NIM: 044257933
Awal perkembangan Teori Kebutuhan Abraham Maslow Adalah saat Maslow mengamati perilaku
kera. Hasil pengamatan maslow disimpulkan bahwa ditemukan sebagian kebutuhan yang
diprioritaskan dari kebutuhan lain.Sebagai contoh adalah kebutuhan akan air bagi setiap makhluk
hidup.Tanpa air, makhluk hidup akan cepat mati dibandingkan apabila kekurangan makanan. Hasil
pengamatan maslow tersebutlah yang disimpulkan sebagai kebutuhan dasar. Selanjutnya maslow
menyusunnya menjadi tingkatan-tingkatan kebutuhan. Abraham Maslow pada ahirnya
mengembangkan bahwa kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke
tingkat kebutuhan selanjutnya. Berdasarkan apa yang dikemukakan Abraham Maslow khususnya
pada teori hirarki kebutuhan maslow. Pemenuhan kebutuhan didorong oleh motivasi. Motivasi
dalam hal ini adalah motivasi kekurangan (deficiency growth) dan perkembangan (motivation
growth). Motivasi kekurangan dalam teori hirarki kebutuhan maslow merupakan usaha yang
dijalankan oleh seseorang dalam rangka mengatasi kekurangan yang diderita. Disamping itu motivasi
perkembangan yaitudorongan dari dalam diri seseorang untuk meraih tujuan diri sesuaidengan
kemampuannya dalam perkembangannya. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi masing-masing
orang dan latar belakangnya.
1) Fisiologis/Fisik
Secara Umum
Kebutuhan dasar pada teori maslow yaitu kebutuhan fisik/fisiologi.Pada kehidupan secara umum
kebutuhan fisik dapat dicontohkan seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tidur,
aktivitas seksual, tempat tinggal, dan oksigen. Kebutuhan tersebut adalah suatu kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya.Sebagai permisalan, seseorang akan mencari
makanan/minuman terlebih dahulu ketika merasa dirinya kelaparan/kehausan dan cenderung
menahan diri untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Akan berbeda cerita apabila seseorang sudah
terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, minuman, dll. Dia akan cenderung mencari
kepuasan lain seperti cita rasa makanan dan minuman. Lain halnya dengan yang belum terpenuhi
kebutuhan fisiologisnya. Mereka tidak akan memperdulikan citarasa, tekstur ataupun sejenisnya.
Pada teori hirarki kebutuhan maslow juga membahas dari sisi manajemen dalam
organisasi/perusahaan. Kebutuhan fisik/fisiologis yang harus dipenuhi karyawan di suatu perusahaan
adalah upah minimum/standar gaji minimum. Karyawan mencari pekerjaan pada sebuah
perusahaan pastilah gaji/upah yang akan menjadi alasan utama. Sebelum kebutuhan dasar ini
terpenuhi maka karyawan akan sulit untuk berkembang apalagi memberikan prestasi dan kontribusi
besar pada perusahaan. Oleh karena menurut teori hierarki kebutuhan maslow maka perusahaan
harus mampu memenuhi kebutuhan dasar dari para karyawannya. Hal ini juga dapat menjadi
motivasi awal bagi karyawan untuk bekerja lebih giat dan memperbaiki citra perusahaan di mata
angakatan kerja.
Pandangan manusia akan kebutuhan fisiologi/fisik sangat berbedadengan kebutuhan lain sepert
yang dikemukakan oleh teori maslow.Pertama, kebutuhan fisiologi/fisik sangatlah mendasar dan
wajib dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dikatakan tanpa kompromi baik itu kebutuhan akan
makanan minuman atau upah minimum.Kedua, kebutuhan fisiologis/fisik merupakan suatu
kebiasaan yangdilakukan berulang. Apabila manusia merasa kelaparan maka dia akanmakan, begitu
seterusnya saat rasa lapar muncul kembali. Sepertihalnya, setiap bulan atau periode tertetnu
karyawan akan selalumenagih hak gajinya. Hal ini yang membedakan dengan kebutuhan lainnya di
teori maslow.
2) Rasa Aman
Tingkatan kebutuhan kedua pdaa teori maslow adalah kebutuhan akankeamanan. Kebutuhan rasa
aman yang dirasakan seperti kestabilanhidup, kesehatan fisik, adanya tempat bergantung, ada
perlindungan, serta merasakan kebebasan dan aman dari bermacam-macam ancaman
(pembunuhan, bencana alam, wabah penyakit, hutang, dll). Maka dari itu setelah manusia terpenuhi
kebutuhan dasar fisiologinyamaka kemudian mereka memerlukan kebutuhan akan rasa aman.
Menurut teori kebutuhan abraham maslow, perilaku seseorang yang merasa dirinya terancam akan
berbeda. Tindak tanduk mereka lebihsering ketakutan dan gelisah. Bahkan ada yang merasa frustasi
hinggaingin bunuh diri. Oleh karenanya manusia yang merasa tidak amanakan mencari rasa aman
dengan tujuan kestabilan hidup yangdijalaninya.
Pada tingkat manajemen perusahaan, teori hirarki kebutuhan maslowyang kedua ini juga
merepresentasikan rasa aman. Rasa aman bagikaryawan seperti lingkungan kerja yang aman, bersih,
dan lebih jauhlagi terdapat jaminan pasca pensiun sehingga merasa aman secarafinansial.Karyawan
akan bertahan pada suatu perusahaan lebih lama atau bahkanhingga masa pensiunnya apabila
kebutuhan rasa amannya terpenuhi.Karyawan yang merasa aman secara lingkungan ditambah
denganadanya perencanaan setelah pensiun cenderung akan bertahan lama danloyal pada
perusahaan.
Selanjutnya kebutuhan yang perlu dipenuhi setelah kebutuhan dasarfisiologi dan rasa aman yaitu
kebutuhan akan interaksi sosial dan kasih sayang. Pada teori hirarki kebutuhan abraham maslow,
manusia sebagai makhluk sosial akan cenderung membutuhkan orang lain. Sebagai makhluk sosial
manusia akan menjalin persahabatan, menikah,memiliki keturunan dan interaksi dengan keluarga.
Lebih jauh manusia juga merasa ingin disayang dan menyayangi. Saling mencintai antarsesama
merupakan kebutuhan yang juga penting dalam kehidupan.Manusia yang merasakan kasih sayang
maka akan terlihat lebih stabilkarena dirinya merasa diterima oleh lingkungan/orang sekitar.
Teorikebutuhan maslow menjelaskan bahwasanya kebutuhan akan kasih sayang dan cinta dibagi
menjadi dua yaitu kebutuhan menyayangi/mencintai dan menolak untuk dicintai. Sehingga
padakebutuhan ini kita memerlukan seni dalam penerapannya.
Karyawan pada perusahaan sejatinya juga memerlukan kebutuhaninteraksi sosial dan kasih sayang.
Teori kebutuhan maslow pada kasusini menyatakan bahwa karyawan memenuhi kebutuhan ini
denganmenjalin persahabatan dengan rekan sekerja, satu tim dan interaksiantara atasan dan
bawahan. Adanya hubungan dan komunikasi yang baik di dalam perusahaan akan membuat
perusahaan lebih mudah bersinergi demi mencapai tujuannya.
Abraham Maslow memiliki pendapat bahwa jika harga diri telah terpenuhi maka manusia akan
berkeinginan untuk meraih tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi yaitu aktualisasi diri.
Kondisi karyawan pada pemenuhan kebutuhan penghargaan ini adalah terkait dengan jabatan yang
lebih tinggi. Posisi tertentu akan membuat karyawan merasa dirinya dihargai, disegani dan
dihormati. Sehingga karyawan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar sebelumnya akan bekerja lebih
giat untuk melampui target demi memperoleh promosi jabatan. Banyak dari para manajer yang
mengikuti teori kebutuhan maslow ini untuk mempromosikan bawahannya ke posisi yang lebih
tinggi. Tentu dengan syarat tertentu. Hal ini akan menjadikan bawahannya tersebut merasa dihargai
atas kerjanya ditambah dengan promosi yang membuat kebutuhan akan harga dirinya terpenuhi.
5) Aktualisasi Diri
Pada Kondisi Umum Level atau tingkatan kebutuhan yang paling tinggi sekaligus yang terakhir
menurut teori kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow adalah “aktualisasi diri”. Kebutuhan
akan aktualisasi merupakan dorongan keinginan yang timbul secara terus menerus. Dorongan ini
akhirnya berubah menjadi potensi yang sangat dahsyat. Maslow mengatakan bahwa kebutuhan ini
ada di dalam diri seseorang dengan cara mendorong diri sendiri untuk bertindak sesuai dengan yang
dikehendaki. Tindakan tersebut didasarkan pada kemampuan yang dimiliki. Hasrat yang ingin dicapai
juga disesuaikan keinginan yang telah ada dalam waktu yang cukup lama.
Pekerjaan menantang yang dipilih oleh karyawan atau sumber dayamanusia lainnya di dalam
perusahaan merupakan kebutuhan aktualisasidiri. Melalui pemilihan pekerjaan yang dianggap
sebuah tantangan maka kemampuan karyawan akan meningkat. Kreatifitas dan ketrampilan akan
selalu dilatih serta terus berkembang. Perkembangan itu akan membawanya kepada karir yang lebih
gemilang. Dalam hal ini pimpinan puncak atau top manager dapat mendelegasikan bawahannya
untuk melakukan pekerjaan yang menantang. Biasanya karyawan yang merasa dipercaya akan
merasasenang dan adrenalinnya meningkat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tentu saja
kebutuhan ini dikhususkan bagi seseorang yang telahtercukupi dan terpuaskan dengan keempat
kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, sosial dan kasih sayang, dan penghargaan.
Memiliki pandangan yang sesuai fakta terhadap diri sendiri, orang laindan kondisi sekitar.
Problem-Centering
Spontanity
Bertingkah laku secara spontan khususnya secara pemikiran dantindakan. Memiliki penyesuaian diri
yang tinggi terhadap norma danaturan sosial. Orang yang mengejar aktualisasi diri akan
cenderungmemiliki komunikasi yang baik dan terbuka dan lebih fleksibel.
Memiliki kebutuhan akan kebebasan yang tinggi. Di sisi lain kebutuhanterhadap privasi juga semakin
tinggi.
Memiliki sudut pandang yang positif terhadap setiap kejadian. Dapatmengambil hikmah dan
inspirasi dari setiap pengalaman. Selain itumampu menghargai setiap proses yang dijalani.
Peak Experiences
Seseorang yang meraih aktualisasi dirinya akan merasakan pengalaman puncak maslow atau dengan
kata lain adalah sukacita. Melalui kejadianinilah mereka akan memperoleh inspirasi dan memiliki
keinginan yangsemakin kuat yang diperbarui dan ditransformasikan dalam pemikiranserta tindakan.
KESIMPULAN
Teori Maslow atau Teori Kebutuhan Maslow merupakan teori yang dicetuskan oleh Abraham Harold
Maslow (1908-1970). Maslow mengemukakan bahwa terdapat lima tingkatan kebutuhan
dasarmanusia. Kelima kebutuhan itu tersusun secara hirarkis. Semua harus terpenuhi dari
kebutuhan dasar kemudian naik setingkat pada kebutuhan berikutnya hingga tercapai kebutuhan
tertinggi. Kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi tidak akan menarik orang maupun karyawan
yang kebutuhan dasarnya belum terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat menggambarkan
kesejahteraan manusia/karyawan. Kelima kebutuhan menurut teori maslow yaitu kebutuhan
fisik/fisiologi, rasa aman, interaksi sosial dan kasing sayang, penghargaan, dan aktualisasi diri.
2. Jelaskan berbagai perubahan atau evolusi konsep pemasaran pada era produksi, era penjualan,
era konsep pemasaran dan era relasi pelanggan
Era Produksi
Awal tahun 1900-an, Eropa pertamakali memulai perjuangannya dalam bertahan hidup di Amerika
dengan filosofi umum bisnisnya
"produksilah sebanyak mungkin, karena ada dasar pasar yang tidak terbatas". Tentunya filosofi ini
pada waktu itu sangat logis, hal ini didasari oleh banyaknya permintaan untuk produk pada jaman
itu, dan jelas ini menguntungkan. Pada jaman itu para pengusaha kebanyakan dari kalangan petani,
tukang kayu, dan pekerja dagang.
Era penjualan
Bisnis pada tahun 1920an berkembang dengan menggunakan teknik produksi massal. Bahkan
kapasitas produksi pun seringkali melebihi permintaan pasar. Maka filosofi bisnis yang disebutkan
pada era produksi bergeser menjadi penekanan terhadap penjualan. Perusahaan juga banyak
mendorong kegiatan penjualan dan periklanan untuk menarik pelanggan, pada era ini kegiatan
pemasaran penjualan personal dan periklanan lah yang diutamakan.
Era konsep pemasaran
Pasca perang dunia kedua yang berakhir tahun 1945, permintaan produk dan jasa mengalami
perpindahan, para prajurit memulai karier baru mereka dan memulai memperbaiki kondisi
keluarganya. Pasca perang inilah yang sering disebut the baby boom, dimana angka kelahiran
meningkat dan mereka juga mempunyai kemampuan dalam membelanjakan uangnya.
Menurut Nickelsetal, 2005, era konsep pemasaran ini memiliki tiga bagian, yaitu:
Orientasi pelanggan
Orientasi pelayanan
Orientasi keuntungan
Era relasi pelanggan
Pada era ini, khusushnya tahun 1990 manajer memperluas konsep pemasaran dengan mengadopsi
konsep pengelolaan hubungan pelanggan. Hal ini merupakan sebuah proses pembelajaran tentang
pelanggan, dimana prioritasnya yaitu untuk memuaskan pelanggan. Kepuasan pelanggan inilah yang
diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Di era ini perusahaan dituntut untuk membuka
komunikasi dengan pelanggan, baik itu melalui website, telepon, email, fax, maupun kontak
personal layanan pelanggan.
Konsep pemasaran yaitu sebuah filosofi yang dimana akan mendorong sebuah perusahaan untuk
mengembangkan produk atau layanan berdasarkan kebutuhan dan preferensi pasar.
Promosi adalah kegiatan marketing yang paling penting, karena di sinilah Anda memperkenalkan
sebuah produk ke masyarakat.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempuh dalam merencanakan promosi: