Anda di halaman 1dari 34

isi kmr plsa lstrik 20,

32015241329
Pengertian Sikap Kerja
Sikap kerja merupakan kumpulan perasaan,
kepercayaan, dan pemikiran yang dipegang orang
tentang bagaimana berperilaku pada saat ini
mengenai pekerjaan dan organisasi.
Sikap Pegawai

Sikap kerja memiliki keterkaitan


terhadap sikap pegawai yang memiliki
dampak positif dan negatif dan
memiliki pengaruh besar terhadap
hubungan kerja, yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap kinerja atau
kepuasan pelanggan.
Sikap Pegawai

2. Sikap Positif.
1. Keterampilan Dasar 3. Sikap Terbuka
Interpersonal.
Tidak menghakimi orang
Sikap terbuka atau
lain
Hal ini harus dimiliki membuka diri adalah
Mengendalikan diri
oleh pemimpin maupun kesediaan untuk
sendiri dan situasi
pegawai dalam kemampuan membagikan kepada orang
Kreatif dalam berfikir
membuat orang lain lain perasaan dan
dan perencanaan
merasa penting, pikiran kita , sesuatu
Mampu menangani dan
kemampuan memahami orang yang dikatakan atau hal
mengelola perubahan
lain, dan kemampuan yang baru saja terjadi
Optimis
mendengarkan orang lain. dan kita saksikan.
Mampu mengkomunikasikan
secara efektif semua
atribut diatas.
Semangat Tim Menghargai Keragaman
Rekan Kerja
Kerja sama adalah Kesadaran terhadap
kunci dari prestasi Kesehatan Kejujuran dan
Mengakui dan
besar. Oleh karena Integritas
menerima pendapat.
itu, satu terlalu Efektivitas atau Beradaptasi
sedikit untuk meraih kesuksesan adalah Integritas merupakan
terhadap perubahan.
hal yang besar. Anda keseimbangan antara P hasil dari disiplin
Memadukan perbedaan
tidak bisa melakukan (Kekayaan / Kinerja) diri, keyakinan batin,
pendapat.
apa pun yang benar – dengan KP (Diri / dan sebuah keputusan
Menjadikannya
benar bernilai Tubuh kita). Fokus untuk selalu bersikap
perbedaan sebagai
seorang diri. yang berlebihan pada jujur dalam setiap
daya ungkit.
P mengakibatkan keadaan kehidupan
kesehatan yang buruk, kita.
mesin yang rusak, dan
hubungan yang buruk.
Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan


mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan
hal yang dinilai penting.
Faktor – Faktor Kepuasan Kerja

USIA LAMANYA PENGABDIAN


Pegawai yang usianya Pegawai pda tahap
lebih muda memiliki awal mengalami KEPRIBADIAN
tingkat kepuasan yang JENIS KELAMIN kepuasan kerja yang Mampu berhubungan
lebih tinggi dari Biasanya perempuan lebih besar, tetapi baik dengan keluarga,
pada yang memiliki memiliki tingkat ketika mereka rekan kerja dan
usia yang lebih tua aspirasi dan mencapai usia 45 atasan.
karena usia yang ekspektasi yang tahun sampai 55
lebih tua memiliki lebih rendah dari tahun, tingkat
kehidupan yang pada laki – laki kepuasan kerja mereka
stagnan, kehidupan karena mereka tidak menurun dan akan
yang sudah mapan. memiliki beban meningkat lagi
ekonomi seberat laki setelah usia ini.
– laki.
Aspek – Aspek Kepuasan Kerja

Pekerjaan itu sendiri (Work It Atasan (Supervisior)


self) Atasan yang baik berarti mau
Setiap pekerjaan memerlukan suatu menghargai pekerjaan bawahannya.
keterampilan tertentu sesuai Bagi bawahan, atasan bisa
dengan bidang nya masing-masing. dianggap sebagai figur
Sukar tidaknya suatu pekerjaan ayah/ibu/teman dan sekaligus
serta perasaan seseorang bahwa atasannya.
keahliannya dibutuhkan dalam
melakukan pekerjaan tersebut,akan
meningkatkan atau mengurangi
kepuasan kerja.
Teman sekerja (Workers) Promosi (Promotion)
Merupakan faktor yang berhubungan Merupakan faktor yang
dengan hubungan antara pegawai berhubungan dengan ada
dengan atasannya dan dengan tidaknya kesempatan untuk
pegawai lain, baik yang sama
maupun yang berbeda jenis
memperoleh peningkatan karir
pekerjaannya. selama bekerja.

Gaji/Upah (Pay)
Merupakan faktor pemenuhan
kebutuhan hidup pegawai
yang dianggap layak atau
tidak.
Komitmen
Komitmen Secara Umum

komitmen pada dasarnya berasal dari bahasa


Latin yaitu dari kata “commiter” yang
artinya adalah menyatukan, menggabungkan,
mengerjakan, dan mempercayai.
Jika diartikan dari asal katanya, maka
komitmen merupakan sikap setia dan
tanggung jawab yang ditunjukkan oleh
seseorang yang telah memutuskan untuk
bergabung ke dalam aktivitas keanggotaan
lembaga tertentu.

Ken Blanchard
“ Ada perbedaan antara minat dan komitmen, ketika
berminat melakukan sesuatu, kau hanya melakukannya
ketika keadaaannya mendukung, ketika berkomitmen
kepada sesuatu, kau tidak menerima alasan apapun, namun
hanya hasil “
Ciri-ciri orang yang berkomitmen

Siap berkorban Menggunakan nilai-


demi pemenuhan nilai kelompok
sasaran dalam pengambilan
tim/perusahan yang keputusan dan
lebih penting. penjabaran pilihan-
Merasakan pilihan. Aktif mencari
dorongan semangat peluang guna
dalam misi yang memenuhi misi
lebih besar. kelompok.
Sifat-Sifat Dasar Komitmen

Komitmen dimulai didalam Komitmen diuji oleh tindakan


hati ◍Selain mempunyai
Komitmen adalah masalah keyakinan/kepercayaan, kita harus
memiliki perilaku yang menggambarkan
emosi/hati, bukan komitmen kita.
perkataan atau pikiran. ◍John Ruskin “ Yang kita pikirkan atau
Michael Jordan “ yang kita ketahui atau yang kita yakini,
Hatilah yang membedakan pada akhirnya hanya memberikan manfaat
antara yang bagus dan kecil, sedangkan manfaat besar datangnya
dari apa yang kita kerjakan “
yang hebat” ◍Dengan berani bertindak kita akan
memiliki pengalaman, dengan tindakan
makan pengetahuan dan keahlian kita akan
meningkat.
Komitmen membuka pintu menuju pencapaian.

Johann Wolfgang Goethe


“ Hingga seseorang berxkomitmen, maka
akan terus muncul keraguan dan ketidak
efektifan, namun ketika seseorang
berkomitmen, maka mengalirlah
serangkaian peristiwa dari komitmen itu,
dan memicu insiden-insiden mendukung
yang tidak terduga, serta bantuan materi
yang tidak pernah dibayangkan “
Jenis Komitmen
Komitmen Emosi
Tujuan komitmen emosi adalah
Komitmen Intelektual untuk menggerakkan orang.
Kompetensi dalam komitmen
Tujuan komitmen intelektual emosi
adalah untuk meyakinkan a. Kesadaran diri.
orang. b. Engagement/keterikatan
Kompetensi Komitmen diri.
intelektual. c. Meningkatkan harapan.
a. Wawasan.
b. Visi. Komitmen Spiritual
c. Bercerita. Tujuan komitmen spiritual
d. Memobilisasi. adalah untuk mengikat orang.
Kompetensi dalam komitmen
spiritual
a. Memberi makna
b. Melaksanakan kepercayaan
c. Memusatkan
Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi
merupakan ukuran kesediaan
pegawai bertahan dengan
sebuah perusahaan/Organisasi
di waktu yang akan datang

John R. Scermerhorn, 2010
Komitmen organisasi adalah sebuah kesetiaan
seorang individu terhadap suatu organisasi, seseorang
yang memiliki komitmen yang tingga terhadap
organisasi akan terikat kuat dan bangga menjadi
anggota organisasi
Konsepsi Komitmen Organisasi

Newstroom (2011) “Pegawai yang memiliki komitmen


terhadap organisasi biasanya memiliki catatan kehadiran
yang baik, menunjukkan kesetiaan secara sukarela
terhadap kebijakan perusahaan”
(Cohen, 2003)

Terdapat beberapa alasan untuk


mempelajari komitmen dalam
organisasi/tempat kerja

Komitmen organisasi memiliki


potensi untuk membuat seseorang
menjadi pegawai yang lebih bahagia
dan lebih produktif
Kualitas hubungan individual
dengan organisasi dimana mereka
menjadi bagian dalam mempengaruhi
masyarakat luas
Dimensi
Komitmen
Organisasi
Mayer dan Allen dalam Luthan (2011), Robbins & Judge
(2013), McShane dan Glinow (2010), komitmen organisasi
terdiri atas tiga dimensi

Komitmen Afekif Komitmen Kelanjutan Komitmen Normatif


menunjukan kuatnya komitmen yang didasari menunjukan tanggung jawab
keinginan emosional atas kekhawatiran moral karyawan untuk tetap
karyawan untuk beradaptasi seseorang terhadap tinggal dalam organisasi.
dengan nilai – nilai yang kehilangan sesuatu yang Penyebab timbulnya komitmen
ada agar tujuan dan telah diperoleh selama ini adalah tuntutan sosial
yang merupakan hasil
keinginannya untuk tetap ini dalam organisasi,
pengalaman seseorang dalam
di organisasi dapat seperti: gaji,
berinteraksi dengan sesama
terwujud fasilitas, dan yang atau munculnya kepatuhan
Umur dan lama masa kerja lainnya. Komitmen ini yang permanen terhadap
di organisasi sangat akan menurun jika seorang panutan atau
berhubungan positif dengan terjadi pengurangan pemilik organisasi
komitmen afektif. terhadap berbagai dikarenakan balas jasa,
fasilitas dan respek sosial, budaya atau
kesejahteraan yang agama.
diperoleh karyawan.
HASIL KOMITMEN ORGANISASI

Komitmen dan Kinerja Komitmen dan Kepuasan Komitmen dengan Kemangkiran


(robbins, dan judge, Kerja dan Pergantian Pegawai
2013:75) (Sharma,Bajpai, dan Komitmen seorang individu
menunjukkan hubungan Shah, 2010) menyatakan merupakan indikator yang lebih
antara komitmen dan bahwa tidak ada keraguan baik dari pergantian pegawai.
kinerja, sangat kuat bahwa komitmen
untuk pegawai baru dan organisasi membawa
agak lemah untuk pegawai kepada kepuasan kerja,
yang berpengalaman. dan kepuasan kerja
merupakan predictor
komitmen organisasi
Mengembangkan Komitmen Organisasi


(Allen, 2007).
Komitmen organisasi berkembang berdasarkan faktor
Pegawai dan Pengalaman kerja, namun faktor
pengalaman kerja memainkan faktor yang lebih
penting
Cara membangun komitmen pegawai menurut McShane &
Glinow (2010), dan Hill & McShane (2008)

Keadilan dan dukungan. Kepercayaan.


Komitmen afektif akan lebih Pegawai mengidentifikasi dirinya
tinggi terhadap organisasi yang dengan dan merasa berkewajiban
memenuhi kewajibannya terhadap bekerja untuk organsasi hanya
pegawai. ketika mereka percaya kepada
Nilai-Nilai yang sama. pemimpinannya.
Komitmen afektif mengacu kepada Pemahaman Organisasi.
identifikasi pegawai kepada seberapa baik pegawai memahami
organisasi dan identifikasi organisasi meliputi arah
sangat tinggi jika pegawai strategis, dinamika social,
percaya bahwa nilai-nilai mereka layout fisik.
sesuai dengan nilai-nilai dominan Keterlibatan Pegawai.
organisasi. Keterlibatan pegawai meningkatkan
komitmen afektif dengan
memperkuat identitas social
pegawai.
3 PILAR
Membangun Komitmen

Rasa memiliki
organisasi
Membangun loyalitas Kepercayaan
amat diperlukan manajemen
untuk mengatasi Kepercayaan
terhadap
kendala mereka dan
kepemimpinan
kita yang manajemen terdiri atas
Rasa antusias
mencederai banyak penggunaan otoritas
hubungan industry Rasa bangga, rasa
di masa lampau kepercayaan, dan
tanggung jawab
OCB
Organizational Citizen
Behavior
Perilaku Organisasi adalah sebuah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam
sebuah organisasi dan bagaimana perilaku
tersebut memberikan dampak terhadap
organisasinya. Salah satu perilaku yang
memberi dampak tersebut adalah Perilaku
Kewarganegaraan Organisasi atau (OCB).
Organizational Citizenship Behavior (OCB) ini juga sering
diartikan sebagai perilaku yang melebihi kewajiban formal
(ekstra role) yang tidak berhubungan dengan kompensasi
langsung. Artinya, seseorang yang memiliki OCB tinggi tidak
akan dibayar dalam bentuk uang atau bonus tertentu, namun
OCB lebih kepada perilaku sosial dari masing-masing individu
untuk bekerja melebihi apa yang diharapkan, seperti membantu
rekan di saat jam istirahat dengan sukarela atau jika ada
seorang pekerja yang bersedia membantu bosnya atau teman
kerjanya untuk melakukan pekerjaan yang tidak ada dalam
kontrak kerjanya
Dimensi-Dimensi OCB

◍Sifat Menolong ◍Kesetiaan atau ◍Inisiatif Individu


Seseorang yang memiliki OCB Loyalitas Individu akan memiliki
yang baik akan suka menolong
seorang individu akan inisiatif lebih
orang lain meskipun tidak ada
penghargaan untuk itu. tetap setia pada ◍Civic/Virtue/Kewarganegaraan
◍Sikap Sportif organisasinya meski Dimensi ini berkaitan dengan
sifat sportif seperti tidak organisasi tersebut kewarganegaraan di mana
complain saat diperlakukan mengalami kondisi yang individu akan lebih tanggap
kurang baik oleh rekannya dan sedang sulit. terhadap hal-hal yang
tetap mengerjakan
◍Kepatuhan Terhadap dilakukan pemerintah
pekerjaannya dengan baik.
Bisa juga individu tersebut Organisasi ◍Pengembangan Diri
akan mengorbankan keinginan Individu akan patuh Tindakan yang dilakukan
pribadinya demi bahkan kepada peraturan secara sukarela yang dapat
pekeerjaannya. organisasi yang sangat meningkatkan kemampuan,
ketat. keterampilan, dan
pengetahuan.

OCB adalah perilaku yang membuat individu melakukan sesuatu
yang tidak dideskripsikan dalam pekerjaannya serta tidak ada upah
atau penghargaan atas tindakannya itu secara sadar dan atas
keinginannya sendiri, seperti menolong rekan kerja melakukan
pekerjaannya, atau membantu bos meski sampai di luar jam kerja
yang ditentukan
Faktor yang Mempengaruhi OCB

 Budaya dan iklim organisasi.


 Kepribadian dan suasana hati.
 Persepsi terhadap dukungan organisasional.
 Persepsi terhadap kualitas hubungan/interaksi atasan
bawahan.
 Masa kerja, dan.
 Jenis Kelamin.

(1997, dalam Robbins, 2003:105) menambahkan kepuasan


terhadap kualitas kehidupan kerja sebagai penentu
utama dari perilaku kewarganegaraan yang baik dari
seorang karyawan (organizational citizenship
behavior-OCB).
👍
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai