Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DAN

KEBUTUHAN UNTUK DIHARGAI

Dosen Pengampu:

Disusun oleh kelompok 4:


KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan

I. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk hidup tentu mempunyai kebutuhan yang
berebeda-beda untuk menunjang kehidupannya. Kita sering mengetahui
bahwa masyarakat memerlukan pangan, sandang, papan dan kebutuhan
lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan mencapai kehidupan
yang sejahtera.
Pada dasarnya hidup adalah tentang bagaimana sesorang berusaha
memenuhi kenutuhannya untuk bertahan hidup. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kebutuhan berarti sesuatu yang diperlukan. Oleh karena
itu, kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan
manusia atau sebagai keinginan manusia yang harus dipenuhi guna
mencapai kepuasan batin dan jasmani agar dapat bertahan hidup. Kebutuhan
tersebut dapat berupa barang atau jasa. Ketika masyarakat dapat tercukupi
kebutuhannya, maka dapat dikatakan kehidupannya telah mencapai
kesejahteraan. Seperti halnya kesejahteraan, kesejahteraan dapat terjadi bila
sebagian besar kebutuhan hidup manusia terpenuhi. inilah yang dibahas
dalam teori kepuasan kebutuhan kita. Teori ini merupakan teori yang
diciptakan oleh psikolog dan ahli teori Amerika (AS), Abraham Maslow.
Teori kebutuhan Maslow merupakan teori yang menjelaskan lima
tingkat kebutuhan manusia yang mempengaruhi motivasi dan perilaku.
Teori ini dikembangkan oleh psikolog Abraham Maslow berdasarkan
pengamatan terhadap monyet dan perilaku manusia. Konsep ini sangat
populer dan berpengaruh dalam bidang sepeti psikologi, pendidikan, dan
manajemen. Konsep ini juga dijadikan acuan untuk memahami kulitas hidup
manusia.
Teori kebutuhan Maslow memiliki lima tingkatan kebutuhan dasar.
Untuk mencapai kebutuhan dasar yang lebih tinggi, manusia tidak perlu
memenuhi tingkatan sebelumnya. Lima tingkatan. Lima tingkatan
kebutuhan manusia menurut Teori Maslow adalah:
a. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yaitu terkait dengan kebutuhan tubuh secara
biologis. Kebutuhan fisiologis termasuk makanan, air, oksigen, dan
suhu tubuh normal. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar
pertama yang akan dicari oleh manusia untuk mencapai kepuasan hidup.
b. Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan dasar yang kedua adalah keamanan. Kebutuhan kemanan ini
lebih banyak pada anak-anak karena kesadaran mereka terhadap batasan
diri masih kurang. Sehingga perlu adanya orang lain untuk memberikan
kemanan bagi mereka. Sedangkan pada orang dewasa, kebutuhan
keamanan sedikit kecuali pada keadaan darurat. Adanya situasi yang
tidak menyenangkan membuat orang dewasa mencari temoat atau orang
yang dapat memenuhi kebutuhan kemanannya.
c. Kebutuhan Cinta, Sayang, Kepemilikan
Maslow menyatakan bahwa orang mencari cara untuk mengatasi rasa
kesepian atau kesendirian. Manusia membutuhkan rasa cinta, kasih
sayang dan rasa memiliki. Tidak hanya dicintai, namun juga mencintai
yaitu memberikan kebutuhan yang sama terhadap orang lain juga akan
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
d. Kebutuhan Esteen
Kebutuhan esteen termasuk kebutuhan harga diri maupun penghargaan
dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk dihormati oleh
orang lain, dipercaya oleh orang lain, dan stabil diri. Apabila kebutuhan
esteem ini tidak bisa dicapai, maka orang menjadi depresi, tidak percaya
diri, harga diri rendah, dan merasa tidak berharga atau berguna.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan suatu bentuk nyata yang mencerminkan
keinginan seseorang terhadap dirinya sendiri. Maslow menggambarkan
aktualisasi diri sebagai kebutuhan seseorang untuk mencapai apa yang
ingin dia lakukan. Bentuk aktualisasi diri bukanlah hal yang mudah
untuk dicapai karena perlunya dukungan dari berbagai pihak. Apabila
kebutuhan ini tidak bisa dicapai akan memunculkan suatu kegelisahan,
tidak tenang, tegang, merasa harga diri kurang.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja yang termasuk kebutuhan untuk dihargai?
2. Bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan untuk dihargai?
3. Apa efek yang ditimbulkan apabila kebutuhan untuk dihargai
tersebut tidak terpenuhi?

III. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kebutuhan untuk
dihargai
2. Untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan untuk dihargai
3. Untuk mengetahui efek yang ditimbulkan apabila kebutuhan
untuk dihargai tersebut tidak terpenuhi

BAB II
PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN
Teori maslow adalah teori yang membahas tentang kebutuhan
dasar manusia atau humanistic yang mana teori ini merupakan bagian
atau aliran dari psikologi yang menandaskan kehendak bebas,
pertumbuhan pribadi, kegembiraan, kemampuan untuk pulih Kembali
sesudah mengalami keadaan tidak bahagia, serta kesuksesan dalam
mewujudkan kemampuan manusia. Bagi maslow setiap orang memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang mendasar baik kebutuhan fisik maupun
psikologi. Manusia dalam kehidupannya memiliki kebutuhan salah
satunya menurut maslow yaitu kebutuhan penghargaan diri dimana
sertiap manusia itu pasti ingin dihargai atau diakui ditengah-tengah
masyarakat, apalagi ketika manusia itu beranjak menjadi dewasa. Bagi
orang dewasa awal pengahargaan diri dari orang lain sangat penting
karena ketika mereka merasa dihargai maka mereka akan merasa sudah
dewasa dan sudah diakui.
Menurut Teori maslow kebutuhan manusia dapat dilihat dari
hierarkhi kebuutuhan manusia, antara lain: pertama kebutuhan
fisiolofis (psiological needs) yaitu kebutuhan yang paling rendah yang
terdiri dari udara, makanan, tempat tinggal dan kenyamanan, dan
kebutuhan yang sifatnya biologis seperti sex, tidur. Kedua, kebutuhan
keamanan (safety needs) yakni kebutuhan tingkat kedua. Kebutuhan ini
berupa perlindungan dari gangguan, kebutuhan keteaturan, hukum dan
stabilitas. Ketiga, kebutuhan social (social and belongingness needs)
yakni, kebutuhan tentang berelasi dan berpautan dengan orang lain
sehingga yang diperlukan pada kebutuhan ini adalah adanya
penerimaan dan cinta keluarga, ada pertemanan dan kelompok social.
Rasa cinta, kasih sayang dan ras memiliki lahir dari pemenuhan
kebutuhan sosial ini melahirkan. Misalnya keinginan untuk memiliki
teman hidup atau pasangan, keinginan memiliki keturunan, bahkan
juga ingin dekat dengan keluarga. Keempat adalah kebutuhan harga
diri (self esteem needs), yaitu suatu kebutuhan yang berada pada urutan
tingkat tinggi. Kelima, aktualisasai diri (self actualization needs), yaitu
sering disebutkan sebagai kebutuhan yang paling tinggi setelah
kebutuhan pengharagaan. Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah
kebutuhan yang melibatkan keinginan yang terus menerus untuk
memenuhi potensi yakni kemampuan yang seseorang yang dapat saja
dikembangkan dari 5 herarkhi kebutuhan manusia menurut Maslow
ini. Oleh karena itu maka dalam penyajian ini lebih difokuskan pada
kebutuhan penghargaan, karena ketidak terpenuhinya kebutuhan ini
menghambat aktualisasi dirinya karena hilang kepercayaan dirinya.
Kebutuhan dari penghargaan diri ini terdiri dari dua bagian
yaitu penghargaan yang berasal dari diri sendiri dan penghargaan yang
bersumber dari orang lain. Pengargaan diri dari orang lain
mempengaruhi konsep diri seseorang yang mengakibatkan ia
memutuskan untuk memberi penghargaan pada dirinya atau tidak.
Dalam penghargaan diri yang bersumber dari diri sendiri Individu
ingin melihat bahwa dirinya berharga bagik untuk dirinya sendiri
maupun untuk orang lain, serta meiliki kemampuan menghadapi dan
menyeselesaikan segala hambatan, rintangan dalam hidupnya.
Sementara pengharagaan diri yang bersumber dari orang lain setia
status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan
diapresiasi oleh orang lain. Setiap prestasi yang diraih perlu dihargai.
(Paulus Hariyono 2014) Terpuaskan kebutuhan penghargaan diri pada
individu maka menciptakan sikap percaya diri, rasa mampu, perasaaan
berani, mau tampil dan perasaan berguna bagi orang lain.

Menurut Maslow sendiri dalam (Alwisol, 2002) Self esteem


adalah suatu kebutuhan yang memerlukan pemenuhan dan pemuasan
untuk dilanjutkan ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Maslow
membagi dua jenis kebutuhan dalam self esteem yaitu penghargaan
diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.

A. Apa saja yang termasuk kebutuhan untuk dihargai?


kebutuhan untuk dihargai diklasifikasikan menjadi 2. Yang
pertama Kebutuhan yang rendah, adalah kebutuhan untuk
menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran,
kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat,
bahkan dominasi. Yang kedua Kebutuhan yang tinggi, adalah
kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan,
kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan.Sekali
manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah
siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi
yang ditemukan Maslow.

B. Bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan untuk dihargai?

Setiap individu mempunyai hak untuk melakukan penilaian


pada dirinya sendiri, baik itu sifatnya positif ataupun negative. Salah
satu faktor yang mempengaruhi penilaian pada diri sendiri adalah
lingkungan. Lingkungan Individu memungkinkan untuk berperan
terhadap teciptanya penilaian pada diri seseorang. Artinya bila
lingkungan memberikan dukungan secara positif pada diri individu
maka individu tersebut merasa berguna bagi orang lain dan
lingkungan sekitarnya, pada akhirnya perasaan berguna itu
menimbulkan lahirnya rasa percaya diri. Demikian juga sebaliknya,
lingkungan yang memberikan dukungan negativ atau pemikiran
negativ tentang seseorang individu maka individu tersebut akan
merasa tidak berdaya guna dan akhirnya tidak ingin berada dari
lingkungan tersebut dengan kata lain menyingkir. (Mauliawati
Fatimah 2016).
Cara memenuhi kebutuhan penghargaan yaitu dengan
membuat sesorang merasa bahwa dirinya sangat diperlukan dalam
suatu lingkungan dengan melibatkan orang tersebut kedalam
kegiatan yang dilakukan atau dengan menghargai setiap pendapat
yang dia berikan sekalipun tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan
dengan cara ini akan membuat seseorang merasa bahwa
keberadaannya juga dibutuhkan atau merasa bahwa dirinya dihargai.
Karena lingkungan juga sangat berperan penting Ketika lingkungan
mendukung maka seseorang itu akan merasa bahwa dirinya berguna.
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama bagi setiap
orang, termasik orang dewasa. Interaksi yang terjadi melalui
keluarga dapat memberi pembelajaran berharga untuk bersosialisasi.
Kelompok yang lebih besar dari keluarga adalah sekolah dan
masyarakat. Namun dengan kebiasaan bersosialisasi dalam keluarga
dapat menolongnya hidup dalam lingkungan sosial lainnya di luar
keluarganya. Karena itu Keluarga yang merupakan tempat
mengalami pertumbuhan dan berkembang dalam hubungan sosial
semestinya menyediakan fasilitas maupun sarana yang lebih
memadai bagi setiap orang dewasa. Pembentukan konsep diri orang
dewasa akan memiliki kaitan dengan harga diri. Dan tempat pertama
sekali pembentukan harga diri ini adalah dalam Keluarga. Maka
kalurga setiap keluarga yang memiliki fungsi besar dalam
membentuk konsep diri setiap orang yang ada dalam keluarganya
maka keluarga perlu memberikan umpan balik maupun
penghargaan. Nolte (Nuryoto, 2002) orang dewasa akan mempu
berkembang ketika ia mendapatkan penghargaan diri, karena
sesungguhnya setiao orang awal mempunyai keterampilan sosial
yang dibutuhkan dalam interaksi sosial yang lebih luas pula,
sehingga dengan penghargaan diri yang diberikan kepadanya dapat
merangsang keterampilan sosilanya untuk berkembang pula. Namun
demikian, tidak jarang ditemukan keluarga yang tidak
memanfaatkan instrumen ini. (Budi Andayani 2015)
Dari sini kita bisa melihat bahwa peran sebagai keluarga
sangat penting dalam penghargaan diri seseorang, karena keluarga
sebagai wadah pembentukan karaktek dan semuanya dimulai dari
keluarga. Jika dalam sebuah keluarga memiliki seorang yang baru
beranjak dewasa atau dewasa awal yang tidak memiliki sebuah
potensi dan berbeda dengan yang lain maka dari sinilah orang tua
harus mengahargai potensi yang dimiliki orang dewasa awal tanpa
membandingkannya dengan orang lain dan orang tua harus
mendukung, memotivasi, dan mendorong agar lebih percaya diri.
Karena dengan dukungan orang tua atau keluarga orang dewasa
awal pasti akan merasa bahwa ada penghargaan diri dari orang
terdekatnya.
Menurut Maslow (Goble, 1987:74), ia mengatakan kalau
pemenuhan kebutuhan penghargaan diri adalah pemenuhan akan
cinta atau kasih saying. Kebutuhan cinta kasih sayang ini dapat
terwujud melalui pemberian perhatian dari orang lain, sikap
dimengerti secara mendalam serta dia mendapatkan sikap memberi
dan menerima dari orang lain. (Imya Sinsi & Santoso Tri Raharjo
2018)
Cara yang dapat membuat sesorang merasa bahwa dia
memiliki penghargaan diri dengan memberikan cinta atau kasih
sayang, menerima, mengerti karena Ketika seseorang itu diberikan
hal-hal tersebut maka pasti seseorang itu akan merasa bahwa dirinya
dihargai dan keberadaannya sangat di harapkan sehingga dengan hal
tersebut seseorang akan memiliki kepercayaan diri yang besar.

C. Apa efek yang ditimbulkan apabila kebutuhan untuk dihargai


tersebut tidak terpenuhi?
Kebutuhan dihargai adalah aspek penting dari kesehatan
mental, yang memengaruhi cara kita melihat dan menghargai diri
kita sendiri. Self esteem yang sehat memungkinkan kita untuk
mengambil risiko, mengembangkan hubungan yang bermakna, dan
mengejar tujuan kita dengan percaya diri. Sebaliknya, self esteem
yang rendah dapat menimbulkan efek negatif, yang memengaruhi
kesehatan mental, emosional, dan fisik kita.
Dari sekian banyak dampak negatif dari self esteem yang
rendah, yang paling penting adalah masalah kesehatan mental.
Orang dengan self esteem rendah lebih mungkin mengalami
gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi. Hal ini karena
self esteem yang rendah mengarah pada pembicaraan diri yang
negatif, keraguan diri, dan rasa tidak mampu yang terus-menerus.
Pola pikir ini dapat menyebabkan perasaan negatif, berkontribusi
pada perasaan putus asa dan menyulitkan untuk mempertahankan
pandangan hidup yang positif.
Mark Tyrrell, terapis perilaku kognitif dan salah satu pendiri
Uncommon Knowledge, telah mempelajari hubungan antara self
esteem dan kesehatan mental; menurut Dr Tyrrell, self esteem yang
rendah dapat mengarah pada pembicaraan diri yang negatif, yang
dapat menjadi penghalang utama bagi kesehatan mental dan
kesejahteraan. Pembicaraan diri yang negatif dapat menimbulkan
berbagai pikiran dan perasaan negatif, seperti rasa malu, rasa
bersalah, dan keraguan diri, yang dapat berujung pada depresi dan
kecemasan.
Self esteem yang rendah juga memengaruhi kehidupan
sosial, sehingga sulit untuk membentuk dan mempertahankan
hubungan yang sehat. Orang dengan self esteem rendah dapat
menghindari situasi sosial, karena merasa tidak cukup baik untuk
bergaul dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan isolasi dan
kesepian, yang dapat memperburuk self esteem yang rendah. Selain
itu, orang dengan self esteem rendah mungkin mengalami kesulitan
berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, sehingga
menimbulkan kesalahpahaman dan menyulitkan mereka untuk
mengembangkan hubungan yang bermakna. Nathaniel Brandon,
seorang psikoterapis dan penulis The Six Pillars of Self-Esteem,
menunjukkan bahwa self esteem yang rendah dapat menyebabkan
kurangnya ketegasan dan batasan, yang dapat menyebabkan
kesulitan dalam hubungan antarpribadi. Sebagai contoh, seseorang
mungkin merasa sulit untuk mengatakan tidak kepada orang lain
atau mengekspresikan kebutuhan dan keinginan dengan cara yang
sehat, sehingga menimbulkan perasaan marah dan frustrasi
Dampak negatif lain dari self esteem yang rendah adalah
prestasi akademik dan pekerjaan yang buruk. Self esteem yang
rendah dapat menyebabkan rendah diri, meragukan kemampuan diri
sendiri, dan membuat keputusan yang buruk. Hal ini dapat
mengakibatkan kinerja akademik yang buruk, kehilangan pekerjaan
dan kehilangan kesempatan pengembangan profesional. Selain itu,
self esteem yang rendah dapat mengurangi dorongan seseorang
untuk berhasil dan membuatnya sulit untuk menemukan energi dan
motivasi untuk mencapai tujuan mereka. Dr Carol Dweck, profesor
psikologi di Stanford University, telah mempelajari hubungan antara
self esteem dan prestasi akademik. Menurut Dr Dweck, orang yang
memiliki self esteem rendah kurang mampu mengatasi dan
mengatasi kesulitan, yang dapat menyebabkan kinerja akademik
yang buruk. Hal ini dikarenakan mereka menganggap diri mereka
tidak mampu untuk berhasil dan mudah menyerah.
Self esteem yang rendah juga dapat memengaruhi kesehatan
fisik seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan self
esteem rendah lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko
seperti penggunaan narkoba dan alkohol, kebiasaan makan yang
tidak sehat, dan kurang berolahraga. Perilaku-perilaku ini dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk penyakit
jantung, diabetes, dan obesitas. Self esteem yang rendah juga dapat
menyulitkan untuk memprioritaskan perawatan diri dan dapat
menyebabkan pengabaian kebutuhan kesehatan fisik seseorang.
Singkatnya, self esteem yang rendah dapat menimbulkan
berbagai efek negatif yang memengaruhi kesehatan mental,
emosional, dan fisik seseorang. Efek-efek ini termasuk masalah
kesehatan mental, kesulitan sosial, kinerja akademis dan profesional
yang buruk, masalah kesehatan fisik, Namun, dengan strategi dan
dukungan yang tepat, adalah mungkin untuk membangun tingkat self
esteem yang sehat. Dengan menantang keyakinan dan pola pikir
negatif, berfokus pada kekuatan dan pencapaian pribadi, serta
mencari dukungan dari orang lain, individu dapat mengembangkan
hubungan yang lebih sehat dengan diri mereka sendiri dan
meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai