Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

WAWASAN KEMARITIMAN

“SEJARAH MARITIM INDONESIA”

OLEH :
NAMA : FELTY RAHMAH HAPSIR
NIM : B1B119114
KELAS : MANAJEMEN C

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya saya mampu menyelesaikan makalah ini. Makalah dengan judul “Sejarah
maritim Indonesia” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Kemaritiman.
Dan tidak lupa saya sampaikan sholawat serta salam kepada junjungan alam Nabi
besar Muhammad SAW. karna dengan jerih payah beliaulah kita dapat bisa merasakan yang
namanya nikmat islam serta nikmat iman sampai saat ini. Selanjutnya tak lupa saya ucapkan
banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu di dalam penyusunan
makalah ini baik itu dalam bentuk materi maupun lain sebagainya sehingga makalah ini bisa
selesai. Harapan saya semoga makalah ini nantinya bisa bermanfaat bagi kita semua
khususnya mahasiswa dan mahasiswi serta masyarakat pada umumnya. Dan saya berharap
dengan adanya makalah ini semoga kita mendapatkan ilmu yang lebih luas dan bisa berguna
bagi kita semua amin.....
Dan jika ada kesalahan pengetikan serta penyusunan kata mohon saran/komentarnya
para pembaca. Dan itu sangat penting bagi saya untuk melakukan perbaikan di penyusunan
malakah selanjutnya.

Kendari,9 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
1. Fakta Sejarah Kemaritiman di Indonesia
2. Kerajaan Maritim Indonesia
3. Kejayaan Kerajaan Maritim Nusantara
4. Bukti-bukti kebesaran budaya Maritim Indonesia
5. Maritim Pada Masa Kolonial
6. Maritim Pada Era Kemerdekaan

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak di dunia.


Pulau – pulau di kepulauan Indonesia dipisahkan oleh samudra, laut maupun selat. Namun
demikian, luas wilayah lautan lebih luas bila dibandingkan dengan wilayah daratan, oleh
karena itu negara Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Selain disebut negara maritim ,
negara Indonesia dikenal pula sebagai negara agraris.
Penduduk di kepulauan Indonesia sangat heterogen, terdiri dari bermacam - macam
suku, ras, agama dan masyarakat. Berdasarkan kondisi geografisnya masyarakat Indonesia
dapat dibagi menjadi dua, yaitu masyarakat pesisir dan masyarakat agraris. Masyarakat
pesisir mendiami di wilayah – wilayah sekitar pantai, sedangkan masyarakat agraris
mendiami di daerah pedalaman pulau yang ada di Indonesia. Kondisi yang demikian
menjadikan masyarakat pesisir dan pedalaman mempunyai perbedaan dalam berbagai aspek
kehidupannya. Masyarakat pesisir atau dapat pula disebut masyarakat laut adalah sekumpulan
manusia yang hidup bersama dalam suatu tempat dekat daerah pantai dengan ikatan – ikatan
tertentu. Masyarakat laut umumnya mendiami daerah – daerah di sekitar pantai yang ada di
pulau – pulau di kepulauan Indonesia. Wilayah kepulauan Indonesia sebagian besar terdiri
dari wilayah perairan yang di dalamnya terdapat ribuan pulau. Atau dengan kata lain, secara
geografis Indonesia berbentuk kepulauan dengan wilayah laut lebih besar dari pada wilayah
daratan. Hal ini memungkinkan peran dari masyarakat laut atau pesisir tidak bisa dilepaskan
dari berbagai segi kehidupan di Indonesia.
Indonesia sebagai negara yang dikelilingi oleh laut hampir semua provinsinya
memiliki wilayah perairan, kondisi geografis yang demikian menjadikan Indonesia negara
maritim yang mempunyai daerah perikanan laut tak kurang dari 6,85 juta km2 dan
diperkirakan daerah tersebut memiliki kandungan produksi ikan 10 juta ton pertahunnya.
Namun sayangnya dengan potensi kelautan yang berlimpah itu masyarakat Indonesia belum
dapat memaksimalkan potensi tersebut. Hal ini diakibatkan oleh paradikma pembangunan
yang lebih memprioritaskan masyarakat perkotaan dan pertanian di pedalaman sehingga
kurang memperhatikan kehidupan masyarakat di daerah pesisir. Sebab lain yang
mengakibatkan kurang diperhatikannya masyarakat didaerah pesisir dari segi historis karena
masih kurangnya para sejarawan yang melakukan penelitian dibidang kemaritiman. Perhatian
para sejarawan pada aspek maritim seperti perdagangan, pelayaran, perkapalan, perikanan,
perompakan, dan sebagainya masih sangat kurang proporsinya jika dibandingkan dengan
aspek-aspek lainnya seperti bidang pertanian, industri, perhubungan politik dan sebagainya.
Hal tersebut mungkin berkaitan dengan pengalaman sebagai bangsa Indonesia yang semenjak
memproklamirkan kemerdekaannya lebih banyak di warnai dengan persoalan-persoalan
kebaratan daripada persoalan-persoalan kebaharian, inilah yang menyebabkan bangsa
Indonesia naluri kebahariaannya semakin tumpul sehingga kurang mampu melihat apalagi
bertindak untuk memanfaatkan dunia kebahariaan.
Secara geografis wilayah Indonesia merupakan kawasan kepulauan yang
menempatkan laut sebagai jembatan penghubung bukan sebagai pemisah. Dengan demikian,
penguasaan terhadap laut merupakan suatu keharusan bagi penduduk yang menghuni pulau –
pulau yang ada di Indonesia. Kondisi semacam ini, membentuk mereka sebagai manusia
yang akrab dengan kehidupan laut. Selain itu, pulau – pulau yang ada di Indonesia letaknya
sangat strategis dalam konteks perdagangan laut internasional antara dunia barat dan dunia
timur

B. Rumusan Masalah

1. Sejarah Kemaritiman di Negara Kesatuan Republik Indonesia

C. Tujuan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang asal usul
masuknya kemaritiman di negara Indonesia bahan wawasan kepada para pembaca tentang hal
– hal yang berhubungan dengan masyarakat laut dan permasalahan yang ada di dalamnya,
yang nantinya akan memberikan kontribusi terhadap penentuan kebijakan – kebijakan yang
bersangkutan dengan masalah-masalah kemaritiman.

BAB II
PEMBAHASAN
Sepertiga wilayah Indonesia terdiri dari bentangan perairan, mulai dari laut hingga
danau dan sungai. Secara khusus laut memiliki peranan penting dalam dinamika politik dan
masyarakat Indonesia. Dari sudut pandang masa kini, laut tidak lagi dipandang sebagai
pemisah daratan atau pulau-pulau tetapi lebih sebagai pemersatu. Selain itu, laut merupakan
urat nadi penting dalam komunikasi antar tempat di nusantara.

Dewasa ini di tengah-tengah persaingan ekonomi bangsa-bangsa yang semakin


menajam, konsep Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) perlu dimantapkan
untuk disebarluaskan dan diperjuangkan di tingkat internasional. Sudah tahun 1957, ketika
Deklarasi Juanda dicanangkan, gagasan itu muncul. Deklarasi ini menyatakan bahwa batas
territorial atau kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah garis terluar dari batas
pantai yang saling berhubungan dan tidak ada celahnya. Gagasan ini merupakan jawaban
terhadap pandangan Laut Bebas yang menimbulkan anggapan perairan di seluruh dunia
sebagai common property.

Pada tahun 1980-an muncul gagasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang
memberikan kedaulatan kepada Negara kepulauan untuk menggarap sumber daya
maritimnya. Belitung termasuk dalam jajaran pulau-pulau terdepan (Zuhdi 2006: 8).
Kemudian, perhatian terhadap Sejarah Maritim membawa perubahan besar dalam metodologi
Historiografi Indonesia. Sudut pandang Sejarah Indonesia bertambah dengan “sudut pandang
dari laut.” Maksudnya, dinamika kelautan menjadi bagian perubahan di Indonesia terutama
yang “berlangsung di daratan.” Dengan begitu, penulisan sejarah Indonesia menjadi lengkap
dan komprehensif. Dalam pemikiran Susanto Zuhdi (2006), seorang Guru Besar Sejarah
Indonesia di Universitas Indonesia, perspektif Tanah Air perlu memperoleh pertimbangan
dalam Historiografi Indonesia. Penulisan Sejarah Maritim berawal dari karya A.B. Lapian
(1987) yang mengetengahkan trikotomi tipologi dalam konstelasi dan dinamika di laut,
sebagai Raja Laut, Bajak Laut dan Orang Laut.

1. Fakta Sejarah Kemaritiman di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia. Negeri ini memiliki bentang
Laut wilayah 70% dibanding dengan luas daratan yang hanya 30%.
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia tidak pelak lagi terbukti dengan
pengakuan dunia yang tertuang dalam UNCLOS (United Nation Convention on the Law of
the Sea) yang diratifikasi oleh negara-negara sedunia, serta melalui Deklarasi Juanda yang
mengatur hal-hal yang berkaitan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan
adanya temuan-temuan situs prasejarah dibeberapa belahan pulau. Penemuan situs prasejarah
di gua-gua Pulau Muna, Seram dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan perahu-perahu layar,
menggambarkan bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut

2. Kerajaan Maritim Indonesia

Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu
ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan perdagangan dan agama dengan
Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan hindu dan budha telah tumbuh pada awal abad 7
Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam serta berbagai kekuatan Eropa
yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah semasa era
penjelajahan samudra.
 Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya adalah suatu kerajaan Maritim yang kuat di pulau Sumatra dan banyak memberi
pengaruh di Nusantara terutama masalah Maritim. Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
membentang dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Kamboja, Thailand dan
Semenanjung Malaya.

 Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terkaya dan mempunyai jumlah perahu dan kapal
terbesar di dunia. Namun juga merujuk kitab-kitab “musuh Majapahit” misalnya Kidung
Sundayana, Hikayat Banjar, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah
dan sebagainya
 Kerajaaan Gowa
Kerajaan Gowa adalah salahsatu kerajaan yang terkenal di Sulawesi Selatan .
Kerajaan Gowa menjadi kerajaan Islam berkat dakwah dari Datuk ri Bandang dan
Sulaeman dari Minangkabau, pada (1605).

Kerajaan Gowa dan Tallo akhirnya dapat menguasai kerajaan lainnya. Dua kerajaan itu
lazim disebut Kerajaan Makassar. Makassar tumbuh menjadi pelabuhan yang ramai karena
letaknya di tengah- tengah antara Maluku, Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Malaka.

3. Kejayaan Kerajaan Maritim Nusantara


Wilayah nusantara Indonesia mengalami kejayaan pada masa kerajaan Sriwijaya,
Majapahit hingga Demak, Nusantara adalah negara besar yang disegani di kawasan Asia,
maupun di seluruh dunia. Sebagai kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara, Sriwijaya
(683-1030 M) telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran dan
jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan sebagai
pangkalan kekuatan lautnya.
Ketangguhan maritim kita juga ditunjukkan oleh Singasari di bawah pemerintahan
Kertanegara pada abad ke-13. Dengan kekuatan armada laut yang tidak ada tandingannya,
pada tahun 1275 Kertanegara mengirimkan ekspedisi bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa
untuk menjalin persahabatan agar bersama-sama dapat menghambat gerak maju Kerajaan
Mongol ke Asia Tenggara.
Puncak kejayaan maritim nusantara terjadi pada masa Kerajaan Majapahit (1293-1478).

4. Bukti – bukti kebesaran Budaya Maritim Indonesia

Arkeologi maritim menemukan banyak bangkai kapal di bawah laut negeri ini, dengan
tahun pembuatan mulai dari abad 7 SM, memiliki teknologi pembuatan yang belum ada
duanya di dunia. Catatan-catatan dari para penjelajah, geographer, atau sejarawan berbagai
belahan dunia (Mesir, Yunani, China), menggambarkan tentang penjelajahan pelaut-pelaut
Nusantara, dengan kapal, hasil bumi, dan hasil budaya tinggi, ke berbagai sudut dunia.

Penemuan artefak-artefak di berbagai belahan dunia, termasuk beberapa tempat di negeri


ini (misalnya di gua Pasemah, Sumatera Selatan, gua Made di Jombang, Jawa Timur, lembah
Mada di Sulawesi Selatan, Batujaya di Bekasi, atau banyak lokasi lain seperti Timor, Kutai,
Maluku, Halmahera) mengindikasikan bukan hanya terjadi perlintasan antar bangsa, tapi juga
kebudayaan advance yang telah dicapai. Penyebaran bahasa yang mencakup setengah dunia,
dan mengikutsertakan lebih dari 400 juta penutur membuktikan keberadaan bangsa-bangsa di
Nusantara di atas bumi ini.

Persenjataan, alat musik, hingga ilmu perbintangan dari berbagai kawasan, sejak dari
Afrika, Timur Tengah, India, hingga Polynesia, memperlihatkan bagaimana pengaruh kultural
sudah jauh lebih dulu sebelum bangsa asing datang ke negeri ini.

5. Maritim pada Masa Kolonial

Sejarah Maritim Indonesia (Masa Kolonial Hindia Belanda)Perdagangan di Asia sudah


berawal di masa Portugis dan VOC, bahkan telah ada berabad-abad sebelumnya, baik
perdagangan melalui darat (jalan sutra) maupun melalui laut Dalam masa modern awal itu
terjadi interaksi dagang antara para penguasa dan para penjajanya di Nusantara dan
organisasi-organisasi dagang besar dari Eropa seperti Estado da India dan East India
Company EIC) dari Inggris serta VOC dari Belanda. Banyak bangsa-bangsa yang
memasuki Indonesia seperti Portugis, Inggris dan Belanda motivasi bangsa Eropa ke wilayah
Nusantara disebabkan oleh faktor seperti Jatuhnya Konstatinopel ke tangan Turki Ottoman
yang merupakan pusat rempa-rempah dengan itu mereka mencari sumber rempah-rempah
terbaru, lali semangat 3G (Gold, Glory, Gospel), dan perkembangan teknologi dan sistem
angin seiring berjalannya waktu Belanda berhasil berkuasa tunggal di Indonesia dengan itu
VOC pun berkuasa di nusantara.
Seiring berjalannya waktu karena terus merugi VOC tidak sanggup membayar dividen
dari saham yang dibeli rakyat. Oleh sebab itu, dari tahun ke tahun perusahaan itu harus
berutang kepada negara untuk membayar kewajibannya. Namun tahun 1795 negara
mengambil alih seluruh kekayaan VOC sebagai pelunasan utang-utang tersebut. Tahun 1799
VOC dinyatakan failite dan bubar. Harta kekayaan VOC yang tidak bergerak seperti
benteng-benteng atau daerah-daerah produksi rempah di Nusantara, diambil alih oleh negara.
Itulah asset kerajaan Belanda yang menjadi cikal bakal dari negara lolonial Hindia Belanda
yang berdiri sejak tahun 1817. Wilayah yang dimiliki oleh Belanda kurang strategis karena
wilayah daratannya kecil dan wilayahnya daratannya lebih rendah daripada laut maka
merekapun bekerja keras dan menjadi cikal bakal semangat kerja dan tuntunan hidup bagi
bangsa Belanda khususnya para Pelaut Belanda itu sendiri untuk mengembangkan jiwa
bahari karena lewat laut mereka dapat mengembangkan perekonomian negeri mereka sebagai
contoh dari semangat kerja mereka yaitu Bangsa Belanda pandai membuat Kapal-kapal Laut
yang kokoh dan kuat dalam menjelajahi perairan laut maupun samudera tidak ketinggalan
para pelautnya yang sangat tangguh di lautan.

6. Maritim Pada Era Kemerdekaan

Indonesia merdeka dan berusaha memanfaatkan keuntungan geografis yang


dimilikinya. Posisi silang Indonesia yang diapit oleh samudera Pasifik dan Hindia, serta
diapit benua Asia dan Australia, membuat Indonesia memiliki Semangat negara maritim ini
dituangkan pendiri Republik Indonesia di dalam Pancasila dan UUD 1945. Pemerintahan
Soekarno pun berusaha membuat Indonesia sebagai poros maritim. Banyak perusahaan
pelayaran Indonesia pun tumbuh. Salah satunya yakni Jakarta Lloyd yang didirikan oleh
beberapa orang TNI dari angkatan laut pada 1950.

"Jadi sebenarnya konsep poros maritim itu sudah berusaha dibuat sejak zaman Presiden
Soekarno," kata purnawirawan Mayor Jenderal TNI TB Hassanudin saat berbincang
dengan metrotvnews.com.

Pemerintah juga berusaha menutup "lubang" di laut antar pulau dengan


memperjuangkan konsep negara kepulauan dengan mengeluarkan deklarasi Juanda.
Berdasarkan hukum laut yang berlaku saat itu, batas teritorial diukur dari garis pantai dan
menyebabkan ada laut bebas di antara pulau-pulau Indonesia. Indonesia terus mengupayakan
konsep negara kepulauan diterima negara lain dan menggunakan patokan pantai terluar
sebagai titik ukur batas teritorial. Konsep ini pun disetujui dalam PBB lewat UNCLOS
(Konvensi Hukum Laut PBB) 1982 yang diratifikasi dalam UU 17 tahun 1985. Akhirnya luas
laut Indonesia bertambah hingga 2,5 kali. Industri maritim Indonesia pun semakin
menggeliat. Beberapa perusahaan pelayaran niaga bermunculan dan semakin makmur. Selain
menguasai perniagaan di laut Indonesia yang memiliki luas 5,8 juta km2, industri maritim
Indonesia juga berhasil menembus pasar dunia. "Para era saya masih berlayar tahun 80an,
Indonesia bisa dibilang menguasai ASEAN," kata Bobby. Kapal berbendera Indonesia pun
bisa ditemui hampir di seluruh pelabuhan negara Asia Tenggara.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, tidak bisa dibantahkan lagi bahwa sesungguhnya Indonesia terlahir sebagai Negara
maritim. Hal ini terbukti dari berbagai fakta sejarah yang ada, serta bukti kejayaan nenek
moyang kita pada masa kerajaan – kerajaan, ditambah dengan peninggalan – peninggalan
sejarah yang makin menguatkan fakta tersebut. Namun keadaan maritim Indonesia saat ini
justru mengalami kemunduran yang signifikan, dikarenakan visi maritim tida lagi jelas dan
tidak mampunya masyarakat Indonesia melihat potensi dari posisi strategis nusantara.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita kembali kepada visi maritim yang dulu seperti
diterapkan nenek moyang kita, karena sejatinya Indonesia menyandang predikat “Negara
Maritim” atau negara kepulauan. Sehingga dengan mengoptimalkan letak strategis dari
Indonesia dan kekayaan sember daya bahari yang melimpah, maka bukan mustahil jika
Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dan diperhitungkan di dunia dalam bidang
maritim layaknya dimasa jayanya dulu.

B. Saran

Sebaiknya pemerintah bersama pemimpin – pemimpin lainnya menciptakan persepsi


kelautan yang tepat bagi bangsa Indonesia, yakni laut sebagai tali kehidupan dan masa depan
bangsa. Dengan persepsi demikian tersebut dapat memacu kesadaran akan arti penting
maritim dalam pembangunan nasional.
Beberapa fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan
kebijakan-kebijakan berbasis maritim adalah; laut sebagai media pemersatu bangsa, media
perhubungan, media sumber daya, media pertahanan dan keamanan sebagai negara kepulauan
serta media untuk membangun pengaruh ke seluruh dunia, yang tujuan akhirnya tentulah
penguasaan laut nasional yang dapat menegakkan harga diri bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

A. M Djuliati Suroyo, dkk, Sejarah Maritim Indonesia 1 (Semarang :


Jeda, 2007) hlm. 206.

Ziendi Zetiawan, dkk. sejarah-kemaritiman-indonesia (Document.tips)

http://blogzulkiflirahman.blogspot.co.id/2012/09/makalah-wsbm.html

https://www.academia.edu/8734640/SEJARAH_KEMARITIMAN_INDONESIA

http://telusur.metrotvnews.com/read/2015/10/15/441238/riwayat-maritim-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai