a. Akuisisi Data
Terdapat 2 metode akuisisi data, yaitu metode konvensional slice by slice atau
metode aksial dan metode spiral atau helical. Metode konvensional slice by slice,
tabung sinar–x dan detektor bergerak mengelilingi pasien dan mengumpulkan data
proyeksi pasien. Saat pengambilan data proyeksi, posisi meja berhenti. Kemudian
meja pasien bergerak untuk menuju posisi kedua dan dilakukan proses scanning
berikutnya. Sedangkan metode spiral atau helical tabung sinar–X bergerak
mengelilingi pasien yang juga bergerak. Pada metode ini, berkas sinar-x membentuk
pola spiral atau helical. Data untuk rekonstruksi citra pada setiap slice diperoleh
dengan interpolasi (Nariswari, 2018).
b. Pengolahan Data
Suatu sinar sempit (narrow beam) yang dihasilkan oleh X-ray didadapatkan
dari perubahan posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi oleh collimator dan
detektor.
Sinar X-ray yang telah dideteksi oleh detektor kemudian dikonversi menjadi
arus listrik yang kemudian ditransmisikan ke komputer dalam bentuk sinyal pulsa
tegangan.
Gambar: Hasil citra pankreas fase vena porta tanpa dan dengan MinIP pada
CT scan abdomen kontras (Maria Ramandita, Lailatul Muqmiroh, Pramono, 2019).
Gambar: Potongan Axial CT Scan ankle joint antara (A) protokol ankle UHR dan (B)
protokol abdomen (Gunawan Khairul Anam, Bagus Abimanyu, Edy Susanto).
Gambar: Potongan Sagital CT Scan ankle joint antara (A) protokol ankle UHR dan (B)
protokol Abdomen (Gunawan Khairul Anam, Bagus Abimanyu, Edy Susanto).
Gambar: Pemeriksaan CT scan abdomen tanpa kontras tanggal 1 Agustus 2012. Hasil CT
Scan adalah massa soft tissue flank abdomen kiri, ekspansif, inhomogen suspek malignansi
mesenterium, DD malignansi gaster (Evi Christina Lingga and Arif Faisal, 2016).
F. KESIMPULAN
Dengan ditemukannya CT-Scan, pendeteksian penyakit menjadi lebih mudah
tidak hanya penyakit yang sedang diderita saja yang dapat dimunculkan, tetapi
penyakit yang telah lama juga dapat terdeteksi. Tentu saja, dunia kesehatan dan fisika
medis juga mengalami kemajuan dengan adanya alat tersebut. Dalam penerapannya di
dalam ilmu fisika, CT-Scan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk dapat
menampilkan citra yang dapat memunculkan gambar tiga dimensi dari tubuh pasien.
CT-Scan ini adalah perkembangan dari sinar-X yang sebelumnya hanya dapat
menampakkan tubuh dalam dua dimensi saja. Dengan menggunakan alat ini, bagian
tubuh yang ukurannya kecil, seperti pembuluh kapiler dapat terlihat dengan jelas.
Selain dapat menyajikan gambar dalam 3 dimensi, keuntungan lain dari CT-Scan
adalah penggunaannya yang relatif mudah dan aman pada batas tertentu.
G. UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan terselesaikannya Karya Ilmiah ini, penulis mengucapkan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
a. Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia dan nikmat sehingga penulis
dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan karya ilmiah.
b. Prof. Sunarno selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Instrumentasi Medis atas
bimbingan, arahan dan koreksinya selama penyusunan karya tulis ilmiah.
c. Kedua Orang Tua saya yang telah membantu dan mendukung saya dalam
mengerjakan karya ilmia lmiah ini.
d. Kampus UGM selaku penyedia layanan jurnal bebas akses yang dilanggan
UGM, sehingga bisa diakses oleh mahasiswa.
e. Pejuang penelitian di bidang ilmu-ilmu sains dan teknik yang telah membuat
publikasi/karya tulisnya.
H. DAFTAR PUSTAKA