Anda di halaman 1dari 45

SIALOGRAFI

Nerifa Dewilza, M.Tr.Kes


PENGERTIAN
Sialografi adalah suatu teknik pemeriksaan radiologi pada bagian kelenjar
saliva dan duktus dengan menggunakan media kontras positif, salah
satunya biasa menggunakan media yang bersifat water soluble.
ANATOMI
A. MULUT

Gambar rongga mulut dari sisi


anterior
Gambar permukaan bawah dari lidah dan dasar
mulut (anterior view)
 Mulut adalah bagian pertama dari sistem pencernaan. Mulut dikelilingi
oleh arcus dental dan menerima air ludah yang kemudian disekresikan
oleh kelenjar ludah.
 Rongga mulut terbagi menjadi 2, yaitu:
 Mulut depan yaitu ruang di antara gigi dan pipi
 Rongga mulut yaitu ruang yang berada di dalam arcus dental (lengkung gigi)

• Atap rongga mulut dibentuk oleh palatum


keras dan lunak. Bagian dasar rongga
mulut dibentuk oleh lidah, dan keduanya
terhubung dengan faring posterior
melalui orofaring.
 Palatum keras (Hard Palate) adalah bagian yang paling anterior dari atap
rongga mulut.
 Palatum lunak (Soft Palate) dimulai dari belakang pada molar terakhir dan
berakhir dari posterior perbatasan palatum durum. Palatum lunak sangat
sensitif terhadap sentuhan
B. KELENJAR LUDAH

Gambar kelenjar ludah dari sisi


lateral kiri
 Fungsi kelenjar atau glandula adalah untuk memproduksi saliva dengan
komposisi 99% air dan 1% fermen ptialin.
 Masing-masing glandula dihubungkan dengan saluran ductus defferent.
 Fungsi Saliva adalah untuk membasahi makanan sehingga mudah untuk
ditelan.
 Kelenjar ludah terdiri dari 3 pasang kelenjar, yaitu:
 Kelenjar parotis
 Kelenjar sub mandibularis
 Kelenjar sub lingualis
 Tiga pasang kelenjar ludah menghasilkan sekitar 1 liter air liur setiap hari.
 Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah yang terbesar. Kelenjar
parotis terletak di belakang angulus mandibula dan di bawah telinga.
 Kelenjar sub mandibularis merupakan kelenjar terbesar kedua,
bentuknya tidak teratur. Kelenjar ini terletak di bagian bawah tengah dari
rahang bawah (mandibula) atau di bawah korpus kanan dan kiri dan
bermuara di sekitar molar 1.
 Kelenjar sub lingualis merupakan kelenjar paling kecil, berbentuk sempit
dan memanjang. Kelenjar ini terletak di dasar mulut yaitu di bawah lidah.
INDIKASI

 Sialolith adalah adanya batu pada kelenjar ludah ,


sangat sering ditemukan pada kelenjar sub mandibularis
 Sialitis Cronis adalah peradangan pada kelenjar ludah
 Sialektasis adalah  pelebaran pada saluran kelenjar
ludah
 Diverticulitis adalah peradangan pada kantung-kantung
yang terbentuk di dinding kelenjar ludah yang menonjol
keluar
 Neoplasma adalah tumor pada kelenjar ludah
KONTRA INDIKASI

 Inflamasi ductus dan alergi media kontras.


KOMPLIKASI

 adanya rasa sakit karena terjadi over filling ( pengisian


melebihi kapasitas kelenjar itu sendiri )
 terjadi ruptur dari kelenjar ludah, biasanya terjadi pada
saat melebarkan kelenjar ludah dengan dilator 
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
 Pesawat sinar X  Spuit 2-5 cc
 Marker  Handuk dan kain kassa
 Kaset dan film sesuai  permen asam/ pastiles/
kebutuhan lemon/ jeruk nipis
 Automatic processing  Gergaji ampul dan lampu
 Salivary duct dilator sorot
(untuk melebarkan  Alcohol
permukaan atau muara  Bengkok 
dari kelenjar ludah)
 Media kontras (Water
 Lacrimale duct canule Soluble)
atau kateter (bila tidak
ada dapat menggunakan  Antihistamin dan cortisone
abocath)  Plester
 Adaptor, untuk
BAHAN MEDIA KONTRAS

Bahan Media Kontras yang dapat digunakan antara lain:


 Lipiodol, yang mengandung minyak; Hypaque 85%.
 Kontras media yang beriodium; urografin
PERSIAPAN PASIEN

 Tidak ada persiapan khusus terhadap pasien


 Memberikan penjelasan pada pasien tentang jalannya
pemeriksaan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
 Pasien tidur supine dan dibuat foto polos Cranium AP, Lateral untuk
mendeteksi beberapa kondisi yang nampak tanpa menggunakan media
kontras dan untuk mendapatkan kontras yang optimal.
 2 atau 3 menit sebelum prosedur sialografi, pasien diberi stimulan untuk
mengeluarkan dan membuka duktus dan untuk memudahkan pemasukan
kanula atau kateter. Pada persiapan ini, pasien butuh seperti perasasan
lemon atau pastiles untuk merangsang air liur keluar.
 Melalui keluarnya air liur dimasukkan jarum
sialo dan dihubungkan dengan kateter dan
diplester ke kulit
 Ujung kateter dihubungkan dgn spuit yang berisi
kontras
 Media kontras radiopaque disuntikkan ke dalam
glandula parotis sebanyak 2 cc. Dari sana
kontras akan mengalir ke saluran
intraglandular, sehingga menampakan kelenjar
parenkim di sekitarnya, serta sistem duktus.
Permukaan saluran dilebarkan dengan dilator.
 Ambilfoto dalam proyeksi diantaranya adalah
Tangensial, Lateral, dan Axial
 Setelahselesai pemotretan pasien diberi minum
asam supaya semua kontras dapat terangsang
keluar
 Setelahkontras dikeluarkan, 10 menit
kemudian lakukan foto post miksi
TEKNIK PEMOTRETAN

 PROYEKSI TANGENSIAL
 PROYEKSI LATERAL
 PROYEKSI AXIAL (METODE INTRAORAL)
PROYEKSI TANGENSIAL

 Ukuran Kaset : 18 x 24 cm
 Posisi Pasien:
 Pasien lebih baik dengan posisi tidur
recumbent atau dengan posisi duduk.
 Karena kelenjar parotis terletak di tengah-tengah
antara anterior dan posterior tulang wajah. Dapat
digunakan proyeksi tangensial pada bagian
glandula dari baik posterior atau anterior
 Posisi Objek
a. Supine
 Putar kepala sedikit ke
arah kiri yang akan di
periksa. Jadi daerah
glandula tegak lurus
dengan meja
pemeriksaan
 Kepala pasien bertumpu
pada occipital,
menyesuaikan kepala
hingga mandibula sejajar
dengan garis longitudinal
pemeriksaan.
b. Prone

 Putar kepala hingga area


parotis menjadi tegak
lurus dengan pesawat IR
 Kepala bertumpu pada
dagu, sesuaikan kepala
menengadah hingga
ramus mandibular
parallel dengan garis
longitudinal pada IR
 Ketika duktus parotis
tidak dapat ditampakkan
istirahatkan pasien
dengan jidat dan hidung
menempel meja
 Central Point : Pada daerah parotis
 Central Ray :Tegak lurus terhadap kaset, ditujukan langsung pada
sepanjang permukaan lateralis ramus mandibular.
 Respirasi : Peningkatan radiograf dapat diperoleh, terutama untuk
memperlihatkan calculi. Dengan pasien mengisikan udara dalam mulut
dan kemudian dikeluarkan sebisa mungkin. Ketika ini tidak selesai, minta
pasien untuk menangguhkan pernafasan untuk paparan.
 Proteksi radiasi : Gunakan gonad shield
 Struktur yang Tampak
Proyeksi tangensial menunjukan daerah kelenjar parotis
dan duktusnya. Struktur garis terluarnya terlihat dengan
jelas dengan menggunakan media kontras
Berikut yang harus
ditampakan dengan jelas :
 Densitas pada soft tissue
 Kelenjar parotis lateral
terlihat dan jelas pada
ramus mandibular
 Tulang mastoid bertumpuk
hanya pada daerah atas
kelenjar parotis.
PROYEKSI LATERAL
 Ukuran Kaset :18 x 24 cm
 Posisi Pasien:
Posisikan pasien tidur miring
(setengah tengkurap dengan salah
satu tangan dan kaki menumpu)
atau duduk dengan kedudukan
tegak lurus
 Posisi Objek
a. Untuk Melihat Kelenjar Parotis
 Dengan sisi yang paling dekat dengan IR,
memperpanjang jarak pada leher pada daerah
cervical dengan spine dan ramus mandibular akan
terlihat jelas.
 Central point pada 1 inchi diatas angulus mandibula
 Menyesuaikan kepala hingga MSP kepala dirotasikan
15 derajat dari posisi lateral sebenarnya.
b. Untuk Melihat Kelenjar Submandibular
 Central point pada inferior margin angulus
mandibula
 Tempatkan kepala pasien dengan posisi true lateral
 Central Ray :Tegak lurus pada pertengahan kaset
 Respirasi : Tahan nafas saat eksposi
 Proteksi Radiasi : Gonad shield
 Struktur yang Tampak
Gambaran lateral menunjukan struktur tulang dan beberapa penumpukan
kalsifikasi atau pembengkakan di daerah unobscured parotis dan kelenjar
submandibular. Kelenjar dan duktus-duktusnya terlihat opaque ketika
menggunakan media kontras.
 Berikut yang harus ditampakan dengan jelas :
 Ramus mandibular bebas dari superposisi dengan vertebra cervicalis untuk
memperlihatkan dengan lebih jelas kelenjar parotis superimposisi dengan
ramus
 Superimposisi ramus mandibular dan angulus, jika tidak adanya penyudutan
tabung atau rotasi kepala
 Posisi oblique untuk menunjukan kelenjar parotis.
PROYEKSI AXIAL
(METODE INTRAORAL)
 Ukuran Kaset/ film : Film oklusal – 57x76 mm
 Posisi Pasien :
 Supine di atas meja pemeriksaan
 Kedua Bahu Sejajar
 Beri bantal di bawah bahu dan dada
 Knee pasien flexi untuk melemaskan otot perut karena
leher full ekstensi
 Kedua tangan di samping tubuh
 Posisi Objek :
 Leher full ekstensi pada pertengahan meja pemeriksaan
 Vertex tepat di atas meja pemeriksaan
 Penempatan film :

 Pasang marker pada salah satu ujung


kaset
 Letakkan kaset melintang di mulut
 Tentukan titik bidik dan perlahan
letakkan kaset cukup dalam sampai
anterior border dari mandibular rami
 Instruksikan pasien untuk perlahan
menutup mulut (untuk menahan film)
 Setelah itu posisikan objek yang akan
diperiksa
 Central Point :
Pertemuan antara MSP dan MCP melalui Molar ke 2
 Central Ray :
Vertikal tegak lurus film oklusal
 Respirasi :
Tahan nafas saat eksposi
 Proteksi Radiasi :
Gonad shield
 Struktur yang Tampak :

 Memperlihatkan
bagian dinding
bawah mulut
 Memperlihatkan
area kelenjar
sublingual,
duktus dan
bagian
anteromedial
kelenjar
submandibular
Contoh citra CT Scan
Contoh citra MRI
Contoh citra USG
A KA S IH
TERIM

Anda mungkin juga menyukai