CT SCAN

CT SCAN atau biasa dikenal dengan computed tomography scanning ditemukan oleh
Godrey Houndsfield seorang ahli fisika medis pada tahun 1970. CT SCAN merupakan alat
kesehatan yang digunakan untuk mengambil gambar potongan tubuh secara melintang. CT
SCAN atau juga bias disebut dengan computed axial tomography yang merupakan proses
pengambilan gambar tubuh bagian dalam dengan bantuan radiasi pengion dari sinar-x yang
nantinya akan diproses oleh computer untuk menghasilkan gambar 2D. CT SCAN dalam
dunia kesehatan biasa digunakan untuk alat bantu diagnosa. Terkadang material seperti
barium atau intravenous iodinated contras dimasukkan ke dalam tubuh pasien sebelum
dilakukan diagnose untuk diketahui fungsi dari jaringan tubuh pasien. Diagnose pengambilan
citra ini bias dilakukan untuk mengetahui letak dimana terdapat kanker, oleh karena itu ct-
scan dikembangkan untuk membantu diagnose penyakit sebelum dilakukaannya operasi
sehingga dapat membantu dokter untuk melakukan operasi secara efektif dan efisien tepat
berada pada tempat adanya kanker. CT SCAN memiliki perkiraan dosis radiasi 10-30 dan 3-
10 mSv pada psien anak-anak. Besarnya paparan radiasi ini diminimalkan bagi pasien anak-
anak dan orang hamil, karena besar radiasi yang diberikan sangat berpengaruh terhadap
jaringan yang sensitif. bushong

Bagian utam adari CT SCAN adalah detektor dan sumber sinar-x, dimana keduanya
akan bekerja secara sinkron untuk menghasilkan hasil gambaran yang jelas. CT SCAN
digunakan sebagai pengambilan gambar dengan berbagai sudut terkecil, yang bertujuan untuk
pemeriksaan seluruh bagian dalam tubuh baik dari susunan sarf, otot dan tulang, tenggorokan
dan rongga perut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperkuat diagnose adanya kanker,
tumor, dll yang berada dalam tubuh dengan deteksi letak yang tepat.hasil gambar yang
ditampilkan dari pemeriksaan dengan CT SCAN tidak tumpang tindih sehingga diperoleh
gambar yang jelas dan mudah diamati. CT SCAN yaitu metode penyinaran yang dihubungkan
lanngsung dengan komputer, proses scanning dari CT SCAN tidak menimbulkan rasa sakit.
Pada pasien yang akan dilakukan CT SCAN dianjurkan untuk tidak makan dan minum selama
4 jam sebelum dilakukannya proses scanning. Ini dilakukan agar tidak mengganggu hasil dari
proses imaging atau pengambilan gambar yang dilakukan, terutama jika scanning yang akan
dilakukan di daerah perut.putri

Prinsip kerja dari CT SCAN yaitu sumber sinar-x yang akan menjadi sumber radiasi yang
diberikan, dimana nantinya hasil dari penyinaran radiasi akan ditangkap oleh detektor barulah
diproses melalui metode komputasi untuk didapatkan hasil gambar dari scanning.
 Gambar 1. Prinsip kerja CT SCAN

Gambar 2. Collimator dan detektor

Seperti pada gambar di atas bahwa sinar x yang diberikan kepada tubuh pasien setelah
melewati objek berupa pasien, akan langsung diterima oleh detektor. Kemudian dari detektor
sinyal akan ditransformasikan menjadi arus listrik kemudian barulah diproses oleh komputer.
putri

CT SCAN sekarang menjadi pilihan utama ketika terjadi keadaan mendesak seperti
pendarahan pada otak, emboli paru atau penyumbatan arteri pada paru-paru, diseksi aorta atau
robeknya diding aorta, radang usus buntu, divertikulitis serta batu ginjal. Ini dikarenakan hasil
imaging dari CT SCAN yang leih bagus. CT SCAN sendiri mengalami perkembangan sejak
mulai ditemukannya alat medis CT SCAN sampai saat ini. Adapun perkembangan dari CT
SCAN yaitu: (putri

1. Generasi I
 Gambar 3. CT SCAN generasi 1
Berkas sinar yang dihasilkan oleh tabung sinar-x masih berupa satu panjaran sinar,
dengan satu detektor. Pada generasi ini hanya mampu diagnosa pada bagian kepala
saja. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengambilan gambar masih lama yaitu
sekitar 4-4,5 menit
2. Generasi II

Gambar 4. CT SCAN generasi 2

Berkas sinar yang dihasilkan sudan multi-pencil atau fan beam dengan multiple
detektor. Pengambilan gambar sudah bisa dilakukan untuk hampir seluruh tubuh,
waktu yang diperlukan untuk sekali pengambilan gambar tiap slice juga lebih cepat
yaitu sekitar 20-90s.
3. Generasi III

Gambar 5. CT SCAN generasi 3

 Seperti pada generasi II dimana sinar x sudah banyak dengan multiple detektor, sekitar
ada 380-768 detektor. Sudah dapt melakukan pengambilan gambar seluruh tubuh
dengan waktu pengambilan gambar tiap slice sekitar 1,4-14s.
4. Generasi IV

Gambar 6. CT SCAN generasi 4

Pada generasi IV detektor berbentuk cincin dengan sumber penyinaran sinar-x bisa
berotasi 360°. Waktu yang diperlukan untuk pengambilan gambar tiap slice < 10s.
5. Generasi V
Sinar-x yang digunakan langsung bersumber dari tembakan elektron pada anoda yang
akhirnya menghasilkan sinar-x barulah diradiasikan kepada pasien. Namun, pada
generasi ini rawan terhadap adanya kebocoran elektron yang nantinya malah
menyebabkan elektron langsung mengenai tubuh pasien.
6. Generasi VI
CT SCAN pada generasi ini meja dari pasienlah yang bergerak, dengan tabung sinar-x
yang berputar dan akhirnya didapatkan hasil pengambilan gambar untuk tiap slice dari
pasien.
7. Generasi VII
Digunakan multi-array detektor dengan penggunaan energi sinar-x yang lebih efisien
dengan ultrafast detector.
8. Generasi VIII
Tabung sinar-x yang digunakan ada 2 buah, dengan detektor masing-masing. Salah
satu memiliki tegangan tinggi yaitu 140 KV, dan yang lainnya dengantegangan lebih
rendah yaitu 80 KV. Perbedaan tegangan ini digunakan untuk menentukan jenis bahan
atau zat.

Dosis radiasi yang diberikan melalui pemeriksaan menggunakan CT SCAN sangatlah

besar, oleh karena itu tidak semua pasien dianjurkan untuk menggunakan CT SCAN. Hanya
pada beberapa kasus mendesak saja digunakan pemeriksaan CT SCAN. Ini bertujuan untuk
mengurangi efek radiasi yang diberikan terhadap pasien. CT SCAN tidak direkomendasikan
untuk ibu hamil dan jaringan lunak jika tidak pada kasus khusus, ini dikarenakan prinsip CT
SCAN yang menggunakan radiasi pengion yang dapat merusak jaringan halus dengan batas
ambang dosisnya.
Daftar Pustaka

Bushong, S. C., 2013. RADIOLOGY SCIENCE FOR TECHNOLOGIST. Houston: ELSEVIER.

Ramadhani, P., 2006. ELEKTRONIKA KEDOKTERAN CT SCAN, makasar: s.n.