Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wulan Putri Ananta

NIM : K011211265
Kelas : KESMAS E

BENUA MARITIM INDONESIA

1. Konsepsi Benua Maritim Indonesia


Konsepsi benua maritim seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara
kepulauan hampir seluruh dunia mengakui bahwa dan kita juga di Indonesia sendiri kita sudah
mendikler bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan, di mana wilayah Indonesia adalah pulau
yang dikelilingi oleh laut. Asia tenggara terutama adalah negara laut kemudian 2/3 dari luas Asia
tenggara adalah laut kemudian 2/3-nya juga adalah di Indonesia sendiri sedangkan Indonesia 2/3-nya
juga adalah sepertiga daratan. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar kedua di dunia setelah
negara Swedia dengan pulau 220.000 lebih sedangkan kita di Indonesia adalah 17.000 pulau.
Indonesia adalah negara kepulauan, sebelum Indonesia lahir atau sebelum NKRI hadir kita
disebut sebagai wilayah atau wawasan nusantara. Wilayah nusantara zaman kerajaan pada zaman
kerajaan-kerajaan Majapahit kemudian Sriwijaya dan seterusnya. Pada zaman penjajahan Belanda,
Jepang dan Indonesia merdeka maka disitulah kita mengkonsepsikan diri sebagai negara maritim atau
Benua Maritim Indonesia. Konsepsi ini dikuatkan atau diaktualisasikan pada tahun 1996 tahun, 1996
dalam konferensi Nasional Indonesia Indonesia mendiklar bahwa kita adalah negara kepulauan secara
formal dan memiliki basis-basis dalam konteks kenapa kemudian kita mengkonsepsikan diri sebagai
negara kepulauan sebagai Benua Maritim Indonesia. Di mana, luas daratan Indonesia di mana
perairannya itu dominan dan juga berinteraksi dengan wilayah darat artinya setiap wilayah perairan
di Indonesia punya korelasi penting dengan wilayah-wilayah daratan yang ada di daratan NKRI atau
daratan di wilayah nusantara ini. Di mana, konteks Benua Maritim Indonesia menjadi kekuatan negara
atau kekuatan negara dalam rangka untuk mengembangkan kemampuan dan tatanan ekonomi baru
bagi perspektif dunia di Asia tenggara maupun di dunia dan seperti yang kita ketahui 1520 tahun
terakhir Indonesia kemudian mencoba untuk bangkit dari pembangunannya dalam melihat Benua
Maritim Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki pulau yang banyak.
Seperti yang kita ketahui, bahwa kita adalah salahsatu negara mengenai bagaimana sejarah
nusantara di Indonesia yang seluruh kerajaan tersebut sudah punya ikatan emosional magis dan
religius terhadap laut di Indonesia atau laut wilayah kepulauan nusantara. Sehingga pengetahuan-
pengetahuan tradisional mereka, pengetahuan-pengetahuan teknologi-teknologi yang dimiliki oleh
kerajaan-kerajaan pada masa lampau itu menjadi bekal pengetahuan kita atau bekal kita untuk
bagaimana kemudian kita mengemas kebudayaan nusantara berbasis perspektif budaya Indonesia
khususnya Benua Maritim Indonesia.
Benua Maritim Indonesia ialah wilayah perairan dengan hamparan pulau-pulau di dalamnya
sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut, dan udara di atasnya tertata unik dengan sudut
pandang iklim dan cuaca, keadaan airnya, tatanan kerak bumi keragaman biota serta tatanan sosial
budaya. Hal ini yang menarik ada pada kalimat terakhir yaitu tentang tatanan sosial budaya, nah
hampir semua negara yang merupakan memiliki juga banyak pula khususnya yang melintasi garis
khatulistiwa kesatuan alamiah darat laut dan udara sama dengan negara-negara lain yang juga pulau.
Laut dan udara di atasnya unik dengan sudut pandang iklim dan cuaca keadaan air tatanan kerak bumi
keragaman biota kita hampir sama dengan negara-negara lain khususnya negara-negara yang dilintasi
garis khatulistiwa karena di situ juga ada keragaman biota yang berbeda dengan kita dengan negara
lain adalah budaya sosial budaya di Indonesia, jadi kalau kita lihat dari Sabang sampai Merauke,
Miangas sampai Pulau Roke itu memiliki kebudayaan yang berbeda-beda yang berbeda-beda masing-
masing suku bangsa etnis, menginterpretasi laut dengan sehingga aktivitas-aktivitas kemaritiman atau
aktivitas-aktivitas kelautan suku bangsa tadi itu berbeda-beda, artinya masing-masing punya tatanan
sosial budaya yang berbeda dalam menginterpretasi laut masing-masing . juga ada yang menganggap
laut sebagai sumber kehidupan, ada yang menganggap laut sebagai daerah magis, daerah yang perlu
dijaga, daerah yang mistis, ada yang menganggap laut sebagai transportasi dan seterusnya, ada ritua-
ritual adat seperti misalnya di pulau lamalera ada ritual berburu paus ada di pulau-pulau lainnya
seperti beburu penyu. Jadi semua suku bangsa memiliki perspektif nya masing-masing dalam melihat
menginterpretasi lautnya. Jadi tatanan sosial budaya kemudian menjadi penanda dan menjadi
keunikan bagi seluruh kerangka Benua Maritim Indonesia yang kita miliki sehingga kemudian ini
menjadi menarik untuk kita dilihat dari aspek sosial budaya karena aspek-aspek teknis tentang laut itu
dibahas di mata kuliah lain atau spesifik tentang ilmu kapal atau yang kalau kita ini adalah aspek-aspek
sosial budaya bagaimana masyarakat atau suku bangsa itu menginterpretasi laut yang berbeda-beda
yang unik dan seterusnya.
Benua Maritim Indonesia menjadi orientasi pembangunan Indonesia dimana konsep maritim
menjadi arah pengembangan proritas pembangunan Indonesia yang sebelumnya itu terabaikannya
sejak Indonesia merdeka 1945 kemudian setelah dikonsepsikan di tahun 96 arah pembangunan
kemudian bergeser melihat mengembangkan potensi-potensi sektor maritim di Indonesia yang
sebelumnya kita terkonsentrasi pada sektor agraris pertanian, perkebunan dan lain sebagainya itu
hanya 1/3 dari luas wilayah Indonesia dan 2/3nya adalah laut dan setelah sekian lama “mengabaikan
pembangunan Indonesia” terkonsentrasi pada sektor agraris di tahun 90-an Indonesia mulai
terkonsentrasi pada sektor maritim dimulai tahun 1990 jadi sudah menjadi orientasi pembangunan
Indonesia kemudian beberapa kebijakan-kebijakan menyertainya seperti misalnya deklarasi Bunaken
kemudian diubah menjadi tahun 1998 terkait dengan kain wol.
Pembentukan departemen eksplorasi laut dan perikanan tahun 1999 jadi sebelumnya itu masih
di bawah naungan kementerian-kementerian lain, namun nanti di tahun 99 baru kemudian dibentuk
satu departemen dalam hal ini setelah istilahnya sekarang kementerian-kementerian baru terkait
dengan eksplorasi laut kemudian pembentukan dewan maritim Indonesia seruan Sunda kelapa
gerbang Mina bahari dan kebijakan-kebijakan lainnya dilahirkan dalam rangka untuk benua maritim
menjadi orientasi pembangunan di Indonesia mulai dari kebijakan-kebijakan tentang zonasi laut
kemudian kebijakan-kebijakan penangkapan laut perkapalan, pelabuhan kapan penggunaan kapal dan
lain sebagainya itu sudah diatur sebelumnya. Ekspor impor terhadap hasil-hasil laut dan sebagainya
diatur dalam rangka untuk bagaimana menjaga sumber daya alam berbasis sumber daya laut
khususnya dalam konteks menjaga Indonesia menjadi Benua Maritim Indonesia dan kita jayam di
kemaritiman yang sementara ini sedang melakukan upayakan oleh Pemerintah.

Peta zona pembangunan kelautan masing-masing punya kewenangan nya, punya haknya dan
punya pengaturan-pengaturan tertentu dalam rangka untuk memanfaatkan atau menggunakan
sumber daya alam .
2. Karakteristik Benua Maritim Indonesia

Berdasrakan tatanan geologi dan teknologinya sistem BMI dapat dibedakan menjadi dua kawasan yaitu:
1) Kawasan barat BMI Kawasan barat BMI ini erlentang dari pantai barat Sumatera sampai ke pantai
timur Kalimantan Timur, memiliki ciri sistem Samudera Hindia (bagian luar BMI), memanjang dari
bagian barat Sumatera sampai ke selatan Sumba, serta sistem laut Jawa yang merupakan sistem
perairan Sunda (lempeng Benua Eurasia) pada sebagian besar perairan Indonesia pada bagian
dalam BMI.
2) Kawasan timur BMI Kawasan timur BMI memanjang dari bagian timur kawasan Timur BMI sampai
pada batas paling timur dari wilayah yuridiksi (wilayah di luar Wilayah Negara yang terdiri atas Zona
Ekonomi Eksklusif, Landas Kontinen, dan Zona Tambahan di mana negara memiliki hak-hak
berdaulat dan kewenangan tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan hukum internasional) Indonesia. Pada bagian luarnya ditempati oleh tepi Benua
Australia (Laut Timor dan Laut Arafura) di bagian Selatan. Laut Karolina dan Samudera Pasifik
dibagian Timur dan laut Sulawesi di bagian Utara, sedangkan bagian dalam ditempati oleh laut
Flores di bagian Barat, Laut Banda di bagian Timur dan Laut Maluku di bagian paling Utara.

Sejarah historis yang kita miliki karakteristiknya jumlah laut, jumlah pulau, luas laut, luas pulau
kemudian topografi kelautan dan seterusnya itu kemudian menjadi alasan dibuatnya Indonesia sebagai
Benua Maritim Indonesia. Adapun karakterisk Benua Maritim Indonesia ialah :
1) 17.508 Pulau (besar dan kecil)
2) 2.027.087 km2 luas wilayah darat
3) 3.166.163 km2 luas wilayah laut
4) 2.500.000 km2 luasa Zona Ekonomi Ekslusif
5) Diapit benua Asia dan Australia
6) Berada diantara Samudera Hindia dan Pasifik

Indonesia juga diapit oleh dua benua yakni benua Asia (berada di atas Indonesia apabila dilihat dari
peta dunia) dan benua Australia (berada di bawah Indonesia apabila dilihat dari peta dunia). Dengan
letak Indonesia yang strategis, Indonesia yang notabenenya menjadi jalan pengubung antara benua
Asia dan benua Australia mendapatkan keuntungan dari segi perekonomian. Setiap jalur-jalur
perdagangan antar benua khususnya Australia dan Asia itu kemudian akan berdampak ekonomi di
Indonesia. Setelah tadi Indonesia diapit oleh dua benua besar yang dimana akan berdamopak pada
potensi ekonomi (jalur pedagangan, orang antar benua dapat singgah dan makan di Indonesia, belanja,
dan lain-lain sebagainya ), Indonesia juga diapit oleh dua samudera yakni Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Kedua Samudra ini juga dapat menjadi potensi perikanan. Bisa dijadikan daerah untuk
memperoleh banyak ikan karena ikan dari Samudra itu pasti membutuhkan pesisir untuk menyimpan
telur-telur mereka dengan begitu, banyak sekali ikan yang keluar masuk wilayah perairan Indonesia.
Dengan melihat letak Indonesia, dapat kita simpulkan bahwa negara Indonesia memiliki letak yang
sangat strategis dalam hubungan-hubungan Internasional bahkan kaya akan sumber daya laut. Jadi,
Indonesia memiliki potensi ekonomi dan potensi sumber daya alam yang besar bagi Indonesia itu
sendiri. Tinggal bagaimana kita sebagai warga negara Indonesia yang baik mengelola hal-hal tersebut
sehingga tidak ada kesalahan manajemen atau dampak-dampak berlebihan yang bisa terjadi yang
dikarenakan ketidakefektifan kita mengatur sumber daya padahal letak negara ini sudah strategis.

Wilayah laut Indonesia terdiri dari :


Perairan Teritorial (3,1 juta km2 )
Zona Ekonomi Ekslusif (2,7 juta km2 )
Laut Indonesia (Luas 5,8 juta km2 )
Panjang pantai (95.181 km)
Laut Indonesia dapat dikeompokkan dalam lima bagian;
1) Laut Cina bagian selatan
2) Laut Sulu
3) Perairan dalam kawasan timur Indonesia
4) Paparan Arafaura
5) Bagian perairan Samudera Hindia

Laut Cina Selatan yang kemudian Indonesia mengusulkan namanya diubah jadi sebagian yang kena
Indonesia yang masuk dalam wilayah Indonesia diubah namanya menjadi laut Natuna Selatan yang
masuk dalam wilayah kelautan Indonesia itu laut selatan kalau kita cek update terbaru itu sudah ada di
perairan dalam kawasan timur paparan arafura bagian perairan samudera ini jadi kita masuk dalam
kelompok 5 laut ini yang potensi perikanan nya sangat besar dan potensi sumber daya alam yang
melimpah ini kemudian ini adalah kedaulatan dan spesifikasi Indonesia.
Dalam kaintannya, Indonesia memiliki kepentingan pro aktif dalam mengelola perikanan di laut
lepas terutama di kawasan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Kepentingan lainnya yaitu, di daerah
dasar laut dan tanah di bawahnya di luar batas landas kontinen, terdapat daerah dasar laut
internasional yang penegeloalaannya dilakukan oleh Badan Otoritas Dasar Laut Internasional. Indonesia
memiliki kepentingan untuk aktif memantau perkembangan iptek penambahan dan prosesing mineral
di dasar laut di luar landa kontinen.

Gambar ini kemudian menunjukkan bagaimana Indonesia di setiap wilayah yurisdiksi Nya di setiap zona
wilayah memiliki kekuatan hukum yang berbeda-beda.
.
DAFTAR PUSTAKA

https://drive.google.com/file/d/1_aWdlxsQfJR_DLFly60ZcqMHhhNRyB-U/view

Anda mungkin juga menyukai