Medical imaging adalah suatu teknik yang digunakan untuk membuat gambar dari tubuh manusia dengan tujuan untuk diagnosis, pemantauan, dan intervensi medis. Ini termasuk modalitas seperti X-ray, CT scan, MRI, ultrasound, dan lain-lain. Sejarah medical imaging bermula pada abad ke-19 dengan pengenalan X-ray oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada 1895. Sejak itu, banyak teknologi baru yang ditemukan, seperti tomografi komputer (CT), resonansi magnetik (MRI), dan ultrasound (USG). Setiap teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan, dan dokter biasanya memilih teknologi yang paling sesuai untuk kondisi pasien tertentu. 2. Physical Signals Physical signals adalah representasi fisik dari informasi yang dapat diamati dan diukur. Mereka dapat berupa gelombang elektromagnetik, suara, gelombang mekanik, dll, dan digunakan dalam sistem komunikasi dan transmisi informasi. Sejarah pengiriman sinyal fisik bisa ditemukan sejak zaman pra-modern. Misalnya, sinyal fisik seperti tanda-tanda fajar dan lilin digunakan untuk mengirimkan pesan jarak jauh sebelum adanya teknologi komunikasi canggih. Pada abad 19, pengembangan telegraf tanpa kawat memungkinkan sinyal listrik untuk mengirimkan pesan jarak jauh. Inovasi seperti telepon dan radio mengubah cara kita mengirim dan menerima sinyal fisik, membuat komunikasi jarak jauh menjadi lebih mudah dan efisien. Saat ini, sinyal fisik digunakan dalam berbagai sistem komunikasi, seperti telepon seluler, internet, televisi, dll. 3. Imaging Modalities Imaging modalities adalah metode yang digunakan untuk membuat gambar dalam bidang radiologi dan medis. Beberapa modalitas imaging yang umum digunakan meliputi X-ray, CT (Computed Tomography), MRI (Magnetic Resonance Imaging), Ultrasound, PET (Positron Emission Tomography) dan lain-lain. Setiap modalitas memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal resolusi, biaya, efek pada tubuh dan lainnya. Sejarah imaging modalities bermula pada tahun 1895 ketika Wilhelm Röntgen menemukan sinar-X, yang merupakan metode pertama untuk membuat gambar dalam tubuh manusia. Sejak saat itu, banyak perkembangan dan inovasi dalam bidang radiologi dan medis, seperti CT scan yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1972 dan MRI yang pertama kali digunakan pada tahun 1977. Kemajuan teknologi dan penemuan baru dalam bidang ini terus berlanjut hingga saat ini, memungkinkan pengembangan modalitas imaging yang lebih baik dan lebih efektif. 4. Project Radiography Project radiography adalah suatu metode inspeksi non-destruktif yang menggunakan sinar-x atau gamma ray untuk memperoleh gambar internal dari suatu objek. Ini biasanya digunakan untuk memeriksa integritas bahan atau struktur dan mendeteksi cacat atau kegagalan yang mungkin terjadi. Sejarah project radiography bermula pada tahun 1895, ketika Wilhelm Conrad Roentgen menemukan sinar-x. Dalam beberapa tahun setelah itu, teknologi radiografi mulai digunakan dalam bidang medis dan industri. Pada awalnya, proses ini membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya sering tidak jelas, tetapi dengan berkembangnya teknologi, proses radiografi menjadi lebih cepat dan akurat. Sekarang, project radiography merupakan alat yang sangat penting dalam inspeksi non-destruktif dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti industri pertambangan, penerbangan, dan manufaktur. 5. Computed Tomography Computed Tomography (CT) adalah metode pemindaian medical yang menggabungkan penggunaan sinar-X dan teknologi pemrosesan komputer untuk memproduksi gambar 3 dimensi dari dalam tubuh. CT digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada organ dalam, seperti tumor, kista, atau cacat pada tulang. Computed Tomography (CT) pertama kali dikembangkan oleh Dr. Godfrey Hounsfield, seorang insinyur Inggris, pada tahun 1971. Ia memperoleh hasil dengan menggabungkan sinar-X dengan teknologi pemrosesan komputer dan memperlihatkan bagaimana gambar organ dalam dapat diambil dengan memproses data dari berbagai sudut. CT pertama kali digunakan dalam praktik medis pada tahun 1972 dan sejak itu telah menjadi alat diagnostik yang penting dalam praktik medis. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi CT telah berkembang pesat dan saat ini lebih presisi dan memiliki resolusi gambar yang lebih baik. 6. Nuclear Medicine Nuclear Medicine adalah spesialisasi medis yang menggunakan sejumlah kecil bahan radioaktif untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit dan kondisi. Ini melibatkan penggunaan kamera khusus dan perangkat pencitraan lain untuk menghasilkan gambar tubuh, yang kemudian dapat digunakan untuk mendiagnosis kondisi dan memantau keefektifan perawatan. Sejarah nuclear medicine dimulai pada akhir 1940-an dan awal 1950-an, ketika isotop radioaktif pertama kali digunakan untuk keperluan medis. Pada tahun-tahun berikutnya, penggunaan bahan radioaktif dalam pengobatan berkembang pesat, mengarah pada pengembangan berbagai teknik pencitraan dan prosedur terapeutik. Salah satu terobosan paling awal dan terpenting di bidang nuclear medicine adalah pengembangan kamera gamma, yang memungkinkan dokter menghasilkan gambar tubuh dan memantau distribusi bahan radioaktif. Ini diikuti oleh pengembangan teknik pencitraan lain seperti positron emission tomography (PET) dan single photon emission computed tomography (SPECT). Selama bertahun-tahun, medicine nuclear telah menjadi alat yang semakin penting dalam diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi medis, termasuk kanker, penyakit jantung, gangguan saraf, dan lain-lain. Saat ini, ini adalah komponen penting dari praktik medis modern, dan terus berkembang dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan aplikasi baru. 7. Ultrasound Imaging Pencitraan ultrasonografi, juga dikenal sebagai sonografi, adalah teknik pencitraan medis yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ dan jaringan dalam. Gelombang suara dikirim ke tubuh menggunakan transduser dan gema ditangkap dan digunakan untuk membuat gambar detail dari area target. Pencitraan USG non-invasif, tidak menyakitkan, dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi medis, termasuk kebidanan, ginekologi, dan pencitraan diagnostik perut dan panggul. Penggunaan Aplikasi mesin USG di dunia medis dimulai ketika manusia mulai mengukur jarak menggunakan gelombang suara bawah air. SONAR sebenarnya singkatan dari Sound Navigation and Ranging (Navigasi Suara dan Jangkauan). Sonar Medis juga dianggap sebagai scanner USG. Pada tahun 1826, Dr Jean-Daniel Colladon dari Swiss berhasil menggunakan sebuah lonceng bawah air untuk mengetahui kecepatan suara di Danau Jenewa. Selama akhir tahun 1800-an, fisikawan mulai mengidentifikasi fisik fundamental dari gelombang suara, refraksi, propagasi dan transmisi. Lord Rayleigh dari Inggris, menerbitkan “The Theory of Sound” (Teori Suara) pada tahun 1877. Lazzaro Spallanzani dari Italia dianggap berjasa karena menemukan USG pada tahun 1794 ketika ia menunjukkan bagaimana kelelawar secara akurat dapat terbang dalam gelap menggunakan echo refleksi dari suara tak terdengar di frekuensi tinggi. Francis Galton menciptakan getaran suara frekuensi sangat tinggi pada tahun 1876, yang mampu didengar telinga manusia, melalui Whistle Galton. Pada tahun 1880, Pierre Curie dan Jacques Curie dari Perancis menemukan efek piezo-listrik. Mereka menemukan bahwa USG bisa menghasilkan dan diterima dalam frekuensi megahertz. Sistem deteksi sonar pertama kali diciptakan untuk eksplorasi bawah air dan navigasi. Penemuan dioda dan trioda di tahun 1900-an juga mendorong perkembangan USG. Paul Langevin dan Constantin Chilowsky dari Perancis mengembangkan sebuah perangkat suara-echo frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh USG. Lahirlah hidrofon, dengan menggunakan transduser dan menggunakan kristal kuarsa yang ditemukan oleh Curie bersaudara. Dr Ian Donald menyarankan agar sonar dapat digunakan untuk diagnosis medis. Praktik ini dimulai setelah USG digunakan secara terbatas setelah Perang Dunia II. Pada tanggal 21 Juli 1955, beliau mulai bekerja pada eksperimen yang melibatkan detektor logam cacat ultrasonik industri. USG kemudian dirasakan sangat berguna dalam mendeteksi dan membedakan fibroid, Glossary Link tumor perut dan Glossary Link kista. Dr Karl Theodore Dussik dari Austria menyelidiki USG transmisi di Glossary Link otak pada tahun 1942 dan menerbitkan beberapa karya ultrasonik medis. Dr Ian Donald bersama rekan lain dari Glasgow telah berjasa melakukan banyak hal dalam pengembangan aplikasi dan teknologi praktis. Karya-karya mereka telah menyebabkan penggunaan teknologi yang lebih luas dalam praktik medis ini. Lebih banyak lagi tersedia sistem yang lebih komersial, seperti gambar greyscale dan bistable. Glossary Link Doppler USG juga dikembangkan dengan mengkombinasikan pindai Duplex dan pindai berwarna. Bahkan sekarang aliran darah melalui pembuluh tubuh dapat dilihat. Pencitraan 3D dan 4D juga sekarang tersedia, yang dimuali dengan penciptaan microchip pada tahun 1970. 8. Magnetic Resonance Imaging Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknik pencitraan medis non-invasif yang digunakan untuk memvisualisasikan struktur internal tubuh secara detail. Ini menggunakan medan magnet yang kuat, gelombang radio, dan pemrosesan komputer untuk menghasilkan gambar detail organ, jaringan, dan tulang. MRI memberikan gambar yang jelas tanpa paparan radiasi pengion, menjadikannya alat yang aman dan efektif untuk diagnosis dan pemantauan banyak kondisi medis. Sejarah Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI) dimulai pada tahun 1940-an, ketika fisikawan pertama kali menemukan prinsip resonansi magnetik. Pada tahun 1970-an, para ilmuwan dan insinyur mengembangkan mesin MRI pertama, yang berukuran besar dan mahal serta hanya dapat menghasilkan gambar beresolusi rendah. Selama beberapa dekade berikutnya, peningkatan teknologi mengarah pada pengembangan mesin MRI yang lebih canggih yang menghasilkan gambar berkualitas lebih tinggi, lebih ringkas dan terjangkau, serta dapat digunakan untuk berbagai aplikasi medis yang lebih luas. Saat ini, MRI banyak digunakan dalam pengobatan untuk mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi medis, termasuk tumor, infeksi, cedera, dan gangguan neurologis. 9. Multimodality Imaging Multimodality imaging adalah suatu teknik pemindaian atau pemeriksaan medis yang menggabungkan beberapa metode pemindaian atau pemeriksaan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan akurat dari suatu bagian tubuh. Metode pemindaian yang digabungkan bisa meliputi CT scan, MRI, PET, ultrasound, dll. Sejarah multimodality imaging bisa ditelusuri sejak tahun 1950-an, ketika teknologi pemindaian pertama kali muncul dan mulai digunakan dalam praktik medis. Pada tahun 1970-an, teknologi CT scan mulai dikembangkan dan mulai digunakan untuk memperoleh gambaran dalam dari tubuh. Pada tahun 1980-an, teknologi MRI mulai dikembangkan dan mulai digunakan sebagai alternatif pemindaian yang lebih aman dan tanpa radiasi. Kemudian, pada tahun 1990-an dan 2000-an, teknologi pemindaian lainnya seperti PET dan ultrasound mulai dikembangkan dan digabungkan dengan CT scan dan MRI untuk memperoleh gambaran tubuh yang lebih lengkap dan akurat. Saat ini, multimodality imaging sudah menjadi bagian penting dalam praktik medis dan membantu dalam diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit.