Anda di halaman 1dari 17

Penegakan

Hukum Adat dan

Hukum Positif

Dalam

Pengelolaan

Sumber Daya Laut


Kelompok 2
1. Nurul Fiqrani Tasya (K011211239)
2. Vica Regina Bintari Siagadinta (K011211244)
3. St. Nuraini R (K011211248)
4. Rifa Saudah (K011211241)
5. Haikal Arsyah Alfrial (K011211259)
6. Wulan Putri Ananta (K011211265)
Pembahasan

01 Latar Belakang

02 Konsep Hukum Adat

03 Konsep Hukum Positif

04 Konsep Pengelolaan Sumber Daya Laut

05 Hukum Positif yang Terkait Pengelolaan Sumber Daya


Laut
06 Kesimpulan
Latar Belakang

Pada bagian ini, kita akan membahas latar


belakangnya dulu yah.
Latar Belakang

Pengelolaan Wilayah Pesisir yang dituangkan dalam Undang-


undang Nomor 27 Tahun 2007 yang kemudian diubah
menjadi Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 memberikan
perubahan atas hak masyarakat adat yang sebelumnya hak
masyarakat adat dirampas melalui undang-undang, hingga
akhirnya dilakukan uji materiil yang mengembalikan hak
masyarakat adat.
Konsep Hukum

Adat

Pada bagian ini, kita akan membahas


hukum adat.
Hukum Adat

Hukum adat merupakan suatu hukum


atau peraturan tidak tertulis yang
mengatur tingkah laku manusia yang
mempunyai sanksi atas pelanggaran -
pelanggaran yang ditetapkan dalam
keputusan - keputusan penguasa adat.

Contoh Hukum Adat

CONTOH 1
Di Minangkabau (Sumbar), terdapat CONTOH 2
hukum adat yang menyatakan bahwa
Di Jawa, sebagian besar adat akan
pihak wanita akan mendapatkan
menyatakan bahwa kekayaan orang tua
kekayaan dan semua hak dari orang
akan diwariskan kepada pihak anak laki
tuanya sedangkan laki – laki dari
– laki lebih banyak dibandingkan
peranakan orang Minangkabau
dengan anak perempuan.
diharuskan merantau dan mencari
kesuksesan ditempat lain.
Konsep

Pengelolaan

Sumber Daya Laut

Sesi ini, kita akan bahas konsep


pengelolaan sumber daya laut.
Konsep Pengelolaan

Sumber Daya Laut

Istilah pengelolaan merupakan terjemahan


dari istilah management, yang mencakup
kegiatan-kegiatan perencanaan, penataan,
pelaksanaan atau pemanfaatan, dan
pengawasan. Dalam konteks materi tulisan ini,
terdapat sebuah definisi yang mendekati
pokok persoalan yang dibahas, yaitu dalam
Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Klasifikasi Sumber

Daya Kelautan

Sumber Daya Kel

Sumber Daya Dapat Sumber DayaTak


Jasa-jasa Lingkungan
Pulih Dapat Pulih
Hukum Adat yang

Terkait dengan

Pengelolaan

Sumber Daya Laut


Hukum Adat yang Terkait dengan

Pengelolaan Sumber Daya Laut

Secara umum, peraturan perundang-undangan di Indonesiamengakui masyarakat hukum adat dan


hak-haknya atas sumberdaya alam termasuk sumber daya kelautan, pesisir dan perikanan.
Setidaknya terdapat tiga arah pengaturan mengenai hal ini.

Masyarakat Adat Menurut AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) pada kongres I pada tahun
1999, adalah
“Komunitas-komunitas yang hidup berdasarkanasal-usul leluhur secara turun-temurun di atas suatu
wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atastanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya yang
diatur oleh Hukum adat dan Lembaga adat yang mengelolah keberlangsungan
kehidupanmasyarakatnya”.

Hukum Positif

yang Terkait

Dengan

Pengelolaan

Sumber Daya

Laut
Hukum Positif

Hukum positif atau beristilah Ius constitutum yaitu hukum yang


berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu
daerah. Singkatannya bahwa hukum positif sendiri merupakan hukum
yang berlaku bagi suatu masyarakat.

Dalam hukum positif di Indonesia terkait dengan pengelolaan


sumber daya laut yaitu dengan pembagian hasil tangkap perikanan
antara nelayan dengan juragan pemilik kapal berdasarkan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan diatur
mengenai kesepakatan bersama berdasarkan kapal yang digunakan
yaitu perahu layar 75% sedangkan kapal motor 40%.
Kesimpulan
Untuk konsep kedepannya diharapkan untuk adanya jaminan kepastian hukum
mengenai pengelolaan hak ulayat masyarakat hukum adat. Yang dimana
haruslah dibuat secara lebih mendalam atau rinci peraturan perundang-
undangannya baik itu bisa dalam peraturan presiden atau peraturan pemerintah
dimana yang jelas dibawah undang-undang apakah bisa dibuat dalam brntuk
tertulis dalam hal hak atas tanah atau untuk pelaksanaannya. Supaya ada
kejelasan hak milik daripada masyarakat hukum adat itu kedepannya karena
selama ini hukum adat memang dikenal dalam UUPA dan juga diatur dalam UUD
1945 tapi sejauh mana keberadaan hukum adat itu bisa menganulir hukum
positif tidak ada kejelasannya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai