Anda di halaman 1dari 3

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting

hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan
biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan


Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari
teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan
lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan
minatnya.

· Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan itu bisa saja
berbentuk: antusiasme, harapan dan semangat. Semua yang kita lakukan setiap hari
senantiasa dibayangi oleh adanya motivasi. Misalnya, seorang karyawan yang bekerja tentu
saja memiliki motivasi bekerja, begitu pula seorang atlet memiliki motivasi bertanding,
seorang pelajar dengan motivasi belajar, dan lain sebagainya.

· Dasar Pemikiran
Salah satu cara memahami hakekat manusia adalah dengan pendekatan yang lebih mengarah
kepada teori tentang kepribadian manusia. Dewasa ini telah banyak hasil yang dicapai oleh
para ahli psikologi dalam usaha untuk menyusun teori kepribadian . Pembahasan tentang
kepribadian ini berkaitan erat dengan perilaku manusia yang salah satu determinannya adalah
motivasi.
Berdasarkan penggolongan determinan perilaku manusia itulah para ahli psikologi
mengemukakan teori-teorinya tentang motivasi. Di antara teori motivasi yang dikemukakan
adalah teori aktualisasi diri yang pertama kali dikemukakan oleh Carl Rogers dan kemudian
dikembangkan oleh Abraham H. Maslow. Abraham H. Maslow ini dianggap sebagai tokoh
madzhab ketiga dari aliran psikologi yang melakukan penelitan dengan cara meneliti orang-
orang yang sehat sebagai obyeknya.

· teori Motivasi Maslow


1. Hakikat Manusia
Tentang hakekat manusia Maslow berpendapat bahwa manusia memiliki satu kesatuan jiwa
dan raga yang bernilai baik, dan memiliki potensi-potensi. Yang dimaksud baik itu adalah
yang mengakibatkan perkembangan kea rah aktualisasi diri.
2. Kebutuhan Pokok Manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang akan selalu menjadi motivasi perilakunya, yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan akan memiliki dan rasa cinta,
kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Untuk dapat sampai pada
tingkat aktualisasi diri semua kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada tingkat sebelumnya
harus terpenuhi. Selain kebutuhan pokok tersebut yang disebut basic needs manusia juga
memiliki metaneeds sebagai kebutuhan pertumbuhan seperti keadilan, keindahan,
keteraturan, dan kesatuan.
3. Kebutuhan Pokok sebagai Unsur Motivasi
Teori Motivasi Maslow dibentuk atas dasar teori hirarki kebutuhan pokok. Dengan kata lain
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok inilah yang memotivasi manusia berbuat sesuatu.
Teori ini tidak sekedar bersifat homeostatis tetapi juga homeostatis psikologis. Bahkan pada
tingkat puncak kebutuhan yang disusun Maslow mengarah kepada mistisisme.
C. Hasil Perbandingan
1. Fitrah Manusia

· menurut Maslow nilai-nilai yang baik adalah yang dapat mengantarkan manusia memenuhi
kebutuhan pokoknya dan mencapai aktualisasi diri.
2. Kebutuhan Manusia
Bila Maslow mengelompakan kebutuhan manusia ke dalam lima macam secara hirarkis,
maka membaginya ke menjadi dua yaitu kebutuhan mutlak yang bersifat vertikal, dan
kebutuhan terikat yang bersifat horizontal. Kebutuhan horizontal merupakan media dan
sarana untuk memenuhi kebutuhan vertikal yakni mencapai kedekatan dengan Allah SWT.
Klasifikasi kebutuhan dalam teori Al-Ghazali ini didasarkan kepada etika dan moral.
Sedangkan Maslow mendasarkannya pada kepuasan yang relatif. Sekalipun dengan istilah
yang berbeda, tujuan dari kebutuhan-kebutuhan tersebut baik menurut keduanya adalah untuk
mencapai pengalaman puncak (peak experience).
3. Psikoterapi
a. Emosi

· Sementara itu Maslow menyodorkan konsep pendidikan humanistik yang bertujuan


mengembangkan potensi-potensi manusia sehingga dapat mencapai aktualisasi diri.
Pendidikan yang ideal adalah yang memberi kebebasan belajar sesuai keinginan, dapat
dicapai oleh siapapun selama ia dapat memperbaiki dan belajar, dan memberikan kesempatan
kepada siswa menemukan apa yang disukai dan diinginkannya. Tujuan pendidikan adalah
menemukan identitias diri sebagai dasar mencapai tujuan hidup. Maslow mendukung
pendidikan yang

· bermoral dan mencela yang sebaliknya (value free education).

· Pada umumnya para ahli teori perilaku beropini bahwa dalam setiap perilakunya manusia
mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan tersebut, menjadi tumpuan
sinergi dengan para ahli teori motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia
dapat didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga kerja
penting dimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa motivasi mereka bekerja dalam
keadaan sakit hati yang menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan terbuka peluang
kontribusi yang merugikan.

· Teori hierarkhi kebutuhan Maslow menyiratkan manusia bekerja dimotivasi oleh kebutuhan
yang sesuai dengan waktu, keadaan serta pengalamannya. Tenaga kerja termotivasi oleh
kebutuhan yang belum terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang lebih tinggi muncul setelah
tingkatan sebelumnya. Masing-masing tingkatan kebutuhan tersebut, tidak lain : kebutuhan
fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, perwujudan diri. Dari fisiologis bergerak ke
tingkat kebutuhan tertinggi, yaitu, perwujudan diri secara bertahap. Terlepas menerima atau
tidak kebutuhan berhierarkhi, mengetahui jenis-jenisnya adalah memberikan kontribusi silang
saling memenuhi. Seperti seseorang berusaha keras mencari pekerjaan yang tidak lain
mengimplementasikan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Lantas
bagaimana dengan fakta bayi yang baru dilahirkan adalah bukan langsung makan tetapi dia
menangis yang tidak lain kebutuhan sosial. Juga masih tentang bayi, beberapa penelitian
membuktikan bayi menangis jika ingin disusui oleh ibunya. Yang paling tidak lucu tampak
kejadian banyak perusahaan merekrut tenaga penjualan langsung dengan syarat memiliki
kendaraan beroda empat (Mobil).

· Secara umum diketahui Frederick Herbertg berteori dua situasi yang mempengaruhi tenaga
kerja saat bekerja. Situasi pertama,yaitu, pemuasan yang berarti sumber kepuasan kerja
seperti:prestasi, pengukuhan hasil kerja, daya tarik pekerjaan, dan tanggung jawab serta
kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidak puasan yang bersumber dari: kebijakan, supervisi,
uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia, dan kondisi kerja. Dalam hal ini, jika
situasi pertama tidak ada tidak menimbulkan ketidak puasan berlebihan. Karena
ketidakpuasan muncul dari tidak memperhatikan situasi kedua. Perhatian terhadap indikator
situasi pertama menjadi motivasi tenaga kerja dalam bekerja. Tampak berbasis teori ini jika
ingin tenaga kerja termotivasi maka mesti memberikan situasi pertama.

Anda mungkin juga menyukai