A N AT O M I D A R I M E N I N G E N
P E M E R I K S A A N KA KU KU D U K
BRUDZINSKI
BRUDZINSKI I
Memegang kepala penderita dengan tangan kiri dan kanan,
kemudian memfleksikan kepala dagu penderita ke arah sternum/
dada penderita apakah ada tahanan atau nyeri di leher. Pada
kondisi normal dagu dapat menyentuh dada
Hasil: positif bila gerakan fleksi pasif kepala tersebut disusul
dengan gerakan fleksi reflektorissendi lutut dan panggul kedua
tungkai (dalam usaha untuk mencegah nyeri yang timbul karena
peregangan redix dorsalis)1
BRUDZINSKI II
BRUDZINSKI II
Memposisikan pasien tidur terlentang dengan
kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan
bantal bila ada
Memfleksikan salah satu kaki lurus pada sendi
panggul maksimal
Brudzinski tungkai II(+) : jika terlihat adanya
fleksi kaki kontralateral (yang tidak mengalami
parese)
BRUDZINSKY III
Memposisikan pasien tidur terlentang dengan
kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan
bantal bila ada
Menekan kadua pipi atau infra orbita pasien
dengan kedua tangan pemeriksa
Brudzinski III(+) : jika bersamaan dengan
pemeriksaan terdapat fleksi pada kedua lengan
BRUDZINSKI IV
Memposisikan pasien tidur terlentang dengan
kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan
bantal bila ada
Menekan tulang pubis penderita dengan tangan
pemeriksa
Brudzinski IV(+) : jika bersamaan dengan
pemeriksaan terlihat fleksi pada kedua tungkai
bawah
KERNIG`S SIGN
KERNIG SIGN
Mempersilahkan penderita berbaring terlentang di
tempat tidur, kedua tangan dan kedua tungkai
diluruskan , kemudian ambil bantal bila ada.
7. Memfleksikan paha pada sendi panggul dan lutut
900,
TES BIKELE
TES BIKELE
Pasien dalam posisi duduk. Kemudian fleksikan
siku, abduksi dan elevasikan bahu kemudian lakukan
rotasi eksternal. Tes bikele positif jika terdapat
tahanan pada siku.
NERVUS
OLFACTORIUS
Saraf olfaktori/ saraf kranial I(Olfaktorius) merupakan
sel reseptor utama untuk indera penciuman
Jaras olfaktorius terdiri dari epitelium dan olfaktorius
hidung, fila olfaktoria (nervus olfaktorius = N I), bulbus
olfaktorius dan traktus olfaktorius, serta area kortikal
(paleokorteks) yang terbentang dari unkus lobe temporalis
melewati substansia perforata anterior ke permukaan
medial lobus frontalis di bawah genu korpus kalosum
BULBUS
OLFACTORIUS
OLFACTORY NERVE
. Nervus olfaktorius menghubungkan mukosa
ruang hidung dengan bulbus olfaktorius, merupakan
juluran sentral dari sel saraf bipolar di mukosa
ruang hidung. Serabut-serabut itu tidak berselubung
myelin, dan menyusun beberapa berkas saraf hilus
yang menembus lamina kribrosa os. etmoidalis untuk
bersinaps di bulbus olfaktorius
PROSEDURAL PEMERIKSAAN
N E RVU S I
Syarat pemeriksaan N. I adalah jalan nafas tidak ada
hambatan, tidak ada atrofi dan pasien dalam kondisi
sadar (GCS 456).
Penciuman diperiksa dengan menggunakan rangsang
bau dengan bahan yang dikenal oleh pasien, seperti
tembakau, kopi, vanili, teh, jeruk dan kayu manis
Hindari bahan bahan iritatif seperti ammonia dan
bahan yang isis seperti mentol, karena bisa
menyebabkan salah persepsi (dapat memicu nervus
trigeminalis dibandingkan nervus olfaktorius).
PE M ER IK S AA N N E RV U S
O L FA C T O R I U S
Mempersilahkan pasien duduk di bed pemeriksa
Memberikan informasi kepada pasien yang akan
pemeriksa kerjakan
Mempersilahkan pasien untuk menutup mata
Menutup satu lubang hidung (yang tidak
diperiksa) dan membawa bahan-bahan yang diuji ke
dekat lubang hidung yang dites. Sisi yang tidak
normal sebaiknya diperiksa terlebih dahulu
PE M ER IK S AA N N E RV U S
O L FA C T O R I U S
Memerintahkan pasien untuk mencium dan
mengidentifikasi apakah pasien dapat mencium bau
bahan tersebut dan mengidentifikasi bau tersebut.
Ulangi prosedur pemeriksaan tersebut seperti
pada lubang yang pertama dan bandingkan kanan
dan kiri
PE M ER IK S AA N N E RV U S
O L FA C T O R I U S
TERIMA KASIH