Anda di halaman 1dari 10

BIOMEKANIKA CERVICAL SPINE

Dosen pengampu:
Adi Saputra Junaidi S.FIS.M.FIS

Di susun oleh:
Katerin
Rindu Pebria
Deajeng widyanata
Septiawan yodoyono
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAB BAITURAHIM JAMBI
PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul biomekanika
cervikal spine ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah biomekanika . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang biomekanika cervikal spine bagi
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak adi saputra junaidi S.FIS.,M.FIS selaku
dosen mata Kuliah biomekanika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi 7 april 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1
Daftar isI.......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
1.1 Latar belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................7
2.1 Definisi cervical spine..............................................................................................8
2.2 Penybab cervical spine.............................................................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Cervical spine merupakan bagian tulang belakang yang paling mobile, sehingga
merupakan bagian yang paling rawan dari konstruksinya. Tindakan pembedahan
biasanya dilakukan pada 24 jam pertama, atau 4–6 minggu setelah trauma untuk
mencegah cedera sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji waktu tindakan
pembedahan terhadap efektivitas dan perbaikan status neurologis pada kasus trauma
servikal atau acute spinal cord injury (ASCI).Journal Orthopaedi and Traumatology
SurabayaVol 8 No. 1, April 2019
. Cervical spine merupakan bagian tulang belakang yang paling mobile, sehingga
merupakan bagian yang paling rawan dari konstruksi tulang belakang. Dari seluruh
trauma pada tulang belakang, 20,8% terjadi pada regio servikal.Journal Orthopaedi
and Traumatology SurabayaVol 8 No. 1, April 2019
Trauma pada regio servikal juga memiliki risiko tertinggi terjadinya defisit neurologis
akibat spinal cord injury (SCI) serta menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang
cukup tinggi.1Insiden tahunan trauma SCI sangat bervariasi di penjuru dunia, namun
di semua negara, banyak pasien ASCI yang dilakukan pembedahan dengan segera
setelah kejadian trauma, baik untuk stabilisasi atau dekompresi spinal cord atau untuk
menangani trauma lain yang menyertai Journal Orthopaedi and Traumatology
SurabayaVol 8 No. 1, April 201

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang di maksud cervical spine
2. Apa yang menyebabkan cervical spine
3. Apa saja gerakan cervical spine

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan cervical spine
2. Untuk mengetahui penyebab cervical spine
3. Untuk mengetahui apa saja gerakan cervical spine
BAB I1
PEMBAHASAN
Defenisi cervical spine
Cervical spine merupakan bagian tulang belakang yang paling mobile, sehingga
merupakan bagian yang paling rawan dari konstruksinya. Tindakan pembedahan
biasanya dilakukan pada 24 jam pertama, atau 4–6 minggu setelah trauma untuk
mencegah cedera sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji waktu tindakan
pembedahan terhadap efektivitas dan perbaikan status neurologis pada kasus trauma
servikal atau acute spinal cord injury (ASCI). Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 7 No.
1, April 2007
Cervical spine merupakan bagian tulang belakang yang paling mobile,sehingga
merupakan bagian yang paling rawan dari konstruksi tulang belakang. Dari seluruh
trauma pada tulang belakang, 20,8% terjadi pada regio servikal. ). Jurnal Fisioterapi
Indonusa Vol. 7 No. 1, April 2007

2.2 Anatomi dan Fisiologi Vertebrae cervical


Kolumna vertebralis atau rangkaian tulang belakang merupakan sebuah struktur yang
lentur dan dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut ruas tulang belakang. Tiap
antara dua ruas tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan. Jumlah seluruhnya
yaitu 33 ruas tulang yang terdiri dari 7 ruas vertebrae cervical, 12 ruas vertebrae
thoracal, 5 ruas vertebrae lumbal, 5 ruas vertebrae sacrum, dan 4 ruas vertebrae
cocygeus. Kolumna vertebrae memperlihatkan bentuk kurva jika dilihat dari samping,
yaitu daerah cervicalmelengkung ke depan, daerah thoracal melengkung ke belakang,
daerah lumbalmelengkung ke depan, dan daerah pelvis melengkung ke belakang.
Semua daerah vertebrae memiliki persamaan struktur dasar. Tiap vertebrae terdiri dari
corpus, processus articularis superior dan inferior (Yuyun Yueniwati,
2017).Keterangan:
1. Vertebrae cervical
2. Vertebrae Thoracal
3. Vertebrae Lumbal
4. Vertebrae Sacrum
5. Vertebrae Coccygeus
6. Cervical curve (Lordotic curve)
7. Thoracal curve (Kyphotic curve)
8. Lumbal curve (Lordotic curve)
9. Sacrum dan coccygeus curve
(Kyphotic curve)

Gambar 2.1 Susunan dan Kurvatura Kolumna Vertebralis (Long et al, 2012)

2.3 lower cervical spine


C3-C6 memiliki canal vertebralis yang kecil, berbentuk segitiga dengan diameter
terlebar di C2. • Permukaan endplate superior berbentuk konkaf, sedangkan
permukaan endplate inferior berbentuk konveks. Aspek lateral endplate superior ke
atas membentuk sendi uncovertebral atau sendi Luschka.• Karakteristik: processus
spinosus yang panjang dan menonjol C7 (vertebrae prominens), processus tebal,
hampir horizontal, tidak memiliki bifurcatio, berakhir di tuberkel sebagai tempat
menempel dari ligamentum nuchae

2.4 Gerakan cervical spine


1. Gerak aktif:
Cervical flexion
Kompresi pada anterior pilar (Disc & corpus) dan traksi posterior pilar.Pada gerak
fleksi dg dagu menyentuh sternum, terjadi pengurangan lordosis cervical hingga
sedikit kifosis. Disini C5 tidak bergerak.Ketegangan otot erector spine regio cervical
membatasi gerak fleksi.
Extension
Kompresi posterior pilar (facets) membatasi gerak ekstensi disamping otot depan
cervical dan lig. longitudinale anterior dan traksi anterior pilar.ROM aktif fleksi-
ekstensi 1300
Cervical Left & Right lateral flexion
Secara automatik terjadi gerak rotasi kontralateral dikenal sebagai couple of
movement. Terjadi compression uncovertebral dan facet sisi homolateral dan traction
sisi kontralateral.Pembatasan oleh otot cervical dan girdle sisi kontralateral, serta
ligamenta sisi kontralateral.ROM aktif 450
Cervical Left & Right Rotation
Secara automatik terjadi gerak lateral fleksi kontralateral.
ROM aktif 800 (C1-C2 = 560).
Cervical Protraction - RetractionPada gerak protraksi C6-7-Th1 terjadi gerak ekstensi
atlanto occypital (C0-C1). Pada retraksi C6-7-Th1 terjadi gerak fleksi atlanto
occypital (C0-C1).
2.Gerak isometrik:
Harus hati-hati bila dilakukan pada Cervical spineTidak terjadi kontraksi otot secara
spesifik, tetapi secara group. Gerak fleksi isometrik untuk grup otot flexor, ekstensi
isometrik untuk grup extensor, rotasi untuk rotator dan fleksi lateral untuk grup lateral
flexor.Gerak isometric lebih ditujukan untuk Myotome test (table).

3. Gerak pasif:
Cervical Flexion – Extension
ROM: End feel: Fleksi Elastic end feel, bila terdapat ketegangan otot menjadi springy
end feel.Pada gerak ekstensi hard end feel karena kompersi facets.
Cervical Left/Right lateral flexion
ROM pasif: 450 End feel: Elastic, Sering dijumpai Springy end feel karena
pembatasan otot lebih dominan, utk menghindarinya dilakukan elevasi shoulder girdle
sisi konrelateral.
Rotasi Cervical
ROM pasif 800 End feel elastic (tissue stretch
Provokasi 3 dimension ekstensi.
Yaitu gerak rotasi-fleksi lateral secara homolateral dan ekstensi.ompresi facets dan
uncovertebral serta penyempitan foramen intervertebral sisi homolateral. Regangan
sisi sebaliknya.
Gapping 3 dimensi fleksi.Yaitu gerak rotasi homolateral -fleksi lateral kontralateral
dan fleksi.Terjadi gapping (pembukaan/traksi) sisi arah rotasi.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan:
April 2007 Cervical spine merupakan bagian tulang belakang yang paling
mobile,sehingga merupakan bagian yang paling rawan dari konstruksi tulang
belakang.

April 2007 2.2 Anatomi dan Fisiologi Vertebrae cervical Kolumna vertebralis atau
rangkaian tulang belakang merupakan sebuah struktur yang lentur dan dibentuk oleh
sejumlah tulang yang disebut ruas tulang belakang.
3.2 Saran:
Makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu untuk menambah wawasan
yang lebih luas lagi mohon untuk membaca lebih banyak berita yang memberikan
informasi tambahan kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Banzel, Edward 2012 The Cervical spine. USA: Lippincent Williams and Wikims
http://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php/index.php?p=fstream-
pdf&fid=89034&bid=25364
http://eprints.ums.ac.id/35747/7/BAB&20I.pdf
http://eprintsumm.ac.id/64193/3/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai