DisusunOleh :
ANDIKA APRIYANA (TRO/12/00827)
FIRLIANTI DEWI ARIYANTO (TRO/12/00838)
IMAN ISMAIL JANUAR (TRO/12/00843)
RIZKY MAULUD PRATAMA (TRO/12/00854)
SRIE IMAS BADRANINGSIH (TRO/12/00857)
JUJUN JUNAEDI (TRO/12/00865)
TRO 12 B
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga
dengan segenap kemampuan yang ada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
pada waktunya, dan tak lupa pula kita kirimkan salawat kepada junjungan Nabi besar kita
Nabiullah Muhammad Saw. Nabi yang mampu mebawa kita dari alam yang tak bernoda sampai
alam yang bernoda seperti saat ini.
Di mana dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, baik berupa bantuan material maupun dorongan moril yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dosen pembimbing
teknik radiografi semester IV yang memberikan tugas dan masukan yang bernilai positif di
kalangan mahasiswa. Dan tak terlupakan pulah kepada teman-teman yang ikut serta memberikan
masukan dan bantuan yang sangat patut untuk kami apresiasikan.
Penulis
Daftar Isi
A. Latar Belakang
Duktulugrofi atau disebut juga galacctrography adalah pemeriksaan radiologi dengan
menggunakan kontras media untuk mengetahui kelainan pada puting susu dan saluran air susu
(ballinger w. Phillips 2006: 491).
Duktulografi dapat mendiagnosa penyebab keluarnya cairan dari puting susu, pada wanita
yang tidak sedang hamil / tidak sedang menyusui.
Adapun pemeriksaan penunjang sebelum pemeriksaan ductulografi adalah pemeriksaan
mammografi atau usg payudara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ductulografi.
2. Bagaimana penatalaksaan pemeriksaan Ductulografi
3. Proyeksi apa saja yang digunakan pada pemeriksaan Ductulografi
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah Teknik Radiografi IV
2. Untuk mengetahui penatalaksanaan pemeriksaan Ductulografi
Bab II
Pembahasan
B. Pengertian
Duktulugrofi atau disebut juga galacctrography adalah pemeriksaan radiologi dengan
menggunakan kontras media untuk mengetahui kelainan pada puting susu dan saluran air susu
(ballinger w. Phillips 2006: 491)
C. Indikasi Pemeriksaan
1. Keluarnya cairan atau darah pada puting susu
2. Adanya benjolan pada payudara saat di palpasi
3. Krista pada payudara
4. Tumor jinak atau ganas pada payudara
5. Pembesara kelenjar payudara
6. Memastikan lesi yang tidak terlihat pada pemeriksaan mammografi, usg payudara dan
mri payudara.
D. Kontra Indikasi
1. Ibu sedang menyusui
2. Infeksi berat pada payudara
3. Setelah di lakukan operasi
4. Tidak memperbolehkan suatu obat yang di gunakan seorang pasien
E. Prosedur Pemeriksaan
1. Persiapan Alat dan Bahan
Needle khusus ductulografi yaitu ductugram canul.
Kapas basah steril
Alkohol 70 %
Spluit ukuran 5 cc atau 10 cc
Kontras media positif
2. Memberitahukan pasien agar melepaskan pakaian bagian atas agar tidak mengganggu
saat pemeriksaan berlangsung
3. Membuat foto pendahuluan pada payudara yang akan di lakukan pemeriksaan
ductulografi, yaitu dengan membuat foto mammografi proyeksi cranio caudal dan
mediolateral
4. Membersihkan nipple dengan kapas alkohol steril sebelum di lakukan injeksi kontras
media
5. Kontras media positif dimasukkan kedalam spluit sebanyak 5 cc
6. Setelah payudara di bersihkan, khususnya pada daerah nipple dan areola
7. Suntikan atau injeksikan kontras media positif kedalam ductugram canul. Awalnya di
suntikan + 1 cc kontras media
8. Jika kontras media belum mengisi seluruh ductus lactiferus, maka kontras media dapat
ditambah hingga + 3 cc, sehingga kelainannya dapat di ketahui.
9. Setelah penyuntikan kontras media , dilakukan pengambilan radiografi payudara
dengan posisi craunocaudal dan mediolateral, dengan tehniknya sama seperti
pemeriksaan mammografi, hanya saja kompresi di lakukan hanya sedikit saja agar
kontras media tidak keluar dari payudara.
10. Faktor eksposi yang dilakukan adalah tehnik soft tissue, yang sama dengan faktor
eksposi mammograf
F. Teknik Pemeriksaan
1. Cranio Caudal(CC)/Supero Inferior
Adapun tujuan dari teknik pemeriksaan ini yaitu untuk memperlihatkan struktur
jaringan payudara dengan jelas dilihat dari pandangan superior inferior.
a. Posisi Pasien
Pasien dalam keadaan duduk/ berdiri.
Apabila Radiografer pendek, maka pasien diusahakan duduk sehingga
Radiografer mudah memposisikan pasien
Tubuh pasien diobliquekan sekitar 10o sehingga sisi yang diperiksa dekat
dengan kaset tray
Kepala pasien menghadap sisi yang tidak diperiksa
b. Posisi Objek
Atur ketinggian kaset tray, dan mamae diletakan diatas kaset tray
Kedua bahu rileks, dan bahu sisi yang diperiksa endorotasi dan turunkan
kebawah.
Radiografer berdiri di depan pasien pada sisi medial pasien, sehingga
mudah untuk mengatur mammae.
Atur mamae horizontal dengan kedua tangan radiographer, sehingga sisi
medial dan lateral mammae dibawah.
Mammae dikompresi, dan jangan sampai ada kulit mammae yang terlipat
CR : tegak lurus terhadap film
I. Proteksi Radiasi
Memberikan proteksi radiasi kepada lingkungan kerja sangat diperlukan, adapun beberapa
cara proteksi radiasi yang dilakukan yaitu.
1. Pemeriksaan dilakukan dengan adanya perintah dokter
2. Luas lapangan seminimal mungkin
3. Berkerja dengan teliti agar tidak ada pengulangan
Bab III
Penutupan
A. Kesimpulan
Ductulografi adalah merupakan pemeriksaan secara radiagrafis dengan media kontras untuk
mengevaluasi duct lumen lafctiferus pada mammae untuk memperlihatkan adanya massa yang
tidak bisa di perlihatkan oleh pemeriksaan mammografi
B. Saran
Dengan makalah ini penyusun berharap agar pembaca menjadikan makalah ini sebagai pemicu
untuk mencari tahu lebih banyak tentang teknik pesawat konvensional dan imaging, sehingga akan
berguna sebagai sumber informasi dan pengetahuan dalam bidang diagnostik dan terapi.