“Bagian Radiologi
(MRI, CT Scan dan Thorax
Foto)”
Dosen Pengampu:
Dr. dr. H. Noer Bachry Noor, M.Sc
Disusun Oleh:
Graciatri Rappun Salman (K011211238)
PENDAHULUAN
Berdsarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Instalasi Radiologi Rumah Sakit merupakan salah satu unit penunjang medik dan
dilaksanakan oleh suatu unit pelayanan yang disebut Instalasi Radiologi, yang
memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pemeriksaan profesional dengan
hasil berupa gambar untuk membantu para dokter dalam menegakkan diagnosa
pasien yang ditangani. Jenis pelayanan radiologi juga berbagai macam, mulai
dari rontgen, CT Scan, MRI, ultrasonografi (USG), dan lainnya.
Definisi/Batasan Bagian Radiologi
Radiologi merupakan salah satu cabang ilmu
kedokteran untuk mengetahui atau mendiagnosis
bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan
teknologi pembuatan gambar (pencitraan), dengan
menggunakan sejumlah media, seperti sinar-X, medan
magnet, gelombang suara, dan cairan radioaktif.
Dalam proses pemeriksaan, bidang radiologi memiliki
alat-alat khusus dengan fungsinya masing-masing
dalam mendeteksi penyakit. Beberapa alat radiologi
yang banyak digunakan adalah rontgen menggunakan
sinar X, MRI, CT scan, Thorax foto, USG atau
ultrasonografi, dan pemeriksaan nuklir.
Pengertian dan Ruang Lingkup Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik pencitraan
medis yang menggunakan medan magnet, gelombang radio frekuensi
dan perangkat komputer untuk menghasilkan gambar organ dan struktur
tubuh manusia. MRI memberikan kontras jaringan lunak yang terbaik
dan gambar yang dihasilkan juga lebih detail dan jelas jika
dibandingkan dengan jenis pemeriksaan radiologi lain.
Pada tahun 1977, Dr. Damadian menyelesaikan pembangunan pemindai MRI seluruh tubuh pertama, yang
dijuluki sebagai "Indomitable." Penggunaan medis pencitraan resonansi magnetik telah berkembang
pesat. Peralatan MRI pertama dalam kesehatan tersedia di awal tahun 1980-an. Pada tahun 2002, sekitar
22.000 kamera MRI digunakan di seluruh dunia, dan lebih dari 60 juta pemeriksaan MRI dilakukan.
Sejarah Computerized Tomography Scan (CT Scan)
Awal perkembangan CT-Scan bermula dari tanggal 11 Agustus 1895, yaitu dengan ditemukannya
radiasi sinar-x oleh Wilhem Conrad Rontgen. Kemudian pada tahun 1920, dikembangkan
suatu teknik yang berusaha memisahkan gambaran overlapping dari suatu organ yang
diperiksa yang dinamakan Tomografi. pada tahun 1972, Godfrey N. Hounsfield dan J.
Ambrose di Inggris menghasilkan gambar klinis pertama dengan CT-Scan dan merupakan
tanda awal dari perkembangan diagnostik imajing. Kemudian, pada tahun 1974, enam puluh
unit CT terpasang. Awalnya pemeriksaan yang dilakukan hanya terbatas pada CT kepala saja.
Dan pada tahun 1975 diperkenalkan pertama kali sebuah Whole Body scanner (CT-Scan
seluruh tubuh) yang digunakan untuk penunjang klinis. Hingga, pada tahun 1979, Hounsfield
dan Cormack dianugerahi hadiah nobel. Dimulai dari generasi I yang hanya memiliki satu
detector dan menggunakan berkas Pencil Beam, sampai yang sekarang ini sudah menggunakan
Multi Slice Detector (MSCT) dan Dual Source CT (DSCT).
Sejarah Rongten Dada (Thorax Foto)
Rontgen pertama kali ditemukan oleh Willhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas
Wurzburg, Jerman pada tahun 1895 ketika sedang melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat
itu Willhelm melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari krostal barium platinosianida
dalam tabung Crookes Hittorf yang dialiri listrik. Willhelm menyadari bahwa fenomena ini
merupakan suatu penemuan baru. Sehingga ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar baru atau
sinar X. Lalu di kemudian hari orang menamakan sinar tersebut sinar Roentgen sebagai
penghormatan kepada Wilhelm C.
Penemuan Rontgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran, karena dengan penemuan
tersebut dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dicapai
dengan cara konvensional. Salah satu visualisasi hasil Rontgen adalah foto jari-jari tangan istri
Wilhelm yang dibuat dengan mempergunakan kertas potret dua yang diletakkan di bawah tangan
istrinya dan disinari dengan sinar X.
Pendapat Para Ahli terkait Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Crisp dan Dawdy pada tulisannya di tahun 2018 mengatakan bahwa, MRI
menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan
gambar struktur dan organ dengan resolusi tinggi. Medan magnet ini memiliki
kemampuan untuk mendeteksi penyebab cidera serius bahkan fatal pada pasien
yang menjalani pemeriksaan.
Lidya dan kawan-kawan, CT-Scan merupakan suatu alat penunjang diagnosis yang
mempunyai aplikasi yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh. Pada CT-Scan
tersebut memiliki prosedur pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi dari
sinar-x dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar penampang (yang sering
disebut iris), baik horisontal maupun vertikal dari tubuh.
Foto thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) adalah suatu proyeksi
radiografi dari thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang
mempengaruhi thorax, isi dan struktur-struktur di dekatnya (Mc Grew
Hill Australia, di dalam Buku saku foto rongent dada edisi 2, EGC 2012)
Pembagian Bagian Radiologi : Radiologi Diagnostik.
Radiologi diagnosis digunakan untuk membantu para dokter dan staf kesehatan medis
untuk melihat struktur di dalam tubuh pasien dengan menggunakan teknologi pencitraan.
Hal ini dilakukan untuk: mengetahui kondisi kesehatan tubuh bagian dalam pasien,
mengdiagnosis gejala yang dikeluhkan oleh pasien, berguna untuk screening berbagai
penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, paru, stroke, gangguan pada sendi dan tulang,
epilepsi, stroke, infeksi gangguan pada kelenjar tiroid dan lainnya. Dan juga membantu
memantau seberapa baik kondisi tubuh pasien merespons perawatan atau pengobatan.
Radiologi diagnostik pun memiliki berbagai jenis pemeriksaan yang paling umum
diantaranya yaitu:
• Computer tomography
• MRI dan MRA
• Foto rontgen dan Ultrasound (USG)
• Pemeriksaan nuklir, seperti tiorid scan, bone scan, dan tes stres jantung thallium
• PET (Positron Emission Tomography), PET Imaging, PET Scan, PET-CT
Pembagian Bagian Radiologi : Radiologi intervensi
Bidang radiologi intervensi merupakan prosedur tindakan medis yang minim sayatan
(invasif minimal) untuk mendiagnosis dan pengobatan penyakit. Dari hasil gambar
yang didapatkan melalui teknologi pencitraan, dokter juga dapat memasukkan
kateter, kabel, kamera, dan instrumen kecil lainnya ke dalam bagian tubuh tertentu
pasien.
Prosedur Radiologi Intervensi diantaranya yaitu:
Keuntungan: Resolusi gambar yang dihasilkan dari MRI pun lebih tinggi sehingga memudahkan dokter dalam
membaca hasilnya. Keunggulan pemeriksaan MRI lainnya termasuk:
Kerugian: pemeriksaan MRI memakai medan magnet yang sangat kuat hingga mampu mempengaruhi benda
apa pun yang terbuat dari logam di sekitarnya
Kebisingan: ada suara bising dalam mesin MRI tertentu hingga mencapai 120 desibel. Pasien mungkin akan
diberi alat penyumbat telinga.
Stimulasi saraf: sensasi berkedut yang muncul saat di dalam mesin MRI.
Masalah zat kontras: bagi pasien gagal ginjal berat yang memerlukan dialisis mungkin akan bermasalah
dengan penggunaan zat kontras gadolinium.
Masalah kehamilan: tidak disarankan bagi ibu hamil menjalani pemeriksaan MRI pada trimester pertama
kehamilan dalam kaitan dengan penggunaan zat kontras yang mungkin mempengaruhi janin.
Klaustrofobia: mesin MRI umumnya tertutup di sekelilingnya dan sempit sehingga tidak nyaman bagi
pengidap klaustrofobia. Tapi kini sudah ada mesin MRI terbaru yang lebih terbuka sehingga lebih ramah
bagi pasien yang punya fobia terhadap tempat yang sempit dan tertutup.
Keuntungan dan Kerugian Computerized Tomography Scan (CT Scan)
Kerugian: Risiko dan efek samping dari pemeriksaan CT scan terbagi mejadi dua
sumber yaitu penggunaan radiasi dan penggunaan zat kontras.
• Penggunaan Radiasi. Tingkat paparan radiasi CT scan lebih tinggi dibanding sinar-
X biasa. Dosis radiasi yang rendah dalam CT scan belum terbukti menyebabkan
kerusakan jangka panjang. Namun, ada potensi peningkatan risiko kanker jika
terpapar dengan dosis yang lebih tinggi.
• Penggunaan zat kontras. Zat ini dimasukkan ke tubuh pasien lewat mulut atau
disuntikkan ke pembuluh darah di lengan, bisa juga lewat rektum. Bagi beberapa
orang, penggunaan zat ini bisa menimbulkan masalah kesehatan atau reaksi alergi.
Keuntungan dan Kerugian Computerized Tomography Scan (CT Scan)
Mikla, Victor. 2014. Medical Imaging Technologi Page 23-28. Ukraine: Elsevier Tersedia dalam
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780124170216000022
Nizar, Syafiuddin. Fatimah dan M. Irwan Katili. 2019. “Pengaruh variasi time repetition (tr) terhadap Kualitas citradan informasi citra pada
pemeriksaan Mri lumbalsekuens t2 fse potongan sagittal”. JURNAL IMEJING DIAGNOSTIK, Poltekkes Kemenkes Semarang
Notosiswoyo, Mulyono dan Susy Suswanti. 2004. “Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien”. Media
Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004. Tersedia dalam http://repository.bkpk.kemkes.go.id/1125/1/901-986-1-PB.pdf
Rahmawati, Hantari dan Budi Hartono. 2021. “Kepaniteraan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit”. Muhammadiyah Public Health Journal Vol. 1
No.2 Tahun 2021. Universitas Muhammadiyah Jakarta
Redaksi Halodoc. 2022. “MRI” diakses melalui https://www.halodoc.com/kesehatan/mri pada tanggal 16 November 2022
Samiadi, Lika. 2021. “Rontgen Thorax” diakses melalui https://hellosehat.com/pernapasan/rontgen-dada/ pada tanggal 17 November 2022
Sukmana, Bayu dan Huldani. 2019. Radiografi Gigi dan Imunitas Seluler. Yogyakarta: Phoenix Publisher. Tersedia dalam
http://eprints.ulm.ac.id/388/1/Buku%20Radiografi%20Gigi%20dan%20Imunitas%20Seluleroleh%20drg.%20bayu%20%26%20dr.huldan
i.pdf
Tamin, Rizki. 2021. “CT Scan: Pengertian, Kegunaan, dan Persiapan Sebelum Melakukannya” diaskes melalui
https://www.alodokter.com/melacak-penyakit-dengan-ct-scan pada tanggal 16 November 2022
TERIMA
KASIH