Anda di halaman 1dari 16

Jasika Pabetting

Pembimbing: dr. Apter Sp.OG (K)


Hipertensi dlm kehamilan  penyebab utama dari mortalitas dan
morbiditas ibu, terutama di negara berkembang

Hipertensi mungkin ada sebelum, selama, atau setelah


kehamilan.

Hipertensi pada postpartum dpt dikaitkan dgn Hipertensi


Gestasional, preeklamsia, atau hipertensi kronik yg sudah ada
sebelumnya.
 Etiologi dan diagnosis banding dr hipertensi
postpartum sangatlah luas, tetapi dpt
difokuskan berdasarkan temuan klinis dan
laboratorium serta respon terhadap
pengobatan TD.
 Hipertensi Gestasional-preeklampsia (onset
baru/sudah ada seblm melahirkan) adlh
penyebab paling umum, namun kondisi yg
mengancam jiwa spti pheochromocytoma
dan kecelakaan serebrovaskular jg hrs
dipertimbangkan.
Banyak ibu mendapatkan
Kehamilan normal ditandai cairan intravena dlm jumlah
dengan peningkatan volume besar selama kehamilan,
plasma yang dikaitkan dengan persalinan, dan nifas. Cairan
retensi natrium dan air dalam dlm Jumlah besar jg diberikan
jaringan interstitial. pd analgesia-anestesi regional
atau pd saat operasi sesar

Pada beberapa wanita,


perpindahan dari cairan dlm
jumlah besar ke dalam ruang
intravascular terutama
berkaitan dengan fungsi ginjal
suboptimal, dapat
mengakibatkan hipertensi
• digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
Beberapa obat yang
menyebabkan • berkaitan dengan vasokonstriksi dan retensi
natrium dan air  dapat mengakibatkan
vasokonstriksi hipertensi berat.

• untuk pengobatan atonia uteri


Suntikan ergot alkaloid
(ergometrin atau • Kerja obat ini dimediasi melalui reseptor
adrenergik  vasokonstriksi perifer 
metilergonovin) hipertensi, vasokonstriksi serebral, dan stroke.

Efek samping obat:


mual, muntah, dan
sakit kepala, gejala
yang mirip dengan GH-
preeclampsia berat.
 Hipertensi dan proteinuria biasanya akan sembuh pd minggu pertama stlh
melahirkan pd sebagian bsr wanita dgn Hipertensi Gestasional/Preeklamsia
namun, ada data yg bertentangan mengenai waktu yg dibutuhkan untuk
resolusi.

 Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: populasi yg diteliti,


tingkat keparahan penyakit (ringan, berat, dgn preeklamsia, sindrom
HELLP), jangka wkt tindak lanjut, pengelolaan penyakit, dan kriteria yg
digunakan untuk hipertensi/proteinuria.

 Pada ibu dgn preeklamsia, ada penurunan BP dlm waktu 48 jam, namun BP
meningkat antara 3-6 hari pasca melahirkan.
 Wanita dgn hipertensi kronis slm kehamilan
mengalami peningkatan risiko terhadap
perburukan hipertensi dan/atau preeklamsia.
 Risiko  tingkat keparahan hipertensi, adanya
kondisi medis yg terkait (obesitas, DM tipe-2,
penyakit ginjal), atau obat antihipertensi yg
digunakan slm kehamilan.
 Hipertensi pasca persalinan mgkn disebabkan
oleh tdk terdiagnosisnya hipertensi kronis
esensial maupun krn memburuknya hipertensi
setelah melahirkan pd wanita dgn preeklamsia.
Komplikasi Maternal

 Komplikasi maternal tergantung pada lbh


dr 1 hal berikut:
 keparahan dan etiologi dr hipertensi,
 Status ibu (adanya disfungsi organ), dan
 Kualitas perawatan yang digunakan.

Potensi komplikasi yang mengancam jiwa


termasuk infark serebral atau perdarahan, gagal
jantung kongestif atau edema paru, gagal ginjal,
atau kematian.
 Dilakukan bertahap dan mungkin
memerlukan pendekatan multidisiplin
 Konsekuensinya, dibutuhkan
manajemen yang baik dengan
mempertimbangkan:
 faktor risiko sebelum kelahiran,
 onset waktu berkaitan dengan persalinan,
 munculnya tanda/ gejala,
 hasil laboratorium / temuan pada pencitraan
 respon terhadap terapi awal
Penyebab paling
umum untuk
hipertensi • hipertensi gestasional, preeklamsia, atau
hipertensi esensial kronis.
setelah 48 jam
pasca salin

• anamnesis,
• temuan klinis, ada atau tidaknya gejala
Manajemen terkait,
awal akan • hasil laboratorium (protein urin, trombosit,
enzim hati, serum kreatinin, dan
tergantung pada elektrolit),
• respon terhadap pengobatan hipertensi.
 Oleh karena itu, semua ibu dengan
hipertensi postpartum harus dievaluasi
pada saat menggunakan obat-obat ini.
Jika pasien memiliki hipertensi dengan
tanpa gejala, tidak ada proteinuria, dan
hasil laboratorium normal, langkah
selanjutnya adalah mengontrol TD.
 Obat Antihipertensi dianjurkan jika tekanan sistolik >
150 mmHg dan /atau jika tekanan darah diastolik >
100 mmHg
 Bolus suntikan intravena baik labetalol atau
hydralazine digunakan awalnya jika ada
peningkatan sistolik terus-menerus > 160 mm Hg
atau diastolik>110 mm Hg ; ini selanjutnya diikuti
dengan obat oral untuk menjaga tekanan darah
sistolik<150 mm Hg dan diastolic BP<100 mmHg
 Ada beberapa obat antihipertensi untuk
mengobati postpartum hypertension. Pada
GH-preeklamsia direkomendasikan
nifedipine (10-20 mg setiap 4-6 jam) atau
pengobatan yang lama dengan nifedipine
XL (10-30mg /12 jam)

Anda mungkin juga menyukai