Anda di halaman 1dari 22

SPEKTROFOTOMETRI UV/VIS

( PERCOBAAN 1)

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak (VIS) dan Ultraviolet
2. Menganalisis cuplikan secara spektrofotometri

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


a) ALAT
 Spektrofotometer Agilent
 kuvet
 Neraca Analitik
 Kaca Arloji
 Spatula
 Gelas Kimia
 Pengaduk

b) BAHAN
 Kristal CuSO4.5H2O
 Larutan H2SO4
 Amonia Pekat
III. TEORI SINGKAT

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada


pengukuran serapan sinar makromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan fototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah
spektrofotometer, yaitu suatu alat yang di gunakan untuk menentukan suatu
senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan
atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi
spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yang panjangnya
tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya, sedangkan dalam
kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar. Dalam hubungan ini
dapat disebut juga spektrofotometri adsorbsiatomic (Hardjadi,
1990). Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Kebetulan spektrofotometer dibandingkan dengan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini
diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada
fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan
trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh
panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang
gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat
pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan
sampel blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel
dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2002).

Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa dalam
larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis senyawa yang
ada, konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin tinggi konsentrasi
suatu senyawa dalam larutan, makin banyak sinar yang diserap.
 Macam-macam spektrofotometri dan perbedaannya
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang
digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Spektrofotometri Vis (Visible)


Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi
adalah cahaya tampak (visible). Cahaya variable termasuk spektrum
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang
sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang didapat berwarna
putih, merah, biru, hijau, apapun itu, selama ia dapat dilihat oleh mata. Maka sinar
tersebut termasuk dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang
umumnya dipakai pada spektrovisible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang
dikenal juga dengan nama Wolform merupakan unsur kimia dengan simbol W
dan nomor atom 74. Tungsten memiliki titik didih yang tinggi (34 22oC) dibanding
logam lainnya. Karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.
Sampel yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki
warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible.
Oleh karena itu, untuk sampel yang tidak memiliki warna harus terlebih dahulu
dibuat berwarna dengan menggunakan reagen spesifik yang akan menghasilkan
senyawa berwarna. Reagen yang digunakan harus benar-benar spesifik hanya
bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa
berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil.
2. Spektrofotometri UV
(Ultraviolet)
Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan
interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-
380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium
disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang
terdapat berlimpah dilaut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu
proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak
memiliki neutrron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteras yang
berarti dua, mengacu pada intinya yang memiliki 2 partikel. Karena sinar UV
tidak dapat dideteksi dengan mata kita maka senyawa yang dapat menyerap sinar
ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening dan
transparan. Oleh karena itu, sampel tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna
dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sampel dapat langsung dianalisa
meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sampel keruh tetap harus dibuat
jernih dengan filtrasi atau sentifungi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah
sampel harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid/ suspensi.
3.Spektrofotometri UV-
Vis
Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar
tampak. Alat ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak
oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis
sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan
tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamberbeer dapat menyatakan hubungan antara
serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Dibawah ini adalah
persamaan Lamberbeer:

A = - log T = ε.b.c
Dimana :
A = Absorbans
T = Transmitan

ε = absorvitas molar (Lcm-4 . mol-1)

c = panjangsel (cm)
b = konsentrasizat (mol/jam)
Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau
unsur adalah warna komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat
diketahui dari larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada warna
komplementernya. Namun apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau cahaya
putih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan secara selektif
sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan (Day dan Underwood,
1986).
4. Spektrofotometri
Inframerah
Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada
penyerapan panjang gelombang inframerah. Cahaya inframerah terbagi menjadi
inframerah dekat, inframerah pertengahan dan jauh. Inframerah pada
spektrofotometri adalah inframerah jauh dan pertengahan yang mempunyai
panjang gelombang 25-1000 µm. Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk
mengidentisifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik.
Panjang Gelombang Bilangan
Penadahan Frekwensi, Hz Gelombang
Satuan umum Meter
cm-1
Sinar – X 10 y – 104 Ǻ 10-12 – 10-8 1020 – 1016
Ultra ungu jauh 10 – 200 nm 10-2 – 2x10-7 1016 – 1015
Ultra ungu dekat 200 – 400 nm 2x10-7 – 4,0x10-7 1015 – 7,5x10-4
Sinar tampak 400 – 750 nm 4,0x10-7 – 7,5x10-7 7,5x1014 – 4x1014 25000 – 13000
Inframerah dekat 0,75 – 2,5 µm 7,5x10-7 – 2,5x10-6 4x1014 – 1,2x1014 13000 – 4000
Inframerah
pertengahan 2,5 – 50 µm 2,5x10-6 – 5,0x10-5 1,2x1014 – 6x1012 4000 – 200
Inframerah jauh 50 – 1000 µm 5,0x10 – 1x10
-5 -3
6x10 – 10
12 11
200 – 10

Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu


gugus fungsi spesifik.
Geombang mikro 0,1 – 100 cm 1x10-3 – 1 104 – 108 10 – 10-2
Gelombang radio 1 – 1000 m 1 - 103 108 - 105

Hasil analisa biasanya berupa signalkromatogram hubungan intensif IR, terhadap


panjang gelombang. Untuk identisifikasi, signal sampel akan dibandingkan
dengan signal standar. Perlu juga diketahui bahwa sampel untuk metode ini harus
dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan
akan mengganggu signal kurva yang diperoleh (Day dan Underwood,
1986).
Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada
penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri disebut
NearInfraredSpectrogotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak digunakan pada
industri pakan dan pangan guna menganalisa BB yang rutin dan cepat.

IV. PROSEDUR KERJA


A.Persiapan Larutan Standar (Larutan Kalibrasi)

1) Larutkan 1,9635 gram CuSO4 .5H2O dalam labu takar 250 ml,tambahkan
2,5 ml H2SO4 pekat encerkan sampai tanda batas dengan menambahkan
aquadest 1 ml = 2 mg Cu2+

2) Pindahkan larutan diatas sejumlah masing-masing 0,5,10,15,20,25,30,35


ml ke dalam masing-masing labu dengan 5 ml NH3 pekat dan encerkan
dengan air aquadest sampai tanda batas

3) Hitung konsentrasi tiap larutan

B.Persiapan Alat

1). Scanning panjang gelombang optimum


a) hidupkan alat spektrofotometer UV-Vis agilent kemudian pada display
software akan tampil windows,klik icon spektrofotometer UV-Vis agilent
seperti gambar di bawah

b) Pada icondibawah klik ok

c) pada menu task pilih spectrum/peaks,lalu klik set up kemudian masukkan


input panjang gelombang 400 sampai 800 NM
d) Isi kuvet dengan blanko, klik blank pada layar,biarkan alat bekerja

e) Memasukkan sample standar pada kuvet ,pada layar klik standar.pada


display akan diketahui panjang gelombang maksimum pada standar

f) Cetak hasilnya dengan mengklik file dan pilih print priview lalu current
preview
2). Pembuatan kurva kalibrasi dan pengukuran konsentrasi sampel

- pada menu task pilih quanification, lalu pilih set up


- Pada bagian wavelength, pada bagian use wavelength tulis panjang
gelombang yang didapat dari scanning panjang gelombang

- Masukkan standar 1 dan masukkan informasi tentang standar tersebut,


nama standar,serta konsentrasinya

- Masukkan standar 2
- Masukkan standar 3 pada kuvet
- Masukkan standar 4

-Masukkan standar 5

- Masukkan standar 6 , pada dispaly akan tampil tabel yang menunjukan


panjang gelombang dari standar
- Setelah seluruh pembacaan standar selesai klik calibrate ,akan tampil
kurva ,kilksample pada bagian kiri

- Pengulangan pembacaan sampel untuk akurasi


- Untuk mencetak report klik file lalu klik printpreview lalu currentpreview
lalu klik print
Calibration Curve
0.6
y = 0.0008x + 0.0232
0.5 R² = 0.9811
Absorbansi (604 nm)

0.4

0.3
Absorbansi(Y)
0.2 Linear (Absorbansi(Y))
0.1

0
0 200 400 600 800
Konsentrasi (ppm)
V. ANALISA PERCOBAAN

Spektrofotometri UV-VIS merupakan alat dengan teknik


spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini
digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu
materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding
dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan
tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamberbeer dapat menyatakan hubungan
antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan.
Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari bagian-bagian penting
yaitu:
a) Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran
radiasi yang stabil dan intensitasnnya tinggi. Sumber energi cahaya yang
biasa untuk daerah tamak, ultraviolet dekat dan infrared dekat adalah sebuah
lampu pijar dengan kawat rambut terluar dari wolform (tunsgten). Lampu
ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (λ)
adalah 350-2200 nm. Untuk sumber pada daerah ultraviloet (UV) digunakan
lampu hidrogen atau lampu deuterium dengan panjang gelombang 175 ke
375 atau 400 nm.

b) Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang berbeda (terdispersi). Ada 2 macam monokromator
yaitu prisma dan erating (kisi difraksi). Cahaya monokromatis ini dapat
dilihat dengan anjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian
dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari
monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slidtwidth) yang dipakai.
c) Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang dipakai sebagai tempat
contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut: (1) tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan
semua cahaya (2) permukaannnya secara optis harus benar-benar sejajar (3)
harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan-bahan kimia (4) tidak boleh
rapuh (5) mempunyai bentuk yang sederhana. Cuvet biasanya terbuat dari
kwars, plexigalass, kaca, plastik dengan bentuk tangan empat persegi
panjang 1x1 cm, dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran didaerah ini dipakai
cuvetkwarsa, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca
mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk
pengukuran sinar tampak.
d) Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap
cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan megubah cahaya
menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil
dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. Syarat-syarat ideal sebuah
detektor yaitu kepekaan tinggi, perbandingan isyarat atau signal dengan
bising tinggi, respon konstan cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
e) Amplifier
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar
dapat dibaca oleh indikator yang biasanya berupa recorder analog atau
komputer.

Pada percobaan ini, dilakukan analisis penentuan kadar Cu2+ dalam


suatu sampel secara spektrofotometri, dengan teknik spektrofotometri UV-
VIS. Pada pengukuran pertama dengan konsentrasi 13,78 didapatkan nilai
absorbansi sebesar 0,1137. Pada pengukuran kedua dengan konsentrasi
12,61 didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,10925. Semakin pekat warna
suatu larutan maka semakin banyak gelombang yang diserap larutan
tersebut.
Dari data dibuat kurva kalibrasi standar. Dari kurva kalibrasi standar
didapatkan persamaan linear y = 0,0008x - 0,0232. Persamaan ini digunakan
untuk menghitung konsentrasi Cu dalam masing-masing sampel
menggunakan kurva secara manual. Dimana (y) menyatakan nilai
pengukuran absorbansi dan (x) menyatakan nilai konsentrasi Cu dalam
sampel.
Prinsip percobaan penentuan kadar Cu2+ secara spektrofotometri yaitu
mengukur transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
konsentrasi, sehingga akan didapatkan konsentrasi Cu2+ yang terkandung
dalam sampel.
VI. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:


Prinsip kerja dari spektrofotometri UV/VIS yaitu sinar dating
sinar diserap (monokromotor) sel sampel detector
readout (pembaca).
Persamaan kurva kalibrasi yang didapatkan yaitu :

Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari bagian-bagian yang penting,


yaitu sumber cahaya, monokromator, cuvet, detektor, amplifier, dan
indikator

VII. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2018. “Kimia Analitik Instrument”. Palembang :Politeknik


Negeri Sriwija
VIII. G
A
M
B
AR ALAT

Spektrofotometer Agilent Neraca Analitik


Gelas Kimia Spatula

Labu Ukur Kaca Arloji

Anda mungkin juga menyukai