Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRAE CERVICAL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi Ekstremitas dan Tulang
Belakang
Dosen Pengampu : Rizki Amalia, SST, M. Tr.ID
Tanggal praktikum : Rabu, 1 November 2023

Disusun oleh :
Kelompok 5 / 1 A

1. Griselda Nindy Maretha Putri (P1337430323009)


2. Dwi Salsa Sabila (P1337430323021)
3. Zulaila Rismay Hutami (P1337430323033)
4. Nisrina Syifa Ardelia (P1337430323053)
5. Estu Nugroho Jati (P1337430323057)
6. Nasith Kemal Nashar (P1337430323079)
7. Alya Artyadhita (P1337430323085)
8. Chatabell Nayla Putri (P1337430323097)
9. Arya Maulana Pambudi (P1337430323101)
10. Laudza Adzin Adil Hakim Barts (P1337430323109)

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


PROGRAM STUDI RADIOLOGI PURWOKERTO PROGRAM DIPLOMA TIGA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mengetahui prosedur dalam pemeriksaan radiografi vertebrae

cervical.

2. Mahasiswa mengetahui proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan

radiografi vertebrae cervical.

3. Mahasiswa mengetahui posisi pasien dan posisi obyek dalam pemeriksaan

radiografi vertebrae cervical.

4. Mahasiswa mengetahui kriteria radiograf dalam pemeriksaan radiografi

vertebrae cervical.

B. Dasar Teori

Cervical adalah tulang leher pada manusia yang berfungsi sebagai

penyangga tulang tengkkorak. Tulang cervical sendiri terdiri dari tujuh tulang,

Cervical1 (Atlas) adalah cervical paling atas dan memungkikan kepala untuk
melakukan gerakan seperti mengangguk, Cervical 2 (Axis) memiliki ciri khas

dens atau odontoid process yang memungkikan gerakan rotasi kepala, Cervical

3-Cervical 6 memiliki bentuk dan ciri-ciri yang sama, dan terakhir ada cervical 7

yang ciri khasnya adalah memiliki processus spinosus lebih panjang dan tidak

bercabang, terproyeksi horizontal hingga terletak subkutan di dasar leher.

Pemeriksaan yang dilakukan pada cervical menggunakan proyeksi AP, AP open

mouth, Lateral, dan Oblique ( RPO maupun LPO).

BAB II

PEMBAHASAN

A. Persiapan alat dan bahan

1. Persiapan Pasien

Melepas benda-benda logam di daerah sekitar kepala seperti kalung,

anting-anting, kaca mata, ikat rambut, gigi palsu, dll.

2. Persiapan Alat

1. Pesawat sinar x stasioner

2. Kaset + Film+ Grid ukuran 18x24 cm

3. Marker

4. Perekat/Isolasi

5. Bucky stand

6. Phantom vertebrae cervical

7. Soft bag dan Sand bag


B. Prosedur praktikum

A. Cervical

1. AP Axial

Kaset : ukuran 18x24 + Grid

kV : 64

mAs: 12

FFD : 100 cm

- Posisi Pasien : Erect dengan lengan disamping tubuh dan tidak ada

rotasi dari kedua shoulder.

- Posisi Obyek : MSP tepat di tengah-tengah kaset. Dagu tinggikan

secukupnya supaya cervical dan mandibula tidak superposisi.

- Central Ray : 15° ke arah cephalad

- Central Point : Di bawah posterior mastoid sekitar 2,5 cm

- Marker Posisi AP

- Kriteria radiograf :

1. C3-C2 superposisi dengan mandibula.

2. Seluruh gamabaran cervical terlihat dari C1-C7.

3. Processus Spinosus di tengah-tengah cervical.

4. Diskus invertebralis terbuka.

5. Terlihat soft tissue dan detail tulang.


2. AP Open Mouth

Kaset : ukuran 18x24 + Grid

kV : 64

mAs: 12

FFD : 100 cm

- Posisi Pasien : Erect dengan lengan disamping tubuh dan tidak ada

rotasi dari kedua shoulder.

- Posisi Obyek : MSP tepat di tengah-tengah kaset. Atur MCP kepala

setinggi mastoid pada pertengahan kaset. Buka mulut selebar-lebarnya

tanpa ada rotasi.

- Central Ray : Tegak lurus pada kaset

- Central Point : Tepat di titik Tengah mulut yang terbuka (C1-C2)

- Marker Posisi AP

- Kriteria radiograf :

1. Ramus Mandibula

2. Tampak Dens (Prosesus odontoid)

3. Atlas C1
4. Proc Spinosus Axis (C2)

3. Lateral

Kaset : ukuran 18x24 + Grid

kV : 64

mAs: 12

FFD : 180 cm

- Posisi Pasien : Erect menyamping, cervical yang sakit berada di dekat

kaset.

- Posisi Obyek : MSP kepala sejajar dengan kaset. Atur kepala disamping

kaset.

- Central Ray : Tegak lurus pada kaset

- Central Point : Kira-kira 2,5 cm di atas jugular notch atau berpusat pada

C1

- Marker Posisi : AP (Terbaca)

- Kriteria radiograf :

1. Tampak ramus mandibula

2. Body C3
3. Diskus C5-C6

4. Zygapophiseal Joint C6-C7

5. C7

4. Right Posterior Oblique (RPO) AP

Kaset : ukuran 18x24 + Grid

kV : 64

mAs: 12

FFD : 150-180 cm

- Posisi Pasien : Erect dengan lengan disamping tubuh

- Posisi Obyek : MCP Kepala membentuk sudut 45° terhadap kaset.

Kepala sedikit ekstensi.

- Central Ray : Horizontal tegak lurus dengan kaset

- Central Point : Tepat di tengah C4 (Thyroid Cartilago)

- Marker Posisi : PA

- Kriteria radiograf :
1. Seluruh gambaran cervical terlihat dari C1-C7

2. Invertebral foramina terlihat dari C2-C3 hingga C7-T1

3. Diskus invertebralis terbuka

5. Left Posterior Oblique (LPO) AP

Kaset : ukuran 18x24 + Grid

kV : 64

mAs: 12

FFD : 150-180 cm

- Posisi Pasien : Erect dengan lengan disamping tubuh

- Posisi Obyek : MCP Kepala membentuk sudut 45° terhadap kaset.

Kepala sedikit ekstensi.

- Central Ray : Horizontal tegak lurus dengan kaset

- Central Point : Tepat di tengah C4

- Marker Posisi : PA

- Kriteria radiograf :
1. Seluruh gambaran cervical terlihat dari C1-C7

2. Invertebral foramina terlihat dari C2-C3 hingga C7-T1

3. Diskus invertebralis terbuka

BAB III

Kesimpulan

Analisa pelaksanaan praktek

Setelah melakukan praktikum, kami menyimpulkan bahwa

Teknik pemeriksaan radiologi vertebrae cervical adalah suatu metode diagnostik

yang digunakan untuk memeriksa dan mengevaluasi kondisi tulang leher

(vertebrae cervical) menggunakan radiografi atau pemindaian sinar-X. Dalam

pelaksanaan praktek vertebrae cervical, terdapat beberapa teknik radiografi yang

dapat dilakukan, antara lain proyeksi AP Axial, lateral, Open Mouth, dan Oblique

(RPO/LPO). Dengan indikasi pemeriksaan seperti Trauma (Fraktur, Fissure,

Diskolasi), Cervical Syndrome, Tumor, Metastasis, Osteoporosis.


BAB IV

EVALUASI RADIGRAF DAN SOLUSI PERBAIKAN

Radiograf Vertebrae Cervical

 Evaluasi Radiograf: Pada hasil radiograf Vertebrae Cervical proyeksi AP,

Lateral, RPO dan LPO yaitu :

1. Pada proyeksi RPO dan LPO posisi phantom terlalu lateral sehingga

tidak membentuk sudut 45° (Oblique).

 Solusi Perbaikan: Phantom bisa diberi fiksasi berupa soft bag tambahan

agar bisa membentuk sudut 45° (Oblique).

Anda mungkin juga menyukai