Anda di halaman 1dari 5

Nama : Satriani Syarma Fasih

NIM : 120430106

Kelas : RB

1. History Of Medical Imaging


Medical imaging adalah suatu teknik yang digunakan untuk membuat gambar dari
tubuh manusia dengan tujuan untuk diagnosis, pemantauan, dan intervensi medis. Ini
termasuk modalitas seperti X-ray, CT scan, MRI, ultrasound, dan lain-lain. Sejarah
medical imaging bermula pada abad ke-19 dengan pengenalan X-ray oleh Wilhelm
Conrad Roentgen pada 1895. Sejak itu, banyak teknologi baru yang ditemukan, seperti
tomografi komputer (CT), resonansi magnetik (MRI), dan ultrasound (USG). Setiap
teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan, dan dokter biasanya memilih teknologi
yang paling sesuai untuk kondisi pasien tertentu.
2. Physical Signals
Physical signals adalah representasi fisik dari informasi yang dapat diamati dan diukur.
Mereka dapat berupa gelombang elektromagnetik, suara, gelombang mekanik, dll, dan
digunakan dalam sistem komunikasi dan transmisi informasi. Sejarah pengiriman
sinyal fisik bisa ditemukan sejak zaman pra-modern. Misalnya, sinyal fisik seperti
tanda-tanda fajar dan lilin digunakan untuk mengirimkan pesan jarak jauh sebelum
adanya teknologi komunikasi canggih. Pada abad 19, pengembangan telegraf tanpa
kawat memungkinkan sinyal listrik untuk mengirimkan pesan jarak jauh. Inovasi
seperti telepon dan radio mengubah cara kita mengirim dan menerima sinyal fisik,
membuat komunikasi jarak jauh menjadi lebih mudah dan efisien. Saat ini, sinyal fisik
digunakan dalam berbagai sistem komunikasi, seperti telepon seluler, internet, televisi,
dll.
3. Imaging Modalities
Imaging modalities adalah metode yang digunakan untuk membuat gambar dalam
bidang radiologi dan medis. Beberapa modalitas imaging yang umum digunakan
meliputi X-ray, CT (Computed Tomography), MRI (Magnetic Resonance Imaging),
Ultrasound, PET (Positron Emission Tomography) dan lain-lain. Setiap modalitas
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal resolusi, biaya, efek pada tubuh dan
lainnya. Sejarah imaging modalities bermula pada tahun 1895 ketika Wilhelm Röntgen
menemukan sinar-X, yang merupakan metode pertama untuk membuat gambar dalam
tubuh manusia. Sejak saat itu, banyak perkembangan dan inovasi dalam bidang
radiologi dan medis, seperti CT scan yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1972
dan MRI yang pertama kali digunakan pada tahun 1977. Kemajuan teknologi dan
penemuan baru dalam bidang ini terus berlanjut hingga saat ini, memungkinkan
pengembangan modalitas imaging yang lebih baik dan lebih efektif.
4. Project Radiography
Project radiography adalah suatu metode inspeksi non-destruktif yang menggunakan
sinar-x atau gamma ray untuk memperoleh gambar internal dari suatu objek. Ini
biasanya digunakan untuk memeriksa integritas bahan atau struktur dan mendeteksi
cacat atau kegagalan yang mungkin terjadi. Sejarah project radiography bermula pada
tahun 1895, ketika Wilhelm Conrad Roentgen menemukan sinar-x. Dalam beberapa
tahun setelah itu, teknologi radiografi mulai digunakan dalam bidang medis dan
industri. Pada awalnya, proses ini membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya sering
tidak jelas, tetapi dengan berkembangnya teknologi, proses radiografi menjadi lebih
cepat dan akurat. Sekarang, project radiography merupakan alat yang sangat penting
dalam inspeksi non-destruktif dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti industri
pertambangan, penerbangan, dan manufaktur.
5. Computed Tomography
Computed Tomography (CT) adalah metode pemindaian medical yang
menggabungkan penggunaan sinar-X dan teknologi pemrosesan komputer untuk
memproduksi gambar 3 dimensi dari dalam tubuh. CT digunakan untuk
mengidentifikasi masalah pada organ dalam, seperti tumor, kista, atau cacat pada
tulang. Computed Tomography (CT) pertama kali dikembangkan oleh Dr. Godfrey
Hounsfield, seorang insinyur Inggris, pada tahun 1971. Ia memperoleh hasil dengan
menggabungkan sinar-X dengan teknologi pemrosesan komputer dan memperlihatkan
bagaimana gambar organ dalam dapat diambil dengan memproses data dari berbagai
sudut. CT pertama kali digunakan dalam praktik medis pada tahun 1972 dan sejak itu
telah menjadi alat diagnostik yang penting dalam praktik medis. Dalam beberapa tahun
terakhir, teknologi CT telah berkembang pesat dan saat ini lebih presisi dan memiliki
resolusi gambar yang lebih baik.
6. Nuclear Medicine
Nuclear Medicine adalah spesialisasi medis yang menggunakan sejumlah kecil bahan
radioaktif untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit dan kondisi. Ini
melibatkan penggunaan kamera khusus dan perangkat pencitraan lain untuk
menghasilkan gambar tubuh, yang kemudian dapat digunakan untuk mendiagnosis
kondisi dan memantau keefektifan perawatan. Sejarah nuclear medicine dimulai pada
akhir 1940-an dan awal 1950-an, ketika isotop radioaktif pertama kali digunakan untuk
keperluan medis. Pada tahun-tahun berikutnya, penggunaan bahan radioaktif dalam
pengobatan berkembang pesat, mengarah pada pengembangan berbagai teknik
pencitraan dan prosedur terapeutik.
Salah satu terobosan paling awal dan terpenting di bidang nuclear medicine adalah
pengembangan kamera gamma, yang memungkinkan dokter menghasilkan gambar
tubuh dan memantau distribusi bahan radioaktif. Ini diikuti oleh pengembangan teknik
pencitraan lain seperti positron emission tomography (PET) dan single photon emission
computed tomography (SPECT).
Selama bertahun-tahun, medicine nuclear telah menjadi alat yang semakin penting
dalam diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi medis, termasuk kanker, penyakit
jantung, gangguan saraf, dan lain-lain. Saat ini, ini adalah komponen penting dari
praktik medis modern, dan terus berkembang dan berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi dan aplikasi baru.
7. Ultrasound Imaging
Pencitraan ultrasonografi, juga dikenal sebagai sonografi, adalah teknik pencitraan
medis yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan
gambar organ dan jaringan dalam. Gelombang suara dikirim ke tubuh menggunakan
transduser dan gema ditangkap dan digunakan untuk membuat gambar detail dari area
target. Pencitraan USG non-invasif, tidak menyakitkan, dan banyak digunakan dalam
berbagai aplikasi medis, termasuk kebidanan, ginekologi, dan pencitraan diagnostik
perut dan panggul. Penggunaan Aplikasi mesin USG di dunia medis dimulai ketika
manusia mulai mengukur jarak menggunakan gelombang suara bawah air. SONAR
sebenarnya singkatan dari Sound Navigation and Ranging (Navigasi Suara dan
Jangkauan). Sonar Medis juga dianggap sebagai scanner USG. Pada tahun 1826, Dr
Jean-Daniel Colladon dari Swiss berhasil menggunakan sebuah lonceng bawah air
untuk mengetahui kecepatan suara di Danau Jenewa. Selama akhir tahun 1800-an,
fisikawan mulai mengidentifikasi fisik fundamental dari gelombang suara, refraksi,
propagasi dan transmisi. Lord Rayleigh dari Inggris, menerbitkan “The Theory of
Sound” (Teori Suara) pada tahun 1877. Lazzaro Spallanzani dari Italia dianggap berjasa
karena menemukan USG pada tahun 1794 ketika ia menunjukkan bagaimana kelelawar
secara akurat dapat terbang dalam gelap menggunakan echo refleksi dari suara tak
terdengar di frekuensi tinggi. Francis Galton menciptakan getaran suara frekuensi
sangat tinggi pada tahun 1876, yang mampu didengar telinga manusia, melalui Whistle
Galton. Pada tahun 1880, Pierre Curie dan Jacques Curie dari Perancis menemukan
efek piezo-listrik. Mereka menemukan bahwa USG bisa menghasilkan dan diterima
dalam frekuensi megahertz. Sistem deteksi sonar pertama kali diciptakan untuk
eksplorasi bawah air dan navigasi. Penemuan dioda dan trioda di tahun 1900-an juga
mendorong perkembangan USG. Paul Langevin dan Constantin Chilowsky dari
Perancis mengembangkan sebuah perangkat suara-echo frekuensi tinggi yang
dihasilkan oleh USG. Lahirlah hidrofon, dengan menggunakan transduser dan
menggunakan kristal kuarsa yang ditemukan oleh Curie bersaudara. Dr Ian Donald
menyarankan agar sonar dapat digunakan untuk diagnosis medis. Praktik ini dimulai
setelah USG digunakan secara terbatas setelah Perang Dunia II. Pada tanggal 21 Juli
1955, beliau mulai bekerja pada eksperimen yang melibatkan detektor logam cacat
ultrasonik industri. USG kemudian dirasakan sangat berguna dalam mendeteksi dan
membedakan fibroid, Glossary Link tumor perut dan Glossary Link kista. Dr Karl
Theodore Dussik dari Austria menyelidiki USG transmisi di Glossary Link otak pada
tahun 1942 dan menerbitkan beberapa karya ultrasonik medis. Dr Ian Donald bersama
rekan lain dari Glasgow telah berjasa melakukan banyak hal dalam pengembangan
aplikasi dan teknologi praktis. Karya-karya mereka telah menyebabkan penggunaan
teknologi yang lebih luas dalam praktik medis ini. Lebih banyak lagi tersedia sistem
yang lebih komersial, seperti gambar greyscale dan bistable. Glossary Link Doppler
USG juga dikembangkan dengan mengkombinasikan pindai Duplex dan pindai
berwarna. Bahkan sekarang aliran darah melalui pembuluh tubuh dapat dilihat.
Pencitraan 3D dan 4D juga sekarang tersedia, yang dimuali dengan penciptaan
microchip pada tahun 1970.
8. Magnetic Resonance Imaging
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknik pencitraan medis non-invasif yang
digunakan untuk memvisualisasikan struktur internal tubuh secara detail. Ini
menggunakan medan magnet yang kuat, gelombang radio, dan pemrosesan komputer
untuk menghasilkan gambar detail organ, jaringan, dan tulang. MRI memberikan
gambar yang jelas tanpa paparan radiasi pengion, menjadikannya alat yang aman dan
efektif untuk diagnosis dan pemantauan banyak kondisi medis. Sejarah Pencitraan
Resonansi Magnetik (MRI) dimulai pada tahun 1940-an, ketika fisikawan pertama kali
menemukan prinsip resonansi magnetik. Pada tahun 1970-an, para ilmuwan dan
insinyur mengembangkan mesin MRI pertama, yang berukuran besar dan mahal serta
hanya dapat menghasilkan gambar beresolusi rendah. Selama beberapa dekade
berikutnya, peningkatan teknologi mengarah pada pengembangan mesin MRI yang
lebih canggih yang menghasilkan gambar berkualitas lebih tinggi, lebih ringkas dan
terjangkau, serta dapat digunakan untuk berbagai aplikasi medis yang lebih luas. Saat
ini, MRI banyak digunakan dalam pengobatan untuk mendiagnosis dan memantau
berbagai kondisi medis, termasuk tumor, infeksi, cedera, dan gangguan neurologis.
9. Multimodality Imaging
Multimodality imaging adalah suatu teknik pemindaian atau pemeriksaan medis yang
menggabungkan beberapa metode pemindaian atau pemeriksaan untuk memperoleh
gambaran yang lebih lengkap dan akurat dari suatu bagian tubuh. Metode pemindaian
yang digabungkan bisa meliputi CT scan, MRI, PET, ultrasound, dll. Sejarah
multimodality imaging bisa ditelusuri sejak tahun 1950-an, ketika teknologi
pemindaian pertama kali muncul dan mulai digunakan dalam praktik medis. Pada tahun
1970-an, teknologi CT scan mulai dikembangkan dan mulai digunakan untuk
memperoleh gambaran dalam dari tubuh. Pada tahun 1980-an, teknologi MRI mulai
dikembangkan dan mulai digunakan sebagai alternatif pemindaian yang lebih aman dan
tanpa radiasi. Kemudian, pada tahun 1990-an dan 2000-an, teknologi pemindaian
lainnya seperti PET dan ultrasound mulai dikembangkan dan digabungkan dengan CT
scan dan MRI untuk memperoleh gambaran tubuh yang lebih lengkap dan akurat. Saat
ini, multimodality imaging sudah menjadi bagian penting dalam praktik medis dan
membantu dalam diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit.

Anda mungkin juga menyukai