“CAUDOGRAFI”
Oleh Kelompok 4:
Kelas: 2-A
TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
4. Mengetahui teknik pemeriksaan dan posisi yang tepat pada pemeriksaan Caudografi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Columna Vertebralis
b. Sebagai penyearah getaran dimana tubuh batang otak dan sumsum tulang belakang
terlindungi dari getaran atau goncangan.
c. Menyediakan permukaan untuk kaitan otot dan memberi kaitan pada iga serta
memberikan tapal batas posterior yang kokoh untuk rongga badan.
2. Medula Spinalis
Medulla spinalis adalah bagian dari sistem saraf pusat yang bermula pada
medulla oblongata menjulur ke arah caudal melalui foramen magnum dan berakhir di
antara vertebrae lumbalis satu dan lumbalis dua, kemudian meruncing sebagai conus
medularis. Canalis columna vertebralis mempunyai bentuk menyerupai segitiga,
relative membesar pada cervical dan mengecil pada daerah thoracal. Penyebabnya
adalah pada daerah columna vertebralis cervicalis terdapat syaraf-syaraf untuk tungkai
atas dan di daerah lumbal terdapat persyarafan untuk tungkai bawah. Medula spinalis
dikelilingi oleh beberapa membran seperti : piameter, arachnoid, dan durameter.
Piameter adalah lapisan yang paling dalam dan merupakan serabut halus,
lapisannya lebih tebal dan kasar dibandingkan dengan lapisan otak manusia. Arachnoid
adalah lapisan bagian tengah berupa serabut-serabut halus yang mampu memisahkan
piameter dengan durameter. Durameter adalah lapisan terluar yang berupa serabut
kasar dengan bentuk menyerupai tabung yang didalamnya terdapat radiks anterior dan
posterior serat syaraf-syaraf spinalis yang keluar melalui canalis intervertebralis.
Hasil sekresi plexus choroid pada otak, bersifat alkali bening mirip plasma,
tekanannya 60-140 ml, air bekerja sebagai buffer, melindungi otak dan tulang
belakang, mengantarkan makanan menuju jaringan sistem syaraf pusat. Fungsi cairan
cerebro spinalis adalah untuk menjaga kelembapan dalam otak dan medulla spinalis,
selain itu untuk melindungi medulla spinalis dan otak dari tekanan, dan sebagai
pelumas medulla spinalis dan otak.
4. Cauda Equina
Cauda Equina adalah serabut syaraf spinalis yang berbentuk seperti ekor kuda
yang terletak di ujung medula spinalis serta biasanya ada di sekitar lumbal I sampai
sacrum I.
C. Persiapan Pemeriksaan
2. Kontras media
Persiapan alat-alat dan bahan pada pemeriksaan caudografi ini dapat dibedakan
menjadi dua yaitu, alat-alat steril dan alat-alat tidak steril (Glenda J. Bryan, 1974).
1. Alat-alat steril
a. Sarung tangan
b. Jarum pungsi lumbal no. 18 (2 set)
c. Spuit 2 cc dan 10 cc masing-masing 1 buah
d. Kain kasa
e. Korentang
f. Gallipot
g. Handuk
h. Bengkok
2. Kontraindikasi
a. Hipertensi
b. KU jelek
c. Alergi bahan kontras
d. Peradangan pada daerah lumbal punksi
3. Prosedur pemeriksaan
Pasien diposisikan lateral recumbent atau duduk membungkuk diatas meja
pemeriksaan dengan kaki ditekuk yang bertujuan agar ruang intervertebralis melebar
sehingga memudahkan dalam memasukkan lumbal punksi. Lakukan disinfektan pada
daerah C.V Lumbalis III-IV untuk lumbal punksi. (Glenda J. Bryan,1974)
Teknik lumbal pungsi (KC. Klarck, 1974) :
a. Pasien diposisikan duduk atau tiduran dengan posisi lateral decubitus kiri atau
kanan.
b. Dengan menggunakan kapas alkohol atau betadine daerah yang akan dipungsi
dibersihkan.
c. Setelah semua pemeriksaan dipersiapkan, lumbal pungsi dapat dilakukan dengan
jarum pungsi lumbal setinggi C.V lumbalis III-IV langsung dimasukkan ke daerah
sub arachnoid.
d. Indikator jarum telah memasuki ruang subarachnoid adalah dengan keluarnya LCS.
Apabila cairan LCS belum keluar, maka jarum ditusukkan ke arah yang lebih
dalam.
e. Pada saat jarum pungsi berada dalam ruang subarachnoid, cairan LCS yang keluar
di tampung ke dalam sebuah botol laborat (specimen) untuk diteliti dan dianalisa
di laboratorium kemudian kontras media disuntikan sebanyak LCS yang keluar.
f. Setelah pemeriksaan selesai, jarum pungsi dicabut.
Setelah pemasukan kontras media selesai dilakukan oleh dokter ahli syaraf,
kemudian perjalanan kontras di observasi dengan fluoroscopy pada daerah-daerah yang
diinginkan. Setelah itu proses pengambilan gambar dilakukan. Oleh karena bisa terjadi
toksis terhadap susunan syaraf pusat, maka kontras media tidak boleh memasuki canalis
spinalis melebihi C.V Lumbali I dan penyuntikan kontras media tidak boleh melebihi 5
ml (Gonsette, 1971). Kontras media yang dimasukkan akan terserap sekitar 6 jam.
Mulai dari punksi lumbal hingga penyuntikkan kontras media, harus di kontrol dengan
fluoroskopi.
a. Proyeksi AP
Posisi pasien : Supine di meja pemeriksaan dan tangan berada di atas tubuh
Posisi objek : MSP pasien pada pertengahan meja pemeriksaan
Kaset : 24 x 30 cm
Batas : Batas atas dan bawah menyesuaikan kebutuhan, batas samping kanan
dan kiri prosesus spinosus
Posisi pasien : Pasien oblik supine ke kanan atau kiri, tangan yang dekat dengan
meja dibuat bantal sedangkan yang jauh memegang meja
pemeriksaan untuk fiksasi
Central point : Antara MCP dan MSP setinggi patologi yang diperiksa
Kaset : 24 x 30
Batas : Batas atas dan bawah menyesuaikan kebutuhan, batas samping kanan dan
kiri prosesus spinosus
Kaset : 24 x 30 cm
Batas : Batas atas dan bawah menyesuaikan kebutuhan, Batas samping kanan dan
kiri prosesus spinosus
Selama 8 jam setelah penyuntikan kontras media, pasien tidak boleh tiduran
terlentang. Pasien harus tidur dengan posisi pinggang lebih tinggi dan diganjal dengan
kurang lebih dua bantal sampai rasa pegal di daerah lumbal hilang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Caudografi atau Radiculografi adalah pemeriksaan radiografi dari Caudo Equina dan
serabut saraf lumbal dan sacral dengan pemasukan kontras media positif ke dalam ruang
subarachnoid secara punksi lumbal dengan di bawah control fluoroscopy. Pemeriksaan
Caudografi memerlukan beberapa persiapan, diantaranya persiapan untuk pasien dan
persiapan alat dan bahan. Pemeriksaan Caudografi merupakan pemeriksaan yang
memerlukan persiapan premedikasi. Namun, untuk pasien dewasa biasanya tidak
diperlukan premedikasi
B. Saran