Anda di halaman 1dari 1

NAMA/NIM : MUHAMAD FAKHRUL RIVAN / P1337430117062 KELAS : 2B

A. Pengertian Myelografi
Myelografi adalah Pemeriksaan secara radiologi dari medulla spinalis dengan menyuntikan media
kontras positif kedalam ruang sub arakhnoid
B. Indikasi Pemeriksaan Myelografi
 Tumor Ekstra dural, intra dural yang terbagi atas medullar, ekstra medullar.
 Adanya Pecahan tulang ,Bengkak karena luka trauma
 Hernia Nukleus Pulposus ( HNP ) atau terjadi penonjolan diskus intervertebralis ke arah posterior.
C. Kontra Indikasi Pemeriksaan Myelografi
 Tekanan intra fena kranial meninggi
 Infeksi pada daerah tusukan
 Alergi terhadap bahan konstras
 Kesadaran menurun
 LCS bercampur darah
D. Prosedur Pemeriksaan
a) Persiapan Pasien
Pasien melakukan Puasa 4-6 jam, Check medical record pasien, Pasien sudah dipasang infuse
untuk emergency, Buang air kecil terlebih dahulu, Pasien diberi penjelasan tentang prosedur
pemeriksaan, pemotretan dilakukan berulang-ulang dan posisi pasien berubah-ubah, Informed consent,
Pasien mengganti baju dengan menggunakan baju pemeriksaan, Radiografer menyiapkan peralatan
steril yang diletakkan diatas troli
b) Persiapan alat dan bahan
 Non steril :Pesawat sinar X, kaset yang berisi film, Marker, Gunting dan plester, Baju penderita dan
duk lobang steril, Konrentan, Kergaji ampul, Tensimeter, thermometer
 Steril : Spuit 10 ml dan 20 ml, Jarum spina, Kasa steril, kapas steril, Alkoholl, Betadine, Media
kontras yang digunakan bersifat water soluble non ionik :Ultravist, omnipaque, Iopamiero, Obat
anti hestamin
c) Teknik pemeriksaan myelografi
Tepi atas os illeum ditarik garis lurus ke arah tulang belakang kemudian di desinfektan dengan
menggunakan alkohol kemudian betadine. Setelah kering dicari diskus intervertebralis lumbal 3 – 4,
ditusuk dengan jarum fungsi sampai keluar liquor cerebru spinalis (LCS). Kemudian dimasukkan
media kontras 10 – 12 cc
E. Teknik radiografi
Sebelum pemeriksaan myelografi dilakukan dibuat terlebih dahulu foto pendahuluan dari vertebre
dengan proyeksi AP dan lateral.
1. Proyeksi Lateral
 Posisi Pasien : lateral recumbent, knee fleksi, di bawah knee dan ankle diberi pengganjal
 Posisi Obyek :MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan, Pelvis dan tarsal true lateral, Letakkan
pengganjal yang radiolussent di bawah pinggang agar vertebra lumbal sejajar pada meja
 CR : Tegak lurus kaset, CP : Setinggi L3, FFD : 100 cm, Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.
 Kriteria :Tampak gambar jarum yang menusuk bagian diskus intervertebralcontras dan
menembus Medula Spinallis, Medula Spinallis telah terisi zat contras, foramen intervertebralis
L1 – L4, Corpus vertebrae, space intervertebrae, prosessus spinosus
2. Proyeksi AP
 Posisi Pasien : Pasien tidur supine, kepala di atas bantal, knee fleksi.
 Posisi Obyek : Mengatur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan, Letakkan kedua tangan
diatas dada, Tidak ada rotasi tarsal / pelvis
 CP :Setinggi Krista iliaka untuk memperlihatkan lumbal sacrum dan posterior Cocygeus,
Setinggi L3 untuk memperlihatkan lumbal.
 CR : Tegak lurus kaset, FFD : 100 cm, Ekspirasi tahan nafas.
 Kriteria : Tampak vertebra lumbal, space intervertebra, prosessus spinosus dalam satu garis pada
vertebra, prosessus transversus kanan dan kiri berjarak sama

Anda mungkin juga menyukai