Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI


TEKNIK KV TINGGI
Tanggal Praktikum : 22 Maret 2017
Dosen Pembimbing : Panji Wibowo Nurcahyo, S,ST, M.Kes

Disusun oleh:
1. Rikaz Wakapraja P. D. (P1337430315013)
2. Ma’rifah Nurul Ilmiatun (P1337430315016)
3. Ferenita Astiningtyas (P1337430315018)
4. Abdil Hakam Mawansa (P1337430315024)
5. Deni Ratna Juwita (P1337430315028)
6. Kinanthi Kurnia Susilowati (P1337430315030)
7. Marta Karina Chairin Nisa (P1337430315031)
8. Kemal Aji Dewandaru (P1337430315035)
9. Shof Ahmad Maulidhin (P1337430315036)
10. Septa Amelia Sani (P1337430315040)
11. Gita Ika Rahayuningsih (P1337430315043)

Kelompok 4
Semester 4

PROGRAM STUDI DIPLOMAA III


TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menghasilkan Sinar-X diperlukan tegangan yang tinggi untuk
menghasilkan Berkas sinar-X .Rangkaian listriknya dirancang sedimikian rupa agar
kV dapat dirubah dalam rentang yang besar. Dalam Penggunaan sinar-X untuk
diagnostic biasa,rentang kV yang digunakan antara 40-125kV dan menghasilkan
sinar-X yang mempunyai panjang gelombang yang pendek.Bila kV yang digunakan
lebih rendah daripada rentang tersebut di atas,panjang gelombang yang dihasilkan
lebih panjang dan lebih mudah diserap sehingga disebut soft X-ray.

B. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian teknik kV rendah
2. Agar mahasiswa mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada teknik kV rendah
3. Agar mahasiswa mengetahui prosedur teknik kV rendah
4. Agar mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan teknik kV rendah
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teknik kV rendah
1. Pengertian kV rendah
Teknik kv rendah adalah teknik pemeriksaan radiografi yang
menggunakan KV rendah dibandingkan pada kondisi normal untuk
mendapatkan gambaran jaringan lunak.
Teknik kv rendah merupakan suatu pemeriksaan radiografi dengan
menggunakan kv yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunakan
kv sandart, yaitu sekitar 15-20 kv. Teknik pemeriksaan ini biasanya untuk
memperlihatkan jaringan lunak, yang mempunyai densitas (intrinsic density)
rendah, seperti jaringan otot dan lemak. Penggunaan KV yang rendah pada
teknik ini harus harus dikombinasikan dengan nilai MAS yang tinggi.
Teknik ini menggunakan non-screen film yang mempunyai butiran-butiran
film yang lembut (fine grain film) sehingga detail yang dihasilkan lebih
baik dan membutuhkan waktu eksposure time yang lama.
Koreksi kvp adalah dengan menurunkan factor tegangan tabung
(kvp) akan menghasilkan gambar yang mempunyai kontras optimal. Nilai kv
akan mempengaruhi kualitas sinar x yang dihasilkan. Semakin rendah kvp
maka daya tembus yang dihasilakan semakin keil sehingga sinar x yang
mengenai film sedikit karena banyak mengalami perlemahn (atenuasi). Hal ini
mengakibatkan kontras radiograf yang dihasilkan semakin tinggi dan dosis
radiasi yang diterima oleh pasien makin banyak karena sinar x yang di
teruskan sampai film setelah mengenai objek semakin sedikit.

2. Tujuan Penggunaan kV rendah


Untuk mendapatkan gambaran dari jaringan lunak, sehingga memiliki
perbedaan densitas yang berbeda.
Teknik radiografi soft tissue bertujuan untuk menampakkan
a. Perbedaan kontras jaringan lunak yang besar
b. Kalsifikasi yang ada pada jaringan lunak yang menuju ke
tulang atau sebaliknya
c. Invaginasi penyakit yang berasal jaringan lunak yang menuju
ke tulang atau sebaliknya
3. Prosedur Kv Rendah
a. Pemulihan kVp dalam teknik radiografi soft tissue sebaiknya bervariasi
dalam kondisi penyinaran yang rendah. Hal ini bertujuan untuk
menyesuaikan perbedaan kontras jaringan dari yang rendah sam,pai yang
tinggi seperti tulang, udara, yang memiliki berbagai tingkatan kontras
subyek.
b. Eksposi yang mencukupi merupakan hal penting untuk memastikan bahwa
struktur organ yang diperiksa dapat direkam dengan kontras yang baik
(Clark, 1997)
c. Pada teknik ini terdapat kecenderungan terjadi underexpose. Hal ini
ditandai dengan gambaran jaringan lunak yang memiliki densitas yang
rendah.
d. Peristiwa ini terjadi karena tingkat penghitaman jaringan lunak
menggunakan 15 kVp lebih rensdah dibandingkan faktor yang digunakan
pada tulang (Clark, 1979)
e. Faktor eksposi yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui perthitungan sbb :
mAs1 kVp 2 2

[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1
Dimana :
mAs1 : mAs pemeriksaan standar
mAs2 : mAs teknik soft tissue
kVp 2 : kVp teknik soft tissue
kVp 1 : kVp pemeriksaan standar

4. Aplikasi Kv rendah
a. Melihat kalsifikasi pada arteri superfisial atau tendon
b. Adenoid pada pharynx
c. Kista
d. Benda asing ( corpus alineum )
e. Lesi pada os nasal
f. Tomogram
g. Mammografi
h. Osteochondrosis
5. Kekurangan penggunaan kV rendah
a. Daya tembus rendah
b. Radiasi yang di terima pasien banyak
c. Densitas kurang merata
d. Penggunaan harus diimbangi nilai MA yang tinggi, sehingga jumlah
electron yang dihasilkan dan menumbuk ke target menjadi bertambah. Hal
ini menyebabkan tabung (tube X ray) cepat rusak.

6. Contoh penggunaan teknik kV rendah


Pemotretan Chepalometri adalah pengambaran jaringan soft tissue
pada wajah,biasanya pasien yang melakukan pemotretan chepalometri adalah
karena ingin memasang kawat pada gigi.Pada awalnya pemeriksaan ini
menggunakan bahan kontras berupa barium yang dioleskan di wajah agar
dapat memperlihatkan batas soft tissuenya.
Tetapi pada saat ini kebanyakan pemotretan Chepalometri tidak
menggunakan pesawat radiogrfi biasa tetapi menggunakan pesawat panoramic
yang dilengkapi dengan aksesoris untuk pemeriksaan Chepalometri.Ini
dianggap lebih baik karena tidak perlu menggunan bahan kontras lagi dan
gambarannya pun lebih detail.
a. Kaset yang digunakan berukuran 24X 30.
b. Posisi Pasien : Pasien diposisikan Oblique.
c. Posisi Objek : Kepala Pasien diposisikan true lateral
dengan menempatkan
d. OML sejajar dengan film
e. IOML tegak lurus film.
f. Kepala immobilisasi.dengan di fiksasi.
g. Berikan marker.
h. Hasil Gambaran
i. Kriteria Radiograf
(1) Tampak gambaran soft tissue pada wajah.
(2) Gambaran mempunyai detail yang baik.
(3) Tampak marker.
j. Kesimpulan :
Teknik kV rendah atau Low kv teknik adalah suatu teknik
dalam dunia radiografi mengunakan kV yang lebih rendah daripada
teknik radiografi lain pada umumnya.Teknik ini digunakan untuk
jaringan atau organ yang mempunyai kerapatan dan nilai densitas
rendah.kV yang digunakan lebih rendah 15-20 kV daripada
biasanya.Penggunaan kV yang lebih rendah karena dengan kV
yang lebih kecil panjang gelombang sinar-X yang dihasilkan lebih
panjang sehingga lebih banyak yang diserap oleh jaringan sebelum
diteruskan ke film.Teknik ini mengutamakan detail yang baik
dibandingkan kontrasnya.
BAB III
PRAKTIKUM

A. Kegiatan Praktikum
1. Nama Praktikum : Teknik Radiografi Teknik Kv Tinggi
2. Jam Praktikum : 09.00 -11.15 WIB
3. Hari, Tanggal : Selasa, 22 Maret 2017
4. Dosen Pembimbing : Panji Wibowo Nurcahyo, S,ST, M.Kes
5. Ketua Kelompok : Deni Ratna Juwita (P1337430315028)
6. Anggota Kelompok :
a. Rikaz Wakapraja P. D. (P1337430315013)
b. Ma’rifah Nurul Ilmiatun (P1337430315016)
c. Ferenita Astiningtyas (P1337430315018)
d. Abdil Hakam Mawansa (P1337430315024)
e. Kinanthi Kurnia Susilowati (P1337430315030)
f. Marta Karina Chairin Nisa (P1337430315031)
g. Kemal Aji Dewandaru (P1337430315035)
h. Shof Ahmad Maulidhin (P1337430315036)
i. Septa Amelia Sani (P1337430315040)
j. Gita Ika Rahayuningsih (P1337430315043)

B. Praktikum
1. Persiapan Alat
Alat yang harus disiapkan dalam praktek teknik KV rendah adalah:
a. Pesawat sinar-x
b. Kaset CR 35x35 cm
c. Kaset CR 24 x 30 cm
d. Phantom Femur
e. Phantom Cranium
f. Marker
g. Softbag
Selain persiapan Alat, dilakukan juga perhitungan kV rendah dengan
menggunakan rumus.
Faktor eksposi yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui perthitungan sbb :
mAs1 kVp 2 2

[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1
Dimana :
mAs1 : mAs pemeriksaan standar
mAs2 : mAs teknik soft tissue
kVp 2 : kVp teknik soft tissue
kVp 1 : kVp pemeriksaan standar

C. Prosedur Praktek
Pada praktek hari Selasa tanggal 22 Maret 2017 pemeriksaan yang disimulasikan
adalah pemeriksaan Femur dan Cervical dengan menggunakan teknik kV rendah
Pemeriksaan menggunakan phantom Femur dan Cervical yang di ekspos dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Pada sumlasi pertama adalah Femur. Menggunakan komputer CR
Dilakukan 2 kali expose. Yang pertama menggunakan kV standard, yang
kedua menggunakan teknik kV rendah.
Awalnya menggunakan kV standard 55 dan mAs 8 dengan mA 200 dan s
0,04, FFD : 100.
Di dapatkan 2 percobaan menggunakan manual dan komputer CR.

2. Simulasi kedua masih Femur. Menggunakan Teknik Kv rendah. Dengan


mengubah Kv dan mA di cari dan mengusahakan agar S (waktu) tetap. Kita
memasukan rumus kV rendah dahulu untuk menemukan mA nya.

Dengan Kv DARI 55 di turunkan menjadi 40. S tetap 0,04, dan mAnya di


cari menggunakan rumus. FFD : 100 cm.

mAs1 kVp 2 2

[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1

8 40 2

[ -------- = ---------]
mAs2 55

8 5 2

[ -------- = ---------]
mAs2 11

mAs = 15,125

mAs = 15

mA = 375 mA ~ 400 mA

3. Simulasi ketiga masih Femur. Menggunakan manual. Dilakukan 2 kali


expose. Yang pertama menggunakan kV standard, yang kedua
menggunakan teknik kV rendah.

Awalnya menggunakan kV standard 40 dan mA 200 dan s 50 , FFD :


100.
4. Simulasi Femur dengan manual menggunakan teknik kV rendah. Dengan
kV 40, mA 400 dan, s 0,04.

5. Kesimpulan
Hasil radiograf Femur menggunakan CR dan Manual dengan
menggunakan kV rendah, hasilnya sama saja. Karena, tidak tampak
gambaran benda asing yang terdapat di Femur. (Benda asinya duri ikan,
sedotan).
6. Percobaan tambahan adalah Cervical. Percobaannya sama dengan Femur
menggunakan dua kali expose. Standar dan manual, hanya saja percobaan
Cervical ini tidak menggunakan manul.

Pertama, percobaan menggunakan kv satndar kV 58, mA 200, s 50.


Kedua, percobaan menggunakan Teknik Kv rendah kV 43, mA 320, dan s
50.

mAs1 kVp 2 2

[ -------- = ---------]
mAs2 kVp 1
10 43 2

[ -------- = ---------]
mAs2 58

33,640 2

mAs 2 = [ -------- ---------]


1849

mAs = 18,19

mAs = 18

mA = 363,5 mA ~ 364mA

Hasil radiograf yang di dapat adalah sebagai berikut :

7. Kesimpulan
Hasil percobaan cervical dengan kv standard dan teknik kv
rendah dapat menampakan benda asing pada bagian leher.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik kv rendah merupakan suatu pemeriksaan radiografi dengan
menggunakan kv yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunakan kv
sandart, yaitu sekitar 15-20 kv. Teknik pemeriksaan ini biasanya untuk
memperlihatkan jaringan lunak, yang mempunyai densitas (intrinsic density) rendah,
seperti jaringan otot dan lemak. Penggunaan KV yang rendah pada teknik ini harus
harus dikombinasikan dengan nilai MAS yang tinggi. Teknik ini menggunakan
non-screen film yang mempunyai butiran-butiran film yang lembut (fine grain film)
sehingga detail yang dihasilkan lebih baik dan membutuhkan waktu eksposure time
yang lama.

B. Saran

Bila ingin mendapatkan gambaran soft tissue atau jaringan lunak gunakan
teknik kV rendah.

Anda mungkin juga menyukai