Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fransisca Dyah Septiyani

NIM : 2001087

Kelas : Seeram

Prodi : D3 Teknik Rontgen

Kv Tingggi dan Makroradiorafi


1. kV tinggi

kV tinggi adalah suatu pemeriksaan organ tubuh, dengan cara menaikkan salah satu
parameter penyinaran yaitu nilai tegangan tabung (kVp2), dengan memberikan kompensasi
penurunan nilai beban tabung (mAs2) dari parameter penyinaran standar berupa tegangan tabung
awal (kVp1) dan beban tabung awal (mAs1) untuk menghasilkan densitas gambaran yang hampir
sama.

Nilai pangkat 5 atau pun 4 bisa diberikan tergantung dari ketebalan objek dan karakteristik atenuasi
dari objek (Jerrold.T Busberg. 2002). Sumber lain menyatakan untuk mendapatkan optikal densitas
yang sama, dengan kenaikan tegangan tabung (kV) 15% dibutuhkan penurunan nilai mAs sebanyak
50%. (Stewart C Bushong, 2008).

Penggunaan kilo Volt tinggi dapat mempersingkat waktu penyinaran, hal ini akan berguna untuk
mendapatkan gambaran jantung tanpa kekaburan gambar yang disebabkan karena pergerakan
jantung. Dengan menurunnya keseluruhan kontras gambaran radiografi thorak yang dihasilkan
teknik penyinaran kilo Volt tinggi, maka gambaran tulang iga juga akan mengalami penurunan
kontras gambar, sehingga struktur paru yang berada dibelakang tulang iga akan semakin
tervisualisasi.

Sumber : http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6380/167026004.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

A. Pengertian Kv
Teknik Kv tinggi merupakan suatu pengembangan teknik radiograf dengan menaikan
nilai kV dari kV standar (kV yang secara umum digunakan untuk membentuk suatu radiograf
dan mampu nenghasilkan informasi diagnostik). Tegangan tabung (kV) yang digunakan
berkisar antara 100 kV – 150 kV (carrol 1985)

B. Faktor eksposi 1
Besarnya nilai eksposi yang dihasilkan oleh pesawat sianr-x dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Eksposure = Px kV2 x mAs
------------------
D2
Keterangan :
D : ffd (cm)
kV : tegangan tabung
mAs : mAs yang digunakan
P : ketetapan yang nilainya adalah 15 dan tergantung dari filtrasi dan ukuran penyinaran
yang diberikan

C. Faktor eksposi 2
Sedangkan perhitungan nilai mAs dengan perubahan kV adalah :

kV24 digunakan apabila faktor IS dan Grid diperhitungkan dan apabila tidak maka
menggunakan rumus :

D. Faktor grid dari beberapa grid dengan dua perbedaan energi radiasi

E. Kelebihan teknik kV tinggi


- Penggunaan kV yang tinggi akan meminimalkan dosis yang diterima oleh pasien, karena
semakin tinggi kV semakin kuat daya tembus sinar-x sehingga semakin sedkit sinas-x yang
diserap oleh bahan (pasien).
- Peningkatan kV yang diimbangi dengan penurunan nilai mAs akan mengurangi pembebanan
pesawat sinar x sehingga umur pesawat lebih panjang.
- Penggunaan waktu eksposi yang singkat akan meminimalkan ketidaktajaman akibat
pergerakan .
F. Kekurangan teknik kV tinggi
- Teknik kV tinggi memerlukan pesawat dengan kapasitas tinggi (bisa dioprasikandiatas 100
kV) dan tidak semua pesawat bisa dioprasikan pada tegangan diatas 100 kV.
- Penggunaan kV tinggi akan meningkatkan radiasi hambur, sehingga kontras radiograf yang
dihasilkan rendah. Untuk memperbaiki nilai kontras radiograf diperlukan grid dengan rasio
tinggi.

Sumber : https://www.slideshare.net/ndiefandy/teknik-k-v-tinggi

2. Makroradiografi

a. Pengertian

Makroradiografi berasal dari kata macro dan radiography. Menurut Curry (1984), makro
berarti bentuk kombinasi yang besar atau ukuran panjang yang abnormal. Sedangkan radiografi
berarti membuat film rekaman (radiograf) jaringan-jaringan tubuh bagian dalam dengan melewatkan
sinar-X atau sinar gamma melewati tubuh agar mencetak gambar pada film yang sensitif.

b. Prinsip Radiografi

Prinsip dasar makroradiografi adalah perubahan ukuran menjadi lebih besar daripada
ukuran obyek aslinya. Perbedaan makroradiografi dengan magnifikasi yaitu makroradiografi dalam
ilmu teknik radiografi adalah suatu teknik pemeriksaan dengan hasil pembesaran bayangan yang
dikehendaki sedangkan magnifikasi dalam teknik radiografi adalah sesuatu yang harus dihindari.
Semakin besar jarak obyek ke film maka ketidaktajaman gambar meningkat, untuk mengantisipasi
adanya ketidaktajaman gambar yang disebabkan oleh magnifikasi dalam teknik makroradiografi,
maka digunakan ukuran fokus yang kecil, pada pemeriksaan mammografi menggunakan ukuran
fokus yang kecil ukuran 0.1 mm. Untuk mendapatkan radiografi makro, maka cara yang dilakukan
adalah mengubah jarak fokus ke film dengan jarak fokus ke obyek yang tetap atau mengubah jarak
obyek ke film dengan jarak fokus ke obyek yang tetap.

Sumber :

https://ojs.unud.ac.id › buletinfisika › article › view

Anda mungkin juga menyukai