Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN MOTIVASI

Pendahuluan
Motivasi adalah dorongan atau keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi adalah penting, bahkan tanpa
kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut. Apabila
terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan
memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai
tujuan, kinerja dan hasil-hasil yang dicapai oleh anak yang
termotivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang
tidak termotivasi. Hal ini dapat diketahui dari pengalaman dan
pengamatan sehari-hari.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak
tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan
belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu hal itu kadangkadang menjadi masalah, karena motivasi bukanlah suatu
kondisi. Apabila motivasi belajar anak itu rendah umumnya
diasumsikan bahwa prestasi siswa yang bersangkutan akan
rendah. Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar perlu
dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk
tindakan

atau

bantuan

kepada

siswa.

Motivasi

belajar

dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam


maupun luar, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi /
memuaskan suatu kebutuhan.
Motivasi dapat memberi pengaruh yang signifikan terhadap proses dan
hasil belajar. Sehubungan dengan ini maka sangat penting bagi guru untuk
mengembangkan dan membibing siswa agar selalu termotivasi dalam belajar.
Siswa yang mempunyai kemampuan motiviasi yang baik atau tinggi cendrung
akan memberikan hasil belajar yang lebih tinggi, demikian sebaliknya bagi siswa
yang mempunyai kemmapuan motivasi rendah secara umum juga akan memiliki

hasil belajar yang rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah pendorong yang terbaik baik proses dan hasil belajar.

PRATINJAU
A. Motivasi
Motivasi Belajar Anak Remaja. Pada dasarnya masa remaja merupakan
masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Usia remaja sangat rentan dengan keadaan lingkungan dan pergaulan.
Pada era sekarang ini remaja telah terkontaminasi dengan perkembangan
jaman dan tehnologi. Perkembangan teknologi tidak berarah ke perubahan yang
positif malah menjadikan remaja menuju ke hal-hal yang negatif yang membentuk
pribadi dan motivasi belajar yang kurang baik bagi remaja. Peran motivasi dalam
proses belajar, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar
untuk menggerakkan mesin, motivasi belajar yang memadai akan mendorong
siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu
kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar anak.
Adapun fungsi dari motivasi dalam belajar diantaranya :
1; Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2; Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3; Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku
seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya
suatu pekerjaan.
Pada garis besarnya motivasi belajar mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran
sebagai berikut :
1; Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar anak.

2; Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang


sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri anak.
3; Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru
untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan
dan serasi guna membangkitkan dan memeliharan motivasi belajar ana.
4; Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn
motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan
disiplin kelas.
5; Penggunaan asas motivasi belajar merupakan sesuatu yang esensial dalam
proses belajar dan pembelajaran
Demikian pemaparan dari saya tentang bagaimana Motivasi Belajar Anak
Remaja, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran baru untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Anak.

B. Teori Motivasi
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli
yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada
apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi
seperti apa. Teori-teori motivasi itu antara lain:
1. Teori Motivasi Kebutuhan ( menurut Abraham Maslow)
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori
kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa
dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan,
yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik
lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan
emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan,
dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal
dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian
potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).

Maslow

memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan


fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan
tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan
aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.

Perbedaan

antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa

kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara


kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara
eksternal. (Maslow. (Inggris)A. Motivation and Personality. New
York: Harper & Row, 1954, hal. 57-67.).

1; Kebutuhan

fisiologis

(rasa

lapar,

rasa

haus,

dan

sebagainya)
2; Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh
dari bahaya)
3; Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi
dengan orang lain, diterima, memiliki)
4; Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi,
dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5; Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami,
keserasian,

dan

menjelajahi;

keteraturan,

dan

kebutuhan
keindahan;

estetik:
kebutuhan

aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari


potensinya).
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan
kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan
motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan.
Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni
minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah
dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak
akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih
harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa
aman. Prinsip pikiran Abraham Maslow berangkat dari kebutuhan
manusia yang disusun secara hierarki dari kebutuhan fisiologis
sampai

kebutuhan

pemenuhan

diri.

Abraham

maslow

menekankan prilaku manusia disebabkan oleh motivasi tertentu


yang bergerak secara sistematis demi sebuah grows need atau
pemuasan kebutuhan
2. Teori Motivasi Herzberg
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya
faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor
ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya
adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
3. Teori achievement Mc Clelland
Menurut Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
1; Need for achievement (kebutuhan akan prestasi dorongan
untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras
untuk berhasil.)
2; Need

for

hubungan

afiliation

keinginan

antarpersonal

yang

untuk

menjalin

ramah

dan

suatu
akrab

(kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan


soscialneed-nya Maslow)
3; Need for Power kebutuhan untuk membuat individu lain
berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan
berperilaku sebaliknya (dorongan untuk mengatur)

4. Teori X dan Y Douglass Mc Gregor


Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah
mengkaji

cara

karyawan.

para

manajer

Kesimpulan

yang

berhubungan

dengan

para

didapatkan

adalah

jika

diimplikasikan dalam pendidikan siswa cenderung membentuk


perilaku mereka berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.

Siswa pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa


mungkin berusaha untuk menghindarinya.

Karena siswa tidak menyukai pekerjaan, mereka harus


dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman
untuk mencapai tujuan.

Siswa akan mengindari tanggung jawab dan mencari


perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.

Sebagian siswa menempatkan keamanan di atas semua


faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit
ambisi.

5 . Teori Motivasi Clayton Alderfer


Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang
didasarkan
(exsistence),

pada

kebutuhan

hubungan

manusia

(relatedness),

akan
dan

keberadaan
pertumbuhan

(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini


Alfeder mengemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali
pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu
kewaktu dan dari situasi ke situasi.
6. Teori Motivasi Vroom
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of
motivation

menjelaskan

mengapa

seseorang

tidak

akan

melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya,


sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan
oleh tiga komponen, yaitu:
1; Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
2; Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan
terjadi

jika

(keberhasilan

berhasil

dalam

tugas

untuk

melakukan

suatu

mendapatkan

tugas

outcome

tertentu).
3; Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan
posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha
menghasilkan

sesuatu

yang

melebihi

harapanMotivasi

rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang


diharapkan.

C. Kiat-Kiat Meningkatkan Motivasi


Berikut adalah cara - cara yang cukup efektif bagi teman - teman yang sedang
mencari cara terbaik dalam belajar.
1. Jangan mencoba untuk memaksakan belajar dalam satu sesi
Biasanya, para pelajar yang sukses selalu meluangkan waktu belajarnya
lebih pendek dan jarang memaksakan mempelajari seluruhnya dalam satu atau
dua sesi. Kuncinya, belajarlah dengan konsisten dan lakukan secara reguler
meskipun dalam waktu singkat.
2. Rencanakan saat Anda akan belajar

Jika ingin sukses dalam belajar, susunlah jadwal dengan waktu yang
spesifik selama sepekan. Dan cobalah untuk tegas dengan jadwal yang telah Anda
buat. Mereka yang belajar secara sporadis, biasanya tidak berperforma sebaik
pelajar yang telah mengatur waktu belajarnya dengan disiplin.
3. Belajarlah pada waktu yang sama
Tidak hanya apakah penting untuk merencanakan jadwal kapan harus
belajar, tetapi, Anda juga belajar untuk konsisten dengan rutinitas belajar harian.
Ketika Anda belajar pada waktu yang sama setiap hari dan setiap minggu, maka
hal itu akan menjadi bagian yang rutin dalam kehidupan Anda. Secara mental dan
emosional, Anda akan lebih mempersiapkan diri saat sesi belajar tiba dan tentunya
lebih produktif.
4. Setiap kegiatan belajar harus memiliki tujuan yang spesifik
Menganggap sederhana belajar tanpa arahan yang jelas tidak akan efektif.
Anda perlu tahu dengan jelas apa yang Anda butuhkan dalam setiap kesempatan
belajar. Sebelum mulai belajar, aturlah tujuan dari belajar yang Anda lakukan. Hal
ini akan mendukung tujuan akademik secara keseluruhan.
5. Jangan pernah menunda belajar
Adalah hal yang sangat mudah umum untuk membatalkan sesi belajar
yang telah Anda rencanakan karena tidak tertarik dengan bidang studi, atau Anda
memiliki hal lain yang harus dilakukan, atau karena tugas yang diberikan sangat
sulit untuk dikerjakan.
Pelajar yang berhasil tidak pernah menunda waktunya untuk belajar. Jika
Anda melakukannya, kegiatan belajar Anda menjadi tidak efektif dan Anda tidak
akan mendapatkan apa yang dibutuhkan. Penundaan juga akan menimbulkan
kekacauan dan menjadi penyebab nomor satu dari kegagalan.
6. Mulailah dengan pelajaran yang paling sulit
Tugas atau pelajaran yang paling sulit akan membutuhkan usaha, mental,
dan energi yang paling besar. Anda sebaiknya memulai dengan hal ini. Sekali
Anda bisa menyelesaikan tugas yang paling berat ini, akan lebih mudah untuk
menyelesaikan sisanya. Percaya atau tidak, memulai dengan pekerjaan yang

paling sulit akan membawa peningkatan yang sangat besar bagi keefektifan sesi
belajar dan performa akademis Anda.
7. Selalu review catatan Anda sebelum mulai mengerjakan tugas
Hal yang pasti, sebelum Anda dapat mereview catatan yang dimiliki, maka
Anda harus memiliki catatan tersebut. Pastikan bahwa Anda selalu membuat
catatan yang baik selama di kelas. Sebelum memulai setiap sesi belajar dan
mengerjakan tugas utama yang harus diselesaikan, pastikan Anda tahu bagaimana
mengerjakannya dengan benar.
8. Pastikan tidak ada gangguan selama belajar
Carilah tempat belajar yang aman dari gangguan. Ketika Anda terganggu
saat belajar maka itu akan membuyarkan konsentrasi dan kegiatan belajar menjadi
tidak efektif.
9. Manfaatkan kelompok belajar dengan efektif
Pernah mendengar pepatah, Dua kepala lebih baik daripada satu kepala?.
Pepatah ini bisa jadi benar untuk diterapkan dalam kegiatan belajar. Belajar secara
kelompok akan membawa sejumlah keuntungan, diantaranya, mendapatkan
bantuan dari pelajar lainnya saat Anda berjuang untuk memahami sebuah konsep,
menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, dan berbagi pengetahuan dengan pelajar
lain yang akan membantu mereka dan diri Anda sendiri untuk menginternalisasi
persoalan. Tetapi, kelompok belajar akan menjadi tidak efektif ketika tidak
terstruktur dan anggota grup minim persiapan.
10. Reviewcatatan, tugas, dan materi lainnya setiap akhir pecan.
Pelajar yang sukses biasanya selalu mereview apa yang telah mereka
pelajari selama seminggu di setiap akhir pekan. Cara ini akan membuat mereka
mempersiapkan diri lebih baik untuk melanjutkan pembelajaran konsep-konsep
baru pada pekan berikutnya.Yakinlah, saat menerapkan trik-trik ini dalam belajar
akan membawa perubahan dan peningkatan yang signifikan dalam catatan
akademis dan keberhasilan studi Anda. Kuncinya, jangan putus asa!

Daftar Pustaka
Anggara, Panji Dwi. 2011. Jawa Pos, Metropolis hal 30. Minggu 15
Mei 2011.
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, PT Remaja
Rosda Karya, Bandung, 2009.
Gredler Margareth. Learning and Instruction. 2008. Amerika:
University of California
Gunadarsa, Singgih D.. (2008). Psikologi Perkambangan Anak dan
Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, PT Rosda Karya, Bandung,
2008.
Muh Said dan Dra. Junimar Affan.1990. Psikologi dari zaman ke
zaman. Jermars Bandung.

H. Sunarto, B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, PT


Rineka Cipta, Jakarta, 1999.
Sumanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja
Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Yusuf,Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan
Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anak

dan

Anda mungkin juga menyukai