Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3

SIALOGRAFI
NAMA KELOMPOK

1. Agi Febrian Trihadijaya P1337430214062


2. Amri Dhaneswari P1337430214004
3. Devita Rizkania Indarsari P1337430214065
4. Feni Try Sabdo P1337430214051
5. Maizza Nadia Putri P1337430214057
6. Miftakhul Noni Arifah P1337430214083
7. Prakoso Yogi Pambudi P1337430214074
8. Siti Istiqomah P1337430214087
9. Siti Wahyuni P1337430214047
10. Viky Putra Pamungkas P1337430214025
11. Wuri Cahya Utami P1337430214075
PENGERTIAN SIALOGRAFI

kan suatu tekn
 Sialografi dapat didefinisikan sebagai gambaran radiograf glandula
saliva dengan menambahkan media kontras yang radiopaque

enghasilkan
dalam sistem duktal pada glandula tersebut (Whaites, 2003).

 Sialografi merupakan suatu teknik radiografi yang menghasilkan

af yangpaling
gambaran radiograf yang paling jelas bagi sistem duktal glandula
saliva (White and Pharoah, 2004).
ANATOMI SYSTEM SALIVARI
FISIOLOGIS SYSTEM SALIVARI

 Fungsi Glandula adalah untuk memproduksi saliva dengan komposisi 99% air dan

1% fermen ptialin . masing-masing glandula dihubungkan dengan saluran ductus

defferent

 Fungsi Saliva adalah untuk Membasahi makanan sehingga mudah untuk ditelan.

Adapun kelenjar ludah menjadi 3 yaitu :

1. Glandula Parotis ( Stenson’s Duct ) letaknya dibelakang angulus mandibula dan

di bawah telinga merupakan kelenjar ludah yang terbesar pertama terdiri dari 2

buah (sepasang) bagian superfisial (atas) terletak di bawah MAE dan overlap

dengan ramus mandibula dan processus mastoideus.


2. Glandula sub mandibularis (Wharton's Duct) terletak di bagian bawah tengah dari
rahang bawah (mandibula) atau di bawah korpus kanan dan kiri dan bermuara di
sekitar molar 1 terdiri dari 2 buah (sepasang) merupakan kelenjar ludah terbesar
kedua.
3. Glandula sub lingualis terletak di bawah lidah merupakan kelenjar ludah terkecil
bentuk nya seperti buah kenari tetapi permukaannya tidak rata terdiri dari 2 buah
(sepasang) kelenjar bagian superior berhubungan dengan membran mukosa
myelohyoid bagian anterior nya terdapat 2 ductus, yaitu ductur mayor (ductus
bartolins) dan ductus minor (ductus rivinus).
INDIKASI PEMERIKSAAN

 Fistel pada saluran

 Cyst

 Parotitis

 Sialadenosis

 Sialolitiasis (calculi saliva gland)

 Stenosis
KONTRA INDIKASI

 Inflamasi ductus (peradangan saluran saliva)

 Alergi media kontras


PERSIAPAN PASIEN

 Tidak ada persiapan khusus terhadap pasien dan tidak


perlu premedikasi

 Memberikan penjelasan pada pasien tentang jalannya


pemeriksaan
PERSIAPAN ALAT
 Spuit 2-5 cc  Kortison

 Kateter dan canule sialografi  Pastiles / permen


( bila tidak ada dapat asam 
menggunakan abocath )  Antihistamin dan
 Alcohol cortisone

 Bengkok   Plaster

 Media kontras ( Water


Soluble )
TEKNIK PEMERIKSAAN

1. Pemasukkan Kateter

 Pasien tidur supine dan dibuat foto plain AP, Lateral


 Pasien diberi pastiles untuk merangsang air liur keluar
 Melalui keluarnya air liur dimasukkan jarum sialo dan dihubungkan dengan kateter dan
diplester ke kulit
 Ujung kateter dihubungkan dgn spuit yang berisi kontras
 Kontras disuntikkan dan difoto
 Setelah selesai pemotretan pasien diberi minum asam supaya semua kontras terangsang
keluar
SKEMA PEMASUKKAN KATETER
Proyeksi Tangensial AP/PA (untuk kelenjar parotid)

Posisi pasien : Pasien tidur telentang


Posisi obyek :
 Kepala dimiringkan pada sisi yang diperiksa 
 Kelenjar parotid tegak lurus pd pertengahan film
 Kelenjar parotis pada pertengahan film 
 occipital menempel pada film hingga ramus mandibula parallel dengan film
CR : tegak lurus pada film, 
CP : pada ramus bagian luar sisi yang diperiksa
KRITERIA RADIOGRAF
1. Tampak soft tissue
2. Kelenjar parotid terlihat pada
posisi lateral
3. Terlihat ductus stensen’s 
4. Srtuktur tampak jelas dengan
adanya media kontras
5. Mastoid overlapping dengan
batas atas dari kelenjar parotid
Proyeksi Lateral ( untuk melihat kelenjar parotid
dan submandibular)
Posisi pasien : Pasien semiprone

Posisi obyek

1. Untuk kelenjar parotid

 Kepala berada pada posisi lateral, sisi yang diperiksa


dekat dengan kaset

 Kepala diekstensikan sehingga ruang antara ramus dan


spine terbuka

 Pertengahan filmpada titik 1 inchi superior dari angulus


mandible

 MSP dirotasikan kedepan 15° dari posisi lateral


2. Untuk kelenjar submandibular

 Kepala true lateral diatas kaset

 Tempatkan Margo inferior dari angulus


mandibula pada pertengahan film

 Kaset 18 x 24 cm

 Central ray : tegak lurus pada film

 Central point

 Parotid : tegak lurus pada titik setinggi 1 inchi


(2,5 cm) superior dari angulus mandibula.

 Sub mandibular : tegak lurus pada inferior


margin angulus mandibular.
KRITERIA RADIOGRAF
1. Untuk kelenjar parotid

 Tampak kelenjar parotid


superposisi diatas ramus
mandibula

 Ramus mandibula terlihat


tidak overlapping dengan
vertebrae cervicalis
2. Untuk kelenjar submandibular

 Tampak kedua ramus dan


angulus mandibula
superposisi 

 Kelenjar sub mandibula


berada pada ramus dan
angulus yang superposisi
tersebut
Proyeksi Axial
Untuk melihat kelenjar Sub mandibular dan sub lingual

Posisi pasien :
Supine / submentovertikel
Lutut ditekuk untuk merilekskan
otot abdominalis.
Sejajarkan bahu
Posisi objek :
 Kepala ekstensi penuh hingga
vertex kepala menempel pada film
Posisi film :
Film diberi marker L/R dan diplester
Film dipasang melintang, pertengahan film pada mid
sagital kepala
Ujung film pada mulut rapat pada margo anterior dari
ramus mandibula
CR : tegak lurus pada pertengahan film
CP : tegak lurus menuju pada ke perpotongan MSP dengan
coronal plain melalui molar 2.
KRITERIA RADIOGRAF

 Terlihat soft tissue dari dasar mulut

 Terlihat kelenjar sub lingual dan


duktusnya 

 Terlihat kelenjar sub maksila pada


bagian anteromedial
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai