Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ALAT-ALAT UKUR

“CT SCAN”

DOSEN PENGAMPU :

FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd

NAMA KELOMPOK :

FAUZIAH YOLVIANSYAH (A1C318020)

WITA ARDINA PUTRI (A1C318021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Daftar Isi.........................................................................................................i

Bab 1 Pendahuluan

Latar Belakang................................................................................................1

Tujuan..............................................................................................................1

Bab 2 Pembahasan

Pengertian CT Scan.........................................................................................2

Pengertian Sinar X...........................................................................................3

Cara kerja CT Scan..........................................................................................3

Kapan CT Scan Diperlukan.............................................................................4

Perawatan CT Scan..........................................................................................5

Resiko Radiasi dari penggunaan CT Scan.......................................................6

Bab 3 Penutup

Kesimpulan.....................................................................................................7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Computed Tomography (CT) telah menjadi modalitas diagnosis penting


dalam bidang kesehatan yang mmebuka dunia baru dalam bidang diagnosis
penyakit. Computed Tomography menggunakan detekter spesial untuk mengukur
sinar x noinabsorbed yang melewati bagian tertentu dari anatomi manusia.
Informasi ini lalu dikirim ke komputer untuk direkrontruksi mengunakan
perhitungan matematika yang dikenal dengan algoritma.

Perkembangan CT terjadi pada awal tahun 1970-an karena kerja dari Godfrey
N. Hounsfield. Hounsfield adalah seorang insinyur yang bekerja pada Elektrical
and Musical Indrusties (EMI) di London. Beliau bekerja pada aplikasi praktik
dari CT Scan. Secara klinis, penggunaan CT Scan dilakukan pada tahun 1971 di
Atkinson-Moreley Hospital Wimbolon, England.

Kelebihan dari CT Scan lebih dari konvensional radiografi termasuk eliminasi


struktur yang saling superposisi, pencitraan pada kepadatan struktur anatomi dan
kelainan, dan kualitas gambar yang lebih baik sebab reduksi scatter yang besar.
Karena CT Scan memanfaatkan a computer, pengguna juga dapat memanipulasi
dan mengukur data. Roformaso Coronal dan sagittal dan kemampuan untuk
mengukur ketebalan struktur anatomi adalah contoh dari pilihan yang tersedia
dari penggunaan prosesing komputer.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat memahami pengertian CT Scan.
2. Dapat mengetahui tentang sinar X.
3. Dapat memahami cara kerja CT Scan.
4. Dapat mengetahui kapan diperlukannya CT Scan.
5. Dapat mengetahui bagaimana perawatan CT Scan.
6. Dapat mengetahui resiko dari CT Scan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian CT Scan


CT Scan merupakan suatu modalitas imaging diagnotic yang menggunakan
gabungan dari sinar X dan komputer untuk mendapatkan citra atau gambar
berupa variasi irisan tubuh manusia. CT Scan dapat digunakan untuk
mendiagnosa kelainan pada oragan tubuh mulai dari kepala, leher, rongga dada,
rongga perut, tulang belakang dan anggota tubuh lainnya.
Pada umumnya scanner computed tomography atau lebih dikenal sebagai CT
Scan terdiri dari gantry, sistem sinar X, meja pasien dan komputer kerja. Gantry
adalah satuan kotak besar yang terbuka ditengahnya untuk dilalui pasien selama
scan dilaksanakan. Gantry berisi sistem sinar X meliputi didalamnya tabung sinar
X, detektor, rangkaian kolimator berkas sinar X, dan pembangkit sinar X.
Berbagai gambar dapat diambil selama CT Scan dan sebuah komputer menyusun
informasi menjadi irisan gambar CT Scan dipandang pengujian aman. Meja
pasien dirancang untuk gerakan horizontal dan vertikal untuk mengakomodasi
variasi posisi pasien selama scan dilaksanakan. CT Scan mencapai gambar bagian
tubuh yang tidak dapat dilihat oleh sinar X standar. Oleh karena itu, scan ini
sering menghasilkan diagnosa awal dan perlakuan dari banyak penyakit lebih
berhasil. Diagnosa lebih menguntungkan dibanding resiko radiasi penyinaran
sinar X.
Dalam CT Scan, menggunakan kontras agen atau mungkin obat penenang.
Sebuah kontras agen berupa unsur penting untuk organ atau jaringan selama
pengujian dan seringkali direfensikan sebagai celupan. Terhadap keakuratan
diagnose, pada umumnya lebih menguntungkan dibandingkan resiko berkaitan
dengan potensi efek samping.

2
2.2 Pengertian Sinar X

Sinar X pada dasarnya sama seperti cahaya nampak. Keduanya mempunyai


bentuk gelombang serupa membawa energi gelombang elektromagnetik dengan
partikel yang disebut photon. Perbedaan antara sinar tampak dan sinar X adalah
tingkat energi dari photon individualnya. Ini juga diekspresikan sebagai panjang
gelombang cahaya.

Mata kita sensitif terhadap panjang gelombang tertentu dari cahaya tampak,
namun tidak demikian untuk panjang gelombang yang lebih pendek dari energi
sinar X gelombang yang lebih tinggi atau panjang gelombang yang lebih panjang
dari energi gelombang radio yang lebih rendah.

Photon cahaya tampak dan photon sinar X keduanya di hasilkan oleh


perpindahan elektron dalam atom. Elektron-elektron menduduki level energi yang
berbeda-beda, atau mengorbit, mengelilingi inti atom. Bila elektron turun pada
orbit yang lebih rendah, maka perlu melepaskan energi, energi ekstra yang
dilepaskan dalam bentuk photon. Tingkat energi photon tergantung seberapa jauh
elektron turun dari tingkat orbit.

Sinar-x merupakan sinar tidak tampak yang berada pada pita frekuensi
antara 3×1016 Hz sampai 3×1019 Hz dan pita energi antara 100 eV sampai 100
keV pada spektrum gelombang elektromagnetik. Dengan energi sebesar itu sinar-
x mampu menembus benda dan mengionkan benda-benda yang dilaluinya.
Dengan kemampuannya ini sinar-x telah dimanfaatkan di banyak bidang,
termasuk militer, keamanan, industri, dan kesehatan(Scarlett dkk., 2001; Daido,
2002 ).

Cara kerja CT Scan

Selama CT Scan bekerja generator sinar X memberi daya ke tabung sinar X


dihasilkan oleh tabung sinar X dan diemisikan seperti diputar mengelilingi
pasien. Sinar X dilewatkan melalui tubuh pasien ke detektor, yang mana inisangat
tergantung pada model dan jenis CT scanner, mungkin terdiri dari ionisasi gas
xenon atau kristal (seperti cesium-iodode atau cadmiun-tungstate). Selama satu
putaran detektor menghasilkan sinyal listrik, yang dibangkitkan setelah penyinar

3
sinar X. Sinyal listrik ini ditransfer ke komputer, di proses dan direkontruksi ke
dalam gambar menggunakan algoritma yang telah diprogam sebelumnya.
Setiap putaran tabung sinar X dan detektor direkrontruksi ke dalam gambar
yang direfensikan sebagai irisan. Irisan dipresentasikan berupa potongan
melintang dari detail anatomi, dan memungkinkan susunan anatomi di dalam
tubuh dapat divisualisasikan hal yang tidak mungkin dengan radiograpi pada
umumnya. Collimator ditempatkan didekat tabung sinar X dan pada
setiapdetektor memperkecil sebaran radiasi dan berkas sinar X tepat untuk
menggambarkan scan. Tinggi Collimator ditentukan ketebalan irisan yang
diinginkan.
Sekarang terdapat beberapa jenis CT Scanner untuk penggunaan maupun
konfigurasi melakukan scanning kedepannya berbeda. CT Scanner konvensional
yang telah dikenalkan tahun 1970, mempunyai kabel yang diletakkan pada
susunan detektor, dan oleh karena itu pada akhir putaran tabung sinar X,
perakitan harus dikembalikan untuk menghindari kebingungan kabel, CT
konvensional kecepatan scanning paling rendah. CT scan spiral juga dinamakan
scanner helical atau volumetric mempunyai konfigurasi konvensional.

2.3 Kapan CT Scan diperlukan


CT Scan mempunyai kemampuan unik untuk menggambarkan kombinasi dari
Jaringan lunak, tulang dan jaringan darah. Desediakan teknik penggambaran, ini
merupakan satu peralatan terbaik untuk belajar abdomen dan paru-paru. Juga
mampu mendiagnosa kanker, dan merupakan metoda untuk mendiagnosa paru-
paru, hati, dan kanker pankreas.
Aplikasi lain meliputi :
a) Mendiagnosa dan evaluasi perawatan penyakit jantung.
b) Mendinagsoa stroke akut.
c) Mendiagnosa dan evaluasi perawatan untuk penyakit vaskuler.
d) Mengukur kepadatan mineral tulang untuk mendeteksi penyakit tulang
osteporosis.

4
e) Mendiagnosa dan mengevaluasi perawatan luka traumatis.
f) CT Scan juga dapat mendiagnosa masalah sinus dan bagian telinga dalam
telinga karena dapat mengahsilkan gambar resolusi tinggi dari susunan
jaringan lunak dan tulang lembut.
g) CT memberikan informasi detail untuk hampir semua bagian tubuh,
meliputi :
i. Otak, vessel, mata, telinga bagian dalam dan sinus.
ii. Dada, hati, jantung, aorta, paru-paru.
iii. Leher, bahu, dan tulang belakang.
iv. Tulang panggul, sistem reproduksi laki-laki dan perempuan,
kandung kemih, dan gasrtrointestinal.

2.4 Perawatan CT Scan


Perawatan CT imagng biasanya yang dibeli dengan pelayanan kontrak
Produsen atau pihak ketiga melayani penyedia meliputi tabung sinar X dan
penggantian bagian lain dan pelayanan perbaikan darurat. Fasilitas departemen
teknologi biomedical dan ahli ilmu fisika medis boleh juga melakukan cek
pemeliharaan pencegahan tahunan, sebaiknya kalibrasi bulanan, kualitas gambar
pengujian, monitor dosis radiasi.
Suatu program pengendalian mutu menyeluruh yang meliputi evaluasi
resolusi gambar, akurasi dosis radiasi pasien, pemrosesan gambar, sistem
performansi keseluruhan dan corak kualitas gambar yang harus diikuti. Teknologi
radiasi mungkin memerlukan staf tenaga teknik membantu perawatan dan
pelayanan terbaik.
Kebanyakan produsen CT menawarkan corak diagnostik jarak jauh pada
peralatan mereka dengan memfasilitasi perbaikan dari permasalahan sistem.
Komunikasi melalui modern dan telepon dengan pelayanan personal
memungkinkan melakukan diagnostic sofware, misalnya melayani penggantian
onderdill, download sofware untuk menyelesaikan masalah, atau pemberitahuan
segera masalah operasional untuk diperbaiki.

5
2.5 Resiko radiasi dari CT Scan
Paparan radiasi pengion pada materi biologik umumnya menginisiasi
pembentukan radikal bebas hidroksil sebagai hasil interaksi radiasi dengan
molekul air. Radikal bebas ini akan berinteraksi dengan molekul DNA terdekat
dan menyebabkan kerusakan pada ikatan dan struktur penyusun DNA yaitu
berupa kerusakan pada struktur basa nitrogen (seperti primiddin diner) dan
kerusakan pada struktur molekul gula dan fosfat yang mengakibatkan putusnya
strand DNA. Sinar X dapat mengionisasi DNA baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui pembentukan radikal bebas tersebut diatas. Sebagian besar
kerusakan DNA dapat dengan cepat mengalami proses perbaikan dengan
berbagai sistem perbaikan enzimatis DNA didalam sel. Kerusakan DNA double
strand breaks merupakan kerusakan paling sulit untuk diperbaiki dan berpotensi
menimbulkan kesalahan dalam proses perbaikan yang akhirnya dapat mengarah
pada induksi mutasi titik dan aberasi kromosom yang semuanya sangat berpotensi
dalam menginasisasi proses pembentukan kanker.
CT Scanners dan peralatan pencitraan diagnostik lainnya menggunakan
sumber radiasi dengan dosis rendah yang didefinisikan sebagai sebuah dosis yang
kurang sekitar 100 mSv. Pada paparan yang lebih tinggi resiko kanker meningkat
secara linier dengan meningkatnya dosis sampai menyebabkan kematian sel
terjadi pada paparan sangat tinggi.

6
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1. CT Scan merupakan singkatan dari Computed Tomography yang


merupakan rekontruksi oleh komputer bidang tomografik objek atau
irisan dan ini terjadi dari pengukuran-prngukuran absorpsi sinar X
yang multipel sekitar objek.
2. Sinar X atau cahaya tampak yang mana memiliki bentuk gelombang
serupa yang membawa energi gelombang elektromagnetik dengan
partikel yang disebut photon.
3. CT scan bekerja dengan generator sinar X yang memberi daya ke
tabung sinar X yang dilewatkan mengelilingi tubuh pasien ke detektor.
pada sekali putaran detektormenghasilkan sinyal listrik yang
kemudian di transfer ke komputer. Lalu diproses dan direkontruksi
dalam bentuk gambar.
4. CT Scan diperlukan pada saat akan mendiagnosa sebuah penyakit
dalam yang dapat meliputi hati, jantung, paru-paru, tenggorokan,
sistem reproduksi serta tulang belakang.
5. Perawatan dari CT Scan biasanya dilakukan oleh pihak ketiga yang
mana melayani penyedia tabung sinar X dan penggatian bagian lain
dari CT scan. Selain itu, pemeliharaan tahunan CT Scan dapat
dilakukan kalibari pada tiap bulannya.
6. Resiko dari paparan sinar X dalam CT Scan dapat menyebabkan
kerusakan penyusun DNA dan struktur dari DNA itu sendiri. Selain
itu dapatmenyebabkan mutasi kromosan dan juga aberasi kromosom.

7
Daftar pustaka

Alatas, Z., 2014, Resiko Radiasi dari Computed Tomography pada Anak, Jurnal
Forum Nuklir, Vol 8, No 2, Hal 189.

Fardela, R., dan Kusminarto, 2016, Penentuan Daerah Aktif Detektor Sinar X
Berbasis Fototransitor, Journal Online of Physics, Vol 1, No 2, hal 16.
Suroyo, 1986, Aspek Dasar Penggunaan CT Scan dalam Kedokteran, Journal of
The Medical Sciences, Vol 18, No 1, Hal 1.
Waluyanti, S., 2008, Alat ukur dan Teknik Pengukuran, Jilid 3, BSE, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
NOOR, A.E, JOHAN., 2014, Dosis radiasi tindakan ct-scan kepala. Journal of
environmental engineering & sustainable technology, vol 01. No.02. hal
2.
Sugandi, budi, teknologi citra untuk peningkatan kualitas hidup yang lebih baik,
jurnal integrasi, vol.10. no. 1. Issn:2548-9828.

Anda mungkin juga menyukai