Anda di halaman 1dari 20

Peran Kementerian Kesehatan

dalam Mengatasi Masalah


Kesehatan Jiwa
bagi Pekerja

Seminar Online
“Could Mental Health be The Next
Pandemic?”

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat


Kementerian Kesehatan RI

1
Gambaran Pekerja Indonesia

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional, BPS, 2021 2


INDONESIAN WORKERS

“Golden Generation”
Demographic Bonus 2045,
Structure of the population in 2010 2025-2035 100 years of the independence

Total of the
75 + 3.853 population:
HEALTHY WORKERS
238.5 million
70-74 3.376 people

60-69 10.808 High-quality workers


Competitiveness
distribution
Age group

50-59 20.026 45-54 years old

40-49 30.730 35-44 years old

30-39 38.501

20-29 41.529

10-19 43.724
Indonesia's opportunity to become
0-9 45.972 DEVELOPED COUNTRIES
Population (Million)

Sumber: 2010-2015 Indonesian Population Projections (Bappenas, BPS, UNFPA 2013) 3


Regulasi terkait
Kesehatan Pekerja

4
Regulasi Upaya Perlindungan Kesehatan
bagi Pekerja

• Permenaker dan
• Undang-Undang Nomor 1 Transmigrasi Nomor 03
tahun 1970 tentang Tahun 1982 tentang
Keselamatan Kerja. Pelayanan Kesehatan Kerja.
• Permenkes No. 56 2016
• UU No. 36 Tahun 2009 • Permenkes RI No. 9 tahun
Tentang Kesehatan Bab XII tentang Penyelenggaraan
Penyakit Akibat Kerja 2014 tentang Klinik
Pasal 164 Sd 166 Mengatur • Inpres No. 1/2017 ttg
• Permenkes No. 70 tentang
Ttg Kesehatan Kerja Gerakan Masyarakat Hidup
• Undang-Undang No. 18 tahun Standar dan Persyaratan
Lingkungan Kerja Industri Sehat.
2014 tentang Kesehatan Jiwa • Permenkes No. 65/2013 ttg
• Permenaker Nomor 02 tahun
• UU No 23 Tahun 2014 Pedoman Pelaksanaan dan
Tentang Pemerintahan 1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Pembinaan Pemberdayaan
Daerah Masyarakat Bidang
dalam Penyelenggaraan
• UU No. 36 Tahun 2014 Kesehatan.
Keselamatan Kerja.
Tentang Tenaga Kesehatan
UU No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa

Pasal 8 ayat 4 Pasal 14

Upaya promotif di Upaya preventif di lingkungan


lingkungan tempat kerja Lembaga dilaksanakan dalam bentuk:
• Menciptakan lingkungan Lembaga
dilaksanakan dalam bentuk
yang kondusif bagi perkembangan
KIE mengenai kesehatan kesehatan jiwa.
jiwa, seta menciptakan • Memberikan KIE mengenai
tempat kerja yang kondusif pencegahan gangguan jiwa.
untuk perkembangan jiwa • Menyediakan dukungan psikososial
yang sehat agar tercapai dan Kesehatan jiwa di lingkungan
Lembaga.
kinerja yang optimal.
Pelayanan Kesehatan
Pekerja • Tanggung jawab
perusahaan/pengusaha/pengelola tempat
kerja .
Pekerja Formal • Promotif dan preventif melalui unit
(menengah, sedang, penanggung jawab pelaksanaan kesehatan
besar) kerja.
• Kuratif dan rehabilitatif dilaksanakan oleh
klinik. Perusahaan/tempat kerja atau
kerjasama dengan sarana kesehatan yang
ada.

Puskesmas • Tanggung jawab Pemerintah dan masyarakat


pekerja (puskesmas)
• Pelaksanaanya dapat melalui pemberdayaan
Pekerja Informal
masyarakat pekerja
(mandiri, kecil, mikro) • Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Kesehatan Mental
di Tempat Kerja

8
Faktor Risiko Kesehatan pada Pekerja

Faktor Risiko Non Okupasi Faktor Risiko Okupasi

● Umur Lingkungan Kerja


● Gizi ● Pajanan Kimia
● Penyakit kronis ● Pajanan Fisik
● Genetik ● Pajanan Biologi
● Lifestyle ● Pajanan Ergonomi
● Olah raga ● Pajanan Psikososial
● Rokok, alcohol, kopi
● Dukungan social Beban kerja
● Penghasilan
● dll
Prepared by Ditkeswa 2022 (modif from Pelth PAK PERDOKI)
Pencegahan Dampak Kesehatan
Akibat Pajanan Psikososial

Menghilangkan/meminimalisir stressor kerja.


• Dimulai dengan work design/ergonomic design
• Perbaikan organizational behaviour (flexible responsive, komunikasi, deteksi dini, reward) dan
assertive training.

Optimal upaya pencegahan dan tatalaksana individu.


• Pengendalian kognitif: konseling, psikoterapi, berpikir positif, religi
• Kegiatan relaksasi: Teknik pernapasan, meditasi, olah raga, piknik, kegiatan sosial.

Menciptakan suasana lingkungan kerja yang baik.


• Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan Pendidikan.
• Hubungan interpersonal yang harmonis (staf-pimpinan, staf-staf)
• Upah yang memadai
• Kehidupan keluarga yang harmonis
• Lingkungan hidup yang nyaman
Pelayanan dan Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja

12
Pelayanan dan Pemeriksaan Kesehatan Jiwa

Hanya bersifat Promotif dan Preventif


tidak selalu disertai dokter

Penanganan dan pemulihan Penyakit


Kesehatan jiwa à jika dokter atau tenaga
kesehatan belum dilatih kesehatan jiwa,
dapat bekerja sama dengan puskesmas
wilayah setempat
Peraturan Menteri Kesehatan No. 29 tahun 2022
Pedoman Pemeriksaan Keswa untuk Kepentingan Pekerjaan atau Jabatan Tertentu

Pemeriksaan Kesehatan Jiwa

Serangkaian kegiatan dari pelayanan kesehatan


jiwa yang dilakukan untuk menilai kondisi
kesehatan jiwa seseorang.

Pemeriksaan Kapasitas Mental Terpadu

Pemeriksaan Kesehatan Jiwa untuk pekerjaan atau


jabatan tertentu yang menggabungkan berbagai aspek
yang meliputi profil kecerdasan, profil kepribadian,
potensi psikopatologi, dan/atau potensi khusus
lainnya.
PROFIL KECERDASAN
PMK 29 / 2022
Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa PROFIL KEPRIBADIAN
untuk
Kepentingan
Pekerjaan atau POTENSI PSIKOPATOLOGI
Jabatan Tertentu

POTENSI KHUSUS LAINNYA


Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja

Tujuan Penyelenggaraan

• Terdeteksi dan terkendalinya faktor risiko


dan masalah kejiwaan sedini mungkin.
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat gangguan jiwa.
Penyelenggaraan Deteksi Dini Keswa

Persiapan Tahapan

1. Identifikasi masalah keswa 1. Informasi faktor risiko


dan NAPZA (wawancara psikiatrik)
2. Penyiapan sarana dan 2. Pemeriksaan status mental
peralatan 3. Pemeriksaan psikometrik & alat
3. Peningkatan kapasitas ukur keswa lainnya
petugas Kesehatan 4. Pengendalian factor risiko
4. Pembiayaan (konseling)
5. Kemitraan 5. Pengembangan system rujukan &
6. Sistem rujukan kepesertaan JKN
Prinsip Tatalaksana
Mengubah faktor penyebab
Faktor Lingkungan Faktor Individu

• Faktor instristik • Peningkatan


pekerjaan: tuntutan
kecakapan
fisik (kebisingan),
overload
pembentukan tim
• Peran dalam kerja
organisasi: Konflik • Teknik
peran, motivasi, etos penenangan
kerja pikiran
• Pengembangan • Teknik
karir: kapasitas penenangan
jenjang/status melalui aktivitas
• Struktur & iklim fisik (senam, jalan
organisasi :
pagi)
hubungan antar
individu
Tatalaksana
Medis sesuai diagnosis klinis
• medikamentosa: à suportif
• Non-medikamentosa à psikoterapi/psikoedukasi
(memperbaiki coping mekanisme), relaksasi (yoga)

Okupasi
• Promotif à edukasi menghilangkan factor risiko
psikologis (modifikasi jam kerja, organisasi keja)
• Preventif à edukasi mengurangi kemungkinan
berulangnya kasus, deteksi dini
C
Cerdas intelektual
E
Empati dalam
R
Rajin beribadah
I
Interaksi yang
A
Asah, asih, asuh
emosional dan berkomunikasi sesuai agama & bermanfaat bagi tumbuh kembang
spiritual efektif keyakinan kehidupan dalam keluarga & masyarakat

Anda mungkin juga menyukai