Anda di halaman 1dari 37

 Menunjuk pada banyaknya enersi foton yang

ada dalam suatu berkas sinar-X


 Jumlah enersi foton dalam berkas, pada jarak
tertentu dari sumber, dan pada luasan
lapangan tertentu disebut intensitas
 Intensitas berkas sinar-X adalah heterogen
terdiri dari berbagai panjang
gelombang/enersi
Intensitas saat
diproduksi dalam
tabung
Intensitas sinar-X
Intensitas berkas
sinar guna

Intensitas setelah
menembus bahan
Intensitas saat produksi

I ∞ Z x mA x (kVp)2 x F

I = Intensitas terpancar dari sumber

Z = Nomor atom bahan target


mA = Arus tabung
kVp = tegangan puncak

F = faktor rektifikasi
 Ukuran fokus yang digunakan
 Ketebalan filter
 Jarak dari sumber
 Luas Lapangan penyinaran
 Kv
 Waktu penyinaran
 Heel Effect
 Dalam radiografi dikenal single focus dan
double focus, dan double focus terdiri dari
fokus besar dan fokus kecil
 Ukuran fokus menentukan luasan bidang
tumbukan elektron proyektil dengan atom-
atom bahan target
 Makin besar luas bidang tumbuk, makin
banyak kemungkinan terjadinya interaksi,
dan makin banyak keboleh-jadian timbulnya
sinar-X
 Total filtrasi diagnostik terdiri dari inheren
filter dan additional filter
 Total filter yang lebih tebal menyerap foton-
foton yang berenersi rendah lebih banyak
 Pada eksposi dengan faktor-faktor lain yang
sama, intensitas sinar guna lebih kecil pada
penggunaan total filter yang lebih tebal.
Inherent filter
0,5 mm Al

Added 1,0 mm
Al
Mirror 1,0 mm Al
Total 2,5 mm Al
Inheren filter : insert tube
- glass
- oil
Total Filter - plastik

Add filter: tube housing


- aluminium

Diagnostik rule:
< 70 kV total filter minimal sebanding dengan 1,5
mm Al
70 - 100 kV total filter minimal sebanding dengan
2,0 mm Al
> 100 kV total filter minimal sebanding dengan 2,5
mm Al
Tegangan Tabung Jenis bahan filter

30 – 120 kV Alumiunium
100 – 250 kV Tembaga
200 –600 kV Timah
600 –2 MV Pb
>2 MV -
Teg tabung Additional filter HVL
0 3,2 mm Al
80 kV
2,0 mm Al 5,4 mm Al

0 0,7 mm Cu
200 kV
15 mm Al 1,4 mm Cu

1,5 mm Cu 1,6 mm Cu

Gabungan Sn-Cu- 2,0 mm Cu


Al 1,2 mm Cu
0,2 mm Pb 4,4 mm Pb
1000 kV
0 5,0 mm Pb
5 mm Pb
 Agar berkas sinar-X yang heterogen menjadi
lebih homogen, sehingga kualitasnya lebih
baik
 Mengurangi jumlah sinar-X dengan enersi
foton yang rendah, yang tidak dapat
dimanfaatkan dalam pencitraan, sehingga
tidak perlu keluar dari tabung
 Mengurangi dosis kulit akibat penyinaran
oleh enersi foton rendah
Berkas sinar 60 kV

Alumunium filter Dosis permukaan Pengurangan dosis


kulit permukaan (%)
(mm)
(mR)
2380 0
0
1850 22
0,5
1270 47
1,0
465 80
3,0
 Makin jauh jarak dari sumber intensitas
berkas sinar-X makin berkurang, pada faktor
penyinaran yang sama
 Berkas sinar-X divergen, makin jauh dari
sumber makin melebar lapangannya
 Pada faktor penyinaran yang tetap, luas
lapangan yang lebih besar memiliki intensitas
yang lebih besar
 Dalam praktek radiografi, luas lapangan yang
besar berkaitan dengan obyek yang besar,
mA yang besar dan ukuran fokus besar
 Waktu penyinaran dialokasikan untuk
terjadinya tegangan tinggi dan bekerjanya
arus tabung, sehingga terjadi sinar-X
 Makin lama waktu penyinaran makin banyak
sinar-X dihasilkan/intensitas makin besar
 Dalam praktek mA x S merupakan penentu
besarnya intensitas berkas sinar-X
 X-ray quantity varies rapidly with changes in
kVp
 The change in x-Ray quantity is proportional
to the square of the kVp; in other words, if
kVp is doubled, the x-ray intensity increases
by a factor of four.
 Mathematically, this is expressed as follows:
 Heel effect adalah efek dari kemiringan
bidang target terhadap distribusi intensitas
pada lapangan penyinaran
 Intensitas pada arah katode lebih besar
dibandingkan intensitas pada arah anode
 Jarak fokus-film:
Pada faktor lain tetap, jarak fokus film makin
besar, heel effect makin kecil

 Luas Lapangan penyinaran:


Pada faktor lain tetap, luas lapangan makin
besar, heel effect makin besar
 Kemungkinan apabila sinar-X mengenai
bahan yaitu : - diserap
- dihamburkan
- diteruskan
 Intensitas yang diteruskan lebih kecil dari
pada intensitas awal
 Peristiwa tersebut dikenal dengan nama
atenuasi (perlemahan) berkas sinar-X
Atenuasi Linier:
Pelemahan akibat
ketebalan/volume bahan
Atenuasi

Atenuasi massa: Pelemahan


akibat kerapatan/nomor atom
bahan
 Adalah nilai ketebalan suatu bahan yang dapat
menyerap 50% intensitas berkas sinar-X yang
mengenainya
 Tiap-tiap jenis bahan memiliki nilai HVL
masing-masing
 Dalam penggunaan sinar-X diagnostik HVL
bahan aluminium adalah 3-5 mmAl setara
dengan 4-8 cm soft tissue

Anda mungkin juga menyukai