“TEKNIK KV TINGGI ”
Oleh Kelompok 4:
Kelas: 2-A
TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
5. Memahami kriteria gambaran radiograf yang tepat pada pemeriksaan dengan teknik kV
tinggi.
PEMBAHASAN
Teknik High kV merupakan teknik yang sangat mengutamakan waktu eksposi yang
sangat rendah. Teknik ini sangat efektif untuk mengontrol ketidaktajaman karena
pergerakan dari objek yang tidak disengaja dan menyebabkan gambaran menjadi kabur.
Teknik High kV dapat digunakan untuk pemeriksaan angiografi karena memerlukan
waktu yang singkat, dan juga pada teknik pemeriksaan tulang.
Salah satu peralatan yang digunakan dalam bidang kedokteran terutama di bidang
radiologi adalah pesawat sinar x. Pesawat sinar x dalam setiap pemeriksaan selain
memberikan keuntungan dalam mendiagnosa suatu penyakit juga mempunyai efek yang
merugikan bagi kesehatan tubuh apabila dosis radiasi yang di terima pada tubuh cukup
besar. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor eksposi yang diberikan ke pasien agar
aspek proteksi radiasi yang dalam pemeriksaan radiografi pasien harus menerima
penyinaran serendah mungkin tanpa mengabaikan tujuan utama dari pemeriksaan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan teknik kv tinggi. Akan tetapi perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
B. Rumus 10 kV Rule
- Jika kV naik sebesar 10 kV, maka mAs berkurang menjadi setengahnya
- Jika kV turun sebesar 10 kV, maka mAs naik menjadi setengahnya.
D. Pelaksanaan Praktik
1. Persiapan alat
2. Prosedur Radiografi
Posisi Objek : Posisikan pasien di depan bucky stand dengan Mid Sagital Plane
(MSP) tegak lurus dengan kaset dan pastikan agar simetri dan tidak ada
rotasi thorax. Dengan batas atas kurang lebih 5 cm di atas bahu. Kedua
tangan berpegang pada bucky stand
FFD : 183 cm
Kaset : 35 x 43 cm
Kriteria radiograf :
1. Tampak kedua paru dari apeks sampai sudut costoprenic dan trakea terisi udara
sampai vertebra torakal
2. Hilum, jantung, pembuluh darah besar dan tulang thorak juga terlihat.
E. Analisis Hasil
Pada praktikum teknik kV tinggi, faktor eksposi yang kami gunakan adalah dengan
kV 65 dan mAs sebesar 6,3. Faktor eksposi standar pada pemeriksaan thorax adalah
sekitar 55kV dan 8 mAs. FFD yang kami gunakan adalah sebesar 150cm. Hasil
perhitungan nilai mAs kelompok kami adalah sebagai berikut:
2
mAs2 ( kV 1 )
=
mAs1 ( kV 2 )2
mAs2 ( 55 )2
= 2
8 ( 65 )
4225mAs2= 24200
24200
mAs2¿ =5.7
4225
Dari hasil perhitungan tersebut, didapatkan hasil mAs 2 sebesar 5,7. Kami
menggunakan mAs2 sebesar 6,3 dikarenakan pada control table tidak tersedia pengaturan
mAs sebesar 5,7. Sedangkan untuk nilai eksposi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
D2
1502
Eksposure= 17.74
Setelah film tersebut kami proses, hasilnya memiliki kontras yang cukup baik. Yaitu
ditandai dengan perbedaan antara tulang, jaringan, dan udara yang baik. Radiografpun
tidak overexpose dikarenakan pada penaikan kV sebesar 10, diimbangi dengan penurunan
mAs menjadi setengahnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan penggunan teknik kV tinggi, dosis radiasi yang diterima pasien berkurang dan
gambaran yang dihasilkan cukup baik, sehingga umur pesawat rontgen lebih lama karena
disebabkan oleh panas yang di terima tabung sinar-X berkurang atau tidak terlalu panas.
Dalam pemeriksaan banyak menggunakan variasi kv untuk mendapatkan hasil dengan
nilai kontras yang berbeda, sehingga dapat disimpulkan :
B. Saran
Bila ingin menghasilkan gambaran dari suatu jaringan, tulang ,udara dengan densitas yang
hampir sama antara ketiganya sebaiknya menggunakan teknik kV tinggi.
Untuk mengurangi dosis radiasi terhadap pasien, salah satu caranya adalah dengan
penggunaan teknik kV tinggi.