Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT MASLOW MENGENAI


KESEHATAN MENTAL
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Kesehatan Mental
Dosen pengampu Mata Kuliah: Ratna Dunggio, M.Si

Oleh :
Firman Pakaya (C03418012)
Hapsa Sami (C03418014)
Ismail Adam (C03418019)

KELAS A
PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori Kepribadian Sehat
Menurut Maslow Mengenai Kesehatan Mental” ini tepat pada waktunya.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga dapat meneyelesaikan makalah.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Ratna
Dunggio pada mata kuliah Kesehatan Mental program studi Psikologi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kepribadian sehat dalam kesehatan mental
bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, November 2020


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hierarki kebutuhan manusia.......................................................................6
2.2 Kepribadian yang sehat menurut Maslow..................................................11
2.3 Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs”.................................12
2.4 Ciri-ciri “actualized people”......................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.....................................................................................................13
3.2 Kritik dan saran...........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

Latar belakang

1.1 Latar Belakang


Teori kepribadian (theory of personality) Abraham Maslow memiliki beragam nama,
dari teori humanistik (humanistic theory) sampai teori transpersonal (transpersonal theory),
mazhab ketiga psikologi atau mazhab keempat dalam kepribadian, teori kebutuhan (need theory)
dan teori aktualisasi diri (self-actualization theory). Banyak sekali teori yang mengemukakan
tentang kepribadian, akan tetapi dalam pembahasan makalah ini hanya akan membahas
mengenai teori kepribadian dan kepribadian yang sehat menurut Abraham Maslow. Maslow

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan ini antara lain:

1. Apa saja hierarki kebutuhan Maslow?


2. Kepribadian sehat menurut Maslow?
3. Perbedaan meta needs dengan deficiency needs?
4. Ciri-ciri actualized people?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa saja hierarki kebutuhan Maslow.


2. Mengetahui kepribadian sehat menurut Maslow.
3. Mengetahui perbedaan meta needs dengan deficiency needs.
4. Mengetahui apa saja ciri-ciri actualized people.

Bab II

Pembahasan

2.1 Hierarki kebutuhan manusia


Dalam pandangan Maslow, semua manusia sejak lahir telah memiliki kecenderungan
dan perjuangan untuk mengaktualisasikan-diri (self-actualization). Akan tetapi perjuangan untuk
sampai pada tingkatan aktualisasi-diri, manusia atau setiap individu harus berupaya memenuhi
kebutuhan-kebutuhan universal yang tersusun dalam suatu tingkat dari kebutuhan yang paling
kuat sampai kebutuhan yang paling lemah.

Kebutuhan-kebutuhan universal manusia yang dibuat secara bertingkat oleh Maslow


seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu hierarki kebutuhan (hierarchy of needs)
merupakan kebutuhan-kebutuhan dasar yang muncul dari sebuah asumsi bahwa kebutuhan yang
lebih rendah tingkatannya harus dipuaskan atau minimal terpenuhi secara relatif sebelum
kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya menjadi motivator tindakan. Lima kebutuhan yang
membentuk hierarki ini pula merupakan kebutuhan yang bercirikan daya juang atau motivasi.

Lima kebutuhan dasar yang tersusun secara hierarki tersebut selanjutnya akan diuraikan
secara terperinci yaitu;

1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs).


Kebutuhan fisiologis menurut Maslow merupakan kebutuhan yang paling dasar dan
paling kuat tekanan upaya pemenuhannya bagi setiap individu sebelum pemenuhan
kebutuhan di atasnya. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis meliputi makanan, air, oksigen,
mempertahankan suhu tubuh, dan seks.
2. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs).
Ketika setiap individu sudah terpuaskan sebagian kebutuhan fisiologisnya, maka setiap
individu mulai termotivasi untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman, termasuk rasa
aman fisik, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari daya-daya mengancam,
seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, rasa cemas, bahaya, kerusuhan, dan
bencana alam. Kebutuhan terhadap hukum, aturan, dan struktur juga menjadi bagian dari
kebutuhan akan rasa aman.
3. Kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki (love and belonging needs).
Setiap individu akan termotivasi terhadap kebutuhan akan dicintai dan dimiliki setelah
sebagian kebutuhan fisiologis dan rasa amannya terpenuhi. Kebutuhan untuk dicintai dan
dimiliki, terwujud pada sebuah motivasi untuk bersahabat keinginan memiliki pasangan
dan keturunan, dan kebutuhan untuk melekat pada sebuah keluarga, lingkungan
bertetangga dan berbangsa. Kebutuhan ini juga mencakup sejumlah aspek hubungan
seksual dan hubungan antar pribadi, seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima
cinta. Maslow menjelaskan bahwa kegagalan dalam mencapai kepuasan kebutuhan akan
cinta dan rasa dimiliki dalam kehidupan sosial merupakan penyebab utama dari gangguan
emosional atau maladjustment.
4. Kebutuhan untuk dihargai (self-esteem needs).
Setelah kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki terpenuhi, maka manusia akan bebas untuk
mengejar kebutuhan untuk dihargai yang mencakup penghargaan diri, keyakinan,
kompetensi, dan pengetahuan bahwa orang lain memandang mereka dengan perasaan
menghargai.
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan-diri (selfactualization needs).
Ketika kebutuhan-kebutuhan di tingkatan lebih rendah terpenuhi, maka manusia kurang
lebih akan bergerak otomatis menuju tingkatan berikutnya. Akan tetapi tidak semua
individu yang memenuhi kebutuhan untuk dihargai bergerak menuju tingkatan aktualisasi
diri. Alasannya karena untuk menuju tingkatan aktualisasi-diri setiap individu harus
memiliki metamotivation atau B-values.

Maslow menyebut lima kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan
untuk mengaktualisasikan-diri dengan sebutan homeostatis.Maslow menganggap kebutuhan-
kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan.Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya
memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.

2.2 Kepribadian sehat menurut Maslow

Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri
tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara
psikologis.Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu
mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memenuhi potensi-
potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka.Orang-orang
yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori
ini dalam “metamotivation”.Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan
tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang
melainkan berusaha.
Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil
mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada
orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain
menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan
rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga
menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan
orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental
maupun fisik.

2.3 Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs”

Kebutuhan dibagi menjadi 2,yaitu kebutuhan dasar (basic needs) dan kebutuhan meta
(meta needs) .Kebutuhan dasar merupakan kebutuhan karena kekurangan.Kebutuhan-kebutuhan
dasar meliputi lapar,kasih sayang,rasa aman,harga diri,dan sebagainya. Sedangkan meta
kebutuhan adalah kebutuhan untuk perkembangan. Meta kebutuhan meliputi keadilan kebaikan
keindahan,keteraturan,kesatuan,dsb. Kebutuhan dasar lebih kuat daripada meta kebutuhan,namun
meta kebutuhan dapat disubtitusikan atau diganti kebutuhan dasar dan meta kebutuhan itu
merupakan istingtif yang melekat pada manusia.

Perbandingan antara kebutuhan-kebutuhan yang dopostulatkan oleh Maslow sebagai


berikut ;

Kebutuhan mental muncul belakangan dalam evolusi perkebangan manusia.Semua makhluk


hidup membutuhkan makan dan minum,tetapi hanya manusia yang memiliki kebutuhan
aktualisasi diri,mengetahui dan memahami.Karena itu semakin tinggi tingkat kebutuhan yang
dimilikinya,semakin jelas beda nilai kemanusiaannya.

Kebutuhan yang lebih tinggi muncul belakangan dalam perkembangan individu. Aktualisasi diri
baru akan muncul pada usia pertengahan. Bayi hanya memiliki kebutuhan fisiologis dan
keamanan,dan pada masa adolesen muncul belonging,cinta,dan esteem.

Kebutuhan yang semakin tinggi,semakin kurang kaitannya dengan usaha mempertahankan


kehidupan,perolehan kepuasan bisa di tunda semakin lama.Gagal memuaskan kebutuhan yang
lebih tinggi tidak mengakibatkan keadaan darurat atau reaksi kritis seperti pada kegagalan
memuaskan kebutuhan yang kebutuhan dasar mengakibatkan individu merasakan kekurangan
sesuatu,karena itu kebutuhan dasar juga disebut kebutuhan defisit atau kebutuhan dasar juga
disebut karena kekurangan (defisit need or deficiency need).

Kebutuhan meta member sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang,dalam
bentuk kesehatan yang lebih baik,usia panjang,dan memperluas efesiensi biologis.Karena alas
an-alasan itulah kebetuhan meta disebut juga kebutuhan berkembang atau kebutuhan menjadi
(growth need or being need).

Kebutuhan yang lebih rendah hanya menghasilkan kepuasan biologis,sedang kebutuhan yang
lebih tinggi member keuntungan biologis dan psikologis,karena menghasilkan kebahagiaan yang
mendalam,kedamaian jiwa,dan keutuhan kehidupan batin.

Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi melibatkan lebih banyak persyaratan dan lebih
kompleks dibanding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.Misalnya,usaha untuk memperoleh
aktualisasi diri memerlukan persyaratan,semua kebutuhan yang lebih rumit dan canggih di
banding usaha mendapat makanan.

Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi memerlukan kondisi eksternal social,ekonomi,politi
k yang lebih baik di banding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.Misalnya aktualisasi diri
memerlukan kebebasan ekspresi dan memperoleh peluang dibandingkan kebutuhan rasa aman.

2.4 Ciri-ciri kepribadian sehat

Berikut ciri-ciri yang menggambarkan pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri:

1.)  Mengamati Realitas Secara Efisien

Individu yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di sekitarnya secara objektif.

2.)  Menerima diri mereka sendiri, orang-orang lain, secara kodrati seperti apa adanya

Individu yang mengaktualisasikan-diri menerima diri mereka, kelemahan-kelemahan dan


kekuatan-kekuatan  mereka tanpa keluhan.

3.)  Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran

Bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.

4.)  Fokus Pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka

Mereka senang melakukan pekerjaan mereka dan mengabdikan kebanyakan energi mereka
kepada tugas tersebut.

5.)  Memiliki Kebutuhan akan Privasi dan Independensi

Memiliki suatu kebutuhan yang untuk pemisahan dan kesunyian.

6.)  Berfungsi secara Otonom

Prefernsi dan kemampuan untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik.
7.)  Apresiasi yang Senantiasa Segar, Bukan Penuh Prasangka

Senatiasa menghargai pengalaman-pengalaman tertentu  bagaimananapun seringnya pengalaman


itu terulang, disertai perasaan kenikmatan yang segar, terpesona, dan kagum.

8.)  Memiliki Pengalaman Mistik

Diri dilampaui dan orang sehat itu digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan, dan
kepastian, suatu perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat diselesaikan.

9.)  Memiliki Minat Sosial

Memiliki perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap semua manusia dan juga keinginan
untuk membantu sesama.

10.) Hubungan Antarpribadi

Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang lain dan mampu memiliki
cinta yang lebih besar serta persahabatan yang lebih dalam.

11.)  Watak yang Demokratis

Membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatikan kelas sosial, tingkat pendidikan,
goglongan politik atau agama, ras dan warna kulit.

12.)  Tidak Mencampurkan antara Sarana dan Tujuan

Membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan.Bagi mereka, tujuan jauh lebih penting
daripada sarana untuk mencapainya.

13.)  Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkn Permusuhan

Humor yang bersifat filosofis; humor yang menertawakan manusia pada umumnya, bukan
kepada seorang individu yang khusus.

14.)  Resistensi terhadap Inkulturasi

Dapat berdiri sendiri dan otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh
sosial.Mereka mempertahankan batin, tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka, dibimbing
oleh diri mereka sendiri.
Bab III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah
(bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). . Maslow menempatkan
rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga
menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan
orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental
maupun fisik.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silakan sampaikan kepada kami.

Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, dan lupa.

Daftar pustaka

Mohamat Hadori.2015. AktualisasiI-Diri (Self-Actulization); Sebuah Manifestasi puncak Potensi


Individu Berkepribadian Sehat (Sebuah Konsep Teori Dinamika-Holistik Abraham Maslow).
Vol. 9, No. 2

http//psikologiuhuy.wordpress.com/2010/04/08/teori-kepribadian-abraham-harold-maslow (Di
unduh pada tanggal 10 November 2020)

Anda mungkin juga menyukai