Anda di halaman 1dari 9

ESSAY

PEMENUHAN TINGKATAN HIRARKI MASLOW SESUAI DENGAN KEHIDUPAN


MASING – MASING MAHASISWA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan

Dosen Pengampu :
Lutvia Dwi Rofika, SST., M.Kes
Disusun oleh :
Denok Indah Retno P ( 202107018 )

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2021/2022
Pemenuhan Tingkatan Hirarki Maslow Sesuai Dengan Kehidupan Masing-
Masing Mahasiswa

Hirarki Kebutuhan Abraham H. Maslow

Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A Theory of Human Motivation,


dikemukakan oleh Abraham Maslow tahun 1943 menyatakan bahwa
kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu meliputi kebutuhan
biologis dan psikologis berupa materiil dan non materiil. Pemikiran hierarki
kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow menerapkan observasi terhadap
perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan bahwa beberapa
kebutuhan semakin diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
Teori hirarki kebutuhan merupakan suatu teori tentang kebutuhan manusia
yang memiliki tingkatan sesuai dengan yang telah diungkapkan oleh Abraham
Maslow. Hirarki kebutuhan merupakan teori tentang motif manusia dengan
cara mengklasifikasikan kebutuhan dasar manusia dalam suatu hierarki, dan
teori motivasi manusia yang dihubungkan kebutuhan-kebutuhan ini dengan
perilaku umum. Kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-
kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga
yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Kebutuhan teori Maslow ini
berbentuk piramida dan kebutuhan biologis sebagai dasar kebutuhan maka
menuntut porsi yang lebih besar terkait kebutuhan tersebut. Ada lima tingkat
kebutuhan dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa lepas dari
bahaya, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Menurut Maslow bahwa
setelah seseorang memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah,
seseorang tersebut akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang
berikutnya. Jika pada tingkat paling tinggi tapi kebutuhan dasar tidak
terpuaskan, maka seseorang tersebut dapat kembali pada tingkat kebutuhan
yang sebelumnya. Karena kebutuhan dasar merupakan kebutuhan yang
paling utama dari kebutuhan yang lain dan perlu dipenuhi maka dari itu,
apabila kebutuhan dasar tidak terpenuhi maka lainnya tidak terpenuhi juga.
Menurutnya, kebutuhan juga bersifat psikologis, bukan semata- mata
fisiologis. Sebab, kebutuhan inilah yang menjadi inti dari kodrat manusia.
Sedangkan sesuatu itu disebut sebagai kebutuhan dasar apabila memenuhi
beberapa syarat berikut yaitu:
1. Bila tidak terpenuhi dapat menimbulkan penyakit,
2. Memenuhinya dapat mencegah timbulnya penyakit,
3. Pemulihannya dapat menyembuhkan penyakit,
4. Dalam situasi-situasi tertentu yang sangat kompleks, orang bebas
memilih (seseorang yang sedang kekurangan, akan cenderung
memilih kebutuhan dibanding kepuasan lainnya),
5. Kebutuhan itu tidak aktif, lemah atau secara fungsional tidak
terdapat
pada orang yang sehat. Menurut Maslow, pemuasan berbagai
kebutuhan tersebut ditolak oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan
(deficiency motivation) dan motivasi perkembangan (growth motivation).
Abraham Maslow menciptakan teoriyang mempelajari kebutuhan manusia.
Menurut teori ini, kebutuhan manusia selalu bertambah dan berubah di setiap
saat, manusia selalu memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhannya,
karena jika kebutuhannya telah terpenuhi maka manusia akan muncul
kebutuhan yang lainnya. Maka dari itu kebutuhan manusia akan terus
diperlukan semasa manusia itu hidup. Tanpa kebutuhan manusia tidak dapat
hidup dengan normal.

Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari


hierarki Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer,
seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi
kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan
berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling
kuat dan mendesak pemenuhannya. Kebutuhan ini adalah tingkatan
kebutuhan yang paling dasar, paling kuat dan paling jelas antara kebutuhan
manusia adalah kebutuhannya untuk mempertahankan hidup secara fisik,
yaitu yaitu kebutuhan akan makan, minum, tempat berteduh, seks, tidur,
oksigen dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting
dalam kelangsungan hidup. Begitupun dengan saya membutuhkan
kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga jika semua kebutuhan fisiologis
saya terpenuhi atau terpuaskan maka saya akan mendorong pemikiran untuk
memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang lain.
Kaitan kebutuhan ini dalam kehidupan sehari-hari saya sudah dapat
terpenuhi karena alam sudah meyiapkan oksigen untuk saya hirup dan ada
orang tua saya yang memenuhi kebutuhan makan dan minum, pakaian yang
layak, dan tempat tinggal yang nyaman. Jadi dalam keseharian saya,
kebutuhan fisiologis saya sudah terpenuhi dan karena kebutuhan dasar saya
sudah terpenuhi, maka akan naik ke tingkatan kebutuhan selanjutnya dan
pemikiran juga akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya.

Kebutuhan Akan Rasa Aman (Need For Security)

Selanjutnya pemenuhan kebutuhan rasa aman, yang merupakan


kebutuhan pada hirarki kedua pada piramida Maslow. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan akan rasa aman, kemantapan, ketergantungan, perlindungan
bebes dari rasa gelisn serta rasa takut dan yang lainnya. Karena manusian
memerlukan perasaan aman dalam dirinya dan kepastian dalam pemenuhan
upaya keberlangsungan hidupnya dalam jangka pendek atau panjang.
Maslow juga menyatakan bahwa seseorang berusaha mengatasi perasaan
kesepian dan ingin dilindungi maka seseorang akan melibatkan memberi dan
menerima cinta, kasih, dan saying serta rasa memiliki.
Di kehidupan saya kebutuhan ini juga sudah terpenuhi karena diri saya
sudah terbebas dari perasaan gelisah, ketakutan, dan yang lainnya, karena
ada orang tua saya yang memberikan saya rasa aman dan perlindungan
serta rumah untuk berlindung dan jika saya berada di lingkungan kampus
ada teman-teman saya yang memberikan suasana yang nyaman dan
ruangan kelas yang memadai sehingga memberikan suasana dan
mempengarui pikiran saya akan rasa aman itu sendiri. Diri saya juga bukan
tipe penakut, jadi diri saya juga berperan dalam memberikan rasa aman
dalam kehidupan sehari-hari sehingga bebas dari rasa takut, gelisah dan
merasa aman. Ketika kebutuhan akan rasa aman ini terpenuhi, maka diri
akan berusaha memenuhi kebutuhan selanjutnya.
Kebutuhan akan Rasa Memiliki dan Rasa Cinta (The Need For Belonging
And Love)
Setelah pemenuhan kebutuhan fisiologis dan rasa aman, maka fokus
seseorang akan berusaha memiliki, dicintai, dan diterima. Manusia
merupaakan makhluk social, maka manusia memerlukan diterima di
lingkungan masyarakat, di cintai oleh keluarga dan pasangan, serta memiliki
apa yang ia inginkan. Hasrat akan rasa memiliki dalam diri manusia sealu ada
dan sebagai seorang manusia yang memiliki pemikiran, maka pemikiran
tersebut akan berusaha mendorong dan memotivasi memenuhi kebutuhan
akan rasa memiliki tersebut. Manusia akan merasa senang jika mereka
merasa dicintai dan disenangi terutama oleh orang sekitar dan diterima
keberadaannya dilingkungan masyarakat, sekolah, atau dimanapun itu tanpa
membedakan suku, rasa, fisik, ataupun perbedaan kehidupan social. Jika
kebutuhan ini sudah terpenuhi maka seseorang akan menimbulkan rasa
percaya diri yang tinggi sehingga dirinya merasa mampu memiliki apa yang ia
inginkan. Kebutuhan akan cinta tidak sama dengan kebutuhan seks, karena
sebaliknya Maslow menegaskan kebutuhan seks justru di kategorikan
sebagai kebutuhan fisik.
Dalam kehidupan sehari-hari saya kebutuhan ini juga sudah terpenuhi karena
saya merasa bisa di terima di lingkungan masyarakat, keluarga, dan sekolah
saya juga merasa dicintai oleh orang disekitar saya sehingga saya merasa
percaya diri dalam melangsungkan kehidupan saya. Seseorang yang
memberikan cintanya paling besar dalam hidup saya yaitu kedua orang tua
saya. Mastarakat atau tetangga di sekitar juga menerima saya dengan baik
tanpa memandang fisik, ras ataupun memandang derajat sisal, maka dari itu
saya rasa kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta dalam kehiduoan
saya sudah terpenuhi.

Kebutuhan Akan Harga Diri (Need For Self-Esteem)


Setelah tiga kebutuhan terpenuhi, maka sudah menjadi naluri manusia
untuk bisa di hargai oleh sesama teman, keluarga dan juga masyarakat.
Semua orang mempunyai kebutuhan atau menginginakan penilaian terhadap
dirinya, Adanya kebutuhan ini juga memotivasi seseorang untuk dapat
berprestasi sehingga terdapat penghargaan yang diberikan oleh orang lain
sehingga merasa dihargai. Maslow mengklasifikasikan kebutuhan ini menjadi
dua bagian yaitu, Pertama lebih mengarah pada harga diri. Kebutuhan ini
dianggap kuat, mampu mencapai sesuatu yang memadai, memiliki keahlian
tertentu menghadapi dunia, bebas dan mandiri. Sedangkan kebutuhan yang
lainnya yaitu lebih penghargaan. Yaitu keinginan untuk memiliki reputasiyang
baik dan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini akan memiliki dampak secara
psikologis berupa rasa percaya diri, bernilai,kuat dan sebagainya. Karena jika
seseorang sudah merasa dihargai oleh orang di sekitarnya dan merasai telah
di akui reputasinya, maka seseorang tersebut akan lebih percaya terhadap
apa yang ada dalam dirinya.
Dalam kehidupan saya kebutuhan akan harga diri ini sudah terpenuhi,
karena saya merasa tidak direndahkan oleh orang yang ada disekitar saya
maupun teman, keluarga serta masyarakat. Di akui sebagai anak yang baik
oleh orang tua saya, dan hargai sebagai teman yang baik oleh teman saya. Di
kampus juga saya diberi kesempatan oleh dosen untuk bertanya dan
menyampaikan pendapat di kelas, maka dari itu saya sebagai mahasiswa
merasa dihargai oleh dosen.
Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need For Self-Actualization)
Kebutuhan inilah yang menjadi puncak tertinggi pencapaian manusia,
karena kebutuhan aktualisasi diri ini berdampak pada kondisi psikologi yang
meninggi pula seperti perubahan persepsi,dan motivasi untuk selalu tumbuh
dan berkembang. Kebutuhan aktualisasi diri ini akan terpenuhi secara
maksimal apabila kebutuhan-kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi dan
seseorang tersebut mampu menggunakan kemampuan, potensi, serta bakat
yang ada pada dalam dirinya. Menurut Maslow ciri manusia yang berhasil
mengaktualisasikan dirinya adalah mereka yang bersifat universal, mampu
menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dalam kehidupannya. Maslow juga
mengidentifikasikan aktualisasi dapat tercapai apabila sudah ada pemuasan
terhadap kebutuhan pokok. Kebutuhan aktualisasi diri ini merupakan
kebutuhan terhadap perwujudan diri, dan Maslow menggambarkan aktualisasi
diri sebagai kebutuhan seseorang untuk menjadi dan melakukan apa yang
orang itu dilahirkan umtuk melakukannya. Aktualisasi diri merupakan
kebutuhan tertinggi yang nantinya akan diwujudkan melalui prestasi belajar
yang dilakukan oleh mahasiswa.
Seperti halnya saya sekarang, saya sedang memenuhi kebutuhan aktualisasi
pada diri saya yaitu dengan menggali bakat yang ada pada diri saya serta
potensi dan menuangkannya sebagai sebuah prestasi . Kemampuan dalam
diri saya juga tertuang dalam bentuk kreativitas sebagai bentuk aktualisasi
dalam kehidupan saya, sehingga saya bisa memaksimalkan agar menjadi
manusia yang lebih baik lagi. Karena kebutuhan aktualisasi ini merupakan
kebutuhan yang paling penting, sebab jika sudah berada pada puncak
kebutuhan maka seseorang sudah percaya diri dan merasa mampu terhadap
dirinya sendiri sehingga kedepannya tidak akan pernah membandingkan
dirinya dengan orang lain hanya karena mereka tidak percaya diri karena
mereka sudah tau kemampuan, bakat, dan potensi yang ada pada diri sendiri.

Teori hirarki Maslow ini juga mengalami revisi pada tahun 1970 dan
1971, yang menyatakan Pada tahun 1970, Maslow memisahkan
kecenderungan tingkah laku yang ada dalam aktualisasi diri menjadi
kebutuhan kognitif dan kebutuhan estetika. Tahun 1791 Maslow menemukan
beberapa orang bisa mengaktualisasikan dirinya melalui kemampuan diri dan
pengalaman sendiri. Oleh Maslow, kemampuan seperti itu disebut sebagai
kemampuan akan transendensi. Akan tetapi Maslow tidak pernah
memasukkan self transcendence ke dalam hierarki kebutuhannya. Tapi
peneliti penerus Maslow seperti Henry Gleitman Alan Fridlund, dan Daniel
Reisberg mamasukkannya sebagai hierarki paling tinggi yaitu hierarki
kedelapan.

Teori Maslow ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut :
A. Kelebihan teori kebutuhan
1) Memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia bersifat materil dan
non
materil dan memiliki tingkatan.
2)Mengetahui bahwa seseorang mengerjakan tugas atau pekerjaannya
bertujuan untuk memenuhi kebutuhanya.
3) Kebutuhan manusia memiliki jenjang sesuai dengan kedudukan
ataupun
social ekonominya.
4) Dapat memudahkan individu dalam memberikan motivasi yang tepat
kepada orang lain untuk memberikan rangsangan agar semangat dalam
mengerjakan tugas dan pekerjanya.

B. Kekurangan teori kebutuhan

1) Menurut teori ini bahwa kebutuhan manusia itu memiliki tingkatan


namu
pada kenyataanya manusia kebutuhan tersebut bisa trpenuhi sekaligus
dan
kebutuhan manusia itu merupakan siklus yang terus berulang-ulang.
2) Teori ini belum pernah dilakukan uji coba kebenaranya secara empiris
karena pada dasarnya maslow mengembangkan teorinya sesuai
pengalamnya.

KESIMPULAN:
Teori hirarki kebutuhan merupakan suatu teori kebutuhan bertingkat.
Serta teori Maslowini juga mengasumsikan bahwa orang berusaha
memenuhi kebutuhan yang lebih pokok sebelum berusaha memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi. Hal ini menyatakan bahwa kebutuhan tidak
muncul secara bersama – sama pada saat yang sama, kebutuhan yang
lebih rendah atau kebutuhan dasar yang akan muncul terlebih dahulu
sehingga kebutuhan dasar akan dipenuhi terlebih dahulu sebelum
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi karena hakikatnya kebutuhan
yang paling rendah atau kebutuhan pokok merupakan kebutuhan utama
yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Seseorang akan berupaya
memenuhi kebutuhan yang harus dipenuhi, mulai dari kebutuhan yang
paling dasar sampai dengan sebelum pindah ke tingkat yang lebih tinggi
berikutnya. Akan ada saatnya masing-masing kebutuhan ini telah
terpenuhi berturut-turut mulai dari jenjang terbawah, jenjang tengah
sampai dengan jenjang selanjutnya, hingga suatu saat jika terlihat akan
adanya kekurangan pada jenjang bawah maka orang tersebut akan
bertindak atau berusaha untuk memenuhi kembali kekurangan tersebut
serta akan memotivasi dirinya agar terus berusaha memenuhi kebutuhan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Mutinda Teguh Widayanto (2021)HIERARKI KEBUTUHAN MAHASISWA


DAN PEMENUHANNYA PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
PANCA MARGA PROBOLINGGO (STUDI APPLIKASI DARI TEORI
HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW).Diakes dari
https://www.jurnal.upb.ac.id/index.php/equalibrium/article/view/17

Siti Muazaroh, Subaidi (2019), KEBUTUHAN MANUSIA


DALAM PEMIKIRAN ABRAHAM MASLOW
(TINJAUAN MAQASID SYARIAH), Diakes dari
https://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/almazahib/article/view/1877

Muhibbin dan Marfuatun (2020) Urgensi Teori Hierarki Kebutuhan


Maslow Dalam Mengatasi Prokrastinasi Akademik Di Kalangan
Mahasiswa, Diakes dari
https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edc/article/view/2714

Philia Anindita Ginting (2018), Implementasi Teori Maslow dan Peran


Ganda Pekerja Wanita K3L Universitas Padajajaran, Diakes dari
https://jurnal.unpad.ac.id/focus/article/view/20498

Elisa sari (2018), PENDEKATAN HIERARKI ABRAHAM MASLOW PADA


PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. MADUBARU (PG MADUKISMO)
YOGYAKARTA, Diakes dari
https://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/JPSB/article/view/421

Anda mungkin juga menyukai