Anda di halaman 1dari 31

1

A. PENGERTIAN :
Caudografi adalah pemeriksaan
radiografi dari caudo equine dan serabut
saraf Lumbal dan sacral dengan
memasukan bahan kontras media positif
ke dalam ruang subarachnoid pada
sumsum tulang belakang

2
1. Menurut Glenda J.Bryan

 Pemeriksaan caudografi adalah satu


jenis pemeriksaan yang mampu
memberikan diagnose yang akurat pada
tulang belakang dengan kontras media
untuk menggambarkan system syaraf
yang berada dalam saluran columna
vertebralis

3
2. Menurut Plate

 Pemeriksaan radiculografi adalah


pemeriksaan radiografi dari caudo
equinina dan serabut syaraf lumbal dan
sacrum dengan penyuntikan kontras
media larut dalam air ke dalam ruang
subarachnoid lumbal.

4
Cauda Equina

 Cauda Equina adalah serabut syaraf


spinalis yang berbentuk seperti ekor
kuda yang terletak di ujung medula
spinalis serta biasanya ada di sekitar
lumbal I sampai sacrum I.

5
C. ANATOMI

6
1. Collumna Vertebralis

 Terletak diantara ruas terdapat tulang


rawan, panjang rangkaian tulang belakang
pada orang dewasa mencapai 57 cm
sampai 67 cm.
 Columna vertebralis dikelompokan dan
dinamai sesui dengan daerah yang
ditempatinya.

7
Fisiologi Columna Vertebralis
Columna vertebralis bekerja sebagai
pendukung badan yang kokoh dan
sekaligus bekerja sebagai penyangga
dengan tulang rawan cakram
intervertebralis yang lengkungnya
memberi fleksibilitas dan memungkinkan
membungkuk tanpa patah .

8
2. Medula Spinalis
Medulla spinalis adalah bagian dari
system syaraf pusat yang bermula pada
medulla oblongata menjulur ke arah
caudal melalui foramen magnum dan
berakhir di antara vertebrae lumbalis
satu dan lumbalis dua, kemudian
meruncing sebagai conus medularis.
medula spinalis dikelilingi oleh beberapa
membrane seperti : piamater
,arakhnoid,dan duramater.

9
Fungsi medulla spinalis adalah:

A. Mengadakan interaksi antara otak dengan


seluruh bagian tubuh
B. Sebagai pusat gerak pada otot seluruh
tubuh
C.Mengantarkan rangsangan dari otot dan
sendi ke cerebral
D.Menghubungkan antara segmen dan
medulla spinalis
E. Pusat reflex spinal

10
3. Cairan cerebro spinal ( LCS )

 Hasil sekresi plexus choroid pada otak,


bersifat alkali, bening mirif plasma,
tekanannya 60-140 ml air bekerja sebagai
buffer, melindungi otak dan tulang
belakang,mengantarkan makanan menuju
jaringan system syaraf pusat.
 Fungsi cairan cerebro spinalis adalah
untuk menjaga kelembaban dalam otak
dan medulla spinalis, selain itu untuk
melindungi medulla spinalis dan otak dari
tekanan, dan sebagai pelumas medulla
spinalis dan otak.

11
D. PATOLOGI
1. HNP (Hernia Nukleo Purpose)
2. Adanya tumor di sekitar sub arakhnoid
3. Kelainan-kelainan congenital
4. Paralise (Kelumpuhan)

12
E. Media Kontras
 Dipergunakan media kontras senyawa
iodium
 Bersifat watersoluble (larut dalam air)
 Media kontras yang sering dipakai
adalah merk Omnipaque, ultravist dll
 Dimasukan ke dalam spinal cord

13
Cara pemasukan media kontras
1. Tepi atas os illeum ditarik garis lurus ke arah
tulang belakang kemudian di desinfektan ( dari
sentral ke luar ) dengan menggunakan alkohol
kemudian betadine.
2. Setelah kering dicari diskus intervertebralis
lumbal 3 – 4, ditusuk dengan jarum spinal
sampai keluar liquor cerebro spinalis (LCS).
3. Kemudian dimasukkan media kontras 10 – 20 cc
tergantung dengan kondisi pasien yang
diperiksa
4. Yang harus diperhatikan : kesterilan alat tusuk,
daerah yang ditusuk, media kontras yang
hendak dimasukkan.

14
Pungsi lumbal

15
Posisi pasien

16
F. ALAT DAN BAHAN
Alat
a) Sarung tangan
b) Jarum pungsi lumbal no. 18 (2 set)
c) Spuit 2 cc dan 10 cc masing-masing 1
buah
d) Kain kasa
e) Korentang
f) Handuk
g) Bengkok

17
BAHAN
a) Skin cleanser
b) Jarum disposable
c) Anestesi local (Lidocaine 2%)
d) Kontras media
e) Botol specimen untuk cairan cerebro spinal
f) Plester
g) Masker
h) Obat –obat emergensi
i) Duk lubang

18
G. Persiapan pasien
Dalam beberapa pemeriksaan radiologi yang
menggunakan bahan kontras, biasanya pasien di
minta untuk melakukan beberapa persiapan. Untuk
pemeriksaan Caudografi, persiapan pasien adalah
sebagai berikut :
a. Dibuat foto lumbal AP dan Lateral
b. Puasa 5 jam sebelum pemeriksaan
c. Miksi sebelum pemeriksaan
d. Jelaskan prosedur pemeriksaan kepada keluarga
pasien
e. Inform consent

19
H. Prosedur pemeriksaan
 Melakukan lumbal fungsi discus intervertebra space
L3 - L4, dengan posisi pasien duduk atau tidur miring
membungkuk
 Jika lumbal fungsi berhasil, LCS dikeluarkan kurang
lebih 10-20 cc. Selanjutnya dimasukkan media
kontras . Tutup luka bekas lumbal fungsi, pasien
tidur telentang kembali, sejajar dengan meja.
 Dilakukan fluoroscopi untuk melihat dan
mengarahkan kontras pada medula spinalis dengan
cara mengatur kemiringan meja (ke arah caudal).
 Setelah kontras sampai pada daerah yang dicurigai
ada kelainan. Selanjutnya dibuat foto serial pada
daerah tersebut.

20
21
I. Teknik pemeriksaan :
1. Proyeksi AP

 Posisi Pasien : Pasien tidur supine, kepala di atas


bantal, knee fleksi.
 Posisi Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan
Letakkan kedua tangan di dada.
Tidak ada rotasi tarsal / pelvis.

22
23
 Arah sinar : Tegak lurus kaset
 Titik bidik : Pada Mid Sagital Plane
setinggi crista iliaka (interspace L4-L5)
untuk memperlihatkan lumbal sacrum dan
posterior Cocygeus.
 FFD : 100 cm
 Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.
 Kriteria : Tampak vertebra lumbal,
space intervertebra, prosessus spinosus
dalam satu garis pada vertebra,
prosessus transversus kanan dan kiri
berjarak sama.
24
25
3. Proyeksi Lateral kanan atau kiri

 Posisi Pasien : Pasien lateral recumbent, kepala


di atas bantal, knee fleksi, di bawah knee dan
ankle diberi pengganjal.
 Posisi Obyek :
 Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan
 Pelvis dan tarsal true lateral
 Letakkan pengganjal yang radiolussent di
bawah pinggang agar vertebra lumbal sejajar
pada meja (palpasi prosessus spinosus)

26
27
 Arah sinar : Tegak lurus kaset
 Titik bidik : Pada Mid Coronal setinggi L3 (palpasi
lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka)
 FFD : 100 cm
 Kriteria :
o Tampak gambaran Medula Spinallis telah terisi zat
kontras.
o Tampak foramen intervertebralis L1 – L4, Corpus
vertebrae, space intervertebrae, prosessus
spinosus

28
29
J. Perawatan pasien
 Setelah pemeriksaan selesai, pasien kembali ke
ruangan rawat inap (masih dengan diganjal bantal).
 Instruksikan kepada perawat bahwa pasien tidak
boleh tidur terlentang selama kurang lebih 8 jam
dengan posisi panggul harus lebih tinggi dengan di
ganjal
 Pasien harus bed rest selama kurang lebih 24 jam
setelah pemeriksaan.
 Selama 24 jam, keadaan umum pasien dikontrol
selama 15 menit sekali selama 4 jam pertama dan
selanjutnya setiap 4 jam sekali.
 Keadaan tubuh pasien akan kembali normal dalam
2-3 hari.

30
TERIMAKASIH

31

Anda mungkin juga menyukai