Segala puji hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, khususnya penulis, sehingga bisa menyelesaikan makalah Fisika dengan tema
Penerapan Konsep elektromagnetik dalam penggunaan ultrasonografi(usg).
Sering timbul inovasi baru dalam penggunaan teknologi seiiring dengan perkembangan
zaman, khususnya dalam bidang kesehatan. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai alat
kedokteran yang dikembangkan melalui konsep dasar ilmu pengetahuan, misalnya fisika,
biologi, kimia dan sebagainya. Penggunaan alat-alat tersebut tidak sepenuhnya berdampak positif
melainkan memiliki potensi berpengaruh negatif pada kesehatan.
Makalah sederhana ini pada dasarnya disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Fisika materi elekromagnetik sekaligus diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
penerapan konsep fisika di kehidupan sehari-hari khususnya bidang kesehatan.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini. Penulis sangat mengharapkan kritik
dan tanggapan yang membangun dari siapa saja yang berminat menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .
Daftar Isi
Bab 1: Pendahuluan ....
Bab 2: Pembahasan .......
1. Pengertian Ultrasonografi ......
2. Sejarah Pengertian Ultrasonografi .
3. Prinsip Ultrasonografi ..... .
4. Fisika dasar gelombang ultrasonik pada usg............
5. Jenis-jenis pemeriksaan...
6. Cara kerja..................................
7. Penyulit........
8. Kekurangan Ultrasonografi .
Bab 3 Penutup .....................................................................................................................
1. Kesimpulan ......................................................................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................................................
ULTRASONOGRAFI (USG)
ULTRASONOGRAFI (USG)
A. PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama
dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas
pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu
aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa
ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembengan teknologi
untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu
contoh pengaplikasian dunia IT di dunia kesehatan adalah penggunaan alatalat kedokteran yang mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya
adalah USG (Ultra sonografi).
Endokrinologi
c.
Gastroenterologi
d.
e.
f.
g.
Urologi
h.
Intravascular ultrasound
i.
2. Sejarah USG
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu
teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918),
seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya
kapal
selam
musuh.
Kemudian
digunakan
dalam
pelayaran
untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937),
teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi
hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang
dunia keII, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada
beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang Usg merupakan
alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.
3. Prinsip USG
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekwensi lebih tinggi daripada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa
mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai
frekwensi antara 20 20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz).. Sedangkan
dalam pemeriksaan USG ini mengunakan frekwensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta
Hz).
Gelombang suara frekwensi tingi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang
terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer. Perubahan bentuk akibat
gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan teganganlistrik. Fenomena ini
disebut efek Piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG
selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan
listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan
mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara
frekwensi tingi.
4. Fisika dasar gelombang ultrasonik pada usg
Pemahaman mengenai sifat fisik gelombang ultrasonik sangat diperlukan
didalam pemeriksaan USG, antara lain :
a. Untuk mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian dan cara pemeriksaan alat
USG
b. Untuk membuat interpretasi gambaran USG dan mengenal berbagai
gambaran artefak yang ditimbulkan
c. Untuk memahami efek biologik dan segi keamanan dalam penggunaan alat
diagnostik USG yang dewasa ini masih perlu dipantau
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang suara frekuensi gelombang
suara yang dapat didengar oleh telinga manusia. Alat diagnostik USG
menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi 1-10 MHz.
Kecepatan gelombang suara didalam suatu medium akan berbeda dari
medium lainnya. Sifat akustik medium menentukan perbedaan ini.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas
gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan. USG 2D
hanya menggunakan dimensi panjang dan lebar. Janin akan tampak samarsamar seperti bayangan tapi gerakannya terpantau pada layar monitor.
Untuk pemeriksaan awal biasanya dokter menggunakan USG 2D. Jika
ditemukan kelainan janin barulah digunakan USG 3D atau 4D.
USG 2D saja sebetulnya sudah sangat memadai untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Kecuali dalam keadaan kelainan tertentu yang
harus dilakukan pemeriksaan 4D, seperti dicurigai adanya kelainan bawaan
kecil-kecil. Kalau yang besar2 seperti hidrosefalus (besar kepala), anensefali
(nggak ada batok kepala), amelia (tidak ada anggota gerak) dll masih bisa
'dilihat' dengan USG 2 D.
b. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda
(dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan
janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat
diputar (bukan janinnya yang diputar).
c.
USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat
bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi
pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim. USG 4D adalah hasil penyempurnaan dari USG 3D. Menggunakan
empat dimensi yakni lebar, panjang, kedalaman plus gerak (dimensi waktu).
Sehingga hasilnya lebih detail dan akurat, karena bisa melihat bentuk janin
secara yang nyata. Bahkan mancung atau peseknya hidung janin pun bisa
diketahui. Alat ini dikembangkan pada tahun 1992 oleh seorang peneliti,
Kazunori Baba dari Institute of Medical Electronics, Universitas Tokyo.
d. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama
aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan
janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
1) Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
2) Tonus (gerak janin).
3) Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
4) Doppler arteri umbilikalis.
5) Reaktivitas denyut jantung janin.
6. Cara Kerja alat Ultrasonografi
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang
suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi
akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian
tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi
akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan
bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya.
A- mode L : Dalam sistem ini, gambar yang berupa defleksi vertikal pada
osiloskop. Besar amplitudo setiap defleksi sesuai dengan energy eko yang
diterima transducer.
b. B- mode
: Pada layar monitor (screen) eko nampak sebagai suatu titik
dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas eko yang
dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi
berupa penampang irisan tubuh, cara ini disebut B Scan.
c.
M- mode
: Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa jantung.
Tranducer tidak digerakkan. Disini jarak antara transducer dengan organ
yang memantulkan eko selalu berubah, misalnya jantung dan katubnya.
7. Penyulit
Suatu penyulit yang umum pada pemeriksaan USG disebabkan karena USG
tidak mampu menembus bagian tertentu badan. Tujuh puluh persen
gelombang suara yang mengenai tulang akan dipantulkan, sedang pada
perbatasan rongga-rongga yang mengandung gas 99% dipantulkan. Dengan
demikian pemeriksaan USG paru dan tulang pelvis belum dapat dilakukan.
Dan diperkirakan 25% pemeriksaan di abdomen diperoleh hasil yang kurang
memuaskan karena gas dalam usus. Penderita gemuk agak sulit, karena
lemak yang banyak akan memantulkan gelombang suara yang sangat kuat.
b.
a.
b.
9.
a.
b.
c.
Saat layar menunjukan gambar janin, jangan ragu bertanya jika Anda ingin
tahu tentang kehamilan dan janin Anda pada dokter.
5)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Lain-lain:
Jarak biorbita
Panjang humerus
Panjang fibia-fibula
Panjang radius-ulna
Lebra serebelum
Ukuran jantung
Ukuran ginjal
Ukuran limpa, dsb
Parameter yang paling sering digunakan adalah : Ukuran DBP dan Femur
i) Semakin tua usia kehamilan, variasi biologik makin lebar
j) Semakin tua usia kehamilan,makin berkurang ketepatan
k) Semakin tua usia kehamilan, penentuan usia kehamilan
l) Semakin tua usia kehamilan, melalui pemeriksaan biometri
b. Tersangka kehamilan multiple
Dapat dijumpai lebih dari 1 kantong gestasi. Dapat diketahui dengan jelas
mulai kehamilan 6 minggu.
c. Perdarahan dalam kehamilan
Komplikasi pada Kehamilan Trimester I:
1) Perdarahan nidasi tanda Hartman
2) Abortus USG untuk menilai keadaan mudiqah/janin serta luasnya daerah
perdarahan intra uterin
3) Kehamilan Anembrionik (blighted ovum)
4) Molahidalidosa
d. Kehamilan Ektropik
e. Tersangka kematian mudiqah (janin)
f. Tersangka kehamilan ektopik
g. Tersangka kehamilan mola
h. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea
i. Presentasi janin tidak jelas.
Pemeriksaan USG pada kehamilan Trimester II dan III : pemeriksaan Leopold
yang sukar karena pasien gemuk, kehamilan protein, hidramion
j. Tersangka pertumbuhan janin terhambat
k. Tersangka janin besar
l. Tersangka oligohidramion/polihidramion
m. Penentuan profil tersangka biofisik janin
n. Evaluasi letak dan keadan plasenta
Pemeriksaan USG pada kehamilan Trimester II dan III: Pemeriksaan Leopold
yang sukar karena pasien gemuk, kehamilan protein, hidramin, dsb.
o. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan
Kelainan kongenital akan semakin besar, bila ditemukan:
1) Oligohidramnion, terutama sebelum kehamilan 20 minggu
2) Hidramnion (polihidramnion)
3) Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)
4) Kelainan bentuk tubuh (Contoh : kepala tidak oval)/struktur intrafetal (asites,
tumor)
5)
6)
7)
8)
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut,
lemak baru menembus rahim.
d.
e.
Biopsi jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat
dimonitor pada layar USG.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plasenta dan adanya
masalah-masalah seperti plasenta revia dll.
l.
m.
n. Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim, tapi juga
banyak kelainan janin seperti hidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan
jantung, kelainan kromoson, dll.
13.
a. Trimester I
1) Memastikan hamil atau tidak.
2)
Mengetahui keadaan
kehidupannya.
janin,
lokasi
hamil,
jumlah
janin
dan
tanda
b. Trimester II:
1) Melakukan penapisan secara menyeluruh.
2) Menentukan lokasi plasenta.
3) Mengukur panjang serviks.
c. Trimester III:
1) Menilai kesejahteraan janin.
2) Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
3) Melihat posisi janin dan tali pusat.
4) Menilai keadaan plasenta.
14.
15.
a.
b.
c.
d.
1)
2)
e.
f.
panjang femur yang paling awal dilakukan sebelumnya, oleh karena hasilnya
akan lebih akurat. Dengan demikian usia gestasi sekarang = usia gestasi
pada pemeriksaan pertama + interval waktu (minggu) sampai pemeriksaan
sekarang. Pengukuran bagian-bagian struktur tubuh janin yang abnormal
(seperti kepala pada janin hidrosefalus atau ekstremitas pada janin dengan
displasia skeletal) tidak boleh digunakan untuk penghitungan usia kehamilan
Standard pengukuran DBP dilakukan pada bidang aksial kepala melalui
thalamus
(transthalamik).
Jika
bentuk
kepala
dolikosefalus
atau
brakhisefalus, pengukuran DBP akan tidak akurat. Bentuk kepala yang
demikian dapat diketahui melalui pengukuran indeks sefalik, yaitu rasio DBP
dengan diameter fronto-oksipital. Pada keadaan tersebut ukuran yang
digunakan sebaiknya adalah lingkar kepala.
Pengukuran lingkar kepala dilakukan pada bidang yang sama seperti pada
pengukuran DBP. Pengukuran dilakukan melalui permukaan luar tulang
kepala.
Panjang femur harus diukur dan dicatat secara rutin setelah kehamil-an 14
minggu. Seperti halnya ukuran kepala, panjang femur juga mempunyai
variasi biologik tertentu pada kehamilan lanjut.
Perkiraan berat janin harus ditentukan pada akhir trimester II dan trimester
III, dan memerlukan pengukuran lingkar abdomen.
Pengukuran lingkar abdomen dilakukan melalui bidang transversal abdomen
pada daerah pertemuan vena porta kiri dan kanan. Pengukuran lingkar
abdomen diperlukan untuk memprakirakan berat janin dan untuk
mendeteksi pertumbuhan janin terhambat dan makrosomia.
Jika sebelumnya sudah dilakukan pengukuran biometri janin, maka
prakiraan laju pertumbuhan janin harus ditentukan.
Evaluasi uterus (termasuk serviks) dan struktur adneksa.
Pemeriksaan ini berguna untuk memperoleh temuan tambahan yang
mempunyai arti klinis penting. Jika terlihat suatu mioma uteri atau massa
adneksa, catat lokasi dan ukurannya. Ovarium ibu seringkali tidak bisa
ditemukan dalam pemeriksaan ultrasonografi pada trimester II dan III.
Pemeriksaan cara transvaginal atau transperineal berguna untuk
mengevaluasi serviks, bila pada cara pemeriksaan trans abdominal letak
kepala janin menghalangi pemeriksaan serviks.
Meskipun tidak perlu dibatasi, pemeriksaan ultrasonografi paling tidak harus
meliputi penilaian anatomi janin seperti: ventrikel serebri, fossa posterior
(termasuk hemisfer serebri dan sisterna magna), four-chamber view jantung
(termasuk posisinya di dalam toraks), spina, lambung, ginjal, kandung kemih,
insersi tali pusat janin dan keutuhan dinding depan abdomen. Jika posisi
janin memungkinkan, lakukan juga pemeriksaan terhadap bagian-bagian
janin lainnya.
Dalam praktiknya tidak semua kelainan sistem organ tersebut di atas dapat
dideteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan tersebut di atas
dianjurkan sebagai standar minimal untuk mempelajari anatomi janin.
Kadang-kadang beberapa bagian struktur janin tidak bisa dilihat, karena
posisi janin, volume cairan amnion yang berkurang, dan habitus tubuh ibu
5)
16.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kesimpulan:
Dengan ditemukannya Ultrasonografi, dokter dapat melihat sejauh mana perkembangan
yag terjadi pada janin Ibu, keaktifan gerakan, ketepatan posisi sesuai usia, kemungkinan adanya
penyakit, kelainan, gangguan, dan sebagainya yang menyertai kehamilan Ibu.
Tentu saja, dunia kesehatan dan fisika medis juga mengalami kemajuan dengan adanya
alat tersebut. Dalam penerapannya di dalam ilmu fisika, Ultrasonografi menggunakan gelombang
elektromagnetik untuk dapat menampilkan citra yang dapat memunculkan gambar tiga dimensi
dari tubuh pasien.
D. PUSTAKA
http://atem.weblog.com/2008/12/Ultrasonografy-1.html
http://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography/
http://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/Cyberwoman/detail.aspx?
x=Mother+And+Baby&y=Cyberwoman%7C0%7C0%7C8%7C819
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2008/5/18/kel2.html