Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KUALITAS SINAR-X

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisika Radiasi

Dosen Pengampu : Siti Daryati, S.Si, M.Sc

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Desi Sagita (P1337430117085)


2. Sapto Raharjo (P1337430117086)
3. Faris Afif (P1337430117088)
4. Nadiyatun Nisa (P1337430117089)
5. Cesna Dwi Saputri (P1337430117090)
6. Muhammad Gamar Nizaruddin (P1337430117091)
7. Loevian Robert Purwanto (P1337430117092)
8. Annisa Dewi Arumsari (P1337430117093)
9. Berlyan Nanza Aprilia Risqita Maharani (P1337430117094)
10. Iwan (P1337430117098)
11. Seri Iis Ratun Nisa (P1337430117099)

PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017/2018
Daftar Isi

Cover................................................................................................................ i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

Kata Pengantar................................................................................................. 1

Bab I Pendahuluan........................................................................................... 2

Bab II Pembahasan.......................................................................................... 3

Bab III Pelaksanaan......................................................................................... 6

Bab IV Kesimpulan dan Saran.......................................................................... 7

Bab V Penutup.................................................................................................. 8

Daftar Pustaka.................................................................................................. 9
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam membuat suatu laporan
atau pun makalah.

Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami akui makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan yang bersifat membangun bukan menghancurkan.

Semarang, November 2017

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembentukan sinar-x dibutuhkan energi untuk menghasilkan sinar-x. Energi
yang dibutuhkan oleh tabung sinar-x cukup besar terutama pada beda potensial yang
diberikan diantara katoda dan anoda yaitu berorde 103 volt atau ribuan volt. Energi lain
yang diperlukan untuk menghasilkan sinar-x adalah kuat arus yang dikalikan dengan
waktu yang diberikan filament yang berada di katoda. Untuk perkalian antara kuat arus
dan waktu, energi yang diberikan nilainya sangat kecil yakni berorde 10−3 ampere
second atau miliampere second. Kedua kombinasi energi ini sangat mempengaruhi
kualitas sinar-x yang keluar dari tabung sinar-x.
Berdasarkan keterangan diatas, beda potensial dan perkalian kuat arus dengan
waktu dapat mempengaruhi kualitas sinar-x, adapun faktor lain yang dapat
mempengaruhi kualitas sinar-x. Faktor tersebut antara lain perbedaan jarak, faktor
eksposi, dan pemakaian filter atau filtrasi.
Berkas sinar-x dapat menembus tubuh pasien, sebagian besar photon yang
berenergi rendah diserap oleh tubuh pasien pada beberapa cm dipermukaan kulit, dan
hanya photon yang berenergi tinggi yang mampu menembus tubuh pasien untuk
membentuk gambaran radiografi. Karena dosis pasien dipengaruhi pleh jumlah photon
yang diserap, maka beberapa cm jaringan tubuh menerima radiasi lebih banyak.
Jaringan atau tissue dapat dilindungi dengan menggunakan atau meletakkan bahan
material diantara pasien dan tabung sinar-x. Filter biasanya terbuat atau berasal dari
lempengan logam dan fungsi pokoknya didalam radiologi diagnostik adalah menekan
dosisi pasien.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh mAs terhadap kualitas sinar-x ?
2. Bagaimana pengaruh kV terhadap kualitas sinar-x ?
3. Bagaimana pengaruh half value layer (HVL) dengan bahan alumunium (Al) dan
tembaga (Cu) terhadap kualitas sinar-x ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengaruh mAs terhadap kualitas sinar-x.
2. Untuk mengetahui pengaruh kV terhadap kualitas sinar-x.
3. Untuk mengetahui pengaruh half value layer (HVL) dengan bahan alumunium
(Al) dan tembaga (Cu) terhadap kualitas sinar-x.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sinar-x

Sinar-x adalah sinar elektromagnetik yang tidak tampak, dengan panjang


gelombang yang sangat pendek dengan panjang gelombang 10 nanometer sampai
100 pikometer (sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz - 30 exahertz)
dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev. Gelombang elektromagnetik
lain yang sangat pendek adalah sinar gama. Sinar-x pada umumnya digunakan
untuk dalam diagnosis gambar medis dan kristalografi sinar-x.

B. Kualitas sinar-x

Kualitas sinar-X adalah pengukuran kemampuan berkas sinar-X untuk


menembus obyek. Daya tembus digambarkan sebagai jarak berkas sinar-X melewati
obyek atau materi. Satuan kualitas sinar-X disebut Half-value layer (HVL). HVL dari
berkas sinar-X adalah ketebalan bahan penyerap yang digunakan untuk mereduksi
intensitas (kuantitas) sinar-X menjadi setengah dari nilai sebenarnya. Faktor yang
berpengaruh langsung adalah kV dan filter. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas sinar juga akan mempengaruhi kontras radiografi. Tiap-tiap jenis bahan
memiliki nilai HVL masing-masing. Dalam penggunaan sinar-x diagnostik HVL bahan
alumunium adalah 3-5 mmAl setara dengan 4-8 soft tissue. Intensitas radiasi setelah
menembus bahan akan berkurang berdasarkan persamaan eksponensial :

It = Io . 𝑒 −𝜇𝑥 dimana :

It = Intensitas setelah menembus bahan

Io = Intensitas awal sebelum menembus bahan

µ = angka serap bahan

e = bilangan logaritma

Agar It = 1⁄2 maka diperlukan ketebalan material (x) = 1 HVL sehingga bila
disubstitusikan dalam rumus adalah sebagai berikut :

It = Io . 𝑒 −𝜇𝑥

1⁄ Io = Io . 𝑒 −𝜇𝑥 x = HVL
2

1⁄ = 𝑒 −𝜇.𝐻𝑉𝐿
2

3
In1 – In2 = 𝑒 −𝜇.𝐻𝑉𝐿

0 – 0,693 = µ . HVL

-0,693 = µ . HVL

HVL = 0,693/µ

Semakin besar nilai HVL maka akan semakin tinggi berkas sianr-x yang
diserap. Filter tambahan dihasilkan dari bahan penyerap yang diletakan pada jalur
berkas sinar. Idealnya bahan filter, menyerap semua foton energi rendah dan
meneruskan semua energi tinggi. Pada kenyataannya tidak ada bahan yang mampu
melakukan fungsi tersebut. Pemilihan bahan filter pada prinsipnya pada bahan yang
mampu menyerap foton dengan energi rendah.

Aluminium dan tembaga biasanya merupakan bahan filter yang sering


digunakan pada bidang radio diagnostik.

Tabel 1. Jenis bahan filter untuk variasi tegangan seperti tabel berikut:

Tegangan Jenis Bahan Filter


30 – 120 kV Alumunium
100 – 250 kV Tembaga
200 – 600 Kv Timah
600 – 2 MV Pb
>2 MV -
Tabel 2. Prosentase Penyerapan Radiasi oleh Filter

Energy Photons Penyerapan Photons (%)


1mm 2mm 3mm 4mm
10 100 100 100 100
20 58 82 92 100
30 24 42 56 93
40 12 23 32 73
50 8 16 22 57
60 6 12 18 48
80 5 10 14 48
100 4 8 12 35
Dewan Nasional Proteksi Radiasi dan Pengukuran (National Council on
Radiation Protection and Measurenment) memberikan rekomendasi sebagai
pedoman menggunakan total filtrasi pada radiologi diagnostik (Inherent dan
additional filter), sebagai berikut :

4
Tabel 3. Penggunaan total filtrasi pada kVp

kVp Total Filtrasi


< 50 kVp 0,5 mm Al
50 – 70 kVp 1,5 mm Al
 70 kVp 2,5 mm Al
Tabel 4. Ketentuan penambahan filter dan besarannya nilai HVL (Meredith,
1997)

Tegangan Tabung Additional Filter HVL


80 kV 0 3,2 mm Al
2,0 mm Al 4,4 mm Al
200 kV 0 0,7 mm Cu
15 mm Al 1,4 mm Cu
Gabungan Sn, Cu, Al 2,0 mm Cu
0,2 mm Pb 1,2 mm Cu
1000 kV 0 4,4 mm Pb
5 mm Pb 5,0 mm Pb
Menurut Biro Kesehatan untuk Radiologi nilai HVL untuk unit radiologi pada
berbagai tingkat tegangan seperti berikut ini :

Tabel 5. Nilai HVL dari berbagai tingkatan tegangan tabung

Tegangan Tabung (kVp) HVL HVL


Untuk unit Radiografi Untuk dental unit
30 0,3 1,5
40 0,4 1,5
49 0,5 1,5
50 1,2 1,5
60 1,3 1,5
70 1,5 1,5
71 2,1 2,1
80 2,3 2,3
90 2,5 2,5
100 2,7 2,7
110 3,0 3,0
120 3,2 3,2
130 3,5 3,5

5
140 3,8 3,8
150 3,1 3,1

6
BAB III
PELAKSANAAN

A. Alat dan Bahan Percobaan :


1. Pesawat sinar-x
2. Dosimeter Radcal model 9015
3. Lembar Alumunium (Al)
4. Lembar Tembaga (Cu)
5. Meteran
6. Penyangga filter (Stand test)
7. Alat tulis
B. Prosedur Percobaan :
1. Catat data pesawat dan tabung sinar-x yang akan dilakukan uji coba.
2. Susun alat percobaan seperti gambar dibawah ini :
Tabung sinar-x

Filter
Detektor

3. Atur fokus film distance (FFD) 100 cm, dengan luas lapangan seluas lapangan
detektor, dan pusat berkas sinar diatur tepat pada chamber dosimeter.
4. Tentukan faktor eksposi pada kV 50 dengan mAs 10.
5. Lakukan eksposi dan catat hasil pengukurannya.
6. Tempatkan Al dengan ketebalan 0,22 mm, lalu lakukan eksposi dan catat hasil
pengukurannya.
7. Ulangi langkah no. 4 sampai dengan intensitas menjadi setengah dari intensitas
mula-mula.
8. Ulangi dengan setting kV yang berbeda yaitu kv 70, 80 seperti langkah diatas.
9. Buatlah grafik hubungan antara intensitas dengan ketebalan filter Al dengan
dosis radiasi untuk mendapatkan nilai HVL.

7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diperoleh suatu kesimpulan
sebagai berikut :
Paparan Radiasi (mR)
Tebal Al
No. Pengukuran Pengukuran Pengukuran % Transmisi
(mm)
I II III Mean (mR)
1 0 305,9 305,5 305,6 305,67 100%
2 0,22 288,6 291,2 289,9 289,9 95%
3 0,44 272,2 273,8 274,9 273,63 90%
4 0,66 249,1 248,4 247,1 248,2 81%
5 0,88 232,7 231,6 230,5 231,60 76%
6 1,1 216,7 216,6 214,6 215,966667 71%
7 1,32 194,4 204,1 203,1 200,53 66%
8 1,54 193,3 193 194,2 193,5 63%
9 1,76 182,3 183 174,8 180,03 59%
10 1,98 164,4 164,6 163,7 164,233333 54%
11 2,2 154,7 151,7 152,8 153,07 50%
12 2,42 150,2 150,4 150,7 150,433333 49%
13 2,64 146 144,9 145,6 145,50 48%
14 2,86 137,3 137,6 136,8 137,233333 45%
15 3,08 131,1 130 130,8 130,63 43%

Rata-Rata Ketebalan Al (mm)


350

300

250

200

150

100

50

0
0 0.22 0.44 0.66 0.88 1.1 1.32 1.54 1.76 1.98 2.2 2.42 2.64 2.86 3.08

Mean
B. Saran
Semoga dalam penyusunan makalah ini dapat diterima oleh pembaca sebagai acuan
atau pedoman untuk membuat suatu laporan atau makalah. Apabila dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan kami mohan maaf karena masih kurangnya kami
dalam pengalaman dan wawasan kami. Semoga pembaca puas dengan makalah yang
kami buat ini.

2
BAB V
PENUTUP

Demikian makalah yang kami buat agar bisa menjadi sebuah acuan atau
pedoman bagi para pembaca untuk membuat suatu laporan. Apabila dalam penyusunan
laporan masih terdapat kekurangan kami meminta maaf karena kurangnya pengalaman
dan wawasan kami. Semoga pembaca dapat memberikan kritik yang bersifat
membangun agar kami dapat meyempurnakan makalah ini.

3
Daftar Pustaka
Rahman, Nova. 2009. Radiofotografi. Padang : Universitas Baiturrahmah
http://widiaputritro11.blogspot.co.id/2013/11/kuantitas-dan-kualitas-pada-radiasi.html
http://sahabatafterego.blogspot.co.id/2013/10/sinar-x.html
http://cahayarontgen.blogspot.co.id/2017/08/intensitas-berkas-sinar-x.html
http://puskaradim.blogspot.co.id/2008/01/berkas-sinar-x-dan-pembentukan-gambar.html

Anda mungkin juga menyukai