Disusun oleh:
1. Rikaz Wakapraja P. D. (P1337430315013)
2. Ma’rifah Nurul Ilmiatun (P1337430315016)
3. Ferenita Astiningtyas (P1337430315018)
4. Abdil Hakam Mawansa (P1337430315024)
5. Deni Ratna Juwita (P1337430315028)
6. Kinanthi Kurnia Susilowati (P1337430315030)
7. Marta Karina Chairin Nisa (P1337430315031)
8. Kemal Aji Dewandaru (P1337430315035)
9. Shof Ahmad Maulidhin (P1337430315036)
10. Septa Amelia Sani (P1337430315040)
11. Gita Ika Rahayuningsih (P1337430315043)
Kelompok 4
Semester 4
A. Latar Belakang
Untuk menghasilkan Sinar-X diperlukan tegangan yang tinggi untuk
menghasilkan Berkas sinar-X .Rangkaian listriknya dirancang sedimikian rupa agar
kV dapat dirubah dalam rentang yang besar. Dalam Penggunaan sinar-X untuk
diagnostic biasa,rentang kV yang digunakan antara 40-125kV dan menghasilkan
sinar-X yang mempunyai panjang gelombang yang pendek.Bila kV yang digunakan
lebih rendah daripada rentang tersebut di atas,panjang gelombang yang dihasilkan
lebih panjang dan lebih mudah diserap sehingga disebut soft X-ray.
B. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian teknik kV rendah
2. Agar mahasiswa mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada teknik kV rendah
3. Agar mahasiswa mengetahui prosedur teknik kV rendah
4. Agar mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan teknik kV rendah
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teknik kV rendah
1. Pengertian kV rendah
Teknik kv rendah adalah teknik pemeriksaan radiografi yang
menggunakan KV rendah dibandingkan pada kondisi normal untuk
mendapatkan gambaran jaringan lunak.
Teknik kv rendah merupakan suatu pemeriksaan radiografi dengan
menggunakan kv yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunakan
kv sandart, yaitu sekitar 15-20 kv. Teknik pemeriksaan ini biasanya untuk
memperlihatkan jaringan lunak, yang mempunyai densitas (intrinsic density)
rendah, seperti jaringan otot dan lemak. Penggunaan KV yang rendah pada
teknik ini harus harus dikombinasikan dengan nilai MAS yang tinggi.
Teknik ini menggunakan non-screen film yang mempunyai butiran-butiran
film yang lembut (fine grain film) sehingga detail yang dihasilkan lebih
baik dan membutuhkan waktu eksposure time yang lama.
Koreksi kvp adalah dengan menurunkan factor tegangan tabung
(kvp) akan menghasilkan gambar yang mempunyai kontras optimal. Nilai kv
akan mempengaruhi kualitas sinar x yang dihasilkan. Semakin rendah kvp
maka daya tembus yang dihasilakan semakin keil sehingga sinar x yang
mengenai film sedikit karena banyak mengalami perlemahn (atenuasi). Hal ini
mengakibatkan kontras radiograf yang dihasilkan semakin tinggi dan dosis
radiasi yang diterima oleh pasien makin banyak karena sinar x yang di
teruskan sampai film setelah mengenai objek semakin sedikit.
[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1
Dimana :
mAs1 : mAs pemeriksaan standar
mAs2 : mAs teknik soft tissue
kVp 2 : kVp teknik soft tissue
kVp 1 : kVp pemeriksaan standar
4. Aplikasi Kv rendah
a. Melihat kalsifikasi pada arteri superfisial atau tendon
b. Adenoid pada pharynx
c. Kista
d. Benda asing ( corpus alineum )
e. Lesi pada os nasal
f. Tomogram
g. Mammografi
h. Osteochondrosis
5. Kekurangan penggunaan kV rendah
a. Daya tembus rendah
b. Radiasi yang di terima pasien banyak
c. Densitas kurang merata
d. Penggunaan harus diimbangi nilai MA yang tinggi, sehingga jumlah
electron yang dihasilkan dan menumbuk ke target menjadi bertambah. Hal
ini menyebabkan tabung (tube X ray) cepat rusak.
A. Kegiatan Praktikum
1. Nama Praktikum : Teknik Radiografi Teknik Kv Tinggi
2. Jam Praktikum : 09.00 -11.15 WIB
3. Hari, Tanggal : Selasa, 22 Maret 2017
4. Dosen Pembimbing : Panji Wibowo Nurcahyo, S,ST, M.Kes
5. Ketua Kelompok : Deni Ratna Juwita (P1337430315028)
6. Anggota Kelompok :
a. Rikaz Wakapraja P. D. (P1337430315013)
b. Ma’rifah Nurul Ilmiatun (P1337430315016)
c. Ferenita Astiningtyas (P1337430315018)
d. Abdil Hakam Mawansa (P1337430315024)
e. Kinanthi Kurnia Susilowati (P1337430315030)
f. Marta Karina Chairin Nisa (P1337430315031)
g. Kemal Aji Dewandaru (P1337430315035)
h. Shof Ahmad Maulidhin (P1337430315036)
i. Septa Amelia Sani (P1337430315040)
j. Gita Ika Rahayuningsih (P1337430315043)
B. Praktikum
1. Persiapan Alat
Alat yang harus disiapkan dalam praktek teknik KV rendah adalah:
a. Pesawat sinar-x
b. Kaset CR 35x35 cm
c. Kaset CR 24 x 30 cm
d. Phantom Femur
e. Phantom Cranium
f. Marker
g. Softbag
Selain persiapan Alat, dilakukan juga perhitungan kV rendah dengan
menggunakan rumus.
Faktor eksposi yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui perthitungan sbb :
mAs1 kVp 2 2
[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1
Dimana :
mAs1 : mAs pemeriksaan standar
mAs2 : mAs teknik soft tissue
kVp 2 : kVp teknik soft tissue
kVp 1 : kVp pemeriksaan standar
C. Prosedur Praktek
Pada praktek hari Selasa tanggal 22 Maret 2017 pemeriksaan yang disimulasikan
adalah pemeriksaan Femur dan Cervical dengan menggunakan teknik kV rendah
Pemeriksaan menggunakan phantom Femur dan Cervical yang di ekspos dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Pada sumlasi pertama adalah Femur. Menggunakan komputer CR
Dilakukan 2 kali expose. Yang pertama menggunakan kV standard, yang
kedua menggunakan teknik kV rendah.
Awalnya menggunakan kV standard 55 dan mAs 8 dengan mA 200 dan s
0,04, FFD : 100.
Di dapatkan 2 percobaan menggunakan manual dan komputer CR.
mAs1 kVp 2 2
[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1
8 40 2
[ -------- = ---------]
mAs2 55
8 5 2
[ -------- = ---------]
mAs2 11
mAs = 15,125
mAs = 15
mA = 375 mA ~ 400 mA
5. Kesimpulan
Hasil radiograf Femur menggunakan CR dan Manual dengan
menggunakan kV rendah, hasilnya sama saja. Karena, tidak tampak
gambaran benda asing yang terdapat di Femur. (Benda asinya duri ikan,
sedotan).
6. Percobaan tambahan adalah Cervical. Percobaannya sama dengan Femur
menggunakan dua kali expose. Standar dan manual, hanya saja percobaan
Cervical ini tidak menggunakan manul.
mAs1 kVp 2 2
[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1
10 43 2
[ -------- = ---------]
mAs2 58
33,640 2
mAs = 18,19
mAs = 18
mA = 363,5 mA ~ 364mA
7. Kesimpulan
Hasil percobaan cervical dengan kv standard dan teknik kv
rendah dapat menampakan benda asing pada bagian leher.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik kv rendah merupakan suatu pemeriksaan radiografi dengan
menggunakan kv yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunakan kv
sandart, yaitu sekitar 15-20 kv. Teknik pemeriksaan ini biasanya untuk
memperlihatkan jaringan lunak, yang mempunyai densitas (intrinsic density) rendah,
seperti jaringan otot dan lemak. Penggunaan KV yang rendah pada teknik ini harus
harus dikombinasikan dengan nilai MAS yang tinggi. Teknik ini menggunakan
non-screen film yang mempunyai butiran-butiran film yang lembut (fine grain film)
sehingga detail yang dihasilkan lebih baik dan membutuhkan waktu eksposure time
yang lama.
B. Saran
Bila ingin mendapatkan gambaran soft tissue atau jaringan lunak gunakan
teknik kV rendah.