Anda di halaman 1dari 5

Nama: Neng Fuji Afrianti

Nim: 1204010108
Kelas: 3C
Mata Kuliah: Teori BKI

TEORI BIMBINGAN KONSELING ISLAM: TEORI MAU’IDZAH AL HASANAHLOW


TEORI BIMBINGAN KONSELING BARAT: TEORI MASLOW

APA ITU TEORI BIMBINGAN KONSELING ISLAM?


Adalah landasan berpijak bagaimana proses bimbingan konseling dapat berlangsung dengan baik
dan menghasilkan perubahan positif pada konseli mengenai cara dan paradigma berfikir, cara
menggunakan potensi nurani, cara berperasaan, cara berkeyakinan dan cara bertingkah laku
berdasarkan wahyu dan paradigma kenabian.
Berdasarkan QS. An-Nahl Ayat: 125, dari ayat tersebut para ahli mengidentifikasi teori dalam
bimbingan konseling Islam terdapat 3 pokok pendekatan, yaitu bil hikmah, al mauidhoh al
hasanah, dan mujaadalah bil ahsan.
Muthahari (1992) menyebutkan dua metode yang pertama sebagai upaya komunikasi melalui
keyakinan rasional (bil hikmah) dan pemaparan moral (al mauidhoh) serta dilakukan upaya
perdebatan teologis (mujaadalah).
TUJUAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Secara umum adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan secara khusus untuk membantu
individu agar menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah, sehingga perilakunya tidak keluar
dari aturan, ketentuan dan petunjuk Allah.
Apa itu Teori Al-Mau’idzhoh Al- Hasanah?
Yaitu dengan cara mengambil pelajaran- pelajaran atau i’tibar-i’tibar dari perjalanan
kehidupan para Nabi, Rasul dan para Auliya- Allah.
Bagaimana Allah membimbing dan mengarahkan cara berfikir, cara berperasaan, cara
berperilaku serta menanggulangi berbagai problem kehidupan. Bagaimana cara mereka
membangun ketaatan dan ketaqwaan kepada-Nya; bagaimana cara mereka mengembangkan
eksistensi diri dan menemukan jati dan citra diri; bagaimana cara mereka melepaskan diri dari
hal-hal yang dapat menghancurkan mental spiritual dan moral.
Konselor harus menguasai dengan baik sejarah, riwayat hidup dan perjuangan orang-
orang agung, pejabat-pejabat Allah dan kekasih-kekasih-Nya, khusus Rasulullah SAW.
Prinsip Al-Mau’izhoh Al-Hasanah
Pelajaran yang baik dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya; yang mana pelajaran itu
membantu konseli untuk menyelesaikan atau menanggulangi problem yang sedang dihadapinya.
Konselor harus benar-benar menguasai materi yang mengandung pelajaran-pelajaran
yang sangat bermanfaat bagi konseli.
Konselor harus mempunyai referensi yang banyak tentang materi pelajaran itu dan
melakukan penelitian dan klasifikasi materi yang membawa pesan konseling yang sesuai dengan
permasalahan yang dialami oleh konseli.
Materi Al-Mau’izhoh Al-Hasanah
Al-Qur’an
As-Sunnah (perilaku Rasulullah)
Al-Atsar (perilaku para sahabat Nabi) Pendapat atau ijtihad para Ulama Muslim
Pendapat atau penemuan pakar non muslim : terapi psikoanalitik Freud, terapi behavioristik dari
Skinner, terapi humanistik dari Maslow, terapi client-centered dari Carl Regres.

Next..
APA ITU TEORI MASLOW?
 Abraham Harold Maslow lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York.
 Di sekolah Maslow adalah murid ilmiah, dan berhasil mendapatkan tempat di City
College of New York .
 Maslow awalnya belajar hukum untuk memenuhi keinginan orang tuanya, tapi ia
menghadiri kuliah di Universitas Wisconsin.
 Di Wisconsin ia berubah haluan ke psikologi, menerima gelar Bachelor of Arts pada
tahun 1930, gelar Master of Arts pada tahun 1931 dan Ph.D pada tahun 1934.
 Maslow mengawali karirnya sebagai Dosen di Brooklyn College pada tahun 1937 hingga
tahun 1951.
 Di Universitas Brandeis lah, selama tahun 1951 sampai tahun 1969, Maslow
mengembangkan dan menyempurnakan teorinya dan mempresentasikannya dalam
serangkaian buku populer.
 Pada 8 Juni 1970, Maslow meninggal terkena serangan jantung. Ia meninggal saat berusia
62 tahun.
Menurut Maslow
Seorang manusia harus memenuhi kebutuhannya yang paling rendah, barulah naik ke jenjang
lebih tinggi, dan seterusnya hingga ia bisa mengaktualisasikan diri..
Artinya, nyaris mustahil seorang manusia sampai di posisi kebutuhan paling tinggi, yaitu
aktualisasi diri sebelum ia menuntaskan kebutuhan dari jenjang yang rendah terlebih dahulu.
Contohnya, posisi kebutuhan paling dasar menurut Maslow adalah kebutuhan fisiologis, di
antaranya adalah kebutuhan sandang dan pangan.
Jika kebutuhan makanan dan pakaiannya sudah terpenuhi, barulah ia memikirkan kebutuhan
akan rasa aman, misalnya kebutuhan rasa aman dari kriminalitas, waspada terhadap penyakit,
dan sebagainya.
Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan mulai dari yang terkecil hingga terbesar.
Tingkatan kebutuhan manusia dapat dijabarkan ke dalam sebuah piramida kebutuhan Maslow.
Piramida ini akan menggambarkan bagaimana tingkat kebutuhan setiap manusia. Tingkatan
tersebut sangatlah penting untuk kita ketahui, ini karena akan terjadi pada setiap individu.
Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, manusia akan melakukannya mulai dari tingkat yang
terkecil. Misalnya saja jika seseorang merasa haus, maka ia akan memenuhi kebutuhan dirinya
untuk minum dulu sebelum akan memenuhi kebutuhan yang lainnya. Adanya tingkatan
kebutuhan tersebut disebut dengan Teori Maslow.
Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan yang terendah harus dipenuhi terlebih dulu daripada
kebutuhan menengah hingga kebutuhan tertinggi. Hierarki kebutuhan Maslow tergambar dari
suatu piramida yang isinya mengenai tingkatan kebutuhan.
Kebutuhan Maslow terdiri dari enam tingkatan, yakni kebutuhan fisiologi, rasa aman, rasa
mempunyai dan kasih sayang, penghargaan, dan aktualitas diri.
kebutuhan Maslow melihat bahwa individu yang bekerja mempunyai tahap kebutuhan dasar
yang akan dicapai dalam pekerjaannya. Tahap kebutuhan itu adalah fisiologis, keamanan dan
kasih sayang, sosial dan afiliasi, serta harga diri dan aktualisasi diri atau perwujudan diri. Ada
beberapa contoh yang memberikan penjelasan terhadap kelima tingkat kebutuhan dasar tersebut.
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling dasar yang berkaitan dengan kebutuhan fisik
seperti misalnya kebutuhan makanan, minuman, tempat untuk berteduh, seks, tidur, dan oksigen.
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang mempunyai potensi besar untuk dapat menuju
ke tingkat kebutuhan selanjutnya.
Misalnya saja ketika manusia merasa lapar, maka mereka akan mengabaikan kebutuhan yang
lainnya. Manusia akan mengatasi rasa laparnya tersebut dengan cara mencari makanan dan
minuman.
Sedangkan untuk manusia yang telah mapan, sebuah rasa lapar adalah gaya hidup.
Mereka sudah mempunyai banyak makanan, namun yang mereka rasakan adalah citarasa dari
makanan yang ingin mereka makanan. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan manusia yang
masih belum mapan, ketika merasa lapar maka mereka tidak akan mengutamakan cita rasa,
tekstur, bau, maupun temperatur.

Kebutuhan fisiologi sangat berbeda dengan kebutuhan lainnya karena kebutuhan fisiologi
mempunyai dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan yang wajib dipenuhi atau
setidaknya bisa diatasi, seperti misalnya pada kebutuhan makan manusia.
Sesudah selesai makan mereka pastinya akan merasa kenyang dan biasanya akan merasa
mual saat dihadapkan dengan makanan lagi. Kedua, kekhasan dari kebutuhan psikologis ini
merupakan kebiasaan yang diulang-ulang.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Apabila kebutuhi fisiologi sudah dapat dipenuhi, maka selanjutnya ada kebutuhan rasa aman,
seperti misalnya rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari
segala ancaman, teroris, penyakit, takut, cemas, atau bencana alam.
Jika kebutuhan fisiologi harus dipenuhi secara total, sementara kebutuhan akan rasa aman tidak
dapat dipenuhi secara total. Manusia tidak akan bisa terlindungi dari segala ancaman meteor,
kebanjiran, atau ancaman dari orang lain.
Teori Maslow menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak merasa aman akan memiliki
tingkahlaku yang berbeda. Tingkah laku mereka akan seperti orang yang mempunyai ancaman
besar.
3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang
Setelah kedua kebutuhan diatas sudah dipenuhi, kemudian akan muncul kebutuhan rasa
memiliki-dimiliki dan kasih sayang. Manusia akan mencari teman atau sahabat, pasangan,
keturunan, dan kebutuhan untuk dapat dekat dengan keluarga.
Seseorang yang cintanya sudah terpenuhi maka ia tidak akan merasa panik saat menolak cinta
dan apabila ada seseorang yang menolak dirinya, ia pun tidak akan merasa hancur.
Menurut teori Maslow, kebutuhan cinta adalah sebuah cinta yang memberi dan cinta yang
menolak. Kita harus dapat memahami cinta, mengamalkannya, menciptakannya, dan
mengajarkannya.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah ketiga kebutuhan diatas dapat terpenuhi, manusia kemudian akan mengejar kebutuhan
akan penghargaan seperti misalnya menghormati orang lain, status, keternaran, reputasi,
perhatian, dan sebagainya. Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan akan penghargaan terdiri dari
dua tingkatan, yakni tingkatann yang paling rendah dan tinggi.
Tingkatan rendah adalah kebutuhan untuk menghormai oran lain, kebutuhan status, ketenaran,
reputasi, perhatian, apresiasi, martabat, dan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan
harga diri seperti perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan
kebebasan.
Menurut Maslow, jika kebutuhan harga diri sudah dapat teratasi maka manusia sudah siap untuk
memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi lagi
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah suatu tingkat kebutuhan
yang tertinggi.
Kebutuhan ini melibatkan keinginan yang terus-menerus untuk dapat mencapai potensi.
Teori Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang
dimiliki manusia untuk melibatkan diri sendiri untuk menjadi apa yang sesuai dengan
keinginannya berdasarkan kemampuan diri.
Manusia dapat memenuhi hasratnya sesuai dengan kemampuan yang telah dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai