Puji syukur saya panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA karena atas segala berkah
dan rahmat NYA sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini Selanjutnya ucapan terima
kasih penulis ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan kepada kami dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman
BAB I
PENDAHULUAN
Kandung empedu dan saluran empedu dapat berfungsi dengan baik jika tidak
mengalami gangguan atau kelainan. Pemeriksaan radiologis yang dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidak suatu gangguan/ kelainan, salah satunya adalah pemeriksaan
Cholegrafi (Ballinger, 1995).
TINJAUAN PUSTAKA
Getah empedu, suatu cairan yang disekresikan setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan
setiap hari 500-1000 ccc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi
meningkat sewaktu mencerna lemak.
Fungsi kandung empedu antara lain :
1. Plain foto
Tujuannya yaitu dapat menunjukan densitas kalsifikasi pada kandung
empedu,beserta cabang - cabang saluran empedu.
Proyeksi AP
a. Posisi pasien:
Pasien supine dengan kedua lengan berada di samping kanan,kiri
tubuh dan kedua kaki lurus.
b. Posisi objek:
Mid sagital plain tubuh diatur di pertengahan meja / grid.
Abdomen diatur pada pertengahan kaset dengan batas atas Prossesus
Xypoideus batas bawah crista iliaka.
c. Central ray:
Vertikal tegak lurus
d. Central point:
Garis MSP setinggi 2-3 inchi diatas crista iliaka. Eksposi
dilakukan pada saat pasien ekspirasi dan tahan napas. Kaset
menggunakan 30 x 40 cm
a. Proyeksi RPO
b. Proyeksi Lateral
Posisi pasien : pasien tidur miring dengan sisi kanan rapat
pada meja pemeriksaan
Posisi objek : - Daerah lumbal ditempatkan pada
pertengahan meja.
- Kedua lengan ditekuk diatas kepala dan
kepala diberi bantal.
- Kedua lutut ditekuk sebagai fiksasi dan
diantara kedua lutut diberi busa.
Arah sinar : tegak lurus terhadap kaset
Kaset : pada pertengahan antara SIAS dan tulang
rusuk ke XI.
Titik bidik : 24 x 30 cm dan menggunakan grid
Prosedur pertama kali yang dilakukan pada pemeriksaan T-Tube kolangiografi adalah
pembuatan plain foto abdomen atau biasa disebut dengan Foto Polos Abdomen (FPA),
posisi pasien tidur telentang diatas meja pemeriksaan dan mengatur MSP pasien tepat
digaris tengah meja pemeriksaan, batas bawah kaset simpisis pubis dan batas atas kaset
di processus xypoid. Mengatur Central Point pada MSP setinggi Krista illiaka,
menggunakan kaset 43 x 35 cm. Kemudian diekspose dengan faktor eksposi 72 kV dan
25 mAs.
Gambar 3.1 Hasil radigraf foto polos abdomen
Proyeksi RPO dilakukan dengan posisi pasien supine, kaki kiri di tekuk, tangan kiri di
letakkan didepan tubuh pasien, kemudian badan pasien dimiringkan kira-kira 15°
kearah kanan, CP diatur pada bagian yang dipasangi kateter T-Tube, arah sinar tegak
lurus dengan kaset yang berukuran 35 x 43 cm, FFD 100 cm dengan Faktor eksposi
sama yaitu 72 kV dan 25 mAs.
PENUTUP
Kesimpulan