Dari hasil kunjungan dan penjelasan mengenai Magnetic Particle Testing dari petugas

Batan serta kutipan teoritis yang kami peroleh dari referensi buku atau jurnal. Pengujian partikel
magnetik digunakan untuk pengujian bahan yang dapat dimagnetisasi (ferromagnetic) dan hanya
mampu mendeteksi cacat yang terbuka di bagian permukaan dan cacat yang berada tidak dalam
dari permukaan, dan tidak bisa sampai mendeteksi bagian dalam benda. Setiap kali ada cacat yang
mengganggu aliran garis gaya magnet. Benda uji akan diinduksi dan permukaan akan diberi
partikel besi sehingga permukaan dan cacat benda uji akan mendistorsi medan magnet dan partikel
besi terkonsentrasi di dekat bagian cacat. Indikasi visual dari cacat dapat dilihat pada saat proses
pengujian berlangsung. Setiap kali partikel magnetik ditaburkan ke permukaan benda uji, partikel-
partikel besi ini akan tertarik oleh kutub magnet untuk menciptakan indikasi visual yang kurang
lebih sama dengan ukuran dan bentuk kerusakan.

Setiap metode NDT pasti memiliki kelebihan dan kelemahan untuk pelaksanaan uji suatu objek
material, termasuk metode Magnetic Particle Testing ini, seperti benda dengan permukaan yang
luas dapat dilakukan inspeksi secara cepat, peralatan yang digunakan relatif murah, dapat menguji
cacat pada permukaan dan bawah permukaan, indikator adanya cacat langsung terbentuk, dan lebih
efektif dari inspeksi penetran. Sedangkan kekurangan dari penggunaan metode ini adalah hanya
dapat mendeteksi lokasi cacat pada permukaan, pengaturan posisi medan magnet sangat
menentukan hasil sehingga perlu dilakukan berkali kali, hanya dapat digunakan pada bahan
ferromagnetic, sering terjadi overheating pada alat atau benda uji, dan diperlukan pembersihan
partikel magnetik (demagnetisasi) setelah uji selesai dilakukan. Sehingga setiap metode pasti
dibutuhkan dan digunakan tergantung pada kondisi benda uji dan peralatan yang bisa dipakai serta
tersedia. Oleh karena itu, setiap metode akan saling melengkapi dan menyempurnakan untuk
mendapatkan hasil uji yang maksimal dan sesuai standar yang diberlakukan.