Anda di halaman 1dari 25

Mata Kuliah Sistem Pelayanan Rumah Sakit C

“Bagian Radiologi
(MRI, CT Scan dan Thorax
Foto)”
Dosen Pengampu:
Dr. dr. H. Noer Bachry Noor, M.Sc
 
Disusun Oleh:
Graciatri Rappun Salman (K011211238)
PENDAHULUAN
Berdsarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 Tentang


Pelayanan Radiologi Klinik Pelayanan Radiologi Klinik adalah pelayanan medik
yang menggunakan semua modalitas yang menggunakan sumber radiasi pengion
dan non pengion untuk diagnosis dan/atau terapi dengan panduan imejing.

Instalasi Radiologi Rumah Sakit merupakan salah satu unit penunjang medik dan
dilaksanakan oleh suatu unit pelayanan yang disebut Instalasi Radiologi, yang
memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pemeriksaan profesional dengan
hasil berupa gambar untuk membantu para dokter dalam menegakkan diagnosa
pasien yang ditangani. Jenis pelayanan radiologi juga berbagai macam, mulai
dari rontgen, CT Scan, MRI, ultrasonografi (USG), dan lainnya.
Definisi/Batasan Bagian Radiologi
Radiologi merupakan salah satu cabang ilmu
kedokteran untuk mengetahui atau mendiagnosis
bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan
teknologi pembuatan gambar (pencitraan), dengan
menggunakan sejumlah media, seperti sinar-X, medan
magnet, gelombang suara, dan cairan radioaktif.
Dalam proses pemeriksaan, bidang radiologi memiliki
alat-alat khusus dengan fungsinya masing-masing
dalam mendeteksi penyakit. Beberapa alat radiologi
yang banyak digunakan adalah rontgen menggunakan
sinar X, MRI, CT scan, Thorax foto, USG atau
ultrasonografi, dan pemeriksaan nuklir.
Pengertian dan Ruang Lingkup Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik pencitraan
medis yang menggunakan medan magnet, gelombang radio frekuensi
dan perangkat komputer untuk menghasilkan gambar organ dan struktur
tubuh manusia. MRI memberikan kontras jaringan lunak yang terbaik
dan gambar yang dihasilkan juga lebih detail dan jelas jika
dibandingkan dengan jenis pemeriksaan radiologi lain.

Mesin MRI berbentuk seperti tabung yang dikelilingi oleh magnet


melingkar yang besar. Medan magnet yang kuat akan terbentuk dan
menyelaraskan proton atom hidrogen yang kemudian terkena pancaran
gelombang radio. Hasilnya berupa sinyal yang dideteksi oleh bagian
penerima pada mesin MRI. Komputer lalu memproses informasi
penerima dan menghasilkan gambar. Pemeriksaan MRI dilakukan
terhadap sejumlah organ tubuh tertentu, untuk mendeteksi kelainan atau
gangguan kesehatan yang mungkin menyerang.
Pengertian dan Ruang Lingkup Computerized Tomography Scan (CT
Scan)
Computerized Tomography Scan atau CT scan merupakan salah satu
prosedur diagnosis yang menggunakan mesin sinar-X dan komputer
khusus yang berputar untuk membuat gambar penampang tubuh. Hasil
gambar memberikan informasi yang lebih rinci daripada gambar sinar-X
(Rontgen) biasa dan dapat menunjukkan jaringan lunak, pembuluh
darah, dan tulang di berbagai bagian tubuh. CT scan perlu dilakukan
pada orang-orang yang dicurigai mengalami pendarahan internal akibat
mengalami kecelakaan atau cedera.

CT scan, pasien cukup berbaring di meja yang akan masuk ke alat


pemindai yang bentuknya seperti terowongan sementara bagian dalam
mesin berputar dan mengambil serangkaian sinar-X dari sudut yang
berbeda. Pemindai terdiri dari cincin yang berputar di sekitar bagian
kecil tubuh yang dilewati. Gambar tersebut kemudian dikirim ke
computer dan digabungkan untuk membuat gambar irisan atau
penampang dari tubuh
Pengertian dan Ruang Lingkup Rongten Dada (Thorax Foto)
Pemeriksaan thorax foto disebut juga pemeriksaan rontgen thorax,
atau rontgen dada. Rontgen dada atau rontgen thoraks merupakan
pemeriksaan dengan menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik untuk menampilkan gambaran bagian dalam dada
seperti jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah, dan
nodus limfa. Rontgen dada juga bisa menunjukkan tulang belakang
dan dada, termasuk tulang rusuk, tulang selangka, dan bagian atas
tulang belakang. Rontgen dada merupakan prosedur pertama yang
akan dilakukan apabila dokter menduga adanya penyakit jantung
atau paru pada pasien. Selama pandemi COVID-19 terjadi,
pemeriksaan thorax menjadi salah satu prosedur yang dianjurkan
dokter untuk memeriksa kondisi paru-paru pasien yang terinfeksi
virus corona. . Proses yang membedakan, ketika pasien diminta
untuk berdiri menghadap plat rontgen untuk pengambilan gambar.
Setelah itu, diminta untuk tidak bergerak atau bahkan menahan
napas selama beberapa detik saat gambar rontgen diambil.
Sejarah Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pencitraan resonansi magnetic atau (MRI) ditemukan pada tahun 1970, oleh Paul C Lauterbur dan Peter
Mansfield di New York. Pada dasarnya, ini merupakan teknik resonansi magnetik nuklir (NMR) yang
diterapkan untuk pencitraan manusia. Pada tahun 2003 Sir Peter Mansfield, dan Paul C Lauterbur
mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran untuk penemuan mereka tentang MRI. Pada
tahun 1970, Raymond Damadian, seorang dokter medis dan ilmuwan penelitian, menemukan dasar
untuk menggunakan pencitraan resonansi magnetik sebagai alat untuk diagnosis medis Ia menemukan
bahwa berbagai jenis jaringan hewan memancarkan sinyal respon yang bervariasi panjangnya, dan
bahwa jaringan kanker memancarkan sinyal respon yang bertahan lebih lama daripada jaringan non-
kanker.

Pada tahun 1977, Dr. Damadian menyelesaikan pembangunan pemindai MRI seluruh tubuh pertama, yang
dijuluki sebagai "Indomitable." Penggunaan medis pencitraan resonansi magnetik telah berkembang
pesat. Peralatan MRI pertama dalam kesehatan tersedia di awal tahun 1980-an. Pada tahun 2002, sekitar
22.000 kamera MRI digunakan di seluruh dunia, dan lebih dari 60 juta pemeriksaan MRI dilakukan.
Sejarah Computerized Tomography Scan (CT Scan)
Awal perkembangan CT-Scan bermula dari tanggal 11 Agustus 1895, yaitu dengan ditemukannya
radiasi sinar-x oleh Wilhem Conrad Rontgen. Kemudian pada tahun 1920, dikembangkan
suatu teknik yang berusaha memisahkan gambaran overlapping dari suatu organ yang
diperiksa yang dinamakan Tomografi. pada tahun 1972, Godfrey N. Hounsfield dan J.
Ambrose di Inggris menghasilkan gambar klinis pertama dengan CT-Scan dan merupakan
tanda awal dari perkembangan diagnostik imajing. Kemudian, pada tahun 1974, enam puluh
unit CT terpasang. Awalnya pemeriksaan yang dilakukan hanya terbatas pada CT kepala saja.
Dan pada tahun 1975 diperkenalkan pertama kali sebuah Whole Body scanner (CT-Scan
seluruh tubuh) yang digunakan untuk penunjang klinis. Hingga, pada tahun 1979, Hounsfield
dan Cormack dianugerahi hadiah nobel. Dimulai dari generasi I yang hanya memiliki satu
detector dan menggunakan berkas Pencil Beam, sampai yang sekarang ini sudah menggunakan
Multi Slice Detector (MSCT) dan Dual Source CT (DSCT).
Sejarah Rongten Dada (Thorax Foto)

Rontgen pertama kali ditemukan oleh Willhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas
Wurzburg, Jerman pada tahun 1895 ketika sedang melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat
itu Willhelm melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari krostal barium platinosianida
dalam tabung Crookes Hittorf yang dialiri listrik. Willhelm menyadari bahwa fenomena ini
merupakan suatu penemuan baru. Sehingga ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar baru atau
sinar X. Lalu di kemudian hari orang menamakan sinar tersebut sinar Roentgen sebagai
penghormatan kepada Wilhelm C.

Penemuan Rontgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran, karena dengan penemuan
tersebut dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dicapai
dengan cara konvensional. Salah satu visualisasi hasil Rontgen adalah foto jari-jari tangan istri
Wilhelm yang dibuat dengan mempergunakan kertas potret dua yang diletakkan di bawah tangan
istrinya dan disinari dengan sinar X.
Pendapat Para Ahli terkait Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Crisp dan Dawdy pada tulisannya di tahun 2018 mengatakan bahwa, MRI
menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan
gambar struktur dan organ dengan resolusi tinggi. Medan magnet ini memiliki
kemampuan untuk mendeteksi penyebab cidera serius bahkan fatal pada pasien
yang menjalani pemeriksaan.

Pengertian MRI menurut Agus wahyudkk MRI merupakan suatu alat


diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan
menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa
menggunakan sinar X, ataupun bahan radioaktif sehingga MRI sangat aman di
gunakan pada berbagai kalangan termasuk balita namun tida disarankan untuk
wanita yang hamil muda.
Pendapat Para Ahli terkait Computerized Tomography Scan (CT Scan)

Lidya dan kawan-kawan, CT-Scan merupakan suatu alat penunjang diagnosis yang
mempunyai aplikasi yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh. Pada CT-Scan
tersebut memiliki prosedur pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi dari
sinar-x dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar penampang (yang sering
disebut iris), baik horisontal maupun vertikal dari tubuh.

Victor V.Mikla mengatakan bahwa Computed tomography (CT) adalah teknik


pencitraan yang menghasilkan gambar penampang dua dimensi dari struktur tubuh tiga
dimensi. Untuk memperoleh citra, CT menggunakan teknik matematis yang disebut
rekonstruksi. Meskipun penting bagi setiap individu yang mempelajari ilmu CT untuk
menyadari bahwa CT adalah proses matematis.
Pendapat Para Ahli terkait Rongten Dada (Thorax Foto)

Pemeriksaan Radiologi adalah pemeriksaan yang sangat tepat digunakan


utk mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari suatu organ sehingga
kelainan yang terlihat dapat membantu menegakkan diagnosa, sehingga
dilakukannya pemeriksaan Thorax dengan proyeksi PA (Posterior-
Anterior) (Rasad, 2005).

Foto thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) adalah suatu proyeksi
radiografi dari thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang
mempengaruhi thorax, isi dan struktur-struktur di dekatnya (Mc Grew
Hill Australia, di dalam Buku saku foto rongent dada edisi 2, EGC 2012)
Pembagian Bagian Radiologi : Radiologi Diagnostik.
Radiologi diagnosis digunakan untuk membantu para dokter dan staf kesehatan medis
untuk melihat struktur di dalam tubuh pasien dengan menggunakan teknologi pencitraan.
Hal ini dilakukan untuk: mengetahui kondisi kesehatan tubuh bagian dalam pasien,
mengdiagnosis gejala yang dikeluhkan oleh pasien, berguna untuk screening berbagai
penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, paru, stroke, gangguan pada sendi dan tulang,
epilepsi, stroke, infeksi gangguan pada kelenjar tiroid dan lainnya. Dan juga membantu
memantau seberapa baik kondisi tubuh pasien merespons perawatan atau pengobatan.

Radiologi diagnostik pun memiliki berbagai jenis pemeriksaan yang paling umum
diantaranya yaitu:
• Computer tomography
• MRI dan MRA
• Foto rontgen dan Ultrasound (USG)
• Pemeriksaan nuklir, seperti tiorid scan, bone scan, dan tes stres jantung thallium
• PET (Positron Emission Tomography), PET Imaging, PET Scan, PET-CT
Pembagian Bagian Radiologi : Radiologi intervensi
Bidang radiologi intervensi merupakan prosedur tindakan medis yang minim sayatan
(invasif minimal) untuk mendiagnosis dan pengobatan penyakit. Dari hasil gambar
yang didapatkan melalui teknologi pencitraan, dokter juga dapat memasukkan
kateter, kabel, kamera, dan instrumen kecil lainnya ke dalam bagian tubuh tertentu
pasien.
Prosedur Radiologi Intervensi diantaranya yaitu:

 Embolisasi untuk penghentian pendarahan


 Kemoterapi dengan melalui pembuluh darah arteri
 Biopsi jarum dari organ yang berbeda, seperti kelenjar tiroid dan paru-paru
 Biopsi payudara, yang dipandung dengan teknik stereotactic atau ultrasound
 Pemasangan kateter.
Keuntungan dan Kerugian MRI

Keuntungan: Resolusi gambar yang dihasilkan dari MRI pun lebih tinggi sehingga memudahkan dokter dalam
membaca hasilnya. Keunggulan pemeriksaan MRI lainnya termasuk:

 Bersifat non-invasif (tanpa pembedahan) dan tidak menggunakan radiasi pengion


 Zat kontras MRI jarang menghasilkan reaksi alergi
 Gambar struktur jaringan lunak sangat jelas dan detail dibanding teknik pencitraan lain seperti otak, sumsum tulang
serta musculoskeletal
 Dapat dengan mudah membuat ratusan gambar dari hampir semua arah dan orientasi apa pun tanpa merubah posisi
pasien
 Dapat mencakup sebagian besar tubuh dan gambaran anatomi lebih jelas
 Dapat digunakan untuk melihat apakah kanker telah menyebar dan membantu menentukan pengobatan terbaik
 Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat
dilakukan dengan CT Scan
Keuntungan dan Kerugian MRI

Kerugian: pemeriksaan MRI memakai medan magnet yang sangat kuat hingga mampu mempengaruhi benda
apa pun yang terbuat dari logam di sekitarnya

 Kebisingan: ada suara bising dalam mesin MRI tertentu hingga mencapai 120 desibel. Pasien mungkin akan
diberi alat penyumbat telinga.
 Stimulasi saraf: sensasi berkedut yang muncul saat di dalam mesin MRI.
 Masalah zat kontras: bagi pasien gagal ginjal berat yang memerlukan dialisis mungkin akan bermasalah
dengan penggunaan zat kontras gadolinium.
 Masalah kehamilan: tidak disarankan bagi ibu hamil menjalani pemeriksaan MRI pada trimester pertama
kehamilan dalam kaitan dengan penggunaan zat kontras yang mungkin mempengaruhi janin.
 Klaustrofobia: mesin MRI umumnya tertutup di sekelilingnya dan sempit sehingga tidak nyaman bagi
pengidap klaustrofobia. Tapi kini sudah ada mesin MRI terbaru yang lebih terbuka sehingga lebih ramah
bagi pasien yang punya fobia terhadap tempat yang sempit dan tertutup.
Keuntungan dan Kerugian Computerized Tomography Scan (CT Scan)

Keuntungan: CT Scan memiliki keunggulan terutama dibanding MRI dan


pemindaian sinar-X yaitu:

 Dapat mendapatkan gambar dengan cepat


 Informasi yang dihasilkan jelas dan spesifik dapat menunjukkan jaringan
lunak, pembuluh darah, dan tulang di berbagai bagian tubuh
 Dapat menghasilkan gambar sebagian kecil atau seluruh tubuh dalam satu
pemeriksaan
 Relatif lebih murah dari pemeriksaan MRI
 Bisa digunakan untuk menentukan waktu operasi

 Membantu menegakkan diagnosis


Keuntungan dan Kerugian Computerized Tomography Scan (CT Scan)

Kerugian: Risiko dan efek samping dari pemeriksaan CT scan terbagi mejadi dua
sumber yaitu penggunaan radiasi dan penggunaan zat kontras.

• Penggunaan Radiasi. Tingkat paparan radiasi CT scan lebih tinggi dibanding sinar-
X biasa. Dosis radiasi yang rendah dalam CT scan belum terbukti menyebabkan
kerusakan jangka panjang. Namun, ada potensi peningkatan risiko kanker jika
terpapar dengan dosis yang lebih tinggi.

• Penggunaan zat kontras. Zat ini dimasukkan ke tubuh pasien lewat mulut atau
disuntikkan ke pembuluh darah di lengan, bisa juga lewat rektum. Bagi beberapa
orang, penggunaan zat ini bisa menimbulkan masalah kesehatan atau reaksi alergi.
Keuntungan dan Kerugian Computerized Tomography Scan (CT Scan)

Keuntungan:rontgen thorax dapat menunjukkan berbagai macam kondisi dalam tubuh,


termasuk Masalah jantung yang berhubungan dengan paru.Seperti, edema paru.

 Ukuran dan bentuk jantung. Perubahan ukuran dan bentuk jantung


 Masalah paru-paru, seperti kanker, infeksi, atau pengumpulan udara
 Pembuluh darah.
 Rontgen dada biasanya diambil setelah penempatan suatu alat medis untuk memastikan
semuanya berada pada posisi yang tepat.
 Deposit kalsium. Patah tulang rusuk atau tulang belakang.
 Perubahan pasca-operasi. Rontgen thorax bermanfaat untuk memantau proses
penyembuhan setelah melakukan operasi pada dada.
Keuntungan dan Kerugian Computerized Tomography Scan (CT Scan)

Kerugian: Rontgen dada umumnya tidak mengakibatkan efek samping. Radiasi


yang dihasilkan tergolong kecil, sehingga pemeriksaan ini aman untuk
dilakukan. Namun, sebelum melakukan rontgen dada, apabila diberikan zat
kontras, maka akan timbul beberapa efek samping. Efek samping yang
mungkin muncul adalah nyeri, bengkak, dan kemerahan pada area yang
disuntik. Selain itu, wanita yang sedang dalam kondisi hamil atau diduga
hamil juga tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan medis ini. Hal ini
karena radiasi yang dikeluarkan rontgen dada bisa berbahaya bagi janin dan
meningkatkan risiko cacat lahir atau keguguran.
KESIMPULAN
Radiologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran untuk
mengetahui atau mendiagnosis bagian dalam tubuh manusia dengan
menggunakan teknologi pembuatan gambar (pencitraan). Beberapa
alat radiologi yang banyak digunakan adalah MRI, CT scan, dan
Thorax foto. Bidang Radiologi sendiri memiliki peran signifikan
dalam penanganan kondisi medis tertentu yang dialami pasien. Dua
bidang radiologi, yaitu radiologi diagnostik, dan radiologi
intervensional membantu dokter untuk menangani pasien dalam
penegakan diagnosis dan pengobatan penyakit. MRI, CT Scan dan
Thorax Foto memiliki keunggulannya masing-masing sesuai denga
kebutuhan. Meskipun begitu risiko dan efek samping dari
pemeriksaan cenderung sama yang terbagi mejadi dua sumber yaitu
penggunaan radiasi dan penggunaan zat kontras.
SARAN
Pemeriksaan Radiologi cukup penting untuk kita ketahui karena
membantu kita mempertahankan kesehatan melalui pemeriksaan
ilmiah. Dengan kita mengetahuinya, maka kita dapat menolong diri
kita dan orang lain untuk mengambil keputusan ketika kondisi sakit
menyerang kita. Tak hanya itu, dengan mengetahui bidang radiologi,
kita dapat mengantisipasi dampak yang akan diterima dan semakin
memiliki kesadaran unuk menjaga kesehatan kita. Saran bagi pihak-
pihak berwenang, penting untuk melakukan soslisasi kepada
masyarakat mengenai bidang radiologi dan tetap menjaga kulitas alat-
alat radiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Agusnialy, Viva. (n.d.). “Pemeriksaan MRI: Definisi, Tujuan, Keunggulan dan Risikonya”. diakses melalui
https://primayahospital.com/radiologi/pemeriksaan-mri-definisi-tujuan-keunggulan-dan-risikonya/ pada tanggal 20 November
2022
Amalia, Nora. 2021. “Mengenal apa itu Radiologi?” diakses melalui
https://herminahospitals.com/id/articles/mengenal-apa-itu-radiologi.html pada tanggal 18 November 2022
Andreanus, M. (n.d.). “Pemeriksaan CT Scan: Definisi, Tujuan, Keunggulan, dan Risikonya”. Diakses melalui
https://primayahospital.com/radiologi/keunggulan-ct-scan/ pada tanggal 20 November 2022
Anonim. 2014. “Radiologi” diakses melalui http://serba-serbiradiologi.blogspot.com/2014/01/perkembangan-ct-scan.html pada
tanggal 17 November 2022
Anonim. 2019. “Interpretasi Thorax Foto”
https://repository.binawan.ac.id/1449/1/Materi%20Inti%20No.%209%20Interprestasi%20Thorax%20foto.pdf pada tanggal 17
November 2022
Arlisa. 2019. Bab 2 Tinjuan Pustaka MRI. (Karya Tulis, Poltekkes Semarang). Diakses melalui
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/BAB%202%20P1337430215028.pdf pada tanggal 17 November 2022
Bellis, Mary. 2019. “Magnetic Resonance Imaging MRI” diakses melalui https://id.eferrit.com/magnetic-resonance-imaging-mri/
pada tanggal 17 November 2022
Fadli, R. 2019. “Adakah Efek Samping dari Rontgen Dada?” diakses melalui
https://www.halodoc.com/artikel/adakah-efek-samping-dari-rontgen-dada pada tanggal 20 November 2021
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko, Agus. Chendra Wandani dan Linda Istigfarisky. 2021. “Efek Pemakaian Kontras Untuk Optimalisasi Citra Pada Pemeriksaan
Diagnostik Magnetic Resonance Imaging (MRI)”. Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp. Sekolah Pascasarjana Universitas
Airlangga, Indonesia

Mikla, Victor. 2014. Medical Imaging Technologi Page 23-28. Ukraine: Elsevier Tersedia dalam
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780124170216000022

Nizar, Syafiuddin. Fatimah dan M. Irwan Katili. 2019. “Pengaruh variasi time repetition (tr) terhadap Kualitas citradan informasi citra pada
pemeriksaan Mri lumbalsekuens t2 fse potongan sagittal”. JURNAL IMEJING DIAGNOSTIK, Poltekkes Kemenkes Semarang

Notosiswoyo, Mulyono dan Susy Suswanti. 2004. “Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien”. Media
Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004. Tersedia dalam http://repository.bkpk.kemkes.go.id/1125/1/901-986-1-PB.pdf

Rahmawati, Hantari dan Budi Hartono. 2021. “Kepaniteraan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit”. Muhammadiyah Public Health Journal Vol. 1
No.2 Tahun 2021. Universitas Muhammadiyah Jakarta

Redaksi Halodoc. 2022. “MRI” diakses melalui https://www.halodoc.com/kesehatan/mri pada tanggal 16 November 2022

Samiadi, Lika. 2021. “Rontgen Thorax” diakses melalui https://hellosehat.com/pernapasan/rontgen-dada/ pada tanggal 17 November 2022

Sukmana, Bayu dan Huldani. 2019. Radiografi Gigi dan Imunitas Seluler. Yogyakarta: Phoenix Publisher. Tersedia dalam
http://eprints.ulm.ac.id/388/1/Buku%20Radiografi%20Gigi%20dan%20Imunitas%20Seluleroleh%20drg.%20bayu%20%26%20dr.huldan
i.pdf

Tamin, Rizki. 2021. “CT Scan: Pengertian, Kegunaan, dan Persiapan Sebelum Melakukannya” diaskes melalui
https://www.alodokter.com/melacak-penyakit-dengan-ct-scan pada tanggal 16 November 2022
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai