Anda di halaman 1dari 7

NAMA : WITRI RAHMADANI

NIM : 1600020029
KELAS :C
TUGAS INDIVIDU MANAJEMEN

TEORI KEBUTUHAN MASLOW

A. Background Info Mengenai Teori Kebutuhan Maslow


Teori Maslow merupakan pembahasan cabang dari bagian teori organisasi dan teori
kepemimpinan. Teori kebutuhan maslow merupakan teori yang dikemukakan oleh seorang ahli
bernama lengkap Abraham Maslow. Teori kebutuhan maslow mengemukakan mengenai
berbagai kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi lebih dulu kemudian dilanjutkan
dengan kebutuhan selanjutnya.
Kebutuhan dasar manusia yang akan dijabarkan pada teori kebutuhan maslow
digambarkan dengan skema piramida. Skema piramida pada teori kebutuhan maslow terdiri
dari tingkatan kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Teori hirarki kebutuhan maslow
menjelaskan bahwa terdapat lima kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.
Lima level kebutuhan yang dapat terlihat perbedaan masing-masing khususnya dari
segi kesejahteraan. Teori kebutuhan maslow merupakan teori yang telah diakui dalam
dunia manajemen maupun psikologi. Pada dunia psikologi digunakan untuk melihat kebutuhan
manusia secara umum. Sedangkan pada dunia manajemen digunakan untuk melihat kebutuhan
dasar karyawan di perusahaan.
Secara ringkas kebutuhan yang dikemukakan pada teori hierarki kebutuhan maslow
tersusun bertingkat-tingkat. Tingkatan dimulai dari kebutuhan mendasar dan mendesak
kemudian setelah kebutuhan paling dasar terpenuhi maka dilanjutkan kebutuhan lainnya.
B. Profil Singkat Abraham Maslow
Sebelum membahas mengenai teori kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow,
mari kita bahas profil singkat dari Abraham Maslow. Dengan mengetahui sejarah dan Latar
Belakang Abraham Maslow diharapkan kita mampu mendalami tentang teori hierarki
kebutuhan menurut Abraham Maslow.

Nama lengkap Maslow adalah Abraham Harold Maslow. Lahir pada tahun 1908 dan
meninggal pada tahun 1970. Maslow merupakan orang amerika yang berprofesi sebagai
psikolog. Abraham maslow juga lebih dikenal sebagai profesor di beberapa universitas seperti
Columbia University, Brandies University, New School for Social Research, Alliant
International University. Berprofesi sebagai profesor dan psikolog, maslow menitikberatkan
pada signifikansi dan urgensi fokus pada kualitas yang positif dari seseorang.
Abraham Maslow sejak masih belia meyakini bahwa bagi pria atau laki-laki dewasa,
fisik merupakan kekuatan yang dapat dilatih dan dioptimalkan. Latihan fisik dan angkat beban
merupakan sarana bagi maslow untuk terlihat lebih berotot dan gagah. Kenyataan tidak sejalan
dengan keinginannya, maslow lebih mendalami buku pengetahuan sehingga tidak mampu
meraih keinginannya.
Saat tumbuh dewasa Abraham Maslow mulai berpikir mengenai kebutuhan dasar dan
aktualisasi diri. Pertanyaan seperti “kenapa hanya sedikit manusia yang mencapai aktualisasi
dirinya meski kebutuhan dasar mereka telah terpenuhi?” Di sisi lain sebagai Psikolog
Humanistik beranggapan bahwa setiap manusia mempunyai dorongan kuat untuk
mengembangkan potensi hingga ke tingkatan “aktualisasi diri”.
Maslow diberitakan meninggal dunia pada tahun 1970 saat jogging. Serangan jantung
dikabarkan menjadi penyebab utamanya. Sejak saat itu Abraham Maslow dikenal sebagai
pioner di bidang psikologi yang berperan atau berpengaruh langsung pada dunia secara luas
termasuk dunia manajemen.
C. Konsep Teori Kebutuhan Maslow
Awal perkembangan Teori Kebutuhan Abraham Maslow adalah saat Maslow
mengamati perilaku kera. Hasil pengamatan maslow disimpulkan bahwa ditemukan sebagian
kebutuhan yang diprioritaskan dari kebutuhan lain.Sebagai contoh adalah kebutuhan akan air
bagi setiap makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup akan cepat mati dibandingkan apabila
kekurangan makanan.
Hasil pengamatan maslow tersebutlah yang disimpulkan sebagai kebutuhan dasar.
Selanjutnya maslow menyusunnya menjadi tingkatan-tingkatan kebutuhan. Abraham Maslow
pada kahirnya mengembangkan bahwa kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu
sebelum melanjutkan ke tingkat kebutuhan selanjutnya.
Berdasarkan apa yang dikemukakan Abraham Maslow khususnya pada teori hirarki
kebutuhan maslow. Pemenuhan kebutuhan didorong oleh motivasi. Motivasi dalam hal ini
adalah motivasi kekurangan (deficiency growth) dan perkembangan (motivation growth).
Motivasi kekurangan dalam teori hirarki kebutuhan maslow merupakan usaha yang
dijalankan oleh seseorang dalam rangka mengatasi kekurangan yang diderita. Disamping itu
motivasi perkembangan yaitu dorongan dari dalam diri seseorang untuk meraih tujuan diri
sesuai dengan kemampuannya dalam perkembangannya. Hal tersebut disesuaikan dengan
kondisi masing-masing orang dan latar belakangnya.

D. Penejelasan Teori Kebutuhan Abraham Maslow


Teori kebutuhan maslow mengemukakan bahwa manusia mempunyai tingkatan
kebutuhan hidup untuk dipenuhi. Seumur hidupnya manusia akan berusaha untuk tetap
mengatasi kebutuhannya dari yang paling mendasar.

Tingkatan kebutuhan dalam teori maslow membedakan seseorang dilihat dari


kesejahteraan hidupnya. Teori yang dikenal di berbagai dunia/bidang ini menjabarkan
tingkatan kebutuhan dengan skema piramida. Kebutuhan pada teori maslow disusun dari yang
paling mendasar atau mendesak. Kemudian dilanjutkan dengan kebutuhan dasar lainnya dan
seterusnya.

Kebutuhan dasar lanjutan yang diutarakan dalam teori maslow tidak dapat terpenuhi
apabila kebutuhan dasar sebelumnya terpenuhi. Setiap manusia pasti merasakan tingkatan
kebutuhan tersebut dan harus berusaha keras dalam memenuhinya. Meski demikian hanya
sedikit yang mencapai puncak dari tingkatan kebutuhan menurutt Abraham Maslow.

Terdapat 5 tingkatan kebutuhan yang dikemukakan oleh teori kebutuhan maslow


diantaranya kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Kelima
kebutuhan tersebut disusun pada teori kebutuhan maslow secara bertingkat dari yang paling
mendasar (fisiologis/fisik) hingga yang tertinggi (aktualisasi diri).

1. Fisiologis/Fisik
Secara Umum
Kebutuhan dasar pada teori maslow yaitu kebutuhan fisik/fisiologi. Pada kehidupan
secara umum kebutuhan fisik dapat dicontohkan seperti kebutuhan akan makanan, minuman,
tempat tidur, aktivitas seksual, tempat tinggal, dan oksigen. Kebutuhan tersebut adalah suatu
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Sebagai permisalan,
seseorang akan mencari makanan/minuman terlebih dahulu ketika merasa dirinya
kelaparan/kehausan dan cenderung menahan diri untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Akan berbeda cerita apabila seseorang sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti
makanan, minuman, dll. Dia akan cenderung mencari kepuasan lain seperti citarasa makanan
dan minuman. Lain halnya dengan yang belum terpenuhi kebutuhan fisiologisnya. Mereka
tidak akan memperdulikan citarasa, tekstur ataupun sejenisnya.

Contoh Dalam Manajemen Perusahaan


Pada teori hirarki kebutuhan maslow juga membahas dari sisi manajemen dalam
organisasi/perusahaan. Kebutuhan fisik/fisiologis yang harus dipenuhi karyawan di suatu
perusahaan adalah upah minimum/standar gaji minimum.

Karyawan mencari pekerjaan pada sebuah perusahaan pastilah gaji/upah yang akan
menjadi alasan utama. Sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi maka karyawan akan sulit untuk
berkembang apalagi memberikan prestasi dan kontribusi besar pada perusahaan. Oleh karena
menurut teori hierarki kebutuhan maslow maka perusahaan harus mampu memenuhi
kebutuhan dasar dari para karyawannya. Hal ini juga dapat menjadi motivasi awal bagi
karyawan untuk bekerja lebih giat dan memperbaiki citra perusahaan di mata angakatan kerja.

Informasi Tambahan
Pandangan manusia akan kebutuhan fisiologi/fisik sangat berbeda dengan kebutuhan
lain sepert yang dikemukakan oleh teori maslow.

Pertama, kebutuhan fisiologi/fisik sangatlah mendasar dan wajib dipenuhi. Pemenuhan


kebutuhan ini dapat dikatakan tanpa kompromi baik itu kebutuhan akan makanan minuman
atau upah minimum.

Kedua, kebutuhan fisiologis/fisik merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan berulang.


Apabila manusia merasa kelaparan maka dia akan makan, begitu seterusnya saat rasa lapar
muncul kembali. Seperti halnya, setiap bulan atau periode tertetnu karyawan akan selalu
menagih hak gajinya. Hal ini yang membedakan dengan kebutuhan lainnya di teori maslow.

2. Rasa Aman
Secara Umum
Tingkatan kebutuhan kedua pdaa teori maslow adalah kebutuhan akan keamanan.
Kebutuhan rasa aman yang dirasakan seperti kestabilan hidup, kesehatan fisik, adanya tempat
bergantung, ada perlindungan, serta merasakan kebebasan dan aman dari bermacam-macam
ancaman (pembunuhan, bencana alam, wabah penyakit, hutang, dll).

Maka dari itu setelah manusia terpenuhi kebutuhan dasar fisiologinya maka kemudian
mereka memerlukan kebutuhan akan rasa aman.
Menurut teori kebutuhan abraham maslow, perilaku seseorang yang merasa dirinya
terancam akan berbeda. Tindak tanduk mereka lebih sering ketakutan dan gelisah. Bahkan
adayang merasa frustasi hingga ingin bunuh diri. Oleh karenanya manusia yang merasa tidak
aman akan mencari rasa aman dengan tujuan kestabilan hidup yang dijalaninya.

Contohnya Pada Aplikasi Manajemen Perusahaan


Pada tingkat manajemen perusahaan, teori hirarki kebutuhan maslow yang kedua ini
juga merepresentasikan rasa aman. Rasa aman bagi karyawan seperti lingkungan kerja yang
aman, bersih, dan lebih jauh lagi terdapat jaminan pasca pensiun sehingga merasa aman secara
finansial.

Karyawan akan bertahan pada suatu perusahaan lebih lama atau bahkan hingga masa
pensiunnya apabila kebutuhan rasa amannya terpenuhi. Karyawan yang merasa aman secara
lingkungan ditambah dengan adanya perencanaan setelah pensiun cenderung akan bertahan
lama dan loyal pada perusahaan.

3. Sosial dan Kasih Sayang


Secara Umum
Selanjutnya kebutuhan yang perlu dipenuhi setelah kebutuhan dasar fisiologi dan rasa
aman yaitu kebutuhan akan interaksi sosial dan kasih sayang. Pada teori hirarki kebutuhan
abraham maslow, manusia sebagai makhluk sosial akan cenderung membutuhkan orang lain.

Sebagai makhluk sosial manusia akan menjalin persahabatan, menikah, memiliki


keturunan dan interaksi dengan keluarga. Lebih jauh manusia juga merasa ingin disayang dan
menyayangi. Saling mencintai antar sesama merupakan kebutuhan yang juga penting dalam
kehidupan.

Manusia yang merasakan kasih sayang maka akan terlihat lebih stabil karena dirinya
merasa diterima oleh lingkungan/orang sekitar. Teori kebutuhan maslow menjelaskan
bahwasanya kebutuhan akan kasih sayang dan cinta dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan
menyayangi/mencintai dan menolak untuk dicintai. Sehingga pada kebutuhan ini kita
memerlukan seni dalam penerapannya.

Aplikasi Pada Manajemen Perusahaan


Karyawan pada perusahaan sejatinya juga memerlukan kebutuhan interaksi sosial dan
kasih sayang. Teori kebutuhan maslow pada kasus ini menyatakan bahwa karyawan memenuhi
kebutuhan ini dengan menjalin persahabatan dengan rekan sekerja, satu tim dan interaksi antara
atasan dan bawahan. Adanya hubungan dan komunikasi yang baik di dalam perusahaan akan
membuat perusahaan lebih mudah bersinergi demi mencapai tujuannya.
4. Kebutuhan akan Penghargaan
Secara Umum
Selanjutnya dalam teori kebutuhan abraham maslow yaitu kebutuhan akan
penghargaan. Penghargaan dalam teori maslow ini seperti status sosial, prestasi, penghormatan
dari orang lain, nama baik/reputasi, ketenaran, perhatian, dan lain-lain.

Berdasarkan teori hirarki kebutuhan abraham maslow kebutuhan ini dibagi menjadi dua
level yaitu level tinggi dan rendah.

Level yang rendah dicontohkan seperti kebutuhan untuk memperoleh penghormatan


dan menghormati orang lain, keinginan memiliki status yang lebih tinggi, popularitas, pujian.
Sedangkan kebutuhan penghargaan pada level yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan harga
diri. Harga diri seseorang biasanya diekspresikan dari keyakinan, penguasaan/dominasi,
perasaan, kontribusi, kebebasan dan kemandirian.

Abraham Maslow memiliki pendapat bahwa jika harga diri telah terpenuhi maka
manusia akan berkeinginan untuk meraih tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi yaitu
aktualisasi diri.

Pada Manajemen Perusahaan


Kondisi karyawan pada pemenuhan kebutuhan penghargaan ini adalah terkait dengan
jabatan yang lebih tinggi. Posisi tertentu akan membuat karyawan merasa dirinya dihargai,
disegani dan dihormati. Sehingga karyawan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar sebelumnya
akan bekerja lebih giat untuk melampui target demi memperoleh promosi jabatan.

Banyak dari para manajer yang mengikuti teori kebutuhan maslow ini untuk
mempromosikan bawahannya ke posisi yang lebih tinggi. Tentu dengan syarat tertentu. Hal ini
akan menjadikan bawahannya tersebut merasa dihargai atas kerjanya ditambah dengan promosi
yang membuat kebutuhan akan harga dirinya terpenuhi.

5. Aktualisasi Diri
Secara Umum
Level atau tingkatan kebutuhan yang paling tinggi sekaligus yang terakhir menurut teori
kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow adalah “aktualisasi diri”. Kebutuhan akan
aktualisasi merupakan dorongan keinginan yang timbul secara terus menerus. Dorongan ini
akhirnya berubah menjadi potensi yang sangat dahsyat.

Maslow mengatakan bahwa kebutuhan ini ada di dalam diri seseorang dengan cara
mendorong diri sendiri untuk bertindak sesuai dengan yang dikehendaki. Tindakan tersebut
didasarkan pada kemampuan yang dimiliki. Hasrat yang ingin dicapai juga disesuaikan
keinginan yang telah ada dalam waktu yang cukup lama.

Penerapan Pada Manajemen Perusahaan


Pekerjaan menantang yang dipilih oleh karyawan atau sumber daya manusia lainnya di
dalam perusahaan merupakan kebutuhan aktualisasi diri. Melalui pemilihan pekerjaan yang
dianggap sebuah tantangan maka kemampuan karyawan akan meningkat. Kreatifitas dan
ketrampilan akan selalu dilatih serta terus berkembang. Perkembangan itu akan membawanya
kepada karir yang lebih gemilang.

Dalam hal ini pimpinan puncak atau top manager dapat mendelegasikan bawahannya
untuk melakukan pekerjaan yang menantang. Biasanya karyawan yang merasa dipercaya akan
merasa senang dan adrenalinnya meningkat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Tentu saja kebutuhan ini dikhususkan bagi seseorang yang telah tercukupi dan terpuaskan
dengan keempat kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, sosial dan kasih
sayang, dan penghargaan.’

Tambahan Informasi
Abraham Maslow mendefinisikan aktualisasi diri menjadi :

 Acceptance and Realism


Memiliki pandangan yang sesuai fakta terhadap diri sendiri, orang lain dan kondisi sekitar.

 Problem-Centering
Peka terhadap permasalahan orang/lingkungan sekitar termasuk membantu dan menemukan
solusinya. Perasaan tersebut berasal dari motivasi diri sendiri dan tanggung jawab yang kuat.

 Spontanity
Bertingkah laku secara spontan khususnya secara pemikiran dan tindakan. Memiliki
penyesuaian diri yang tinggi terhadap norma dan aturan sosial. Orang yang mengejar
aktualisasi diri akan cenderung memiliki komunikasi yang baik dan terbuka dan lebih fleksibel.

 Autonomy and Solitude


Memiliki kebutuhan akan kebebasan yang tinggi. Di sisi lain kebutuhan terhadap privasi juga
semakin tinggi.

 Continued Freshness of Appreciation


Memiliki sudut pandang yang positif terhadap setiap kejadian. Dapat mengambil hikmah dan
inspirasi dari setiap pengalaman. Selain itu mampu menghargai setiap proses yang dijalani.

 Peak Experiences
Seseorang yang meraih aktualisasi dirinya akan merasakan pengalaman puncak maslow atau
dengan kata lain adalah sukacita. Melalui kejadian inilah mereka akan memperoleh inspirasi
dan memiliki keinginan yang semakin kuat yang diperbarui dan ditransformasikan dalam
pemikiran serta tindakan

Anda mungkin juga menyukai