Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Pemahaman Kewajiban Beribadah Kepada Tuhan YME
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami keadaanya sebagai
pemeluk agama yang memiliki kewajiban untuk beribadah kepada
Tuhan YME.
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami peranya sebagai seorang
pemeluk agama.
2. Peserta didik/konseli dapat memahami bahwa seorang yang
beragama memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Tuhan
YME.
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara
mengimplementasikan kewajiban beribadah kepada Tuhan
YME.
G Sasaran Layanan Kelas 10
H Materi Layanan 1. Kesadaran peran sebagai pemeluk agama
2. Kewajiban beribadah kepada Tuhan YME
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. https://business-law.binus.ac.id/2017/07/31/hak-atas-
kebebasan-beragama-dan-berkeyakinan-dalam-konteks-hak-
asasi-manusia/
2. https://www.kompasiana.com/wahyugandhung/55001e35a3
3311377250fbc2/ibadah-kebutuhan-manusia-ataukah-
kebutuhan-tuhan
3. https://friendofgodministry.wordpress.com/2012/12/22/ibad
ah-menurut-alkitab/
K Metode/Teknik Ceramah, diskusi dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
(Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
1. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah
pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK/Konselor dalam
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa

Balikpapan, 24 Mei 2017


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
Materi

Ibadah, Kebutuhan Manusia atau Kebutuhan Tuhan?

Hak untuk beribadah merupakan bagian dari Hak Asasi Pribadi yang merupakan 1 dari 6
HAM yang berlaku di Indonesia (Pribadi, Politik, Hukum, Ekonomi, Peradilan, dan Soisal
Budaya). Dalam konteks hak asasi manusia, jaminan hak atas kebebasan beragama dan
berkeyakinan terdapat di dalam Pasal 18 Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik (International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR)). Indonesia telah
meratifikasi ICCPR melalui pengesahan UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvensi
Hak Sipil dan Politik. Hak dasar kebebasan beragama yang disebut sebagai HAM melekat pada
setiap manusia yang tidak bisa dihilangkan (inalienable right). HAM sebagai hak hukum yang
diberikan oleh negara atas penghormatan terhadap martabat (dignity) manusia yang mandiri.
Dalam perspektif HAM, negara hanya mempunyai kewajiban, dan tidak mempunyai hak.
[1] Sebagai konsekuensinya, Negara mempunyai kewajiban menjaga HAM, yang berarti negara
harus menjamin HAM, dan adanya beban kewajiban negatif pada negara yang berarti negara
harus menghormati kebebasan dan hak individu.[2] Dalam konteks hak sipil dan politik,
kewajiban positif negara adalah menciptakan kondisi yang mendukung hak setiap orang untuk
menikmati hak dan kebebasan secara utuh, sedangkan kewajiban negatif negara adalah
menghormati pelaksanaan hak dan kebebasan individu. Kewajiban positif Negara harus
diwujudkan secara maksimal dengan pemanfaatan seluruh sumber daya kekuasaan politik, mulai
dari legislatif, eksekutif dan yudikatif. Negara wajib untuk menyediakan upaya pemulihan
terhadap individu yang hak sipil dan politiknya dilanggar, termasuk tindakan pengadilan untuk
memberikan pemulihan terhadap korban pelanggaran hak sipil secara efektif (effective judicial
remedy)

Sebagai manusia yang beragama, pasti kita dihadapkan pada kewajiban-kewajiban untuk
beribadah. Sebagai seorang muslim kita diwajibkan menjalankan Rukun Islam dan Rukun Iman.
Tentu semua itu tidak lepas dari kewajiban kita untuk beribadah. Sebenarnya ibadah itu untuk
kebutuhan manusia itu sendiri, atau untuk kepentingan Tuhan ( Allah SWT. ) ?

1. PENGERTIAN IBADAH
Ibadah berasal dari bahasa Ibrani db;[' (abad) yang berarti ‘bekerja, melayani’ yang
kemudian berkembang menjadi hd:b{[' (abodah) yang berarti ‘pekerjaan, ibadah’. Awalnya
kata abodah ini dipakai dalam penyembahan kepada dewa-dewi, tetapi kemudian di isi
dengan makna baru ketika di pakai dalam penyembahan kepada Allah yang tunggal. Dalam
bahasa Yunani latreia atau leitourgia yang berarti ‘seorang yang mempunyai pekerjaan
sebagai budak atau hamba’. Awalnya makna dari kata latreia dikaitkan dengan pelayanan
dalam sebuah seni, olahraga, dan lebih banyak dikaitkan dengan politik. Kemudian akhirnya
dipakai dalam arti mempersembahkan ‘ibadah’ kepada Allah, yang memberikan gambaran
tentang rasa takut penuh hormat, kekaguman. Dari kedua arti ini memberikan pengertian
bahwa ibadah makna dasarnya adalah pekerjaan atau aktivitas hidup sehari-hari manusia
yang senantiasa membawa kemuliaan bagi Tuhan.
Ibadah juga dilakukan dalam suatu persekutuan jemaat. Ibadah yang seperti ini
mengandung arti agar jemaat mendengarkan Firman Tuhan. Sama seperti seorang hamba
akan lebih dahulu mendengarkan perkataan atau kehendak tuannya barulah ia bekerja.
Dengan demikian ibadah yang dilaksanakan dalam Bait Suci ataupun Gereja tidak hanya
sebagai tempat memuji, dan menyembah Tuhan sebagai satu persekutuan melainkan suatu
suasana di mana umat kepunyaan Allah mendengarkan Firman Tuhan yang nantinya akan
diperbuat dalam kehidupan sehari-hari.
2. DASAR MENGAPA HARUS BERIBADAH
Ibadah dilakukan sebagai bentuk respon dan ucapan syukur atas penyertaan dan
keselamatan yang Tuhan beri dalam kehidupan umat-Nya. Keluaran 13:8 Pada hari itu harus
kau beritahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang
dibuat TUHAN kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir.
Ibadah juga dilakukan sebagai bentuk pengajaran berulang-ulang kepada anak-cucu
(keturunan) tentang Allah dan karya-karya-Nya. Keluaran 12:26-27 Dan apabila anak-
anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?
3. UNSUR-UNSUR DALAM BERIBADAH
a. Puji-pujian
b. Doa
c. Pengakuan Iman
d. Mendengarkan Firman Tuhan
e. Perjamuan Kudus
f. Persembahan
g. Doa Berkat

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGAHALANGI UNTUK BERIBADAH


a. Lebih takut orang lain daripada TUHAN
b. Terlalu sibuk
c. Sakit
d. Karena bimbang dalam iman
e. Rasa bersalah yang berlebihan
f. Masih menyimpan hal-hal emosional yang berlebihan (dendam, iri hati, terlalu sensitive,
markus 11:25)
g. Terasing dalam persekutuan
h. Malu
i. Masalah relasi dengan teman
j. Karena tidak ada teman untuk pergi
k. Kalau ditunjuk untuk mengambil bagian memimpin ibadah
l. Kehilangan kepercayaan dari orangtua

5. SOLUSI AGAR KITA BISA BERIBADAH


a. Mencintai Tuhan
b. Penenangan diri, Saat Teduh, konsentrasi
c. Kesadaran dalam menikmati keiintiman beribadah kepada Tuhan
d. Membuat inovasi dalam metode beribadah

Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Anda mungkin juga menyukai