Anda di halaman 1dari 21

www.kuberbagi17.

com/2015/02/teori-kebutuhan-dasar-manusia-
menurut.html

Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow

Posted by Admin 0 komentar

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh


manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis
yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

Teori Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow menyatakan


bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :

1. Kebutuhan Fisiologis, yang merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia.


Antara lain ; pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan
(minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas,
keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.

2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis. Perlindungan fisik, meliputi perlindungan dari ancaman
terhadap tubuh dan kehidupan seperti kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan,
dll. Perlindungan psikologis, perlindungan dari ancaman peristiwa atau
pengalaman baru atau asing yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan
seseorang.
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi
dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan kekeluargaan.

4. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta
pengakuan dari orang lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki


Maslow, yang berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau
lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

Teori Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow

3 comments:

Makalah

Abraham Maslow (1908-1970)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya

selalu berusaha mencari yang terbaik. Sebagai makhluk sosial,

dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya tadi manusia

selalu memerlukan pihak lain. Seseorang manusai tidak

mungkin dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.


Kebutuhan manusia sendiri jika ditinjau dari segi tingkatan

kepentingannya dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder,

dan tersier. [2] Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi orang yang bersangkutan sehingga

baginya kebutuhan ini haruslah dipenuhi paling dulu dan paling

utama. Dahulu kebutuhan primer hanya mencakup sandang,

pangan, dan papan. Namun dewasa ini karena kehidupan yang

semakin kompleks maka ditambahkan pula sebagai kebutuhan

primer yaitu kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, hiburan

dan lain-lain.

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang

dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan

keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya

bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow[3] dalam

teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia

memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis,

keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan

Patricia, 1997). Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar

manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami

hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat


memberikan perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu

lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karana itu

beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan

lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air,

keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi

manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia

tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara

kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu

keperawatan di dunia kesehatan. walaupun setiap orang

mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang

mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya

kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat

kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.

Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah

sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami

hunbungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat

memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa

kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya;

oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum

kebutuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih


mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk

meningkatkan harga diri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian KDM ?


2. Apakah hal-hal yang mendasari pemahaman tentang KDM ?
3. Apakah KDM menurut Abraham Maslow ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian KDM


2. Mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang

KDM
3. Mengetahui KDM menurut Abraham Maslow.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan,

air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting

untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan

manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat

digunakan perawat untuk memahami hubungan antara

kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.


Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar

dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar,

atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara,

air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan

keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik

dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan

cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan

sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi

kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan

percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri.

Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.

Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh

kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan

sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak

terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau

mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.

B. HAL-HAL YANG MENDASARI PEMAHAMAN KDM

Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu

sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar

(fisiologis, keamanan,kasih sayang, harga diri dan aktualisasi


diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan

integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen

system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya

untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya

tingkat kepuasan klien.

Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat

kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya.

Peran yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia

dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya,

meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu

dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system

dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual,

ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).

C. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM


MASLOW
Dalam tingkah laku manusia, Maslow memiliki asumsi

dasar, bahwa tingkah laku manusia dapat ditelaah melalui

kecenderungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup,

sehingga bermakna dan terpuaskan. Untuk itu Maslow


menempatkan motivasi dasar manusia sebagai sentral

teorinya.

Manusia memiliki sifat dasar yang tidak akan pernah

sepenuhnya merasa puas, karena kepuasan bagi manusia

bersifat sementara. Ketika suatu kebutuhan terpuaskan maka

akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi nilainya, yang

menuntut untuk dipuaskan, begitu pula seterusnya.[4]

Maslow memiliki konsep fundamental unil dari teorinya, yaitu :

Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang

bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan

berasal dari sumber genetis atau naluriah.

Kebutuhan-kebutuhan itu juga bersifat psikologis, bukan

semata-mata fisiologis. Kebutuhan-kebutuhan itu merupakan

inti kodrat manusia, hanya saja mereka itu lemah, mudah

diselewengkan dan dikuasai proses belajar, kebiasaan atau

tradisi yang keliru.[5] Kebutuhan dasar tersebut tersusun

secara hierarki dalam strata yang bersifat relatif, yaitu:

1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Faali/Phsyologic Needs)

2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety &

Security Needs)
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and Belonging

Needs)

4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need)

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization Need)

Kebutuhan-kebutuhan ini senantiasa muncul, meskipun

dimungkinkan tidak secara berurutan, Dalam pengertian,

bahwa kebutuhan yang paling dasar akan muncul terlebih

dahulu dan mendesak untuk dipenuhi, dan jika kebutuhan ini

sudah terpenuhi akan muncul kebutuhan berikutnya yang juga

menuntut untuk dipenuhi. Namun dimungkinkan ada sebagian

kecil orang yang kebutuhan dasarnya berbeda struktur

hierarkinya disbanding dengan yang lain. Misalnya orang yang

memiliki keyakinan tertentu akan memilih kelaparan dari pada

harus menghilangkan keyakinannya. [6] Seperti kisah Amar bin

Yasir yang lebih memilih disiksa oleh kafir Qurais daripada

berpindah keyakinan, karena dia tidak butuh menyembah

berhala.

Suatu hal yang perlu ditegaskan di sini adalah, bahwa

pemenuhan-pemenuhan kebutuhan dasar tersebut tidak hanya

bersifat material, namun lebih dari itu adalah bersifat spiritual.


Dengan kata lain, orang yang memiliki kesehatan mental yang

prima akan mudah terpuaskan dari kebutuhan-kebutuhan dasar

tersebut. Karena kebutuhan dasar pada dasarnyua adalah

dimotivasi oleh motif kemunduran (deficiency motivation).

Sementara orang yang sehat secara mental lebih dimotivasi

oleh motif perkembangan (growth motivation). Seorang yang

mengalami penyakit mental akan sulit merasa puas dari

kebutuhan dasar, bahkan akan senantiasa merasa kurang.[7]

1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Faali/Phsyologic Needs)

Pada saat ini kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan

yan paling kuat dan mendasar diantara yang lain. Dalam hal ini

seseorang sangat membutuhkan oksigen untuk bernapas, air

untuk diminum, makanan, papan, sandang, buang hajat kecil

maupun besar, seks, dan fasilitas-fasilitas yang dapat berguna

untuk kelangsungan hidupnya, ini merupakan contoh

kebutuhan fisiologis.

Kebutuhan-kebutuhan ini sifatnya sangat mendesak dan

tidak akan menginginkan kebutuhan lain sebelum kebutuhan

dasar ini terpenuhi. Misalnya seseorang yang sedang haus atau

lapar, tidak akan membutuhkan motivasi lain sebelum rasa


haus dan laparnya hilang. Motivasi untuk mendapatkan

kebutuhan ini sangatlah kuat sehingga mendorong individu

melakukan kejahatan hanya untuk memenuhi kebutuhan ini.

Maslow meyakini bahwa kebutuhan ini adalah jalan

pertama yang nantinya, bila terpenuhi akan membawa

manusia menuju kebutuhan akan rasa aman.[8]

2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety &

Security Needs)

Sebenarnya tidak bisa dipungkiri, pada awalnya mayoritas

dari aktivitas kehidupan manusia ini adalah untuk memenuhi

kebutuhan fisik ini. Segera setelah kebutuhan dasar terpenuhi,

orang mulai cari-cari. Kebutuhan level kedua, yakni kebutuhan

akan rasa aman dan kepastian (safety and security needs)

muncul dan memainkan peranan dalam bentuk mencari tempat

perlindungan, membangun privacy individual (kebebasan

individu), mengusahakan keterjaminan finansial melalui

asuransi atau dana pensiun, dan sebagainya.

3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and Belonging

Needs)
Ketika kebutuhan fisik akan makan, papan, sandang

berikut kebutuhan keamanan telah terpenuhi, maka seseorang

beralih ke kebutuhan berikutnya yakni kebutuhan untuk dicintai

dan disayangi (love and belonging needs). Dalam hal ini

seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan,

menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat

pribadi seperti mencari kekasih atau memiliki anak, itu adalah

pengaruh dari munculnya kebutuhan ini setelah kebutuhan

dasar dan rasa aman terpenuhi

4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need)

Level keempat dalam hirarki adalah kebutuhan akan

penghargaan atau pengakuan (esteem needs). Maslow

membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe

bawah dan tipe atas. Tipe bawah meliputi kebutuhan akan

penghargaan dari orang lain, status, perhatian, reputasi,

kebanggaan diri, dan kemashyuran. Tipe atas terdiri atas

penghargaan oleh diri sendiri, kebebasan, kecakapan,

keterampilan, dan kemampuan khusus (spesialisasi). Apa yang

membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri

yang diperoleh. Pada self esteem tipe bawah, rasa harga diri

dan pengakuan diberikan oleh orang lain. Akibatnya rasa harga


diri hanya muncul selama orang lain mengatakan demikian,

dan hilang saat orang mengabaikannya.

Situasi tersebut tidak akan terjadi pada self esteem tipe

atas. Pada tingkat ini perasaan berharga diperoleh secara

mandiri dan tidak tergantung kepada penilaian orang lain.

Dengan lain kata, sekali anda bisa menghargai diri anda sendiri

sebagai apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak, madheg

pandhito, bahkan ketika orang lain mencampakkan anda!

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization Need)

Ketika kebutuhan akan penghargaan ini telah terpenuhi,

maka kebutuhan lainya yang sekarang menduduki tingkat

teratas adalah aktualisasi diri. Inilah puncak sekaligus fokus

perhatian Maslow dalam mengamati hirarki kebutuhan.

Terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan level ini,

antara lain growth motivation, being needs, dan self

actualization.

Maslow melakukan sebuah studi kualitatif dengan metode

analisis biografi guna mendapat gambaran jelas mengenai

aktualisasi diri. Dia menganalisis riwayat hidup, karya, dan

tulisan sejumlah orang yang dipandangnya telah memenuhi


kriteria sebagai pribadi yang beraktualisasi diri. Termasuk

dalam daftar ini adalah Albert Einstein, Abraham Lincoln,

William James, dam Eleanor Roosevelt.[9]

Hasil Penelitian tentang orang-orang yang

mengaktualisasikan diri menyangkal teori Freudian yang

menyatakan bahwa ketidaksadaran manusia semata-mata

buruk, jahat, sinting atau berbahaya. Pada orang-orang yang

mengaktualisasikan diri, jiwa bahwa sadar itu bersifat kreatif,

penuh kasih saying, positif dan sehat.[10]

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan,

air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting

untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan

manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat

digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar

manusia.
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu

sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar

(fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan aktualisasi

diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan

integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen

sistem. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya

untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya

tingkat kepuasan klien.

Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan

berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu

kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati

kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi

kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses

pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu

kondisi patologis.

B. SARAN
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat

penting untuk diterapkan dalam praktik keperawatan. Sebagai

perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien,

karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi.

Kita juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan yang mana


harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan

kebutuhan dasar lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Nasrul, Erdy. (2000). Pengalaman Puncak Abraham Maslow.

Ponorogo: Center for Islamic and Occidental Studies CIOS-ISID

Gontor.

G. Goble, Frank. (1992). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik

Abraham Maslow, terj The Third Force, The Psycology of

Abraham Maslow oleh Drs. A. Supratiknya. Yogyakarta: kanisius.

Muhammad, Hasyim. (2002). Dialog antara Tasawuf dan

Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purbacaraka, Purnadi dan A. Ridwan Halim. (1982). Hak Milik

Keadilan dan Kemakmuran, Suatu Tinjauan Falsafah Hukum.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sumber gambar: biography.com


[1] Makalah diajukan untuk memenuhi tugas pada Psikologi Sosial yang
diampu oleh Bapak. H. Noor syahid, S.Ag.

[2] Purnadi Purbacaraka dan A. Ridwan Halim, Hak Milik Keadilan dan
Kemakmuran, Suatu Tinjauan Falsafah Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982),
hlm. 15-16.

[3] Nama lengkapnya adalah Abraham Harold Maslow, lahir di Brooklyn,


New York pada tanggal 1 April 1908. Maslow memperlajari psikologi saaat
berkuliah di Universitas Winconsin. Maslow memperoleh gelar bachelor pada
1930 dan menjadi pelopor aliran humanistik psikologi pada tahun 1950. Pada
tanggal 18 Juli 1966 Maslow meraih prestasi yang cukup gemilang dengan
terpilihnya sebagai Presiden APA (American Psycology Assosiation) dan Humanist
of the Year.

[4] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, (Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2002). Hlm 70

[5] Frank G. Goble, Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow,


terj The Third Force, The Psycology of Abraham Maslow oleh Drs. A. Supratiknya,
(Yogyakarta: kanisius, 1992), hal 70

[6] Charles T. Tart, hlm. 2

[7] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, (Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2002), Hlm. 72.

[8] Erdy Nasrul, Pengalaman Puncak Abraham Maslow, (Ponorogo: Center


for Islamic and Occidental Studies CIOS-ISID Gontor, 2000), hlm. 34.

[9] Ibid, hlm. 13

[10] Frank G. Goble, Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham


Maslow, terj The Third Force, The Psycology of Abraham Maslow oleh Drs. A.
Supratiknya, (Yogyakarta: kanisius, 1992), hal 68
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh


manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis.

1. Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia

1. Penyakit.
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.

2. Hubungan keluarga.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.

3. Konsep diri.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi
seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan yang
positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya
akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah
memenuhi kebutuhan dasarnya

4. Tahap perkembangan.
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhan yang
berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun
spiritual.

2. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow


Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan
wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Abraham Maslow dikenal
sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa
manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah
teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan
atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis)
sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki
kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam
kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and
security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs
(kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs
(kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan
aktualisasi diri).

1. Kebutuhan fisiologis (Physiological)


Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara,
dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang
air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika
kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi
rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses
untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini
juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat
kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi.

2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs)

Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak,


kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas,
proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat.
Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut
sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya

3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and
Belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas
terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih
sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha
seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak,
atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas
tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika
tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)


Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul
kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis,
yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan
kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher
one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri,
kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan
ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan
inferior.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)


Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah
kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat
dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi
diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai
peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak
mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi
diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara
sempurna.

Referensi :

1. Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC


2. Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto,
Jakarta.

3. Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.

4. Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.

5. JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan


Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.

6. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.

7. Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.

8. Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and


Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.

9. Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih
bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.

10.Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu
berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima tingkatan yang dapat membedakan
setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, teori yang telah resmi di akui dalam dunia
psikologi.

Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang akan muncul dengan
sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap orang pasti akan melalui
tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya, namun hanya
sedikit yang mampu mencapai tingkatan tertinggi dari piramida ini.

Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai berikut (disusun dari
yang paling rendah) :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan
biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan


Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari
teror, dan semacamnya.

3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan
lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan
Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal.
Sub kategori eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi
lainnya.
Sedangkan sub kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat ini tidak
memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam
hidupnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Tingkatan tertinggi ini akan saya bahas khusus dalam artikel selanjutnya, silahkan klik disini.

Anda mungkin juga menyukai