang baik,
atau paling tidak netral. Dasar dari teori maslow ini yaitu humanistic,
yang menitik beratkan pada ranah kesadaran. Selain itu menyesuaikan
dengan kapasitas bawaan dari individu yang menjadikannya sebagai ciri
unik individual. Orang yang dikaji oleh Maslow ini merupakan orang
yang sehat dan kreatif bukan seperti yang dikaji oleh psikoanalisa yaitu
orang sakit atau abnormal. Struktur kepribadian Maslow ini berupa
kebutuhan-kebutuhan individu yang dapat dijelaskan dalam beberapa
bagian. Kebutuhan ini merupakan dorongan bagi manusia untuk
berperilaku.
Kebutuhan dibagi menjadi 2 yaitu kebutuhan dasar (basic needs)
dan kebutuhan meta (meta-needs). Kebutuhan dasar merupakan
kebutuhan karena kekurangan. Kebutuhan-kebutuhan dasar meliputi
lapar, kasih sayang, rasa aman, harga diri, dan sebagainya. Sedangkan
meta-kebutuhan adalah kebutuhan untuk perkembangan. Metakebutuhan
meliputi keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan, dan
sebagainya. Kebutuhan dasar lebih kuat daripada meta-kebutuhan,
namun meta-kebutuhan dapat disubtitusikan atau diganti. Kebutuhan
dasar dan meta- kebutuhan itu merupakan instingtif yang melekat pada
manusia.
Abraham Maslow telah menyusun teori tentang motivasi
manusia, dimana kebutuhan-kebutuhan manusia tersebut digolongkan
dan disusunnya ke dalam sebuah hirearki atau tingkatan berjenjang yang
berbentuk seperti piramida yang terdiri dari lima level. Setiap kebutuhan
dapat dipenuhi hanya jika kebutuhan jenjang sebelumnya telah (relative)
terpuaskan terlebih dahulu. Pada dasarnya, kebutuhan manusia yang
lebih rendah mempunyai kekuatan ataupun kecenderungan yang lebih
besar untuk dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini adalah konsep hirearki
kebutuhan manusia yang disusun oleh Abraham Maslow: