Anda di halaman 1dari 9

RPL

BIMBINGAN KONSELING
I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan
B. Tahun Ajaran
C. Sasaran Ajaran
D. Pelaksana
E. Pihak Terkait

: SMP Negeri 21 Surabaya


: 2014-2015, Semester I
: Kelas 7G
: Inur Mutamimmatul Fahmi
: Siswa

II. WAKTU DAN TEMPAT


A. Tanggal
B. Jam Pembelajaran / Pelayanan
C. Volume Waktu (JP)
D. Spesifikasi Tempat Belajar

: 01-03 Desember 2014


: Sesuai Jadwal
: 1 (satu) JP @ 40 menit
: Di kelas 7G

III. MATERI PEMBELAJARAN


A. Tema / Subtema
B. Sumber Materi

: 1. Tema
: Kondisi Diri
2. Subtema : Kita hemat yuk!
: 1. Video tentang mengelola uang saku

dengan baik
2. Pengalaman Pribadi Siswa
IV. TUJUAN /ARAH PENGEMBANGAN
A. Pengembangan KES
: Agar siswa memahami bagaimana cara
mengelola uang saku dengan baik serta
termotivasi untuk menerapkannya dalam
B. Penanganan KES-T

kehidupan sehari-hari.
: Untuk menghilangkan dan mencegah siswa
terhadap kebiasaan boros (menghabiskan
uang saku untuk hal-hal yang tidak
berguna).

V. METODE DAN TEKNIK


A. Jenis Layanan
B. Kegiatan Pendukung

: Layanan Penguasaan Konten/Pembelajaran


: Aplikasi Instrumentasi

VI. SARANA
A. Media

: 1. Video tentang mengelola uang saku

dengan baik
B. Perlengkapan

: 1. Laptop

2. LCD
VII. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Diperolehnya hal-hal baru siswa terkait KES (Kehidupan Efektif Seharihari) dengan unsur-unsur AKURS ( Acuan, Kompetensi, Usaha, Rasa,
Sungguh-sungguh).
A. KES
1. Acuan (A)
2. Kompetensi (K)

: Hal-hal yang perlu diketahui siswa tentang


mengelola uang saku dengan baik.
: Kemampuan yang perlu dikuasai siswa untuk
menerapkan cara mengelola uang saku dengan
baik sebagai tuntutan dari kehidupan sehari-

3. Usaha (U)

hari.
: Bagaimana kegiatan siswa untuk dapat
menerapkan cara mengelola uang saku dengan

4. Rasa (R)

baik.
: Rasa senang dalam mengetahui cara mengelola

uang saku dengan baik.


5. Sungguh-sungguh (S) : Kesungguhan siswa untuk mengelola uang
saku dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
B. KES-T, yaitu terhindarkannya kehidupan efektif sehari-hari yang
terganggu, dalam hal:
1. Ketidaktahuan siswa tentang bagaimana cara mengelola uang saku
dengan baik.
2. Siswa mempunyai kebiasaan boros/menghabiskan uang saku.
3. Siswa kesulitan untuk menabung.
C. Ridho Tuhan, Bersyukur, Ikhlas dan Tabah :
Memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa untuk suksesnya siswa dalam
menjalani cara mengelola uang saku dengan baik.
VIII. LANGKAH KEGIATAN
A. LANGKAH PENGANTARAN
1. Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa.
2. Mengucapkan terima kasih kepada siswa yang berkenan hadir.
3. Menyampaikan arah materi pokok pembelajaran yaitu dengan judul
mengelola uang saku dengan baik.

4. Menyampaikan tujuan pembahasan yaitu:


a. Mengenalkan siswa bagaimana cara mengelola uang saku
dengan baik.
b. Melatih siswa untuk mengelola uang saku dengan baik.
B. LANGKAH PENJAJAKAN
1. Menanyakan kepada siswa persepsi awal tentang definisi Hemat.
2. Menayangkan video tentang cara mengelola uang saku dengan baik.
3. Meminta respon siswa tentang cara mengelola uang saku dengan
baik.
4. Meminta siswa mengemukakan pengetahuan yang dimilikinya
tentang cara mengelola uang saku dengan baik.
5. Memberikan ulasan umum dan penegasan-penegasan berkenaan
dengan respon dan pengalaman siswa untuk nomor 1, 2, 3, dan 4 di
atas.
C. LANGKAH PENAFSIRAN
1. Membahas kondisi/materi yang dikemukakan siswa pada langkah
penjajakan dengan penekanan-penekanan tertentu mengarah pada
materi pokok.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan atau merespon materi
cara mengelola uang saku dengan baik yang telah dijelaskan;
pertanyaan dan respon siswa tersebut dijawab dan berikan ulasan
serta penegasan-penegasan yang diperlukan.
D. LANGKAH PEMBINAAN
Berisi kegiatan penguraian, diskusi, pelatihan pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan melalui strategi transformatif dengan
dinamika BMB3:
1. Apa arti hemat dan bagaimana cara mengelola uang saku dengan
baik.
2. Siswa diminta untuk melihat diri sendiri, apa sudah mengetahui
bagaimana cara mengelola uang saku dengan baik.
3. Siapa yang tertarik untuk menerapkan cara mengelola uang saku
dengan baik.
E. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Hasil

Di

akhir

proses

pembelajaran/pelayanan

siswa

diminta

merefleksikan (secara lisan dan atau tertulis) apa yang mereka


peroleh dengan pola BMB3 dalam unsur-unsur AKURS:
: Apa yang mereka pikirkan tentang cara

a. Berfikir

mengelola uang saku dengan baik ( unsur


b. Merasa

A).
: Apa yang mereka rasakan dengan adanya
pembelajaran mengenai cara mengelola

c. Bersikap

uang saku dengan baik (unsur R).


: Bagaimana mereka bersikap dan akan
melakukan apa untuk mengelola uang saku

d. Bertindak

dengan baik (unsur K dan U).


: Bagaimana menyampaikan kepada teman dan
orang tua tentang cara mengelola uang saku
dengan baik; kapan dan bagaimana caranya

(unsur K dan U).


e. Bertanggung Jawab : Bagaimana mereka bersungguh-sungguh
dalam menerapkan cara mengelola uang
saku dengan baik.
2. Penilaian Proses
Melalui
pengamatan

dilakukan

penilaian

proses

pembelajaran/pelayanan untuk memperoleh gambaran tentang


aktivitas siswa dan efektivitas pembelajaran/pelayanan yang telah
diselenggarakan.
3. LAPELPROG dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah
Laporan Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang
memuat data penilaian hasil dan proses, dengan disertai arah tindak
lanjutnya.

Surabaya, 24 November 2014


Mengetahui,
Guru Pamong

Dra. Hj. Purwati


NIP. 19620810 198603 2 015

Guru Pemula

Inur Mutamimmatul Fahmi

Blangko Observasi kelas 7G


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Nama
Abimanyu Dwi Nur Sofyan
Afifa Dwi Prihandini
Asyara Noviantika Putri
Carien Sahafira Kristya Arofiq
Daffadzakiy Aminudin
Devita Rifatul Sukma
Devy Hidayatti
Dita Ayu Safitri
Eka Salma Usama Wati
Eno Wulan Safitri
Febriani Havina Rahmawati
Firda Vaticha Sari
Friska Adisti Mahardini
Hanania Setya Wahyuning
Hermawan
Khozinatul Asrori
Laura Intan Permata Devi
Marcella Andika Putri
Muhammad Abi Hasan Asy
Muhammad Dhafi Brilliant Syah
Muhammad Raflizar Al Fatoni
Muhammad Rafly Sandi Putra
Panji Buana Sukma Wasesa
Pramisyela Adinda Putri
R. Wibsa Janua Ardito Aulia
Rayhan Bagus Alifito Nabafiar
Rendy Praja Prasetyo
Rheyvinza Dwi Prima
Ricky Dwi Firmansyah
Ridha Panata Sukma
Rizki Darmawan
Rizqi Kurnia Arfianto
Rizqy Thoriqul Hibah
Salsabila Rizka Pratama
Sulthan Amanullah Arkan
Taris Budi Rahmadi

Penilaian

37 Tarisa Fairuz Nur Aulia


38 Venaldy Gege Herawanto

KITA HEMAT YUK!!!


Biasanya orang tua memberikan uang saku untuk anak-anak setiap harinya.
Banyak orang tua yang ingin anak-anaknya mampu mengatur uang saku mereka.
Tidak hanya orang tua, saat ini anak-anak/siswa-siwa juga menginginkan dirinya
mampu mengelolah uang saku mereka agar tidak cepat habis. Namun mereka
banyak menemukan kesulitan untuk melakukan hal tersebut. Mereka sangat ingin
menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Anak-anak sebaiknya diajari cara
mengelola uang saku supaya mereka belajar bertanggung jawab semenjak dini.
Beberapa cara berikut ini dapat kita lakukan.
1.

Mengenal prioritas.
Kita dapat membuat prioritas dalam membelanjakan uang saku. Kita harus
tahu mengenai keperluan yang paling penting hingga kurang penting.
Keperluan yang paling penting tersebut yang bisa didahulukan, seperti untuk
biaya transportasi dan jajan di sekolah. Dan keperluan yang tidak penting

2.

dapat dikesampingkan dulu.


Uang saku tidak harus habis.
Meskipun setiap hari orang tua memberi kita uang saku, namun bukan berarti
uang saku tersebut harus dihabiskan. Kita bisa membeli jajan di sekolah
seperlunya, misalnya jajan camilan dan minuman di saat istirahat. Sementara,
uang sakunya yang masih bersisa dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain,

3.

seperti membeli buku cerita yang diinginkannya.


Latih menabung.
Uang saku yang tidak dihabiskan oleh si Kecil ditabung. Kita bisa membeli
celengan lucu untuk menabung sisa uang saku kita.
Biasanya anak usia SMP hingga SMA ikut-ikutan teman main ke mall atau
berbelanja benda konsumtif.
Bagaimana remaja mengelola uangnya, mereka bisa mencontoh bagaimana
orangtua masing-masing mengelola uang. Jika orangtua mengajarkan
berhemat, sebaiknya remaja juga melakukan penghematan karena mencari
uang itu tak mudah.
Berapa besar uang saku yang ideal buat remaja tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing.

Remaja perlu belajar bagaimana mengelola uang, mereka harus bisa


mempertanggungjawabkan ke mana uangnya digunakan. Hal yang harus
dilatih para remaja adalah bagaimana membangun kemampuan nalar dan
4.

logika, bagaimana mengambil keputusan yang tepat.


Peranan Guru terhadap Uang Saku Siswa.
Guru bisa saja membantu mengelola uang saku siswa dengan cara
menghimpun uang tersebut dalam bentuk tabungan siswa dan dapat
dipergunakan untuk membeli peralatan sekolah. Namun ada yang patut
diperhatikan, ini hanya tabungan sisa uang saku murid bukan tabungan orang
tua yang artinya kisaran uang yang ditabungkan tidak begitu besar sehingga
resiko bagi guru tidak begitu signifikan. Untuk menghimpunnya seorang guru
dituntut paling tidak berangkat lebih awal dari penjual jajanan sekolah,
sehingga siswa bisa menyalurkan uangnya untuk menabung dan sisanya bisa

5.

dipergunakan buat jajan.


Kemandirian dalam mengelola uang saku .
Ini mungkin bisa diterapkan pada anak-anak kita yang sudah dewasa dan
tidak mungkin bisa mulai diajarkan pada anak kita yang duduk dibangku
sekolah dasar yaitu dengan dengan memberikan uang saku secara mingguan
atau bulanan. Dengan cara ini, si anak akan belajar untuk mau tidak mau
mengelola uang sakunya, karena toh uang saku tersebut dia dapatkan cuma
sekali, yaitu pada setiap awal minggu atau awal bulan, untuk kemudian akan
dikelolanya untuk seminggu atau sebulan ke depan. Pastikan juga bahwa
Anda tidak akan memberikan toleransi uang saku tambahan jika uang saku
mingguan atau bulanannya sudah habis. Kecuali, memang karena alasanalasan yang mendesak.

Anda mungkin juga menyukai