Anda di halaman 1dari 9

GAMBAR RADIOLOGI COLUMNA VERTEBRA

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

Gilang Lazuardy Subhi Sajid P3.73.20.2.18.015

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

BEKASI 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya akhirnya makalah yang berjudul “Gambar Radiologi
Columna Vertebra” ini dapat diselesaikan. Adapun makalah ini sebagai bentuk
penugasan secara perseorangan dalam mata kuliah “Bahasa Indonesia”.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Rini sebagai dosen pengajar yang telah
membimbing, serta teman - teman atas dukungan dan semangatnya selama proses
pembuatan makalah ini. Adapun tujuan pembuatan makalah ini sebagai salah satu
bahan pembelajaran yang didapat dari berbagai literatur agar semakin dapat
dipahami. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk makalah ini agar menjadi lebih
baik.

Bekasi, 8 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Pembuatan Makalah ............................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
A. Anatomi Vertebrae ..................................................................................................... 5
1. Karakteristik Vertebrae Cervical ............................................................................ 5
B. Pemeriksaan Foto Rontgen (Radiografi) .............................................................. 5
1. Teknik Foto Rontgen Cervical ......................................................................... 5
C. Patologi Vertebrae ................................................................................................ 6
1. Hernia Nukleus Pulposus ................................................................................. 6
a. Definisi ................................................................................................................ 6
2. Spondylos ........................................................................................................... 6
a. Definisi ................................................................................................................ 6
BAB III............................................................................................................................... 8
PENUTUP.......................................................................................................................... 8
A. Simpulan ................................................................................................................ 8
B. Saran ...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang
berhubungan dengan studi dan penerapan berbagai teknologi pencitraan
untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit. Pencitraan dapat
menggunakan sinar-X, USG, CT scan, tomografi emisi positron (PET) dan
MRI.Pencitraan tersebut menciptakan gambar dari konfigurasi dalam dari
sebuah objek padat, seperti bagian tubuh manusia, dengan menggunakan
energi radiasi. Seorang radiolog kemudian membaca atau
menginterpretasikan gambar untuk menentukan cedera, menentukan
seberapa serius cedera tersebut atau membantu mendeteksi kelainan. Salah
satu manfaat pemeriksaan radiologi untuk menegakkan diagnosa, salah
satunya pada patologi vertebrae.
Pada makalah kali ini, saya akan membahas bagaimana gambaran
radiologi pada columna vertebra cervical pada kondisi normal serta
radiologi pada kondisi patologi.s
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran radiologi pada columna vertebra cervica?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Untuk mengetahui bagaimana gambaran radiologi pada columna vertebra
cervical.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Vertebrae

1. Karakteristik Vertebrae Cervical


Secara struktur, tulang belakang servikalis satu dan dua mempunyai
gambaran anatomis yang berbeda dibanding dengan gambaran kelima
tulang belakang servikalis yang lain. Tulang belakang servikalis satu atau
C1 mempunyai nama lain yaitu tulang atlas.

B. Pemeriksaan Foto Rontgen (Radiografi)

Pada pembuatan radiografi diperlukan beberapa perlengkapan antara lain


film Rontgen, alat proteksi, alat fiksasi, marker, dan beberapa peralatan
lainnya.Jenis pemeriksaan yang dipilih untuk tulang yaitu pemeriksaan Rontgen
tanpa kontras.
1. Teknik Foto Rontgen Cervical
a. Posisi Lateral Cervical
Foto Rontgen pada posisi lateral servikalis dapat dilakukan
dengan posisi erect lateral dan posisi recumbent lateral. Pada
posisi erect lateral pada tulang belakang servikalis ini, seorang
pasien yang melakukan foto Rontgen bisa mengambil sikap
berdiri atau duduk.
b. Posisi Anteroposterior Cervical
Pengambilan foto pada posisi anteroposterior servikalis
dapat dilakukan pada posisi erect (tegak) atau supine (tidur
telentang) dengan kepala lurus ke depan dan tangan di samping.
Sinar sentrasi terhadap C4 (batas bawah kartilago tiroid) dengan
sudut 15-20 derajat cephaled.
c. Posisi Anterior dan Posterior Oblique Cervical
Pengambilan foto Rontgen pada posisi anterior dan posterior
oblique cervical, seorang pasien dapat mengambil posisi erect
(duduk atau berdiri) atau recumbent. Namun, posisi erect
biasanya lebih nyaman daripada recumbent.
d. Posisi Lateral Cervicothoracal
Pada posisi ini, pasien tengkurap (prone) dengan lengan kiri
ke depan dengan membentuk sudut 180 derajat dan lengan kanan
di samping seperti orang berenang.

C. Patologi Vertebrae

1. Hernia Nukleus Pulposus


a. Definisi
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah berpindahnya material
diskus (annulus fibrosus dan nukleus pulposus) melewati diskus
intervertebralis.
b. Etiologi
1) Degeneratif.
2) Trauma.
3) Straining.
4) Torsion.
c. Patofisiologi
Hernia nucleus Pulposus diyakini merupakan kombinasi dari
kompresi mekanis saraf oleh nukleus pulposus yang menonjol dan
peningkatan inflamasi lokal.
2. Spondylos
a. Definisi
Spondylosis adalah kondisi dimana terjadi perubahan
degenerative pada sendi intervertebralis antara corpus dan dikus.
Spondilosis merupakan bagian dari osteoarthritis yang juga dapat
menghasilkan perubahan degeneratif pada sendi-sendi synovial
sehingga dapat terjadi pada sendi-sendi apophyseal tulang
belakang.
b. Etiologi
1) Degeneratif.
2) Cedera, pada cervical dapat terjadi karena whiplash injury.
3) Ketegangan kronis otot dan tendon di daerah leher.
4) Kongenital.
c. Patofisiologi
Saat mengalami degenerasi, diskus mulai menipis karena
kemampuannya menyerap air berkurang sehingga terjadi
penurunan kandungan air dan matriks dalam diskus menurun.
Degenerasi yang terjadi pada diskus menyebabkan fungsi diskus
sebagai shock absorber menghilang.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Radiologi merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk
menegakkan diagnosa suatu penyakit. Pemeriksaan radiologi terdiri dari
Rontgen, CT scan, dan MRI. Dengan melakukan pemeriksaan ini, kita akan
mengetahui bagaimana kondisi dari vertebrae pasien, sehingga kondisi
pasien dapat diketahui dan diagnose dapat ditegakkan dengan pasti, serta
treatment yang diberikan bisa tepat sasaran sesuai dengan kondisi patologi
pasien.

B. Saran
Sebagai seorang petugas kesehatan hendaknya perlu mempelajari hasil
pemeriksaan radiologi, agar mengetahui kondisi pasien dan dapat membuat
rencana treatment seorang petugas kesehatan yang pas untuk kondisi pasien.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga kritik dan saran
yang membangun sangat kami perlukan agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Sandstorm,Staffan. 2003. The Who Manual of Diagnostic Imaging : Radiographic Technique


and Projection. EGC.

Shankman. 2004. Fundamental Orthopedics Management for The Physical Therapist


Assistant.

Snell, Richard S. 2007. Anatomi Klinis berdasarkan Sistem. EGC.

Yueniwati, Yuyun. 2014. Prosedur Pemeriksaan Radiologi untuk Kelainan dan Cedera Tulang
Belakang. UB press.

Anda mungkin juga menyukai