Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEKNIK PEMERIKSAAN DUCTULOGRAFI

Mata Kuliah: TRD-4


Nama Dosen: Nurohman, S.ST

Nama: Muhammad Rizky Maulana


NIM: 45010619A023

PROGRAM STUDI

DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DANRADIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberi nikmat-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang Teknik Radiografi Ductulografi.

Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber referensi dari buku teknik radiografi

sehingga dapat membantu saya dalam penyelesaian penyusunan tugas makalah ini.

Saya menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Semoga

makalah yang saya susun ini bermanfaat bagi pembaca.

Cirebon, 19 juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
DASAR TEORI.........................................................................................................................................3
A. Pengertian......................................................................................................................................3
B. Anatomi Fisiologi...........................................................................................................................3
C. Indikasi dan Kontra Indikasi Pemeriksaan Ductulografi..........................................................5
D. Teknik Pemeriksaan Ductulografi...............................................................................................7
E. Gambaran Radiologi.....................................................................................................................9
F. Proteksi Radiasi...........................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................................12
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiologi merupakan ilmu kedokteran yang digunakan untuk melihat bagian tubuh manusia

yang menggunakan pancaran atau radiasi gelombang elektromagnetik maupun gelombang

mekanik. Modalitas pencitraan (modality) merupakan istilah dari alat-alat yang digunakan dalam

bidang radiologi untuk melakukan diagnosa terhadap penyakit. Pemeriksaan radiologi

memungkinan suatu penyakit terdeteksi pada tahap awal sehingga akan meningkatkan

keberhasilan pengobatan yang dilakukan. Jenis pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan

peralatan pencitraan diagnostik yang perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu

fisika, kimia, dan biologi serta teknologi elektronika, dan komputer. Dalam pembangunan suatu

fasilitas kesehatan, peralatan pencitraan diagnostik merupakan investasi terbesar dari seluruh

anggaran yang diperlukan (Kartawiguna & Georgiana, 2011).

Ada 2 jenis pemeriksaan yang dilakukan di Instalasi Radiologi seperti pemeriksaan kontras

dan non kontras. Pemeriksaan kontras seperti tractus urinarius (BNO-IVP, urethrography,

cystography, urethrocystography, antegrade pyelography, retrograde pyelography), tractus

digestivus (oesofagografi, OMD, follow through, colon in loop), HSG (hysterosalpingography),

lopography, appendicography, angiography, dan venography, sedangkan pemeriksaan non

kontras seperti skull, vertebrae, thorax, BNO atau abdomen, pelvis, extremitas upper (manus,

wrist joint, antebrachi, elbow joint, humerus, shoulder joint, clavicula, scapula) dan extremitas

lower (ossa pedis, ankle joint, cruris, knee joint, femur, hip joint) (Clark, 2011).

1
Duktulugrafi atau disebut juga galacctrography adalah pemeriksaan radiologi dengan

menggunakan kontras media untuk mengetahui kelainan pada puting susu dan saluran air susu

(ballinger w. Phillips 2006).

Duktulografi dapat mendiagnosa penyebab keluarnya cairan dari puting susu, pada wanita

yang tidak sedang hamil / tidak sedang menyusui. Adapun pemeriksaan penunjang sebelum

pemeriksaan ductulografi adalah pemeriksaan mammografi atau usg payudara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Ductulografi ?

2. Bagaimana anatomi/fisiologi dari Mammae ?

3. Apa saja indikasi dan kontra indikasi dilakukannya pemeriksaan Ductulografi ?

4. Bagaimana Teknik pemeriksaan Ductulografi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui ap aitu ductulografi.

2. Untuk mengetahui bagaimana anatomi/fisiologi dari Mammae.

3. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi dilakukannya pemeriksaan ductulografi.

4. Untuk mengetahui bagaimana Teknik pemeriksaan ductulografi.

2
BAB II

DASAR TEORI

A. Pengertian

Beberapa pengertian ductulografi :

- Duktulugrofi atau disebut juga galacctrography adalah pemeriksaan radiologi dengan

menggunakan kontras media untuk mengetahui kelainan pada puting susu dan saluran air

susu (ballinger w. Phillips 2006: 491)

- Modalitas pencitraan sinar-x untuk mengevaluasi lumen duktus laktiferus dengan cara

memasukan bahan kontras secara retrograde melalui kanula yang dipasang di papila

mamae

B. Anatomi Fisiologi

Payudara merupakan suatu kelenjar yang dimiliki oleh wanita maupun pria tetapi

pada pria tidak mengalami perkembangan payudara.

Payudara terletak pada facial superficialisdi daerah petoralis mayor antara

sternum dan daerah mid axial line, melebar dari iga ke-2 atau ke-3 sampai iga ke-6 atau

ke-7.

Payudara tersusun atas jaringan lemak dan berbentuk cembung kedepan dengan

nipple yang teridiri dari jaringan erektil yang berwarna agak kecoklatan, serta berada di

tengah payudara disekitar nipple di kelilingi oleh pigmen yang berwarna coklat yang di

sebut aerola.

3
Payudara terdiri dari jaringan glandular fibrous yang mengandung kelenjar air

susu atau jaringan alveolar yang terdiri dari lobus lobus yang terpisah oleh jaringan ikat

dan jaringan lemak. Jumlah lobus terdiri dari 15 sampai 20 lobus, jumlah lobus tidak

berhubungan dengan ukuran payudara. Setiap lobus terdiri atas sekelompok alveoulus

yang bermuara ke dalam duct lactiferus atau saluran air susu yang akhirnya bermuara

pada nipple . Setiap lobus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang di sebut alveoli atau

acini. Fungsi payudara adalah mengeluarkan air susu pada saat ibu hamil dan menyusui.

4
C. Indikasi dan Kontra Indikasi Pemeriksaan Ductulografi

 Indikasi Pemeriksaan

1. Keluarnya cairan atau darah pada puting susu

2. Adanya benjolan pada payudara saat di palpasi

3. Krista pada payudara

4. Tumor jinak atau ganas pada payudara

5. Pembesara kelenjar payudara

6. Memastikan lesi yang tidak terlihat pada pemeriksaan mammografi, USG & MRI

payudara

 Kontra Indikasi

1. Ibu sedang menyusui

2. Infeksi berat pada payudara

3. Setelah di lakukan operasi

4. Tidak memperbolehkan suatu obat yang di gunakan seorang pasien

5
 . Prosedur Pemeriksaan

1. Persiapan Alat dan Bahan

 Needle khusus ductulografi yaitu ductugram canul.

 Kapas basah steril

 Alkohol 70 %

 Spluit ukuran 5 cc atau 10 cc

 Kontras media positif

2. Memberitahukan pasien agar melepaskan pakaian bagian atas agar tidak mengganggu saat

pemeriksaan berlangsung

3. Membuat foto pendahuluan pada payudara yang akan di lakukan pemeriksaan ductulografi,

yaitu dengan membuat foto mammografi proyeksi cranio caudal dan mediolateral

4. Membersihkan nipple dengan kapas alkohol steril sebelum di lakukan injeksi kontras media

5. Kontras media positif dimasukkan kedalam spluit sebanyak 5 cc

6. Setelah payudara di bersihkan, khususnya pada daerah nipple dan areola

7. Suntikan atau injeksikan kontras media positif kedalam ductugram canul. Awalnya di

suntikan + 1 cc kontras media

8. Jika kontras media belum mengisi seluruh ductus lactiferus, maka kontras media dapat

ditambah hingga + 3 cc, sehingga kelainannya dapat di ketahui.

9. Setelah penyuntikan kontras media , dilakukan pengambilan radiografi payudara dengan

posisi craunocaudal dan mediolateral, dengan tehniknya sama seperti pemeriksaan

mammografi, hanya saja kompresi di lakukan hanya sedikit saja agar kontras media tidak

keluar dari payudara.

10. Faktor eksposi yang dilakukan adalah tehnik soft tissue, yang sama dengan faktor eksposi

mammograf

6
D. Teknik Pemeriksaan Ductulografi

1. Cranio Caudal(CC)/Supero Inferior

Adapun tujuan dari teknik pemeriksaan ini yaitu untuk memperlihatkan struktur

jaringan payudara dengan jelas dilihat dari pandangan superior inferior.

a. Posisi Pasien

 Pasien dalam keadaan duduk/ berdiri.

 Apabila Radiografer pendek, maka pasien diusahakan duduk sehingga

Radiografer mudah memposisikan pasien

 Tubuh pasien diobliquekan sekitar 10o sehingga sisi yang diperiksa dekat

dengan kaset tray

 Kepala pasien menghadap sisi yang tidak diperiksa

b. Posisi Objek

 Atur ketinggian kaset tray, dan mamae diletakan diatas kaset tray

 Kedua bahu rileks, dan bahu sisi yang diperiksa endorotasi dan turunkan

kebawah.

 Radiografer berdiri di depan pasien pada sisi medial pasien, sehingga

mudah untuk mengatur mammae.

 Atur mamae horizontal dengan kedua tangan radiographer, sehingga sisi

medial dan lateral mammae dibawah.

 Mammae dikompresi, dan jangan sampai ada kulit mammae yang terlipat

 CR : tegak lurus terhadap film

 CP : pada pertengahan mammae, yang sudah diatur automatic dengan

kompresi

7
2. Medio Lateral

Adapun tujuan dari teknik pemeriksaan ini yaitu untuk memperlihatkan struktur

jaringan payudara dengan jelas dilihat dari pandangan Lateral.

a. Posisi Pasien

 Pasien dalam keadaan duduk/ berdiri.

 Recumbent dan sedikit oblique ke posterior

b. Posisi Objek

 Bagian mamae yang difoto dekat kaset, mammae diletakkan di atas kaset

dengan posisi horizontal.

 Lengan posisi yang difoto di atas sebagai ganjal kepala.

 Lengan lain menarik mamae yang tidak difoto ke arah mediolateral agar

tidak superposisi dengan lobus lain.

 CR : tegak lurus terhadap film

 CP : pada pertengahan mammae, yang sudah diatur automatic dengan

kompresi

8
E. Gambaran Radiologi

 Gambaran Normal
a. Dikotomi lumen duktus laktiferus yang
terisi kontras terlihat baik
b. Tidak tampak filling defect
c. Dinding lumen reguler
d. Tidak terlihat beading appearance, angulasi,
atau pengecilan kaliber lumen dengan tiba-
tiba

9
 Gambar Kesalahan Teknik
a. Refluks
pada saat memasukkan kontras, kontras kembali keluar

b. Ekstravasasi :
bocornya cairan kontras ke dalam
jaringan yang menyebabkan
kerusakan jaringan

c. Air bubble :
adanya udara pada saat penyutikan kontras yang mengganggu

10
F. Proteksi Radiasi

Memberikan proteksi radiasi kepada lingkungan kerja sangat diperlukan, adapun

beberapa cara proteksi radiasi yang dilakukan yaitu.

1. Pemeriksaan dilakukan dengan adanya perintah dokter

2. Luas lapangan seminimal mungkin

3. Berkerja dengan teliti agar tidak ada pengulangan

BAB III

11
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ductulografi adalah merupakan pemeriksaan secara radiagrafis dengan media kontras

untuk mengevaluasi duct lumen lafctiferus pada mammae untuk memperlihatkan adanya

massa yang tidak bisa di perlihatkan oleh pemeriksaan mammografi

B. Saran

Dengan makalah ini penyusun berharap agar pembaca menjadikan makalah ini sebagai

pemicu untuk mencari tahu lebih banyak tentang teknik pesawat konvensional dan

imaging, sehingga akan berguna sebagai sumber informasi dan pengetahuan dalam

bidang diagnostik dan terapi

Daftar Pustaka

Clarks_Positioning_in_Radiography_12th

12
https://www.scribd.com/document/410409671/LAPORAN-PRAKTIKUM-DUCTULOGRAFI-docx

13

Anda mungkin juga menyukai