Anda di halaman 1dari 42

MYOLOGI

TRUNK

Pajar Haryatno, Ftr, M.Kes


M. Sternocleidomastoideus
• Origo : manubrium sterni,
clavicula 1/3 medial
• Insersio: proc mastoideus
• Inervasi : C2 dan C3
• Kerja : ekstensi kepala dan cervical atas,
Rotasi kepala dan leher ke arah sisi yang
berlawanan (unilateral)
PALPASI
Posisi: pasien terlentang
1.Duduk di belakang kepala pasien, rotasikan kepala sedikit ke sisi yang
berlawanan untuk mengendurkan jaringan
2.Pegang prosesus mastoideus dengan ibu jari dan geser ke anterior serta caudal
ke arah otot sternocleidomastoideus yang tebal
3.Jepit lembut muscle belly dan ikuti ke kaudal ke arah sternum
4.Beri tahanan saat pasien melakukan fleksi kepala untuk memastikan lokasi yang
tepat.
M. SCALENUS
Origo : C3-C6, procesus transversus (anterior)
C2-C7, procesus transversus (medial)
C5-C7, processus transversus (posterior)
Insertio : Iga pertama, tepi atas dalam (anterior)
Iga pertama, tepi atas luar
Iga ke 2, permukaan lateral (posterior)
Kerja : fleksi kepala dan leher (bilateral) hanya anterior dan medial.
fleksi lateral kepala dan leher (unilateral)
Rotasi kepala dan leher kearah sisi yang berlawanan
(unilateral) hanya anterior
PALPASI
1. Posisi : pasien terlentang
2. Duduk dibelakang kepala pasien, pegang prosesus transversus cervical
dengan ujung jari anda pada rongga antara trapezius dan
sternocleidomastoideus
3. Geser jari anda ke caudal, ikuti serabut skalenus yang tipis dan berserabut
4. Ikuti serabut skalenus ke arah perlekatannya pada iga pertama dan kedua
5. Beri tahanan pasien saat melakukan fleksi lateral leher untuk memastikan
lokasi yang tepat
PLATISMA
Origo : fasia yang menutupi bagian superior otot pectoralis mayor
superior dan deltoid
Insertio : Sudut mandibula inferior
Kerja : Depresi mandibula, menarik bibir bawah dan sudut mulut ke
lateral, menegangkan kulit anterior leher dan dada membentuk
kerutan kulit pada leher

Platysma adalah sebuah lembaran otot superficial sangat tipis yang


melekat dari fascia subcutaneous superior dada ke mandibula dan
fascia subcutaneous bawah wajah. Ketika platysma berkontraksi
maka akan menciptakan kerutan dikulit pada leher. Hal tersebut
terbentuk dengan meminta pasien untuk melakukan force depresi
dan bersamaan bibir bawah ke lateral sambil terus menerus
mempertahankan mandibula dalam posisi depresi.
PALPASI
1. Posisi : pasien terlentang
2. Duduk dibelakang kepala pasien, pegang daging superficial
di depan leher dengan ujung jari anda
3. Minta pasien menarik bibir bawah ke bawah dan
mengerutkan wajah
4. Palpasi dengan lembut kerutan yang terbentuk di antara
mandibula dan dada karena otot platisma
5. Beri tahanan saat pasien melakukan fleksi untuk
memastikan lokasi yang tepat lebih lanjut
SUPRAHYOID
Mylohyoid, Stylohyoid, Digastric, Geniohyoid

Origo : aspek internal mandibula


Origo : Prosesus stiloideus tulang temporal (stilohioid)
Insertio : Tulang hioid
Kerja : depresi mandibula saat menelan
elevasi tulang hioid dan lidah saat menelan
PALPASI
1. Posisi : pasien terlentang
2. Duduk dibelakang kepala pasien, pegang sisi bawah mandibula
dengan ujung jari
3. Geser ujung jari ke posterior saat pasien menekan lidahnya ke
langit-langit mulut
4. Tekuk ujung jari tangan dan palpasi ke dalam, ikuti suprahioid
ke arah kaudal dan poterior ke tulang hioid
5. Pasien menelan untuk memastikan lokasi yang tepat
DIGASTRIK
Origo : Batas inferior mandibula
Origo : Procesus mastoideus
Insertio : Mandibula (dengan tendon melekat pada Tulang hioid)
Keraja: depresi mandibula
elevasi dan menarik hioid ke anterior
elevasi dan menarik hioid ke posterior
PALPASI
1. Posisi : pasien terlentang
2. Duduk dibelakang kepala pasien, pegang ruang antara prosesus
mastoideus dan ramus mandibula dengan ujung jari tangan
3. Geser ujung jari ke dalam untuk menemukan serabut kecil
digastrik posterior
4. Ikuti serabut digastrik ke arah tulang hioid, kemudian pegang
serabut anterior yang mengarah ke transversal di sisi bawah
dagu
5. Beri tahanan saat pasien melakukan depresi mandibula untuk
memastikan lokasi yang tepat.
INFRAHIOID
Origo : sternum, manubrium
Origo : kartilago tiroid
Origo : skapula, batas superior
Insertio : tulang hioid
Kerja : Depresi tulang hioid dan laring saat menelan dan berbicara
PALPASI
1. Posisi : pasien terlentang
2. Duduk dibelakang kepala pasien, pegang tepi lateral trakea
tepat dibawah kartilago tiroid dengan ujung jari tangan
3. Geser ujung jari ke kaudal dan lateral ke arah sternokleido
mastoideus, jangan menekan.
4. Ikuti serabut otot infrahioid berbeda antara tulang hioid dan
perlekatannya pada sternum, klavikula dan skapula
5. Pasien menelan untuk memastikan lokasi yang tepat.
MASETER
Origo : arkus zigomatik
Insertio : angulus ramus dan prosesus koronoideus mandibula
Kerja : elevasi mandibula
PALPASI
1. Posisi : pasien terlentang
2. Duduk dibelakang kepala pasien, pegang tepi inferior arkus
zygomatik dengan ujung jari tangan anda
3. Geser ujung jari anda ke inferior ke arah angulus
mandibulae dan ke arah serabut maseter
4. Ikuti serabut maseter hingga insertionya pada tepi inferior
mandibulae
5. Pasien secara perlahan membuka dan menutup mulut dan
atau mengencangkan rahang untuk memastikan lokasi yang
tepat
M. Trapezius
• O: Pars ascenden : Protuberentia occipitalis externa, linea
nuchae superior, septum nuchae, processus spinosus vert.
cervical bagian atas
Pars transcenden: Proc spin. VC bwh-V Th bag atas
Pars descenden: Proc spin V Th tengah-12.
• I:  Pars ascenden : clavicula 1/3 lateral
Pars transcenden : acromion
Pars descenden : spina scapula
Inervasi : Saraf aksesorius, C3-C4
Kerja : elevasi dan rotasi atas skapula
(serat superior), retraksi skapula
(seluruh otot), depresi dan rotasi atas
skapula (serat inferior)
PALPASI (SELURUH OTOT)/SERAT MEDIAL
Posisi : pasien tengkurap dengan lengan disisi
1.Temukan batas medial skapula
2.Palpasi ke tengah di sepanjang muscle belly dengan ujung tangan menuju
spina
3.Beri resistensi ketika pasien melakukan retraksi untuk memastikan
ketepatan letak
PALPASI (SERAT SUPERIOR)
Posisi : pasien tengkurap dengan lengan di sisi
1.Temukan spina skapula dengan ibu jari anda
2.Gerakkan ibu jari superior terhadap spina dan ke arah depan, genggam otot
tepat diatas klavikula
M. Rhomboideus major
O: processus spinossus vert. Th 1-4
I : Margo vertebralis scapulae
(caudal spina scap)

M. Rhomboideus Minor
O: Proc spi VC 6-7
I : Margo med scap
(cranial sp scap)
PALPASI
Posisi Pasien : Duduk
Posisi Praktikan : Berdiri disisi samping pasien
Tahap I : tempatkan jari palpasi anda diantara columna spinal dan scapula pada
level midscapular
Tahap 2 : Instruksikan pasien untuk mengangkat tangan sedikit dari pinggang.
Lihat sisi bagian bawah rhomboid menjadi lebih visibel (nyata)
Tahap 3 : Palpasi rhomboid mulai dari aspek superior hingga aspek inferior.
Selanjutnya palpasi untuk mengevaluasi batas tepi tonusnya.
M. Levator scapulae
• O: Tubercula posteriors processus transversi
vertebrae cervicales I – IV
• I: Angulus medialis scapulae
PALPASI
Posisi Pasien : Tidur Tengkurap
Posisi Praktikan : Berdiri di sisi atas kepala pasien
Tahap I: Tempatkan jari palpasi anda secara langsung di bagian superior dan
medial pada angulus superior scapula
Tahap 2 : Instruksikan pasien untuk mengelevasikan scapulae pada scapulacosta
joint. Rasakan kontraksi levator scapula di dalam otot upper trapezius.
Tahap 3 : seterusnya palpasi levator scapula ke arah perlekatan superior dengan
menelusuri tegak lurus pada serabut otot.
Tahap 4 : setelah levator scapula dilokalisasi, mintalah pasien rileks dan
selanjutnya palpasi untuk mengevaluasi batas tepi tonusnya.
M. Latisimus dorsi
• O: Proc spinosi vert. thoracales 7– 12
Lamina superficialis fasciae lumbodorsalis
Crista iliaca lab eksternum
Costae X – XII, ang inf scapulae
• I: Crista tuberculi minoris
Palpasi
Posisi pasien : Duduk
Terapis : Berdiri disisi samping pasien
Tahap I : Tempatkan jari palpasi anda diletakkan di atas lipatan jaringan
posterior axillary
Tahap 2 : Informasikan pasien untuk melakukan adduksi lengan pada shoulder
joint dan rasakan kontraksi latissimus dorsi di jaringan postero inferior dari
angulus inferior scapula
Tahap 3 : Kemudian mulai lagi pada lipatan jaringan posterior axillary, lalu
palpasi tendondistalnya dengan menelusuri tegak lurus ke arah axilla pada
humerus
Tahap 4 : setelah otot latissimus dorsi dilokalisasi, mintalah pasien rileks dan
selanjutnya palpasi untuk mengevaluasi batas tepi tonusnya.
M. Subclavius
• O: costa 1 (batas cartilago)
• I: Permukaan bawah clavicula sepanjang
sulcus subclavius
Palpasi
Posisi pasien : Duduk
Posisi terapis : berdiri disisi samping pasien
Tahap I : Lengkungkan sedikit jari palpasi anda di sekitar clavicula sehingga jari
tepat berada di atas permukaan inferior clavicula. Dengan posisi pasien rileks,
rasakan otot subclavius di bawah clavicula
Tahap 2 : untuk mempalpasi dengan melibatkan pasien, instruksikan pasien untuk
melakukan depresi clavicula pada sternoclavicular joint dan rasakan kontraksi dari
otot subclavius
Tahap 3 : setelah otot subclavius dilokalisasi, mintalah pasien untuk rileks dan
selanjutnya palpasi untuk mengevaluasi batas tepi tonusnya.
M. Pectoralis minor
• O: Costae III – V
• I: Processus coracoideus
PALPASI
Posis pasien : duduk
Posisi terapis : Berdiri disisi samping pasien
Tahap I : Tempatkan jari palpasi anda tepat di bagian inferior processus coracoid
scapula
Tahap 2 : Instruksikan pasien untuk melakukan protraksi scapula dan rasakan
kontraksi dari otot pectoralis minor melalui pectoralis major
Tahap 3 : selanjutnya palpasi ke arah perlekatannya di processus coracoid scapula
dan ke arah perlekatannya di costa dengan menelusuri tegak lurus pada serabut
otot.
Tahap 4 : Setelah pectoralis minor dilokalisasi, mintalah pasien rileks dan
selanjutnya palpasi untuk mengevaluasi batas tepi tonusnya
M. Pectoralis major
• O: Pars clavicularis pada extremitas sternalis
caviculae
• Pars sternalis pada sternum dan rawan iga I –
VI
• Pars abdominalis pada vagina m. recti
abdominis
• I: Crista tuberculi majoris
Posisi pasien : Tidur terlentang
Posisi terapis : Berdiri disisi samping pasien
Tahap I : Tempatkan jari palpasi anda tepat dibagian lower dari lipatan jaringan
anterior axillary
Tahap 2 : Palpasi pars sternocostalis. Minta pasien untuk melakukan adduksi
lengan, dan rasakan kontraksinya.
Tahap 3 : Palpas pars calvicularis. Letakkan tangan palpasi tepat di bagian inferior
medial clavicula, lalu minta pasien untuk menggerakkan lengan secara oblique
pada shoulder joint antara fleksi dan adduksi dan rasakan kontraksinya
Tahap 4 : Palpasi pars abdominalis dibagian sisi lateral otot pectoralis major dengan
menelusuri secara tegak lurus pada tepi otot hingga ke pelekatan otot di crista
tuberculi major humeri.
M. Serratus anterior
• O: Costae I – VIII
• I: Margo vertrebralis scapulae
Palpasi
Posisi pasien : Tidur terlentang
Posisi terapis : berdiri disisi samping pasien
Tahap I : Tempatkan jari palpasi anda diletakkan pada dinding lateral costa dada
Tahap 2 : informasikan pasien untuk menjangkau sesuatu dengan tangan kedepan
semaksimalnya (ini membutuhkan protraksi scapula pada scapulococtal joint) dan
rasakan kontraksi dari seratus anterior.
Tahap 3 : setelah seratus anterior dilokalisasi, mintalah pasien rileks dan
selanjutnya palpasi untuk mengevaluasi batas tepi tonusnya.
M.Serratus posterior superior
• O: Proc sp VC.6-VTh2
• I: Costa 2-5 (lat angulus
costae)

M. Serratus Post Inf


O: Proc sp VTh 11-VL2
I: Costa 9-12 (sisi caudal)
M. Scalenus
• Origin: Transverse processes of the cervical
vertebrae
• Insertion: First and second ribs
M. Rectus abdominis
M. Obliqus externus
• O: cartilago costalis 5-7,
proc xhypoid, lig
costoxhyphoedea
• I: crista pubica, sym
pubica
M. Obliqus internus
• Origin: Inguinal
ligament, iliac crest,
thoracolumbnar
fascia
• Insertion: 10th, 11th
and 12th ribs,
abdominal
aponeurosis
M. Transverse abdominis
• Origin: Inguinal
ligament, iliac crest,
thoracolumbar fascia,
and last 6 ribs
• Insertion: Abdominal
aponeurosis and linea
alba
M. Erector spinae (Spinalis (medial), longissimus
(intermediate) and iliocostalis (lateral)
• Origin: Spinous processes,
transverse processes, and ribs
from the occiput to the sacrum
and ilium
• Insertion: Spinous processes,
transverse processes, and ribs
from the occiput to the sacrum
and ilium
Quadratus Lumborum
• Origin: Iliac crest
• Insertion: 12th rib,
transverse processes
of all 5 lumbar
vertebrae
m. diaphragma
• Origin Costal attachment: Inner
surface of lower six ribsLumbar
attachment: Upper two or
three lumbar vertebrae
Sternal attachment: Inner part
of xyphoid process
• Insertion Central Tendon

Anda mungkin juga menyukai