Anda di halaman 1dari 21

KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA DAN

PIRAMIDA KEBUTUHAN MASLOW

Dosen Pengampuh; Maghfiroh Fajrin S.Pd. M.Pd

Disusun Oleh; 1. Fita Pirmawati

2. Zaenal Abidin

3. Yuliana

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS CORDOVA
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Ungkapan Syukur yang teramat dalam dipersembahkan kehadirat Allah Swt., karena dengan
pertolongan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kebutuhan Hidup
Manusia Dan Piramida Kebutuhan Maslow”.

Relevan dengan judulnya, makalah ini sangat amat membuat bingung para pembaca, oleh sebab
itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan dan keikhlafan.

Kami berharap, semoga makalah ini dapat membuat ibu Maghfiroh Fajrin S.Pd. M.Pd selaku
dosen pengampuh dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Kebudayaan Dasar yakin dengan usaha yang
maksimal dalam menyelesaikan tugas yang ibu berikan kepada kami semua. Akhir kalimat kami
mngucapkan banyak terima kasih atas perhatiannya, wassalamualaikum wr.wb.

Taliwang, 22 Oktober 2022

Penyusun,

Kelompok ll
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A.Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Kebutuhan Dasar Hidup Manusia...................................................................5
B. Kebutuhan Dasar Hidup Menurut Abraham Maslow........................................................5
C. Aktualisasi Teori Maslow.................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................................................8
B. Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan adalah sesuatu yang harus tercukupi bagi makhluk hidup


untuk melangsungkan hidupnya sebagai tujuan untuk bertahan
hidup,kebutuhan manusia wajib di penuhi dan harus ada, namun tak
selamanya yang kita inginkan itu adalah k e b u t u h a n n a m u n h a n y a
b e r u p a n a f s u d a n k e e g o i s a n d i r i k i t a d a n h a n y a s e b a g a i kepuasan
diri kita atas apa yang kita dapatkan dan di peroleh. 

Abraham Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima tingkatan, yaitu:


kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Maslow
menggambarkan teorinya dalam bentuk piramida berurutan semakin mengerucut
keatas menandakan kebutuhan tertinggi manusia. Pada urutan keempat dituliskan
bahwa manusia membutuhkan penghargaan atas prestasinya, ingin dihormati,
mendapat pengakuan atas kemampuan dan keahlian dalam bekerja. Pengakuan
terhadap eksistensi seseorang dinilai penting demi memenuhi kebutuhan prestasi.
Setiap orang berusaha menonjolkan sosok diri yang berbeda dari orang lain di
lingkungan sekitarnya, termasuk dengan mengubah cara berpenampilan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kebutuhan dasar hidup manusia?
2. Apa saja kebutuhan hidup manusia menurut Abraham Maslow?
3. Bagaimana aktualisasi teori Maslow?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kebutuhan dasar hidup manusia
2. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan hidup menurut Abraham Maslow
3. Untuk mengetahui bagaimana aktualisasi teori kebutuhan Maslow
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebutuhan Dasar Hidup Manusia

Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh


manusia untuk mempertahankan kesimbangan fisiologis maupun psikologis.
Menurut King (1971) kebutuhan dasar manusia adalah perubahan energi
didalam maupun diluar organisme yang ditunjukkan melalui respon perilaku
terhadap situasi, kejadian dan orang, sedangkan menurut Roy (1980)
kebutuhan dasar manusia merupakan kebutuhan individu yang menstimulasi
respon untuk mempertahankan integritas (keutuhan) tubuh.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
dasar manusia memiliki ciri yang bersifat heterogen, setiap orang pada
dasarnya memiliki kebutuhan yang sama akan tetapi karena perbedaan budaya
dan kultur yang ada maka kebutuhan tersebut berbeda. Dalam memenuhi
kebutuhan hidup, manusia menyesuaikan dengan prioritas yang ada, kemudian
apabila terjadi kegagalan dalam memenuhi kebutuhan maka membuat manusia
lebih berpikir dan bergerak berusaha mendapatkannya.

B. Kebutuhan Dasar Hidup Menurut Abraham Maslow


Maslow adalah seorang psikolog yang pemikirannya banyak
dimanfaatkan dalam ilmu manajemen. Disisi lain, pemikirannya juga memiliki
implikasi pada ranah filosofis sehingga dapat membantu beberapa pertanyaan
kuno filsafat manusia tentang apa dan siapa manusia.
Tidak satupun pemikiran lahir dari ruang kosong, tanpa adanya
sentuhan dengan lingkungan sekitar. Begitu juga yang dialami oleh Maslow.
Pemikirannya tentang manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungannya pada
masa itu. Faktor lain yang mempengaruhi pemikiran Maslow adalah kondisi
pasca Perang Dunia II yang membuatnya begitu sangat prihatin. Maslow
berpikir, seandainya psikologi dapat mempelajari manusia secara menyeluruh
maka perang mungkin bisa dihindari.
Membaca pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan, tidak bisa lepas
dari teori motivasi yang menjadi landasannya. Teori motivasi Maslow ini
berguna untuk memberikan argumen yang kuat dalam penggunaan struktur
kebutuhan sebagai penggerak motivasi manusia secara menyeluruh. Inilah
yang menjadi ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat manusia
sebelumnya. Yaitu tentang kebutuhan manusia. Bicara tentang kebutuhan,
setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan yang perlu dipenuhi secara
bertahap, mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Tingkat kebutuhan ini
dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam susunan piramida yang kemudian
dikenal dengan piramida Maslow.

Ilustrasi di atas merupakan piramida Maslow yang menyajikan tingkatan kebutuhan


mulai dari yang paling rendah hingga paling atas. Piramida tersebut menggambarkan
pemenuhan kebutuhan secara bertahap sesuai dengan tangga atau tingkatannya. Maslow
membagi hierarki kebutuhan dalam lima tingkat dasar kebutuhan yaitu:

a. Kebutuhan fisik (physiological needs)

Kebutuhan fisik adalah yang paling mendasar dan paling mendominasi


kebutuhan manusia. kebutuhan ini lebih bersifat biologis seperti oksigen, makanan,
air dan sebagainya. Pemikiran Maslow akan kebutuhan fisik ini sangat dipengaruhi
oleh kondisi pasca Perang Dunia II. Saat itu, manusia berada dalam kondisi yang
begitu memilukan. Salah satunya adalah dilandanya kelaparan. Oleh karena itu,
Maslow menganggap kebutuhan fisik adalah yang utama melebihi apapun.

b. Kebutuhan akan rasa aman (Safety needs)

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, manusia akan cenderung mencari rasa


aman, bisa berupa kebutuhan akan perlindungan, kebebasan dari rasa takut,
kekacauan dan sebagainya. Kebutuhan ini bertujuan untuk mengembangkan hidup
manusia supaya menjadi lebih baik.

c. Kebutuhan akan kepemilikan dan Cinta (The belongingness and love Needs)

Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, manusia akan cenderung
mencari cinta orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Jadi,
Kebutuhan akan cinta tidak sama dengan kebutuhan akan seks. Sebaliknya, Maslow
menegaskan, kebutuhan akan seks justru dikategorikan sebagai kebutuhan fisik.
Kebutuhan akan cinta ini menguatkan bahwa dalam hidup, manusia tidak bisa terlepas
dari sesama.
d. Kebutuhan untuk dihargai (The esteem Needs)

Setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, maka sudah menjadi naluri


manusia untuk bisa dihargai oleh sesama bahkan masyarakat. Maslow
mengklasifikasikan kebutuhan ini menjadi dua bagian yaitu, Pertama lebih mengarah
pada harga diri. Kebutuhan ini dianggap kuat, mampu mencapai sesuatu yang
memadai, memiliki keahlian tertentu menghadapi dunia, bebas dan mandiri.
Sedangkan kebutuhan yang lainnya lebih pada sebuah penghargaan. Yaitu keinginan
untuk memiliki reputasi dan pretise tertentu (penghormatan atau penghargaan dari
orang lain). Kebutuhan ini akan memiliki dampak secara psikologis berupa rasa
percaya diri, bernilai, kuat dan sebagainya.

e. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)

Kebutuhan inilah yang menjadi puncak tertinggi pencapaian manusia setalah


kebutuhan-kebutuhan di atas terpenuhi. Pencapaian aktualisasi diri ini berdampak
pada kondisi psikologi yang meninggi pula seperti perubahan persepsi dan motivasi
untuk selalu tumbuh dan berkembang. Di saat seseorang telah berhasil memenuhi
kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, dan juga penghargaan, maka ia akan
butuh untuk menunjukkan dirinya kepada orang lain. Cukup sulit, karena untuk
memenuhi kebutuhan ini, seseorang harus mengerahkan segala potensi yang ada
dalam dirinya sehingga bisa tampak lebih menonjol dibandingkan orang lain. Sebab
itulah, kebutuhan ini ditempatkan pada hierarki tertinggi.

C. Aktualisasi Teori Maslow


Kendati teori kebutuhan Maslow ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah
memberikan fondasi dan megilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang
berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif. Maslow
menggambarkan manusia yang sudah mengaktualisasikan diri mereka sebagai orang
yang sudah terpenuhi semua kebutuhuannya dan melakukan apapun yang bisa mereka
lakukan.
Menurut Maslow, seorang manusia harus memenuhi kebutuhannya yang
paling rendah, barulah naik ke jenjang lebih tinggi, dan seterusnya hingga ia bisa
mengaktualisasikan diri. Artinya, nyaris mustahil seorang manusia sampai di posisi
kebutuhan paling tinggi, yaitu aktualisasi diri sebelum ia menuntaskan kebutuhan dari
jenjang yang rendah terlebih dahulu. Sebagai misal, posisi kebutuhan paling dasar
menurut Maslow adalah kebutuhan fisiologis, di antaranya adalah kebutuhan sandang
dan pangan. Jika kebutuhan makanan dan pakaiannya sudah terpenuhi, barulah ia
memikirkan kebutuhan akan rasa aman, misalnya kebutuhan rasa aman dari
kriminalitas, waspada terhadap penyakit, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia
untuk mempertahankan kesimbangan fisiologis maupun psikologis. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan
perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan. Hierarki kebuthan manusia mengatur dasar dalam lima
tingkatan prioritas. Antara lain Kebutuhan fisik, kebuthan akan rasa aman,
kebutuhan akan kepemilikan dan cinta, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan
aktualisasi diri.

B. Saran
Pembahasan sangat penting mengingat kebutuhan manusia sangat banyak
dan perlunya banyak dikehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16021128/Makalah_Hirarki_Kebutuhan_Manusia
https://eprints.umm.ac.id/41147/2/BAB%20I.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-45-bekasi/sosial/makalah-
manusia-ditinjau-dari-hierarki-kebutuhan-maslow/25889292
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=Hb8TEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA5&dq=pengertian+kebutuhan+dasar+
hidup+manusia&ots=msIdBJcir0&sig=VWiUUdkxd-
vh_8DTLoBQIuyWmLs&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20kebutuhan
%20dasar%20hidup%20manusia&f=false
https://www.simulasikredit.com/mengenal-hirarki-kebutuhan-dalam-piramida-maslow/
#:~:text=Piramida%20Maslow%20mencerminkan%20hierarki%20kebutuhan,dan
%20puncaknya%20adalah%20aktualisasi%20diri.
CORE – Aggregating the world’s open access research papers

saja menjadi tolol, boros,


sombong dan tidak sopan
sekaligus, tetapi masih
tetap bisa
mengaktualisasikan dirinya.
Orang yang mampu
mencapai
aktualisasi diri hanya kurang
dari satu persen, sebab tidak
banyak dari kita
yang bisa memenuhi semua
kebutuhan yang lebih rendah
dalam hierarki
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif.
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif.
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif.
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif.
Kendati pemikiran Maslow
tentang teori kebutuhan ini
tampak lebih
bersifat teoritis, namun
telah memberikan fondasi
dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori
motivasi yang berorientasi
pada kebutuhan
berikutnya yang lebih
bersifat aplikatif.
saja menjadi tolol, boros,
sombong dan tidak sopan
sekaligus, tetapi masih
tetap bisa
mengaktualisasikan dirinya.
Orang yang mampu
mencapai
aktualisasi diri hanya kurang
dari satu persen, sebab tidak
banyak dari kita
yang bisa memenuhi semua
kebutuhan yang lebih rendah
dalam hierarki
saja menjadi tolol, boros,
sombong dan tidak sopan
sekaligus, tetapi masih
tetap bisa
mengaktualisasikan dirinya.
Orang yang mampu
mencapai
aktualisasi diri hanya kurang
dari satu persen, sebab tidak
banyak dari kita
yang bisa memenuhi semua
kebutuhan yang lebih rendah
dalam hierarki
saja menjadi tolol, boros,
sombong dan tidak sopan
sekaligus, tetapi masih
tetap bisa
mengaktualisasikan dirinya.
Orang yang mampu
mencapai
aktualisasi diri hanya kurang
dari satu persen, sebab tidak
banyak dari kita
yang bisa memenuhi semua
kebutuhan yang lebih rendah d
saja menjadi tolol, boros,
sombong dan tidak sopan
sekaligus, tetapi masih
tetap bisa
mengaktualisasikan dirinya.
Orang yang mampu
mencapai
aktualisasi diri hanya kurang
dari satu persen, sebab tidak
banyak dari kita
yang bisa memenuhi semua
kebutuhan yang lebih rendah
dala
saja menjadi tolol, boros,
sombong dan tidak sopan
sekaligus, tetapi masih
tetap bisa
mengaktualisasikan dirinya.
Orang yang mampu
mencapai
aktualisasi diri hanya kurang
dari satu persen, sebab tidak
banyak dari kita
yang bisa memenuhi semua
kebutuhan yang lebih rendah
dalam hie

Anda mungkin juga menyukai